Teten Rohandi
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

EKSPLORASI DAN APLIKASI PIGMEN WARNA ALAMI TUMBUHAN PADA LUKISAN Widi Rahayu; Agus Cahyana; Teten Rohandi
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 5, No 1 (2017): EKSPLORASI SENI DALAM PANGGUNG DAN RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v5i1.353

Abstract

Indonesia is one of the countries in Asia which has so many botanical ecosystems. People use herbs for food or medicine. On this research, plants are processed by exploring their pigments and turned them into natural pigments for painting (in the area of fine arts). The use of natural dyes in painting occurred since prehistoric times, proved by the discovery of wall painting inside Goa Leang-leang, Sulawesi. Since modern Indonesian fine art has been Western-oriented in using painting media, natural dyes are only common in textile area for dyeing fibers and traditional fabric. This exploration reveals six plants that produce pigments such as trunks of secang (red-yellow), seeds of Pinang (cream-brown), leaves of Suji (green), Kunyit (yellow-brown), seeds of Keluwak (cream-colored) and petals of Ruellia  (blue-gray). These natural dyes were explored by conventional methods and there were no standard colour chart because every plant has different level of pigment. Besides, climatic, geographic and human factors may contribute to the fact that natural dyes do not have consistent colours. Natural pigment is soluble in water and can be used for painting on paper and canvas by using brush.Keywords: Natural Dyes, Indonesian Plants, Fine Art, Paint___________________________________________________________________Indonesia adalah salah satu negara di Asia yang memiliki banyak ekosistem tumbuhan. Masyarakat banyak memanfaatkan tumbuhan menjadi bahan baku olahan makanan dan obat-obatan. Dalam penelitian ini tumbuhan diolah dengan mengeksplorasi pigmen warna yang terkandung di dalamnya untuk dijadikan pewarna alami yang dapat digunakan untuk melukis di wilayah seni rupa. Penggunaan pewarna alami dalam melukis terjadi sejak jaman prasejarah, terbukti dengan ditemukannya lukisan di dinding Goa Leang-leang – Sulawesi. Karena seni rupa Indonesia era modern berkiblat ke barat untuk penggunaan media lukis, pewarna alam lebih banyak digunakan di wilayah tekstil untuk pencelupan serat dan kain nusantara. Hasil eksplorasi ini mendapatkan enam jenis tumbuhan yang dapat menghasilkan pigmen warna seperti: Batang pohon Secang (Merah-Magenta), Biji buah Pinang (Krem-Coklat) , Daun Suji (Hijau), Kunyit (Kuning- Coklat), Biji Keluwak (Krem kecoklatan), dan Kelopak bunga Ruellia (Biru- Abu-abu). Pewarna alami dieksplorasi dengan metode konvensional dan tidak memiliki standarisasi warna yang konsisten. Hal ini karena setiap tumbuhan memiliki kandungan pigmen warna yang berbeda. Selain itu, faktor iklim, geografis dan manusia yang mengolahnya  juga menjadi alasan mengapa pewarna alami tidak dapat memiliki warna yang konsisten.  Pewarna alami bersifat larut di dalam air dan dapat digunakan untuk melukis di atas kertas dan kanvas dengan menggunakan kuas.Kata Kunci: Pewarna Alami, Tumbuhan Indonesia, Seni Rupa, Lukis
MODEL PENGEMBANGAN TEKNIK DAN POLA ANYAM SEBAGAI STRUKTUR DASAR KARYA SENI RUPA EKSPRESI Teten Rohandi; Martien Roos Nagara; Farid Kurniawan Noor Zaman
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 9, No 3 (2021): EKSPLORASI DAN IMPLEMENTASI POTENSI RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v9i3.1767

Abstract

"TRANSFORMASI" TEKNIK DAN POLA ANYAM TRADISI PADA KARYA 3D SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESADARAN RAMAH LINGKUNGAN Teten Rohandi; Martien Roos Nagara; Farid Kurniawan Noor Zaman
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 10, No 3 (2022): EKSISTENSI SENI DAN BUDAYA DALAM INTERPRETASI VISUAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v10i3.2318

Abstract

Penerapan Teknik dan Pola Anyam Tradisi pada Karya Rupa Ekspresif 3 Dimensi Teten Rohandi; Martien Roos Nagara; Farid Kurniawan Noor Zaman
PANGGUNG Vol 32, No 3 (2022): Komodifikasi dan Komoditas Seni Budaya di Era industri Kreatif
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2884.312 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v32i3.2264

