Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Sejarah PLTA Lamajan Pangalengan Sebagai Situs Peninggalan Belanda di Kabupaten Bandung Tahun 1925 Asri Nur Kholis Sofiah; Ajid Hakim
Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah Vol 4, No 1 (2020): Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hm.v4i1.9192

Abstract

This study aims to determine how the history of the Lamajan Hydroelectric Power in 1925, both in terms of the geographical, demographic conditions of Pangalengan and also the components that still exist in Lamajan. Lamajan is a Dutch hydroelectric power plant (PLTA) which was built in 1924 in Pangalengan, Bandung and has been operating since 1925. Lamajan has three generator units, the engine used by Lamajan supplied from the Dutch factories Heemaf and Smit Slikkerveer, initiated by V.H Willem Smith & Co. and R.W.H. Hofstede Crull. The method used in this study is a qualitative method, namely by collecting data through literature and documentation. This method is carried out through four stages namely, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results of this study show this hydroelectric power plant was built during the Dutch colonial era in 1920-1924 and operated in 1925. This power plant was initially built by a Dutch engineer named Willem Beyerinc K.  for the electricity needs of sugar factories but over time was used to illuminate the area of Bandung and its surroundings, this power plant utilizes the flow of water from the Cisarua and Cisangkuy rivers.
Peran K.H. Saifuddin Zuhri Sebagai Menteri Agama Pada Masa Orde Lama (1962 – 1967) Elya Faridah; Ajid Hakim
Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah Vol 4, No 2 (2020): Historia Madania: Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hm.v4i2.9214

Abstract

This study deals with the role of KH. Saifuddin Zuhri as Minister of Religion using biographical approach by describing his passion in improving the quality of Islamic education, particularly the Islamic university. He plays a vital role in the development of Islamic universities, namely the State Islamic Institute (IAIN). IAIN is a center for high-level teaching and education activities for Muslim youth. During a period of leadership of KH Saifuddin Zuhri at the Ministry of Religious affair, he succeeded in inaugurating the IAIN at the provincial level by naming the universities according to figures from the region and 14 IAIN branches at the district level. / city. To support the improvement of the quality of teaching staff and infrastructure for higher education, K.H. Saifuddin Zuhri seeks to make a policy, namely by sending students to study abroad on scholarships, establishing a translation and publishing agency for the Qur'an, managing the distribution of religious books to schools and Islamic boarding schools. In addition, he also made policies to appoint honorary religious teachers and the equivalent of madrasa diplomas. For his efforts, IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta gave a sign of honor for a professor in the field of da'wah with the title "professor" to K.H. Saifuddin Zuhri.
Kehidupan Keberagamaan Masyarakat Kampung Adat Dukuh Cikelet - Garut Jawa Barat Fahmi Mohamad Ansori; Dadan Rusmana; Ajid Hakim
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 17, No 2 (2020): Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v17i2.10455

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkonstruksi keberlangsungan dan perubahan (continuity and change) kehidupan sosio-religius-kultural masyarakat Kampung Adat Dukuh Cikelet Garut, Jawa Barat.  Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori[1] [2] [3] [4] [5]  Perilaku Sosial Robert Byrne, dia  membagi ke dalam lima faktor penyebab prilaku sosial pada diri individu masyarakat ataupun masyarakat secara komunal, yaitu (1) prilaku orang lain (2) proses kognitif (3) variable-variable lingkungan (4) konteks budaya, dan (5) faktor biologis. Tulisan ini dapat menyajikan kesimpulan sebagai berikut. Pertama, sebagai bagian dari kampung adat, masyarakat Kampung Dukuh tetap memegang teguh kepercayaan dan tradisi yang mengakulturasikan Islam dan tradisi setempat, yang mengandung nilai kearifan lokal yang bercirikan budaya Sunda. Mereka melaksanakan ritual keagamaan, meski dengan tingkat intensitas yang beragam sesuai dengan kapasitas masing-masing. Secara komunal, mode kelembagaannya lebih menjunjung norma adat. Kedua, tradisinya dilakukan secara turun temurun, meskipun terdapat beberapa pergeseran tradisi keagamaan, baik  disebabkan faktor internal maupun eksternal
PERAN KETURUNAN KUDUS DALAM MENGEMBANGKAN DAKWAH ISLAM DI BANDUNG (19-21M) Samsudin Samsudin; Ajid Hakim; Shaleh Afif; Abdullah Haji Said
Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam Vol 19, No 2 (2022): Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/al-tsaqafa.v19i2.20402

