Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pendampingan Pembentukan Badan Usaha Milik Desa Di Desa Napan, Bikomi Utara, Timor Tengah Utara Yakobus Kolne; Dian Festianto
Bakti Cendana Vol 1 No 1 (2018): Bakti Cendana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.587 KB) | DOI: 10.32938/bc.1.1.2018.19-24

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Desa Napan Kecamatan Bikomi Utara ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari yakni tanggal 26-27 Juli 2017. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sumbangan pemikiran dan penyuluhan tentang pembentukan Badan Usaha Milik Desa BUMDes. Pembentukan BUMDes merupakan perwujudan amanat UU NO. 6 tahun 2014 tentang Desa, dimana pemerintah desa dituntut untuk melaksanakan pengelolaan keuangan desa dan pengelolaan kekayaan desa. Desa sebagai kesatuan masyarakat yang otonom, memiliki sumber-sumber kekayaan dan pendapatan yang harus dikelola secara baik dan profesional demi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. BUM Desa merupakan suatu badan usaha alternatif yang perlu dikembangkan untuk mendorong perekonomian desa, dengan harapan dapat menciptakan sumber daya ekonomi baru untuk memanfaatkan keterbatasan-keterbatasan sumber daya yang dimiliki desa. Oleh karena itu kegiatan pengabdian ini mendapat sambutan yang sangat baik dan antusiasme dalam merespons materi yang disampaikan sangat baik yakni: Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman tentang isi, maksud dan tujuan dari pada pentingnya pembentukan BUMDes, meningkatnya pengetahuan dan pemahaman tentang kerja pengurus dalam mencegah terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan BUMDes dan selanjutnya bersama Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta badan pengurusnya dapat merumuskan Peraturan Desa/Keputusan Kepala Desa tentang Penetapan Badan Pengurus BUMDes Napan Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten TTU.
KINERJA PEGAWAI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK (E-KTP) (Studi Penelitian Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Timor Tengah Utara) EUSEBIUS LELTAKAEB; Yakobus Kolne
JPPol : Jurnal Poros Politik Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Poros Politik
Publisher : Program Studi Imu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Nama : Eusebius Leltakaeb, NPM : 21170125, Judul Skripsi : Kinerja Pegawai Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP), Studi Penelitian Pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. TTU. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini ialah adanya keluhan masyarakat tentang alur pelayanan dan jaminan waktu dalam mengurus E-KTPpada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.TTU. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk dapat mengetahui kinerja pegawai pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. TTU dalam melayani pengurusan E-KTP bagi masyarakat. Jenis dan Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam pelayanan pembuatan E-KTP kepada masyarakat Kab.TTU, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melakukan kegiatan menghimpun berkas administrasi pemohon berupa verifikasi berkas dan perkaman dengan menerapkan lima dimensi pelayanan yakni berwujud, kehandalan, respon/ketanggapan, jaminan dan empati yang menunjukan pelayanan pembuatan E-KTP berjalan dengan baik dan lancar hingga menimbulkan kepuasan masyarakat dan sejalan dengan itu meningkatkan kinerja pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.TTU. Kata Kunci : Kinerja Pegawai, Peningkatan Kualitas Layanan E-KTP.
IMPLEMENTASI PROGRAM DESA MANDIRI CINTA PETANI (SARI TANI) DI KECAMATAN NOEMUTI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Agustinus Longa Tiza; Yakobus Kolne
Jurnal Poros Politik Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Poros Politik
Publisher : Program Studi Imu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jpp.v4i2.2804

Abstract

Program Desa Mandiri Cinta Petani (Sari Tani) yang aplikasikan oleh Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada tahun 2012 merupakan suatu inovasi kebijakan dengan pendekatan pemberdayaan yang sasaran akhirnya mengurangi angka kemiskinan. Program “Sari Tani” memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengembangkan usaha ekonomi produktif berdasarkan potensi unggulan yang dimiliki masyarakat sehingga program ini adalah program yang ideal sebagai sarana peningkatan kesejahteraan masyarakat. Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan Program “Sari Tani” di Kecamatan Noemuti adalah kurangnya sosialisasi program yang berdampak pada pemahaman masyarakat kurang memadai sehingga dana program lebih dimanfaatkan untuk kepentingan konsumtif, pola rekrutmen Pendamping Kelompok Masyarakat (PKM) kurang mempertimbangkan latar belakang pendidikan yang mengakibatkan rendahnya kinerja PKM. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis realitas implementasi program “Sari Tani”. Selanjutnya data dan informasi yang dihimpun dianalisis dengan metode kualitatif menggunakan model analisis interaktif (Interaktive Analysis Model).Hasil penelitian menunjukkan bahwa program “Sari Tani” belum diimplementasi secara optimal. Mekanisme pelaksanaan program belum dilaksanakan secara baik, implementor program belum memahami perannya dalam pelaksanaan program, serta lemahnya pendampingan yang dilakukan PKM sehingga indikator capaian program kurang maksimal
POLITIK ETNIS FLORES TIMUR DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) 2015 Yakobus Kolne; Dian Festianto
Politika: Jurnal Ilmu Politik Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Program Magister Ilmu Politik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.83 KB) | DOI: 10.14710/politika.9.2.2018.82-92

