Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

STUDI PENENTUAN PERBANDINGAN AMPAS SAGU TERHADAP TEPUNG BERAS UNTUK PRODUKSI PIGMEN ANGKAK DARI MONASCUS PURPUREUS Asben, Alfi; Murtius, Wenny Surya; Helmia, Puti
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2017: PROSIDING SEMINAR NASIONAL FKPT-TPI 2017
Publisher : JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN, UNIVERSITAS HALU OLEO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.875 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik pigmen angkak yang diproduksi dari substrat ampas sagu dengan tepung beras, dan menentukan perbandingan yang tepat antara ampas sagu dengan tepung beras dalam memproduksi pigmen angkak. Penelitian dilaksanakan dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan adalah perbandingan ampas sagu terhadap tepung beras (g : g) yaitu : A 1:1 (12.50 :12.50), B 2:1 (16.70 : 8.30), C 3:1 (18.75 : 6.25), D 4:1 (20.00 : 5.00), dan E 5:1 (20.85 : 4.17). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perbedaan perbandingan antara ampas sagu terhadap tepung beras yang semakin tinggi menghasilkan intensitas pigmen angkak, pH, dan aktivitas antioksidan yang makin rendah kecuali residu pati. Perbandingan antara ampas sagu terhadap tepung beras yang tepat adalah perlakuan A 1:1 (12.5 : 12.5) dengan nilai intensitas pigmen pada warna kuning (λ 400 nm) dan warna merah (λ 500 nm) adalah 9.72 dan 9.09 masing-masingnya, dengan nilai pH 4.53, residu pati 10.90%, aktivitas antioksidan 67.69 (pada konsentrasi 1000 ppm) dan lovastatin sebesar 256 ppm. Kata kunci: Intensitas pigmen, pati, antioksidan, lovastatin. 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT WANITA TANI MELALUI PERBAIKAN PENGOLAHAN, SANITASI, PENGEMASAN SERTA PENGGUNAAN MESIN DAN PERALATAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN NILAI JUAL KERUPUK UBI KAYU Wenny Surya Murtius; Purnama Dini Hari
Jurnal Pengabdian Warta Andalas Vol 24 No 4 (2017): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) dilaksanakan di Nagari Tanjuang Gadang Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Limapuluh Kota. Kelompok sasaran kegiatan ini adalah kelompok wanita tani pengolah ubi kayu menjadi kerupuk ubi kayu, dimana usaha pengolahan telah dilakukan oleh wanita di Nagari Tanjuang Gadang. Namun persoalannya setiap tahapan yang dilaksanakan dilakukan secara tradisional, peralatan yang seadanya, sama sekali tidak memperhitungkan sanitasi dan keamanan konsumen dan produk belum dikemas. Sehingga dengan kegiatan KKN-PPM ini usaha tersebut dapat berkembang menjadi home industry berstandar di Nagari Tanjuang Gadang yang mampu bersaing di pasaran. Kegiatan perbaikan usaha melalui transfer Iptek, diantaranya penggunaan mesin dan peralatan untuk meningkatkan produktivitas, perhatian terhadap sanitasi dan keamanan terhadap konsumen serta penggunaan pengemas yang telah dilengkapi dengan label (informasi produk). Pentransferan Iptek mampu meningkatkan produksi karena tahapan pengolahan akan menggunakan mesin serta peralatan, dan diharapkan dapat menghasilkan kerupuk yang layak konsumsi dari segi sanitasi dan keamanan produk. Selanjutnya kerupuk yang dihasilkan akan dikemas dalam pengemas yang baik, mampu melindungi produk dari pengaruh lingkungan yang menyebabkan kerusakan. Pada kemasan akan disertakan dengan keterangan merek dan usaha dagang, komposisi, informasi nilai gizi, perizinan. Target program KKN-PPM ini adalah terbentuknya Industri Rumah Tangga (IRT) yang mampu bersaing dipasaran dan dikelola oleh wanita tani di Nagari Tanjuang Gadang. Semoga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, karena selain memberdayakan ibu-ibu rumah tangga, industri ini juga diharapkan dapat menyerap beberapa orang tenaga kerja (membantu mengurangi pengangguran). Mitra tidak hanya diberi bekal mesin dan peralatan, teknologi pengolahan dan sanitasi serta pengemasan, tetapi juga tentang pengelolaan perusahaan sampai pembukuan, mengembangkan jiwa kewirausahaan dan pengetahuan strategi pemasaran. Adapun luaran program ini adalah menulis di jurnal Internasional, dalam rangka promosi produk lokal. Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, tim bersama mahasiswa disambut hangat oleh masyarakat. Walaupun dalam pelaksanaan sangat sulit untuk merobah kebiasaan mitra (terutama mengenai sanitasi). Akan tetapi dalam hal ini tim dan terutama mahasiswa tidak bosan-bosannya untuk selalu mengingatkan, terutama dalam persiapan kunjungan dinas perizinan dan dinas kesehatan dalam pengurusan PIRT (Perizinan Industri Rumah Tangga). Selanjutnya kegiatan lainnya dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, diantaranya: kompanye halal, penggunaan mesin dan peralatan lainnya, perbaikan bangunan tempat produksi, penyuluhan penggunaan BTM, pengembangan jiwa kewirausahaan dan strategi pemasaran, labeling dan penggunaan kemasan serta pembuatan spanduk. Sedangkan kegiatan tambahan lainnya, diantaranya: cek kesehatan gratis, program kegiatan subuh bersama anakanak yang diberi nama MISI, pertandingan futsal, dan kegiatan Ramadhan lainnya.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT WANITA TANI MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN UBI KAYU DI KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN KABUPATEN LIMAPULUH KOTA SUMATERA BARAT Wenny Surya Murtius; Purnama Dini Hari
Jurnal Pengabdian Warta Andalas Vol 25 No 2 (2018): Warta Pengabdian Andalas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This program partner is the member of Expectance Family Program (Program KeluargaHarapan/PKH) and cassava crackers (opak) female producers. The activity of processing cassava intocassava crackers were taken place in Nagari Tanjung Gadang while cassava leaf dendeng and cassavanugget processing were taken place in Nagari Ampalu. The counseling about food additive were also donein both places. Teh program were done by andragogy method (counseling and practicing). The result shownthat the program participants had the knowledge about food additive and its hazardous effect of the carelessusage. The fermentation and cassava processing into cassava crackers were done corresponding to rulesof sanitation, the processing equipments also possible to enhance productivity and sanitation of theprocessess. In coclusion, this program is able to increase cassava crackers processing productivity by 3times and to raise the income by 300%. The questionnaires given after the activity shown participants interest to initiate the production of dendeng cassava leaf and cassava nugget commercially.
PENGGUNAAN TAUGE YANG BERBEDA SEBAGAI SUMBER NITROGEN PADA PEMBUATAN NATA DE YAM Wenny Surya Murtius; Alfi Asben; Risa Meutia Fiana; Indah Khairun Nisa
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 25, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.25.1.104-113.2021

