Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Teknologi Pertanian Andalas

PENGGUNAAN TAUGE YANG BERBEDA SEBAGAI SUMBER NITROGEN PADA PEMBUATAN NATA DE YAM Wenny Surya Murtius; Alfi Asben; Risa Meutia Fiana; Indah Khairun Nisa
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 25, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.25.1.104-113.2021

Abstract

Penelitian ini menggunakan tauge dari kacang hijau sebagai sumber nitrogen untuk memproduksi nata dari bengkoang. Tauge yang digunakan adalah dari 4 kondisi tauge yang berbeda, dengan tujuan penelitian menentukan kondisi tauge terbaik sebagai sumber nitrogen berdasarkan karakteristik nata yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif dengan 4 perlakuan dan 2 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini menggunakan kondisi tauge berbeda diantaranya adalah; tunas tauge, tauge segar, tauge akan busuk dan tauge layu. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah total gula dan nitogen pada bahan baku, serat kasar, rendemen, ketebalan, berat, tekstur dan organoleptik meliputi; warna, tekstur, aroma dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi tauge yang berbeda menyebabkan serat kasar, rendemen, ketebalan, berat, tekstur dan snsory yang berbeda. Berdasarkan karakteristik fisik dan kimia produk perlakuan D (tauge layu) merupakan produk terbaik dengan rata-rata nilai serat kasar 5,82%, rendemen 81,73%, ketebalan 1,05 cm, berat 335,07 g, tekstur 123,58 N/cm.
STUDI KARAKTERISTIK HASIL FERMENTASI OLAHAN BENGKOANG (Pachyrizus erosus ) MENGGUNAKAN BERBAGAI KONSENTRASI RAGI Purnama Dini Hari; Wenny Surya Murtius; Ira Desri Rahmi
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 21, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.244 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.21.2.138-142.2017

Abstract

Bengkoang (Pachyrizus erosus) adalah tanaman berumbi yang banyak ditanam di Kota Padang. Umbi umumnya dikonsumsi mentah. Untuk itu diperlukan pengolahan lanjut sebagai diversifikasi produk. Penelitian mengenai karakter hasil fermentasi olahan Bengkoang (Pachyrizus erosus) menggunakan berbagai konsentrasi ragi telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2017. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui karakter fisik, kimia dan mikrobiologi hasil fermentasi Bengkoang menggunakan ragi pada berbagai konsentrasi. Hasil olahan bengkoang yang menjadi objek antara lain bubur, sari dan konsentrat. Sementara konsentrasi ragi yang digunakan adalah 1%, 2%, 3% dan 4% dari berat objek. Dari hasil penelitian diperoleh kadar air berkisar 84,66 % - 96,5 %, pH 3,8 – 4,37 , total gula 1,548% – 11,375% , gula pereduksi 0,0003% - 4,88% total bakteri asam laktat (BAL) 7,38 – 8,46 Log CFU/g dan kadar alkohol 1,06% - 3,03%. Total BAL, total gula, gula pereduksi menunjukkan potensi produk bengkoang fermentasi untuk dibuat minuman dengan manfaat probiotik. Namun demikian diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal tersebut.
PEMBUATAN MANISAN INSTAN BERAS RENDANG Wenny Surya Murtius; Risa Meutia Fiana; Aurian Ming
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 24, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.24.1.91-97.2020

Abstract

Beras rendang merupakan salah satu makanan tradisional Minang yang berasal dari Kota Payakumbuh dan sekitarnya. Beras rendang biasa dikonsumsi dalam bentuk makanan cemilan, sangat cocok dijadikan buah tangan karena termasuk endemik. Salah satu kelemahan dari makanan ini adalah umur simpan yang sangat pendek. Beras rendang terdiri dari tepung beras rendang dan manisannya.. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk tetap bisa menyajikan beras rendang di luar daerah adalah dengan membuat manisan instan. Manisan terbuat dari campuran gula, santan dan bahan tambahan lainnya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan serbuk santan dan gula  terbaik dalam pembuatan manisan instan beras rendang berdasarkan karakteristik kimia. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan serbuk santan dan gula yang berbeda berpengaruh terhadap kadar lemak dan kadar gula. Namun tidak berpengaruh terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein dan karbohidrat. Perbandingan serbuk santan dan gula terbaik berdasarkan karakteristik kimia adalah 20%:30%, dengan karakteristik kadar air: 28,89%; kadar lemak 1,20%; kadar protein 4,40%; kadar abu 0,65%; karbohidrat 64,86%; total gula 26,03%.
PENGARUH KONSENTRASI SARI TAUGE LAYU SEBAGAI SUMBER NITROGEN TERHADAP KARATERISTIK NATA JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.) Wenny Surya Murtius; Risa Meutia Fiana; Gita Purwanti
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 25, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.25.2.230-248.2021

Abstract

Penelitian ini menggunakan berbagai konsentrasi sari tauge layu sebagai sumber nitrogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi sari tauge layu sebagai sumber nitrogen serta mengetahui konsentrasi terbaik sari touge layu sebagai sumber nitrogen dalam memproduksi nata jambu biji merah. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan konsentrasi nitrogen dari tauge layu yang berbeda (18,17%, 21,38%, 24,59%, 27,79%, 31,00%). Data yang diperoleh dianalisis secara statistika dengan ANOVA (Analysis of Variance) dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s News Multiple Range Test) pada taraf nyata 5%. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kadar air, kadar nitrogen tauge layu, pH media, ketebalan, berat, yield, kadar serat kasar, warna dan organoleptik yang meliputi warna, tekstur, aroma, dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi nitrogen dari sari tauge layu yang berbeda berpengaruh terhadap ketebalan, berat, dan yield, serta tidak berpengaruh nyata terhadap kadar serat kasar, dan warna. Berdasarkan analisa kimia perlakuan E (penambahan konsentrasi nitroge 31,00%) merupakan produk terbaik dengan ketebalan (0,503cm), yield (48,79%), berat (243,97g), serat kasar (6,50%).