Abstract

Teknik dan pola anyam tradisi yang dilakukan perajin dalam menganyam adalah cetakan untuk memproduksi produk secara masal. Dalam fine art teknik dan pola anyam dapat dijadikan sebagai struktur dasar dalam pembentukan karya yang sifatnya lebih ekspresif. Fokus penelitian ini adalah penerapan teknik dan pola anyam dasar yang berpijak dari tradisi, dieksplorasi menjadikannya struktur baru dalam pembentukan karya seni rupa. Penggalian nilai estetik yang berada di wilayah keilmuan seni rupa murni ini bertujuan untuk mengembangkan seni rupa sekaligus seni anyam tradisi, sehingga dapat menciptakan pola baru yang memiliki ciri khas serta peningkatan nilai apresiasi. Metode kreatif yang digunakan adalah design thinking dengan teknik eksplorasi dan eksperimental bentuk. Hasil penelitian berdasarkan eksplorasi teknik dan pola anyam tradisi adalah berupa karya rupa ekspresif 3D. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan sebagai alternatif dalam berkarya seni rupa yang dapat diapresiasi oleh khalayak luas dan memberi inspirasi sekaligus ikut melestarikan seni rupa tradisi Indonesia.Kata kunci: teknik anyam, pola anyam tradisi, karya seni rupa, 3 dimensi
EKSPLORASI PENGOLAHAN NATURAL PIGMENT BUNGA KENIKIR DAN PENGAPLIKASIANNYA PADA BERBAGAI MEDIA BERBASIS BAHAN ALAMI Teten Rohandi; Hilman Cahya Kusdiana; Farid Kurniawan Noor Zaman
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 3 (2023): KARYA RUPA DALAM BINGKAI TRADISI DAN BUDAYA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v11i3.3178

Abstract

Color cannot be separated from the field of fine arts, because color is an important element that has a role and classification. In the modern era, color comes in the form of manufactured products, many of which are made with chemicals, and it is not uncommon for the manufacturing process, use and waste to endanger the environment and the health of users. Based on the problems above, this research is considered important to carry out as an effort to create environmentally friendly paint that can be applied to various media. The method in this research is an exploratory method. The results of this research are formulations of the composition of various paints in their application to various mediums, especially painting on paper, canvas, wood and iron. The results of this research can be applied to various subjects or courses in fine arts practice. Furthermore, it can be used by the general public to beautify the products they create without having to sacrifice environmental sustainability and their own health. Keywords: exploration, natural pigment, fine art media ------------------------------------------------------------------------------------ Warna tidak bisa dipisahkan dari bidang seni rupa, karena warna merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dan klasifikasi. Di era modern, warna hadir dalam bentuk produk pabrikan yang banyak dibuat dengan bahan kimia, dan tidak jarang proses pembuatan, penggunaan, dan limbahnya membahayakan kelangsungan lingkungan dan kesehatan penggunanya. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini dianggap penting untuk dilakukan sebagai upaya menciptakan cat ramah lingkungan yang dapat diaplikasikan pada berbagai media. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksplorasi. Hasil dari penelitian ini berupa rumusan komposisi dari berbagai cat dalam pengaplikasiannya pada berbagai medium, terutama seni lukis baik kertas, kanvas, kayu, maupun besi. Hasil dari penelitian ini dapat diaplikasikan pada berbagai mata pelajaran atau mata kuliah praktek seni rupa. Lebih jauh, dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk memperindah produk ciptaannya tanpa harus mengorbankan keberlangsungan lingkungan dan kesehatan dirinya. Kata kunci: eksplorasi, natural pigment, media seni rupa
Penerapan Teknik dan Pola Anyam Tradisi pada Karya Rupa Ekspresif 3 Dimensi Teten Rohandi; Martien Roos Nagara; Farid Kurniawan Noor Zaman
PANGGUNG Vol 32 No 3 (2022): Komodifikasi dan Komoditas Seni Budaya di Era industri Kreatif
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v32i3.2264

