Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya konflik antarsukudi Indonesia khususnya di Provinsi Lampung. Beberapa diantaranya adalah pembakaran pasar Probolinggo Lampung Timur oleh Suku Bali; pada 29 Desember 2010, Perang Suku Jawa/Bali dengan Suku Lampung berawal dari pencurian ayam; pada September 2011 suku Jawa dengan Suku Lampung; Januari 2012, Sidomulyo Lampung Selatan Bali dengan Suku Lampung; pada Oktober 2012, Sidomulyo Lampung Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam mengenai bagaimana interaksi antara penduduk suku asli Lampung dengan suku pendatang serta penyebab konflik antarsuku di Kecamatan Sidomulyo Lampung Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dilaksanakan pada Bulan Januari hingga Maret 2014 di Desa Sidowaluyo Kecamatan Sidomulyo Lampung Selatan. Subjek penelitian adalah seluruh warga penduduk di Kelurahan Sidowaluyo berjumlah 2597 KK, Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik antar suku yang terjadi di Desa Sidowaluyo Kecamatan Sidomulyo Lampung Selatan disebabkan oleh adanya kesenjangan ekonomi di antara penduduk asli dan pendatang, kenakalan remaja dan prasangka sosial yang negatif dari suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.This research is motivated by the increasing number of inter-ethnic conflict in Indonesia, particularly in Lampung province. Some of them are the burning of Probolinggo market in East Lampung by Balinese; in December 29, 2010, a Civil War between Javanese/Balinese with Lampungnese which was originated from stealing chickens; in September 2011 there was a dispute between Javanese with Lampungnese; in January 2012, in Sidomulyo, South Lampung, there was a fight between Balinese with Lampungnese; and in October 2012, in Sidomulyo South Lampung. The purpose of this study is to investigatein depth about the interaction between the indigenous populatio n(Lampungnese) with tribal settlersand the cause of conflicts between tribes in the district of Sidomulyo SouthLampung. This study used a qualitative approach with descriptive method. It was implemented in January to March 2014 in the village of Sidowaluyo of district Sidomulyo, South Lampung. The subject of the research was all members of the population in Sidowaluyo Village which was amounted of 2597 family; the data collection techniques used observation, interviews, and documentati on studies. The results showed that theinter-tribal conflict sthat occurred in the Village of Sidowaluyo, Sidomulyo District, South Lampung was caused by several factors such as the economic gap between natives and immigrants, juvenile delinquency and negative social prejudices of agroup against another group. Intercultural communication activities carried out had not been running maximally and still tended to lead to an attitude of ethnocentrism.