Abstract

Penelitian ini menggunakan tauge dari kacang hijau sebagai sumber nitrogen untuk memproduksi nata dari bengkoang. Tauge yang digunakan adalah dari 4 kondisi tauge yang berbeda, dengan tujuan penelitian menentukan kondisi tauge terbaik sebagai sumber nitrogen berdasarkan karakteristik nata yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif dengan 4 perlakuan dan 2 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini menggunakan kondisi tauge berbeda diantaranya adalah; tunas tauge, tauge segar, tauge akan busuk dan tauge layu. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah total gula dan nitogen pada bahan baku, serat kasar, rendemen, ketebalan, berat, tekstur dan organoleptik meliputi; warna, tekstur, aroma dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi tauge yang berbeda menyebabkan serat kasar, rendemen, ketebalan, berat, tekstur dan snsory yang berbeda. Berdasarkan karakteristik fisik dan kimia produk perlakuan D (tauge layu) merupakan produk terbaik dengan rata-rata nilai serat kasar 5,82%, rendemen 81,73%, ketebalan 1,05 cm, berat 335,07 g, tekstur 123,58 N/cm.
STUDI KARAKTERISTIK HASIL FERMENTASI OLAHAN BENGKOANG (Pachyrizus erosus ) MENGGUNAKAN BERBAGAI KONSENTRASI RAGI Purnama Dini Hari; Wenny Surya Murtius; Ira Desri Rahmi
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 21, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.244 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.21.2.138-142.2017

