Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KAJIAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAHAN IKAN ASAP DI KABUPATEN KENDAL MELALUI PENERAPAN GMP (Good Manufacturing Practice) Sandrasari, Diny A; Kholil, Kholil; Utomo, Laksanto
Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 1, No 2 (2018): DECEMBER
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/kewirausahaan.v1i2.130

Abstract

Kabupaten Kendal merupakan salah satu daerah yang mempunyai industry rumah tangga ikan asap. Ikan asap yang dihasilkan mempunyai kualitas yang rendah sehingga belum mampu bersaing dengan produk sejenis yang dihasilkan dari daerah lain. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi ikan asap dan mengkaji penerapan GMP (Good Manufacturing Practice) pada industri rumahan ikan asap tersebut. Metode yang dilakukan adalah metode survey pada industri rumahan ikan asap di desa Tambak Sari, Kabupaten Kendal dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proses pengolahan ikan asap masih bersifat tradisonal dengan peralatan sederhana, teknologi masih bersifat turun temurun, mutu bahan baku rendah, serta kurang memperhatikan aspek sanitasi dan hygienis sehingga berpeluang terjadinya kontaminasi. Selain itu, infrastruktur yang dimiliki sangat minim, keamanan produk yang tidak terjamin, dan pengelolaan usaha masih bersifat kekeluargaan dengan tingkat kemampuan manajemen yang kurang baik. Penerapan GMP perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk ikan asap agar mampu bersaing di pasaran dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat daerah Kabupaten Kendal.
KAJIAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAHAN IKAN ASAP DI KABUPATEN KENDAL MELALUI PENERAPAN GMP (Good Manufacturing Practice) Sandrasari, Diny A; Kholil, Kholil; Utomo, Laksanto
Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 1, No 2 (2018): DECEMBER
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/kewirausahaan.v1i2.130

Abstract

Kabupaten Kendal merupakan salah satu daerah yang mempunyai industry rumah tangga ikan asap. Ikan asap yang dihasilkan mempunyai kualitas yang rendah sehingga belum mampu bersaing dengan produk sejenis yang dihasilkan dari daerah lain. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi ikan asap dan mengkaji penerapan GMP (Good Manufacturing Practice) pada industri rumahan ikan asap tersebut. Metode yang dilakukan adalah metode survey pada industri rumahan ikan asap di desa Tambak Sari, Kabupaten Kendal dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proses pengolahan ikan asap masih bersifat tradisonal dengan peralatan sederhana, teknologi masih bersifat turun temurun, mutu bahan baku rendah, serta kurang memperhatikan aspek sanitasi dan hygienis sehingga berpeluang terjadinya kontaminasi. Selain itu, infrastruktur yang dimiliki sangat minim, keamanan produk yang tidak terjamin, dan pengelolaan usaha masih bersifat kekeluargaan dengan tingkat kemampuan manajemen yang kurang baik. Penerapan GMP perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk ikan asap agar mampu bersaing di pasaran dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat daerah Kabupaten Kendal.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN MENIRAN Diny A Sandrasari
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 5, No 3 (2011)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aktivitas antioksidan daun meniran yang ditentukan oleh konsentrasi fenol yang terkandung didalamnya belum ditelaah. Untuk itu, ekstrak daun meniran diuji dengan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhidracyl) untuk mengetahui nilai prosentasi inhibibisi (IC50) terhadap radikal DPHH yang menyatakan tingkat aktivitas antioksidan. Sedang penentuan nilai total fenol dilakukan pada spektrofotometer dengan pereaksi Folin Ciocalteau yang dihitung sebagai asam galat ekuivalen (GAE/g dw). Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai konsentrasi total fenol daun meniran adalah 1861,65 mg/100g bk. Sedang aktivitas antioksidan, dinyatakan dengan nilai IC50, adalah  37,18 µg/ml. Kata kunci: Kadar fenol, Ekstrak daun Meniran, Aktivitas antioksidan
Chemical Characteristics of Pumpkin Seed Tempeh from Soybean and Pumpkin Seeds Shanti Pujilestari; Diny A. Sandrasari; Rimmaria Marida
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol. 8 No. 2 (2017): ComTech
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/comtech.v8i2.3757