Abstract

Teknik dan pola anyam tradisi yang dilakukan perajin dalam menganyam adalah cetakan untuk memproduksi produk secara masal. Dalam fine art teknik dan pola anyam dapat dijadikan sebagai struktur dasar dalam pembentukan karya yang sifatnya lebih ekspresif. Fokus penelitian ini adalah penerapan teknik dan pola anyam dasar yang berpijak dari tradisi, dieksplorasi menjadikannya struktur baru dalam pembentukan karya seni rupa. Penggalian nilai estetik yang berada di wilayah keilmuan seni rupa murni ini bertujuan untuk mengembangkan seni rupa sekaligus seni anyam tradisi, sehingga dapat menciptakan pola baru yang memiliki ciri khas serta peningkatan nilai apresiasi. Metode kreatif yang digunakan adalah design thinking dengan teknik eksplorasi dan eksperimental bentuk. Hasil penelitian berdasarkan eksplorasi teknik dan pola anyam tradisi adalah berupa karya rupa ekspresif 3D. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan sebagai alternatif dalam berkarya seni rupa yang dapat diapresiasi oleh khalayak luas dan memberi inspirasi sekaligus ikut melestarikan seni rupa tradisi Indonesia.Kata kunci: teknik anyam, pola anyam tradisi, karya seni rupa, 3 dimensi
Penggambaran Kembang Tujuh Rupa dalam Seni Lukis Berbahan Dasar Natural Pigment Rohandi, Teten; Kusdiana, Hilman Cahya; Noor Zaman, Farid Kurniawan
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 12 No 2 (2024): KREATIVITAS DAN INOVASI SENI VISUAL DALAM KARYA DESAIN
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v12i2.3629

Abstract

Flowers have been part of Indonesian tradition since ancient times. The tradition of using flowers as symbolization and funeral or traditional rituals in Indonesia is used in various regions of Indonesia, including in West Java, such as tingkeban, death ceremonies, nyekar, circumcision, grave pilgrimages, folk entertainment, and so on. In the field of modern art, flowers are used as objects in painting. In addition, school, studio and college curricula mostly use Western curricula with modern content, media and techniques. This research was carried out to create works of painting, especially on paper and glass media using natural dyes. The focus of the theme raised is the tradition of the 7 types of flowers in Sundanese culture in general. In this research, qualitative research methods were used. The creation steps can be divided into three main stages, namely; the first stage, in the form of searching for ideas or ideas; the second stage, in the form of deepening or maturation of the idea or ideas; The third stage, namely the final stage, is the realization of the work of art. It is hoped that the results of this research can add to the repertoire of Indonesian fine arts in terms of media, as well as provide an understanding to the wider audience regarding the 7 types flower tradition in West Java. 
“Sareupna” Reinterpretasi Tradisi Pamali Sebagai Penciptaan Karya Seni Lukis Monique, Dilasyaneu; Rohandi, Teten; Kusdiana, Hilman Cahya
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 13 No 1 (2025): INOVASI DAN KREATIVITAS DALAM KARYA DESAIN
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v13i1.4506

Abstract

Pamali is an oral tradition that acts as a social control that incorporates ethics and values through prohibitions or taboos, especially in children’s daily life, social life, time and place restrictions. The creation of this final project departs from the phenomenon of the fading value of the pamali tradition, especially the prohibition of activities before Maghrib in today’s younger generation. The visuals of this painting use a parody approach by combining elements of horror and facetiouness, as well as combining traditional symbols. Through humorous and witty visual exploration, pamali is no longer presented as something scary, but rather as a reflective cultural dialog and open to reinterpretation of its meaning. The creation method used is the practice-led research method, which is research conducted during the practice of the work, which is divided into three stages: (1) Pre-image stage; (2) Abstract image stage; (3) Abstract image stage. The result of this creation is a total of 3 canvases using acrylic paint, each illustrating the pamali expressions of Maghrib time.
MODEL PENGEMBANGAN TEKNIK DAN POLA ANYAM SEBAGAI STRUKTUR DASAR KARYA SENI RUPA EKSPRESI Rohandi, Teten; Nagara, Martien Roos; Noor Zaman, Farid Kurniawan
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 9 No 3 (2021): EKSPLORASI DAN IMPLEMENTASI POTENSI RUPA
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v9i3.1767

