Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Penentuan Kadar Besi (Fe) dalam Air Limbah Tambang Batu Bara Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis Made Yuri Suryani; Adhe Paramita; Hendro Susilo; Inggit Kresna Maharsih
Indonesian Journal of Laboratory Vol 5 No 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v0i0.72451

Abstract

Kegiatan industri di Kalimantan lebih dari 70% merupakan industri pertambangan batu bara. Limbah hasil kegiatan pertambangan dapat menyebabkan pencemaran air yang mengakibatkan turunnya kualitas air akibat kandungan air limbah tambang yang mengandung logam berat terlarut dengan sifat asam yang tinggi. Oleh sebab itu diperlukan adanya pengujian kadar besi pada air limbah tambang sebagai upaya pengendalian pencemaran air agar sesuai dengan baku mutu air limbah pertambangan. Pengambilan contoh sampel uji air limbah berdasarkan SNI 6989.59-2008 yaitu sampel air limbah diambil dari tiga titik lokasi kolam penataan area stockpile pada industri pertambangan batu bara di Kabupaten Sangatta, Kalimantan Timur. Validasi setiap parameter uji dilakukan di Laboratorium Terpadu ITK  dengan pengulangan untuk masing-masing sampel uji sebanyak 7 (tujuh) kali pengulangan. Pada parameter validasi metode analisis untuk uji linearitas pada air limbah diperoleh nilai koefisien korelasi regresi linier (r) sebesar 0,999; batas deteksi dan batas kuantitasi diperoleh sebesar 0,141 mg/L dan 0,470 mg/L. Pada uji presisi sampel uji air limbah tambang A, B dan C didapatkan nilai %RSDr sebesar 1,602%; 0,829% dan 0,782%. Nilai %recovery pada masing-masing air limbah adalah 103,429%, 108,870% dan 95,116%. Hasil pengujian kadar besi (Fe) menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan pengompleks tiosianat (KSCN) pada limbah A, B dan C adalah 0,721 mg/L, 2,786 mg/L dan 4,961 mg/L. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kadar besi sampel air limbah tidak melebihi batas ambang air limbah pertambangan.
Verifikasi Metode Analisis Kadar Total Fosfat dalam Air Limbah Laundry Merujuk pada SNI 06-6989.31-2005 Made Yuri Suryani; Asful Hariyadi; Adhe Paramita; Rika Awalin Safitri
Indonesian Journal of Laboratory Vol 6 No 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v1i1.78083

Abstract

Peningkatan kegiatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang jasa pencucian (laundry) Balikpapan semakin berkembang setiap tahunnya. Proses aktivitas laundry menghasillkan limbah cair yang mengandung polutan senyawa beracun dan berbahaya, salah satunya adalah senyawa fosfat, yang apabila memiliki kadar yang melebihi dari BMAL (Baku Mutu Air Limbah) yang sudah ditentukan yaitu maksimum 2 mg/L maka akan berbahaya bagi lingkungan dan dapat menyebabkan pencemaran air. Oleh sebab itu, dalam rangka mengendalikan pencemaran air seuai batas baku mutu air limbah maka diperlukan adanya analisis pengukuran kadar fosfat  sebelum di alirkan ke badan air. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mempelajari teknik karakterisasi parameter kadar fosfat yang terkandung dalam sampel uji dengan menggunakan instrumentasi Spektrofotometer UV-Vis berdasarkan SNI 06-6989.31-2005. Prosedur pengambilan contoh uji air limbah merujuk pada SNI 6989.59-2008 pada salah satu usaha laundry di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada dua sumber saluran pembuangan sebelum masuk perairan penerima limbah. Analisis dilaksanakan pada Laboratorium Karakterisasi, Pusat Laboratorium Terpadu ITK dengan pengulangan sebanyak 7 (tujuh) kali pada masing-masing contoh uji. Data hasil analisis  pada parameter batas deteksi dan batas kuantitasi diperoleh sebesar 0,033 mg/L dan 0,083 mg/L. Nilai parameter presisi sampel uji air limbah laundry memperoleh nilai %RSD pada air limbah laundry A dan B sebesar 3,965% dan 3,809%. Nilai %recovery pada air limbah A dan B sebesar 98,211% dan 86,611%. Sehingga hasil analisa kadar fosfat dalam air limbah laundry A dan B diperoleh sebesar 0,290 mg/L dan 0,276 mg/L. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kadar fosfat pada sampel air limbah laundry tidak melebihi batas ambang air limbah dan metode analisa uji dapat diterapkan pada Laboratorium Terpadu, Institut Teknologi Kalimantan.