Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TABU BAHASA DALAM CERITA PENDEK MANDI SABUN MANDI KARYA DJENAR MAESA AYU Marantika, Eka Ririn; Chattri Sigit Widyastuti
BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Vol. 14 No. 2 (2025): BASASTRA: JURNAL KAJIAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji mengenai tabu bahasa. Tabu bahasa merujuk pada ungkapan atau kata-kata yang melanggar norma, kasar, dan tidak pantas dalam suatu masyarakat tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunaan tabu bahasa yang berada dalam cerpen Mandi Sabun Mandi. Analisis data penelitian ini menggunakan teori tabu bahasa dari Timothy Jay yang mengklasifikasikan kata tabu menjadi 9 kategori. Data yang dipakai pada penelitian ini berupa klausa atau kalimat yang memuat kata tabu pada cerpen Mandi Sabun Mandi. Data berasal dari cerpen Mandi Sabun Mandi karya Djenar Maesa Ayu. Metode penyedian data dalam penelitian ini adalah metode simak dengan teknik lanjutan  catat. Adapuun, metode analisis data pada penelitian ini menggunakan metode padan dilanjutkan dengan teknik l Hubung Banding Menyamakan (HBS) serta teknik lanjutan Hubung Banding Menyamakan hal pokok (HBSP). Memlalui hasil penelitian ini, diperoleh bahwa kata tabu kategori sexual references lebih banyak dipakai dalam cerpen ini. Ditemukan sebanyak 14 data yang dikategoringan menjadi 3 yaitu, sexual references sejumlah 8 data, Insulting references to perceived psychological, physical, or social deviation sejumlah 3 data, dan animal names sejumlah 1 data. Kata kunci: kata tabu, cerita pendek,  mandi sabun mandi, Djenar Maesa Ayu
Penerapan Kesantunan Berbahasa dalam Dakwah F X Sarwadi; Wiwik Yulianti; Henry Yustanto; Bakdal Ginanjar; Chattri Sigit Widyastuti
Solusi Bersama : Jurnal Pengabdian dan Kesejahteraan Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2025): November:Solusi Bersama : Jurnal Pengabdian dan Kesejahteraan Masyarakat
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/solusibersama.v2i4.2406

Abstract

Language plays a crucial role not only as a means of communication but also as a reflection of the values and character of society. In the context of youth mosque da'wah, the use of polite language is crucial because it influences the effectiveness of conveying religious messages and shaping the morals of listeners. This study aims to examine the application of the principles of polite language in youth mosque da'wah in Karanganyar Regency and efforts to improve it through training activities. The method used was a qualitative approach with observation techniques, semi-structured interviews, and documentation. Data analysis was carried out in three stages: data reduction, data presentation, and drawing conclusions interactively. The results of the activity showed a significant increase in the participants' understanding and practice of polite language after attending the training. Based on the questionnaire results, participants' post-test scores increased compared to the pre-test, indicating the effectiveness of the training in strengthening their understanding of the concept of polite speech. Furthermore, observations of da'wah practices showed positive changes in the use of more polite, structured, and empathetic language. This activity not only improved participants' communication skills but also raised awareness of the importance of language ethics in da'wah. Thus, this language politeness training contributes to the character development of mosque youth, helping them become moral, communicative, and civilized young preachers. It is hoped that similar activities can be developed to a more advanced level in the future to strengthen the application of politeness in religious communication among youth.