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggali informasi mengenai politik etnis Flores Timur (Flotim) yang berdomisili di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada Pilkada tahun 2015 dalam perspektif politik identitas. Penentuan informan yang terdiri dari tokoh dan komunitas etnis Flotim menggunakan teknik purposive sampling dengan metode penelitian bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan data primer dan data sekunder yang relevan dengan politik etnis Flotim. Hasil penelitian menunjukkan dinamika politik etnis Flotim membentuk enam pola relasi bersifat resiprokal. Kesimpulan penelitian ini adalah dari aspek kultural kohesifitas etnis Flotim cenderung kuat, namun dari aspek politik kehesifitas cenderung cair yang disebabkan karena faktor akulturasi budaya melalui institusi perkawinan campur dengan etnis di TTU yang terbagi dalam tiga swapraja. Hibriditas sosial budaya tersebut pada akhirya menciptakan polarisasi politik dalam komunitas etnis Flotim. Reflesi teoritis studi ini sejalan dengan konsep Castell (1997), Beerger dan Luckmann (1990)  bahwa konstruksi identitas etnis Flotim di TTU ditandai oleh asal-usul bangunan identitas dan realitas politik sebagai proses kontruksi simbolik yang terus menerus berubah (situasional) terutama dalam setting Pilkada 2015. 
KEBIJAKAN PEMERINTAH DESA DALAM MENGATASI STUNTING DI DESA BATNES, KECAMATAN MUSI, KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Arkhidemus Kono; Yakobus Kolne; Yohanes Imanuel Naif
Jurnal Poros Politik Vol. 6 No. 1 (2024): JPPOL : Jurnal Poros Politik
Publisher : Program Studi Imu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jpp.v6i1.3406

Abstract

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) pemberian obat-obatan: tingkat pemberian obat-obatan untuk ibu hamil, serta balita sudah berjalan dengan baik yaitu pemberian obat-obatan bagi ibu hamil seperti tablet penambah darah, serta obat cacing dan vitamin A untuk balita. 2) pemberian edukasi kepada orang tua/masyarakat, berupa: pemberian edukasi/sosialisasi mengenai pendidikan gizi, pemberian edukasi mengenai pola asuh orang tua kepada balita, pemberian sosialisasi mengenai pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif, dan pemberian sosialisasi bagi calon orang tua/calon ibu mengenai pentingnya pemenuhan gizi yang baik saat hamil. 3) ketersediaan bahan pangan: ketersediaan pangan tingkat rumah tangga di Desa Batnes terpenuhi melalui 3 cara, yaitu: memenuhi kebutuhan sendiri dengan menanam bahan pangan, membeli dari pasar, bantuan dari Pemerintah Desa Batnes. 4) ketersediaan anggaran/dana: Pemerintah Desa Batnes merencanakan penyelenggaraan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Balita dan Ibu Hamil di Desa Batnes. Pembiayaan kegiatan direncanakan dari APBDes Tahun Anggaran 2022. 5) Penyediaan sarana air bersih: sumber air yang digunakan masyarakat di Desa Batnes diperoleh dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dialirkan melalui perpipaan ke setiap rumah.
Upaya Pemerintah Desa dalam Pelestarian Hutan Handrianus Vianey Melin Wula; Egidius Fkun; Y. Gabriel Maniagasi; Elpius Kalembang; Yakobus Kolne
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol. 7 No. 2 (2024): Kaganga: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kaganga.v7i2.10021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami pola kerja sama tersebut dan mencari solusi terhadap tantangan yang dihadapi dalam melestarikan hutan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang akurat tentang realitas yang diamati. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya lokal menghadapi tantangan serius akibat globalisasi. Komunikasi, koordinasi, dan keterbukaan dalam kerja sama antara pemerintah desa dan tokoh adat menjadi kunci untuk mencapai tujuan pelestarian hutan. Simpulan penelitiaan ini menunjukkan Pemerintah desa, tokoh adat, dan masyarakat telah menjalin komunikasi terkait pelestarian hutan, namun implementasinya terkendala karena belum adanya peraturan formal seperti peraturan desa. Meski terdapat kesepakatan lisan bahwa pemerintah desa menghormati aturan adat, kurangnya komunikasi yang efektif menghambat koordinasi tersebut. Hal ini menyebabkan pelestarian dan pengelolaan hutan belum terlaksana, serta minimnya keterbukaan antara pihak-pihak yang terlibat. Kata Kunci: Kerja Sama, Pelestarian Hutan, Pemerintahan Desa.