Abstract

Weaving patterns for craftsmen are molds for mass-producing products, while in fine art, patterns are used as the basic structure for the formation of a more expressive work. The focus of this research is the search for basic weaving techniques and patterns, whether based on tradition or the results of self-exploration which are used as the basic structure for the formation of works of art that are more subject to expression by exploring aesthetic values that are in the area of pure art science with the aim of developing fine arts. at the same time the art of traditional weaving, thus creating a novel pattern that has its own characteristics and increases the value of appreciation. Researchers used descriptive qualitative methods and went directly to the field in collecting data as material for analysis and interpretation. The results of the study were 5 pieces of artistic expression creation models based on weaving patterns commonly used by Tasikmalaya craftsmen. It is hoped that this research can be used as a reference as an alternative in creating fine arts that can be appreciated by a wide audience and provide inspiration as well as help preserve Indonesian traditional art. Keywords: exploration, weaving technique, weaving pattern, basic structure, artistic expression------------------------------------------------------------------------------------------Pola anyam bagi perajin adalah cetakan untuk memproduksi produk secara masal, sedangkan dalam fine art, pola dijadikan sebagai struktur dasar pembentukan karya yang lebih ekspresif. Fokus penelitian ini adalah pencarian teknik dan pola anyam dasar, baik yang berpijak dari tradisi atau hasil eksplorasi sendiri yang dijadikan struktur dasar pembentukan karya seni rupa yang lebih bersifat ekspresi subjek dengan penggalian nilai estetik yang berada di wilayah keilmuan seni rupa murni dengan tujuan mengembangkan seni rupa sekaligus seni anyam tradisi, sehingga menciptakan pola baru yang memiliki ciri khas serta peningkatan nilai apresiasi. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dan terjun langsung ke lapangan. Hasil penelitian berupa 5 buah model kreasi seni ekspresi berdasarkan pola-pola anyam yang biasa digunakan oleh perajin Tasikmalaya. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan sebagai alternatif dalam berkarya seni rupa yang dapat diapresiasi oleh khalayak luas dan memberi inspirasi sekaligus ikut melestarikan seni rupa tradisi Indonesia. Kata kunci: eksplorasi, teknik anyam, pola anyam, struktur dasar, karya seni rupa ekspresi
"TRANSFORMASI" TEKNIK DAN POLA ANYAM TRADISI PADA KARYA 3D SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESADARAN RAMAH LINGKUNGAN Rohandi, Teten; Nagara, Martien Roos; Noor Zaman, Farid Kurniawan
ATRAT: Jurnal Seni Rupa Vol 10 No 3 (2022): EKSISTENSI SENI DAN BUDAYA DALAM INTERPRETASI VISUAL
Publisher : Jurusan Seni Rupa ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/atrat.v10i3.2318

Abstract

Weaving is a technique of making works of art that is done by overlapping (crossing) woven materials. Weaving patterns for artisans are molds for mass-producing woven products, while for pure/expressive works of art, patterns are used as the basic structure of the creation of the work. The focus of this research is to create pure works of art based on woven techniques and patterns with big themes to increase awareness of environmentally friendly living. In this study using the method of creation according to Hawkins, namely exploration, improvitation and forming. The stages in the work are as follows: 1) The first stage is the search stage, namely the stage where the artist tries to find an idea or ideas. 2) The next stage is the stage where the artist perfects or develops his ideas and ideas. 3) The third stage or the last stage is the visualization stage into the actual medium, namely the mature ideas and ideas are poured into the field of work according to the selected medium and technique. The results of the research are in the form of 3 dimensional pure art works using weaving techniques, patterns and media with a focus on the meaning of shifting environmentally friendly traditional culture to instant culture that causes environmental damage. It is hoped that this research will not only add to the repertoire of the diversity of works of art produced, especially in the field of weaving.Keywords: transformation, weaving, 3 dimensional artwork, environmentally friendly----------------------------------------------------------------------------------Anyaman adalah teknik membuat karya seni rupa yang dilakukan dengan cara menumpang tindihkan (menyilangkan) bahan anyam. Pola anyam bagi perajin adalah cetakan untuk memproduksi produk anyam secara masal, sedangkan untuk karya seni rupa murni/ekspresif, pola dijadikan sebagai struktur dasar pembentukan karya. Fokus penelitian ini adalah menciptakan karya seni rupa murni berdasarkan teknik dan pola anyaman dengan tema besar untuk meningkatkan kesadaran hidup ramah lingkungan. Dalam penelitian ini menggunakan metode penciptaan menurut Hawkins yaitu exploration, improvitation dan forming. Tahapan dalam berkarya adalah sebagai berikut: 1) Tahapan pertama adalah tahapan pencarian yaitu tahapan dimana si seniman berusaha menemukan ide atau gagasan. 2) Tahapan selanjutnya adalah tahap dimana seniman menyempurnakan atau mengembangkan ide serta gagasannya. 3) Tahap ketiga atau tahap terakhir adalah tahapan visualisasi kedalam medium yang sesungguhnya, yaitu ide dan gagasan yang sudah matang dituangkan kedalam bidang garap sesuai medium dan teknik yang dipilih. Hasil penelitian berupa karya seni rupa murni 3 dimensi dengan menggunakan teknik, pola dan media anyam dengan fokus makna pergeseran budaya tradisi yang ramah lingkungan ke budaya instan yang menimbulkan kerusakan lingkungan. Diharapkan penelitian ini selain dapat menambah khasanah keberagaman karya seni rupa yang dihasilkan khususnya bidang anyaman.Kata kunci: transformasi, anyaman, karya rupa 3 dimensi, ramah lingkungan