Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMERTAHANAN BAHASA JAWA DI WILAYAH SOLO-YOGYA Wiwik Yulianti
Kandai Vol 9, No 1 (2013): KANDAI
Publisher : Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.223 KB) | DOI: 10.26499/jk.v9i1.282

Abstract

Penelitian mengenai pemertahanan bahasa daerah Solo Yogya sudah dilakukan. Penelitian ini termasuk penelitian dialektologi. Responden dalam penelitian ini berjumlah 16 responden dan berdomisili di wilayah Solo dan Yogya. Penelitian di masing-masing wilayah dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok dewasa dan kelompok anak-anak. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan sebanyak 843 kosa kata. Metode yang dilakukan adalah metode deskriptif dan dianalisis secara kuantitatif. Analisis meliputi frekuensi penggunaan bahasa. Untuk mendeskripsikan pemertahanan bahasa responden, penggunaan bahasa yang dikaji dalam penelitian ini adalah bahasa yang masih dikenali atau dipergunakan untuk berkomunikasi sehari-hari. Temuan penelitian menunjukkan bahwa sikap penutur terhadap bahasa Jawa kromo di Solo cenderung lebih tinggi jika dibandingkan dengan sikap penutur bahasa Jawa Kromo di Yogya. Hal itu berlaku untuk kelompok dewasa dan kelompok anak-anak. Pemertahanan bahasa terendah terjadi pada kelompok anak wilayah pengamatan Yogya berkisar 5,0 %. Pemertahanan bahasa tertinggi terjadi pada kelompok dewasa wilayah pengamatan Solo dengan persentase berkisar 37,9 %. Secara keseluruhan dari semua kelompok pada semua wilayah pengamatan menunjukkan sikap penutur bahasa yang cenderung negatif dengan persentase kurang dari 40 %. Dengan hasil persentase ini, dapat disimpulkan bahwa keberadaan bahasa Jawa Kromo di Solo dan Yogya tidak menunjukkan kecenderungan yang positif dalam hubungannya dengan upaya pemertahanan bahasa.
Antara Hak dan Utang : Kajian Hukum terhadap Dampak Kepailitan Sritex terhadap Buruh dan Pemilik Ety Isworo; Wiwik Yulianti; Femmy Silaswaty Faried
Pemuliaan Keadilan Vol. 2 No. 3 (2025): July : Pemuliaan Keadilan
Publisher : Asosiasi Penelitian dan Pengajar Ilmu Hukum Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/pk.v2i3.971

Abstract

The bankruptcy of a major company like PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) not only reflects a financial crisis but also opens a significant debate about legal fairness for stakeholders, particularly laborers and company owners. This research examines the impact of the bankruptcy on the fulfillment of laborers' normative rights and the legal protection afforded to company owners. Using a juridical-normative approach and a case study method, the findings reveal that the bankruptcy process still presents imbalances in legal protection, especially for laborers who, despite being legally recognized as preferential creditors, are often disregarded in practice. This article recommends regulatory reform and strengthening the state's role in ensuring justice throughout the bankruptcy proceedings.
Penerapan Kesantunan Berbahasa dalam Dakwah F X Sarwadi; Wiwik Yulianti; Henry Yustanto; Bakdal Ginanjar; Chattri Sigit Widyastuti
Solusi Bersama : Jurnal Pengabdian dan Kesejahteraan Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2025): November:Solusi Bersama : Jurnal Pengabdian dan Kesejahteraan Masyarakat
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/solusibersama.v2i4.2406

Abstract

Language plays a crucial role not only as a means of communication but also as a reflection of the values and character of society. In the context of youth mosque da'wah, the use of polite language is crucial because it influences the effectiveness of conveying religious messages and shaping the morals of listeners. This study aims to examine the application of the principles of polite language in youth mosque da'wah in Karanganyar Regency and efforts to improve it through training activities. The method used was a qualitative approach with observation techniques, semi-structured interviews, and documentation. Data analysis was carried out in three stages: data reduction, data presentation, and drawing conclusions interactively. The results of the activity showed a significant increase in the participants' understanding and practice of polite language after attending the training. Based on the questionnaire results, participants' post-test scores increased compared to the pre-test, indicating the effectiveness of the training in strengthening their understanding of the concept of polite speech. Furthermore, observations of da'wah practices showed positive changes in the use of more polite, structured, and empathetic language. This activity not only improved participants' communication skills but also raised awareness of the importance of language ethics in da'wah. Thus, this language politeness training contributes to the character development of mosque youth, helping them become moral, communicative, and civilized young preachers. It is hoped that similar activities can be developed to a more advanced level in the future to strengthen the application of politeness in religious communication among youth.