Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KELUARGA MISKIN SEBAGAI MUSTAHIQ TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM ZAKAT COMMUNITY DEVELOPMENT BAZNAS DENGAN PEMBERDAYAANNYA DI DESA PADALARANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Aldi Maulana; Nina Kurniasih
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial HUMANITAS Vol. 2 No. 1 (2020): Maret: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Humanitas
Publisher : Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul “Hubungan Antara Persepsi Keluarga Miskin Sebagai Mustahiq Tentang Pelaksanaan Program Zakat Community Development BAZNAS Dengan Pemberdayaannya Di Desa Padalarang Kabupaten Bandung Barat” Pelaksanaan program Zakat Community Development bertujuan untuk mengembangkan komunitas secara komprehensif dengan mengintegrasikan aspek ekonomi dan aspek sosial (pendidikan, kesehatan, agama, lingkungan, dan aspek sosial lainnya) yang pendanaan utamanya bersumber dari zakat, infaq, dan sedekah sehingga terwujud masyarakat sejahtera dan berdaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi keluarga miskin sebagai mustahiq tentang pelaksanaan program Zakat Community Development di Desa Padalarang Kabupaten Bandung Barat, untuk mendeskripsikan pemberdayaan keluarga miskin sebagai mustahiq dalam pelaksanaan program Zakat Community Development di Desa Padalarang Kabupaten Bandung Barat dan mendeskripsikan hubungan antara persepsi keluarga miskin sebagai mustahiq tentang pelaksanaan program Zakat Community Development BAZNAS di Desa Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Metode yang digunakan adalah deskritif kuantitatif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa angket yang berisi beberapa item pertanyaan tentang persepsi terhadap masalah penelitian dan teknik pengumpulan data adalah observasi non partisipan, angket dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga miskin sebagai mustahiq yang menerima program Zakat Community Development BAZNAS berjumlah 45 keluarga. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Skala dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal. Untuk pengujian hipotesis menggunakan statistik uji Kolerasi Rank- Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan atau korelasi antara Persepsi Keluarga miskin sebagai Mustahiq tentang Program Zakat Community Development Baznas dengan pemberdayaannya di Desa Padalarang Kabupaten Bandung Barat sebesar 0.893, hal ini menunjukkan korelasi yang kuat dan searah, sehingga dapat dikatakan apabila Persepsi Keluarga miskin sebagai Mustahiq tentang Program Zakat Community Development Baznas tinggi maka pemberdayaannya akan tinggi pula dengan besar hubungan 89,3%.
PKM PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA WANAYASA KECAMATAN WANAYASA KABUPATEN PURWAKARTA RIANY LAILA NURWULAN; Ine Mariane; Nina Kurniasih
Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial HUMANITAS Vol. 3 No. 1 (2021): Maret: Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial Humanitas
Publisher : Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/humanitas.v3iI.3604

Abstract

Mitra dalam PKM ini adalah Kelompok PKK sebagai organisasi penggerak ibu rumah tangga yang merupakan produsen sampah domestik terbesar di Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta Penanganan sampah selalu menjadi hal penting karena dapat berpengaruh pada kesehatan dan kebersihan lingkungan. Khususnya penanganan sampah anorganik sudah menjadi program pemerintah melalui program Bank Sampah yang dicanangkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejak tahun 2015, dengan tujuan mengurangi jumlah sampah nasional. Bank Sampah adalah program yang mengajak masyarakat untuk memilah sampah organik dan non-organik untuk ditukarkan menggunakan uang pada bank-Bank Sampah .Program Bank Sampah itu bisa mengubah paradigma masyarakat untuk memaknai sampah sebagai sesuatu yang mempunyai nilai untuk dimanfaatkan kembali sekaligus mengurangi jumlah sampah. Permasalahannya adalah bahwa masih rendahnya kemampuan penggerak masyarakat dalam hal ini Kelompok PKK sebagai penggerak Ibu Rumah Tangga dalam memberikan sosialisasi dan penyuluhan mengenai pengelolaan sampah kepada Ibu-Ibu rumah tangga. Adanya permasalahan tersebut kami tertarik untuk memberikan solusi dengan meningkatkan keberdayaan kelompok PKK dalam pengelolaan sampah melalui sosialisasi dan penyuluhan program Bank Sampah di Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan melalui sosialisasi program Bank Sampah perlu lebih gencar agar masyarakat memiliki kesadaran tinggi dalam pemeliharaan lingkungan guna mendukung program pemerintah tersebut. Metode kegiatan yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu dengan bimbingan sosial kelompok (group work) dan pengembangan masyarakat lokal (locality development). Teknik yang digunakan guna mendukung realisasi kegiatan ini adalah : Dengan memberikan penyuluhan masalah pengelolaan lingkungan dan pelatihan pengelolaan sampah non organik melalui Sosialisasi Program Bank Sampah kepada masyarakat.
Community Participation in Maintenance of Environment Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pegadaian Region X Bandung Riany Laila Nurwulan; Nina Kurniasih; HR. Sumardhani
Asian Social Work Journal Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Asian Social Work Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.229 KB) | DOI: 10.47405/aswj.v4i2.87

