Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan sistem pemeliharaan semi intensif pada budidaya itik Mojosari dan dampaknya terhadap efisiensi produksi. Sistem pemeliharaan semi intensif merupakan metode yang menggabungkan keunggulan sistem tradisional dan intensif dengan pengelolaan kandang yang lebih baik, pemberian pakan yang terkontrol, serta pemanfaatan lahan terbuka untuk aktivitas itik. Budidaya itik Mojosari dipilih karena merupakan salah satu jenis itik lokal unggulan yang memiliki potensi produksi telur dan daging yang tinggi serta adaptasi yang baik terhadap kondisi lingkungan setempat. Metode penelitian dilakukan dengan membandingkan kelompok itik yang dipelihara secara semi intensif dengan kelompok yang dipelihara secara tradisional. Parameter yang diukur meliputi tingkat produksi telur, pertumbuhan bobot badan, konversi pakan, serta biaya operasional pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem semi intensif mampu meningkatkan produksi telur hingga 15-20% dibandingkan sistem tradisional, dengan bobot badan itik yang lebih seragam dan peningkatan efisiensi penggunaan pakan. Selain itu, sistem ini juga menunjukkan pengurangan biaya operasional per unit produksi akibat pemanfaatan lahan yang optimal dan manajemen pakan yang lebih baik. Dengan demikian, sistem pemeliharaan semi intensif pada budidaya itik Mojosari dapat dijadikan alternatif yang efektif untuk meningkatkan efisiensi produksi sekaligus menjaga keberlanjutan usaha peternakan itik di tingkat masyarakat. Rekomendasi selanjutnya adalah pengembangan pelatihan bagi peternak dan peningkatan fasilitas pendukung guna optimalisasi sistem ini.