Abstract

Bengkoang (Pachyrizus erosus) adalah tanaman berumbi yang banyak ditanam di Kota Padang. Umbi umumnya dikonsumsi mentah. Untuk itu diperlukan pengolahan lanjut sebagai diversifikasi produk. Penelitian mengenai karakter hasil fermentasi olahan Bengkoang (Pachyrizus erosus) menggunakan berbagai konsentrasi ragi telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2017. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui karakter fisik, kimia dan mikrobiologi hasil fermentasi Bengkoang menggunakan ragi pada berbagai konsentrasi. Hasil olahan bengkoang yang menjadi objek antara lain bubur, sari dan konsentrat. Sementara konsentrasi ragi yang digunakan adalah 1%, 2%, 3% dan 4% dari berat objek. Dari hasil penelitian diperoleh kadar air berkisar 84,66 % - 96,5 %, pH 3,8 – 4,37 , total gula 1,548% – 11,375% , gula pereduksi 0,0003% - 4,88% total bakteri asam laktat (BAL) 7,38 – 8,46 Log CFU/g dan kadar alkohol 1,06% - 3,03%. Total BAL, total gula, gula pereduksi menunjukkan potensi produk bengkoang fermentasi untuk dibuat minuman dengan manfaat probiotik. Namun demikian diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hal tersebut.
PEMBUATAN MANISAN INSTAN BERAS RENDANG Wenny Surya Murtius; Risa Meutia Fiana; Aurian Ming
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 24, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.24.1.91-97.2020

Abstract

Beras rendang merupakan salah satu makanan tradisional Minang yang berasal dari Kota Payakumbuh dan sekitarnya. Beras rendang biasa dikonsumsi dalam bentuk makanan cemilan, sangat cocok dijadikan buah tangan karena termasuk endemik. Salah satu kelemahan dari makanan ini adalah umur simpan yang sangat pendek. Beras rendang terdiri dari tepung beras rendang dan manisannya.. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk tetap bisa menyajikan beras rendang di luar daerah adalah dengan membuat manisan instan. Manisan terbuat dari campuran gula, santan dan bahan tambahan lainnya. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan serbuk santan dan gula  terbaik dalam pembuatan manisan instan beras rendang berdasarkan karakteristik kimia. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan serbuk santan dan gula yang berbeda berpengaruh terhadap kadar lemak dan kadar gula. Namun tidak berpengaruh terhadap kadar air, kadar abu, kadar protein dan karbohidrat. Perbandingan serbuk santan dan gula terbaik berdasarkan karakteristik kimia adalah 20%:30%, dengan karakteristik kadar air: 28,89%; kadar lemak 1,20%; kadar protein 4,40%; kadar abu 0,65%; karbohidrat 64,86%; total gula 26,03%.
PENGARUH KONSENTRASI SARI TAUGE LAYU SEBAGAI SUMBER NITROGEN TERHADAP KARATERISTIK NATA JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L.) Wenny Surya Murtius; Risa Meutia Fiana; Gita Purwanti
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 25, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jtpa.25.2.230-248.2021