Abstract

Sunan Kudus adalah salah seorang wali yang berhasil  melakaukan Islamisasi di Kudus dan wilayah Jawa. Proses ini dilanjutkan  oleh keturunan dan para pengikut Sunan Kudus, untuk terus melakukan dakwah Islam, kemudian muncul fenomena baru, ditemukan ada beberapa warga Muslim keturunan Kudus yang menetap di wilayah Bandung yang meneruskan dan mengembangkan ajaran Islam di wilayahnya masing-masing, dampaknya sebagaian besar daerah yang disinggahinya, perekembanagan agama Islamnya lebih maju dibandingkan dengan daerah lain, walaupun  tidak sama semuanya. Mereka mengaku keturunan Kudus dan menetap di Bandung, Untuk itu penulis tertarik dengan mengkaji masyarakat tersebut dengan tujuan, Pertama;  diperoleh gambaran sejarah dan genealogi warga Muslim keturuan Kudus di Bandung. Kedua;  bagaimana sebaran dan perananya dalam mengambangkan Islam. Metode yang digunakan adalah dengan metode sejarah, yang meliputi; Heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian munculnya warga Muslim Keturunan Kudus di Bandung melalui  proses hijrahnya warga Kudus menuju wilayah Bandung  pada akhir abad 18 M dan awal abad 19 M yang dilakukan oleh  keluarga bani Yahya bin Abdul Jabbaar dengan membawa tiga anaknya yang bernama; Darajat, Imam Ahmad, dan Bayuhaji Tasroban berbarengan peristiwa perang Dipenogoro. Mereka menyebar ke wilayah Panyandaan Cisarua, Kebonhui, dan Parigilame Parongpong Kabupaten Bandung Barat serta  ke Cipeuyeum Ciranjang Kabupaten  Cianjur. Kemudian walaupun tidak semua wilayah sama, perkembangan Islamnya cukup maju dibandingkan dengan daerah lain, seperti munculnya tokoh Muslim dalam bidang  ekonomi (agniya),  agama (ustad, Imam mesjid, dan penghulu), pendiikian (guru dan dosen), seni (dalang dan artis),  politik (lurah), hukum (pengacara-notaris), PNS, dll..
Muhammad Prophet and Statesman Karya William Montgomery: Kajian Historiografi Sirah Nabawiyah dan Orientalisme Alfa Dini Savitri; Ajid Thohir; Ajid Hakim
Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol 2, No 2 (2023): Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1557/djash.v2i2.30965

Abstract

Artikel ini membahas tentang historiografi sirah dari orientalis terutama dalam karya William Montgomery dengan judul Muhammad Prophet and Statesman. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan, yakni heuristik, kritik, interpretasi historiografi. Berdasasarkan hasil penelitan, ditarik kesimpulan bahwa Montgomery Watt dalam pengkajiannya terhadap sosok Nabi Muhammad tersaji dalam sudut pandang yang objektif meskipun tidak dipungkiri bahwa Montgomery sendiri adalah seorang pendeta dan akademisi Kristen yang kental dengan pengaruh bias pemikiran orientalis pendahulunya. Menurut perspektif Montgomery, Muhammad merupakan sosok dengan ‘imajinasi tinggi’, tidak hanya menjadi sosok negarawan melainkan sekaligus mejadi seorang ‘sosial reformer' selayaknya Von Hugel dan Adolf Hitler.
Embracing Modernity: The Evolution of Contemporary Islamic Calligraphy in Indonesia (1979-2014) Muhamad Maksugi; Asep Achmad Hidayat; Usman Supendi; Ajid Hakim
Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora Vol 2, No 3 (2023): Definisi: Jurnal Agama dan Sosial Humaniora
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1557/djash.v2i3.38626

Abstract

This study aims to analyze the journey of the acceptance of contemporary Islamic calligraphy in Indonesia from 1979 to 2014. Initially, contemporary calligraphy faced opposition from calligraphers who considered it a violation of Arabic script grammar and often linked it to issues of Islamic jurisprudence concerning halal and haram. The research employs a narrative-analytical historical approach, using data collection techniques such as interviews and exploration of print media. The findings reveal that the acceptance of contemporary Islamic calligraphy in Indonesia involved a lengthy process, beginning with its controversial emergence, conflicts between painters and calligraphers, a phase of revival, and ultimately its acceptance as one of the competition categories in the Mushabaqah Tilawatil Quran (MTQ). This study contributes to a deeper understanding of the dynamics of cultural change and acceptance in the context of Islamic art in Indonesia.