Abstract

This research has produced a model of three-pillar cooperation between government - private - community in the implementation of an activity for development. The government as a regulator issues development programs that aim to improve the welfare of the community, including development in the environmental field. Sustainable environment has an impact on comfort and public health. Not all of these programs are covered by the government due to government budget constraints. Therefore, in order for programs to be implemented it is necessary to have cooperation with the private sector, especially business entities in the form of limited liability companies, as stated in Law no. 40/2007 concerning Limited Liability Company article 74. In this case utilizing funds from a corporate social responsibility (CSR) program. Companies in the form of State-Owned Enterprises (BUMN) put them in the Partnership and Community Development Program (PKBL), including PT. Pegadaian. The statement of the problem in this study is that the need for community participation in environmental preservation. The study used qualitative methods with in-depth interview and observation data collection techniques. Data triangulation is used to complement data analysis. PT. Pegadaian Region X in the Pungkur Region realized the Environmental Development program in the environment in the Balonggede Sub-District of Regol Sub-District in 2016, namely planting ornamental plants in pots (red shoots) along the sidewalks of the Pungkur road and the Dalem Kaum road for approximately 80 units. After being handed over to the government of the Balonggede Village, its maintenance is the responsibility of the Balonggede Village by involving the surrounding community, especially the people who are close to or in contact with the object. The diversity of people's treatment of plants reflects different perceptions resulting in plants that are not in uniform growth conditions, some are well maintained and grow well, and some are in poor growth conditions. This shows a lack of ownership of public facilities, thus indicating a low level of community participation in environmental preservation, especially environmental facilities as asistance of PT. Pegadaian Region X.
MENGEMBANGAN POTENSI ANAK USIA DINI MELALUI BUDAYA SUNDA Nina Kurniasih; Almadina Rakhmaniar; Robby Rachman
Jurnal Penelitian Sosial Ilmu Komunikasi Vol 5, No 1 (2021): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : UNIVERSITAS PAKUAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.031 KB) | DOI: 10.33751/jpsik.v5i1.3292

Abstract

The development of children's potential in Early Childhood Education (PAUD) in the era of globalization is currently facing big challenges. In especial, the challenge of the entry of global culture or foreign culture into Indonesia that is not in accordance with the value system and culture of the Indonesian nation which carries full value, norms, customary ethics and local culture as well as other values and principles, This causes an impact on Indonesian education and culture and is feared that it will erode and threaten the existence of Sundanese culture as a local cultural part of the Indonesian nation's culture, in order to always exist and be strong, we need a way to maintain it. One of the solution is by synergize and integrating Sundanese culture in early childhood education, which is considered the Golden Age, a phase that determines the future of children. is through Sundanese culture in the form of Sundanese cultural philosophies or values and pupuh, is hoped that in addition to being able to be a way to conserve the local wisdom of Sundanese culture and as a filter from the negative impact of foreign cultures, it can also develop the potential of early childhood. other than that the opinion of experts also shows that the values and philosophies contained in Sundanese culture are in accordance with the principles of the national educational goals.
Pendampingan Kelompok PKK Melalui Penyuluhan Optimalisasi Pola Hidup Bersih Dan Sehat Untuk Kader PAUD di Desa Sanca Kecamatan Ciater Kabupaten Subang Andre Ariesmansyah; Nina Kurniasih; Nur Fitriani Arningsih; Danti Nuracti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Formosa Vol. 1 No. 2 (2022): Juni, 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.826 KB) | DOI: 10.55927/jpmf.v1i2.515

Abstract

PAUD has an important role in improving the quality of early childhood education services, because it is considered a symbol in the national movement for quality early childhood education. Clean, healthy and well-nourished behavior is one of the main ways in establishing a foundation that makes children healthy and not easily sick. Four healthy five perfect is a term that is very often used for children, it is related to nutrition for children. Lack of knowledge and lack of awareness of the importance of implementing PHBS. Parents who smoke in the house, the number of piles of garbage that become a nest of disease, Taking hygiene and health problems trivially. The expected solution is to increase knowledge and understanding of Clean and Healthy Behavior (PHBS) and Balanced Nutrition for children in PAUD, provide socialization by inviting expert resource persons to explain about Healthy Living Behavior and Balanced Nutrition for children. So that partners can implement a healthy life in the PAUD environment. The approach method used to overcome the problems faced by partners is through outreach activities, training or counseling, and consultation. An active participatory approach that is carried out between the implementing team and partners on an ongoing basis and plays an active role in providing assistance and coaching. Based on the results of the pretest, cadres' knowledge of PHBS during the pandemic had an average value of 56.6 with the topic of knowledge about PHBS and the importance of balanced nutrition, the posttest results showed an increase in knowledge to 63 from the previous 56.6. Nearly 85% of participants in the PHBS material and the importance of balanced nutrition for health have very good knowledge.
Pemberdayaan Ekonomi Melalui Pemanfaatan Kulit Manggis (Teh Ekstrak Kulit Manggis) di RW 04 Desa Sumurugul Nina Kurniasih; Riany Laila Nurwulan
KAIBON ABHINAYA : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 2 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ka.v2i1.1689