Abstract

Penelitian ini menggunakan berbagai konsentrasi sari tauge layu sebagai sumber nitrogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi sari tauge layu sebagai sumber nitrogen serta mengetahui konsentrasi terbaik sari touge layu sebagai sumber nitrogen dalam memproduksi nata jambu biji merah. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan konsentrasi nitrogen dari tauge layu yang berbeda (18,17%, 21,38%, 24,59%, 27,79%, 31,00%). Data yang diperoleh dianalisis secara statistika dengan ANOVA (Analysis of Variance) dan jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan’s News Multiple Range Test) pada taraf nyata 5%. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu kadar air, kadar nitrogen tauge layu, pH media, ketebalan, berat, yield, kadar serat kasar, warna dan organoleptik yang meliputi warna, tekstur, aroma, dan rasa. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi nitrogen dari sari tauge layu yang berbeda berpengaruh terhadap ketebalan, berat, dan yield, serta tidak berpengaruh nyata terhadap kadar serat kasar, dan warna. Berdasarkan analisa kimia perlakuan E (penambahan konsentrasi nitroge 31,00%) merupakan produk terbaik dengan ketebalan (0,503cm), yield (48,79%), berat (243,97g), serat kasar (6,50%).
Pengaruh Perbandingan Serbuk Santan dan Gula dalam Pembuatan Manisan Instan Beras Rendang terhadap Penerimaan Konsumen dengan Analisis Sensori Uji Pembeda Risa Meutia Fiana; Wenny Surya Murtius; Aurian Ming
Agroteknika Vol 2 No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/agtk.v2i1.29

Abstract

This research has been carried out in the Laboratory of Chemistry, Agricultural Biochemistry and Food Nutrition, Laboratory of Technology and Agricultural Process Engineering Faculty of Agricultural Technology Laboratory of Animal Husbandry Biotechnology Faculty of Animal Husbandry, and Laboratory of Tablet Faculty of Pharmacy in July to August 2018. The aims of this study was to determine the ratio of coconut milk and sugar to the characteristics of instant beras rendang flour and find out the best ratio in organoleptic instant beras rendang product with a differentiation test. This research method used a completely randomized design with 5 treatments and 3 replications, which treatments A (35% coconut milk powder : 15% sugar), B (30% coconut milk Powder : 20% Sugar), C (25% coconut milk Powder : 25% Sugar), D (20% Coconut Milk Powder : 30% Sugar), E (15% Coconut Milk Powder : 15% Sugar). Tests carried out included sensory analysis by differentiating test.
Identification of Availability and Lignocellulosic Properties in Coconut Dregs Waste Wenny Surya Murtius; Bambang Dwi Argo; Irnia Nurika; Sukardi Sukardi
Journal of Applied Agricultural Science and Technology Vol. 8 No. 1 (2024): Journal of Applied Agricultural Science and Technology
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/jaast.v8i1.248

Abstract

Agricultural waste, including coconut pulp, contains lignocellulose and is a very important, renewable and sustainable industrial raw material. Many of the food, textile, pharmaceutical, paint and resin, agrochemical, oil processing, and other sectors utilize lignocellulosic derivatives. The objectives of this study were to determine the availability of coconut pulp in Padang City-West Sumatra, analyse the lignocellulosic components contained and cell surface morphology, and observe the chemical elements in coconut pulp waste. An exploratory approach was used in this study to achieve these objectives. The results showed that there were 98 coconut milk entrepreneurs spread across traditional markets in Padang City, West Sumatra. Every day the coconut milk squeeze business examined produces ± 1.18 tonnes of coconut pulp. Coconut waste also contains 47.18% cellulose, 10.58% lignin, and 12.10% hemicellulose. Based on the XRD results, the crystal size of coconut pulp obtained from XRD observation is 11.8 nm.
Sosialisasi Pengukuran Tingkat Kematangan (Maturitas) Science Techno Park Menuju Level Utama Nasional bagi Akademisi Prima Fithri; Hanalde Andre; Uyung Gatot Syafrawi Dinata; Eka Candra Lina; Cesar Welya Refdi; Wenny Surya Murtius
Warta Pengabdian Andalas Vol 30 No 4 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.30.4.807-813.2023

Abstract

Applying science and technology encourages innovation, increasing development productivity, independence and national competitiveness. Indonesia has a science and technology area named Science Techno Park (STP). Maturity measurement is an indicator of the level of an STP to apply science and technology for the welfare of society. There are three levels of maturity for STP, which are low (pratama), middle (madya), and high (utama). Before entering the best maturity level, STP must go through various kinds of preparation and fulfil the elements contained in it. The community service activity team at Universitas Andalas conducted a web seminar (webinar) to socialise the maturity assessment for STP Unand from the academic side. The webinar invited two experts on STP maturity measurement. One of the primary assessments is the number of products produced that are expected to come from the results of academic research. This activity can help STP Unand prepare to increase its maturity to a high level.