Abstract

Salah satu fokus praktek profesi pekerjaan sosial adalah mengembalikan dan meningkatkan keberfungsian sosial melalui Community Development atau Community Organization yang melibatkan masyarakat secara langsung. Permasalahan utama di kalangan masyarakat Desa Sumurugul, khususnya di RW 04 adalah permasalahan sampah, kurangnya minat untuk bergotong royong, dan masalah keterbatasan dalam pengembangan usaha ekonomi kreatif. Kendala yang dihadapi oleh masyarakat di RW 04 berupa terbatasnya modal usaha, SDM yang kurang dalam pengembangan keterampilan serta keterbatasan pemasaran hasil usaha ekonomi kreatif. Masalah sosial yang terjadi di RW 04 Desa Sumurugul ialah masalah pengelolaan sumber daya alam berupa kulit manggis menjadi produk inovatif sebagai masalah utama. Berdasarkan permasalahan tersebut, program yang dipilih untuk dilakukan ialah “Sosialisasi Cara Pembuatan Kulit Manggis Menjadi Teh”. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program yang telah direncanakan adalah Community Development, dengan metode pengembangan masyarakat lokaliti ini dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan tindak lanjut masyarakat RW 04, potensi serta sistem sumber yang ada di masyarakat RW 04 Desa Sumurugul. Hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan program tersebut yaitu meningkatnya kesadaran dan peran serta masyarakat RW 04 Desa Sumurugul dalam meningkatkan sumber daya alam dan mampu berdaya dalam membuat teh ekstrak kulit manggis secara mandiri.
Penerapan Metode Belajar Beyond Center and Circles Time dalam Pengembangan Interaksi Sosial Anak Usia Dini Nina Kurniasih; Andre Ariesmansyah; Nur Fitriani Arningsih; Danti Nuracti Komarudin
Formosa Journal of Multidisciplinary Research Vol. 1 No. 4 (2022): August 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjmr.v1i4.946

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Kegiatan sekolah PAUD saat ini banyak yang mengaplikasikan sistem Sentra salah satunya adalah pada metode belajar BCCT. Pendekatan BCCT merupakan salah satu metode pembelajaran yang ideal untuk diterapkan dalam proses pembelajaran anak usia dini. Metode belajar BCCT memperkaya pengalaman  bermain anak, merangsang kemampuan sosial dan emosional pada anak usia prasekolah dan berpengaruh positif pada perkembangan intelektual anak. Penggunaan pendekatan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan dunia anak akan dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif yang mendukung pengembangan berbagai potensi dan kemampuan anak tersebut, namun sebaliknya kekeliruan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran dapat menghambat potensi anak secara optimal dan menumbuhkan persepsi -persepsi yang keliru pada anak tentang aktivitas belajar itu sendiri. Penerapan metode belajar BCCT(Beyond Centers and Circles Time) dalam mengembangkan interaksi sosial anak usia dini di sekolah PAUD Anggrek Bandung. Dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan terkait bagaimana penerapan metode belajar BCCT (Beyond Centers and Circles Time) dalam mengembangkan interaksi sosial anak usia dini di sekolah PAUD Anggrek Bandung.
THE COMMUNITY EMPOWERMENT IN DEVELOPING SUNDA SNACK BUSINESS THROUGH THE UTILIZATION OF CSR ASSISTANCE Riany Laila Nurwulan; Abu Huraerah; Nina Kurniasih
Jurnal Ekonomi Vol. 11 No. 03 (2022): Jurnal Ekonomi, 2022 Periode Desember
Publisher : SEAN Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to examine and analyze the use of corporate social responsibility assistance PT. Tirta Investama (Aqua) through community empowerment for glass chip business actors in Kasomalang District, Subang Regency, which is one of the snacks in Pasundan land. By using the Triple Bottom Line (3P) concept from John Elkington (1998), regarding corporate social responsibility (CSR), this research focuses on the social sector, namely the implementation of community empowerment for business actors. Community Empowerment uses the concept proposed by Dubois in Shera (1992:2) that empowerment implies both the process and the result. As a process of empowerment to increase the strength of the individual and interpersonal. As a goal, empowerment is a final expression, namely the acquisition of certain abilities. The approach in this research is qualitative, and the selection of informants is carried out using a purposive technique. The data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. The data analysis uses the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification. The data validity technique used is source triangulation. The results of this research indicate that the process of implementing community empowerment is the application of strategies in community empowerment, especially through training for the poor, which includes motivation, awareness raising and skills training, self-management, resource mobilization, network development and development. Meanwhile, the result is that business actors have increased in terms of: a. Level of awareness and desire to change (power to). b. Ability level increases capacity to gain access (power within). c. The level of ability to face obstacles (power over). d. The level of ability to cooperate and solidarity (power with).