Abstract

The aim of this research was to find the effect of the combination of soybean and pumpkin seeds on the chemical characteristics of pumpkin seed tempeh. The pumpkin seed tempeh samples were analyzed for its water, ash, protein, fat, carbohydrate and crude fiber. Meanwhile, support data were isoflavone and zinc. Sensory hedonic was conducted by 25 untrained panelists for selecting the best formulation of soybean and pumpkin seeds in tempeh. The result shows the formulation of soybean and pumpkin seeds in various combinations (100:0, 85:15, 70:30, 55:45, and 40:60). It gives a significant effect on the water, protein, fat, carbohydrate, and crude fiber. Moreover, all acceptance on pumpkin seed tempeh is on the level of α = 0,01 and α = 0,05. The best combination of soybean and pumpkin seeds is 40:60, with chemical analysis results which are water (33,7%), ash (5,31%), protein (65,65%), fat (54,57%), carbohydrate (5,94%), crude fiber (14,06%) (db), zinc (30,05 ppm), and isoflavones (42,10 mg/100g). Chemical characteristics of the selective pumpkin seed tempeh have fulfilled SNI 3144-2015 regarding water, protein and fat.
Penentuan Umur Simpan Menggunakan Metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT) pada Bubuk Minuman Instan Stroberi Foam-Mat Drying Sandi Darniadi; Ridwan Rachmat; Prima Luna; Winda Purwani; Diny Agustini Sandrasari
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 9, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17728/jatp.7539

Abstract

Pengolahan buah stroberi dengan teknik pengeringan lazimnya dilakukan untuk tujuan memperpanjang umur simpan. Pada penelitian ini, bubuk minuman instan stroberi dibuat melalui proses foam-mat drying pada suhu 50 oC melalui penambahan putih telur 10% (b/b) sebagai agen pembuih, maltodekstrin 12 % (b/b) dan Tween 80 0,1% (b/b) sebagai stabilizer buih pada sari buah stroberi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan umur simpan bubuk minuman stroberi instan dengan menggunakan metode ASLT (Accelerated Shelf Life Testing) berdasarkan model persamaan Arrhenius. Bubuk minuman instan stroberi disimpan pada suhu penyimpanan 35, 45, dan 55 oC dengan waktu penyimpanan 15 hari. Kadar air, vitamin C dan skor mutu hedonik warna diamati tiap 3 hari. Hasil percobaan menunjukkan hubungan yang linier antara kenaikan kadar air, penurunan kadar vitamin C, dan penurunan skor mutu hedonik warna terhadap waktu penyimpanan pada masing-masing suhu penyimpanan. Umur simpan produk bubuk minuman instan stroberi yang disimpan pada suhu penyimpanan 35, 45, dan 55 oC, menunjukkan hasil berdasarkan kadar air (11, 10, dan 9 hari), vitamin C (779, 773, dan 766 hari) dan mutu hedonik warna (35, 30, dan 26 hari) secara berurutan. Kesimpulannya, umur simpan dapat ditentukan pada minuman instan stroberi dengan menghasilkan nilai yang spesifik tergantung pada parameter yang diteliti.Shelf-life Determination using Accelerated Shelf Life Test (ASLT) Method for Foam-Mat Drying Instant Drink Strawberry PowderAbstractProcessing of strawberry through drying method is designed to prolong its shelf life. This research used strawberry instant drink powder that was obtained using foam-mat drying method at 50 oC with the addition of foaming agent, i.e. 10 % (w/w/) of white egg, 12 % (w/w) of maltodextrin and 0.1 % (w/w) of Tween 80 as foam stabilizers, incorporated with strawberry juice. This study was aimed at determining the shelf life of strawberry instant drink powder using ASLT (Accelerated Shelf Life Testing) based on Arrhenius Model. The strawberry powder sample was stored at 35, 45, and 55 oC for 15 days. Moisture content, vitamin C, and color hedonic score were measured per 3 days. The results showed that there was a linear relationship between the measurement parameters and storage time at those temperatures. The shelf life of strawberry powder at 35, 45, and 55 oC were found as follows: according to moisture content (11.6, 10.7, and 9.9 days), vitamin C (779, 773, and 766 days), and color hedonic score (35, 30, and 26 days), respectively. As conclusion, strawberry instant drink powder was identified its shelf life and showed specific value as observed parameters.
PELATIHAN CPPOB BAGI CALON PENGUSAHA JAMU DI KELURAHAN JATIJAJAR, DEPOK Julfi Restu Amelia; M. Fajri Ramadhan; Intan Nurul Azni; Rahmawati Rahmawati; Diny A Sandrasari
Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 5, No 2 (2022): DECEMBER
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/kewirausahaan.v5i2.1291

Abstract

Mitra PKM yang terdiri dari ibu-ibu PKK RW 11 Kelurahan Jatijajar, Tapos, Depok, tertarik untuk membuat jamu, namun belum mengerti cara pembuatan jamu yang dapat dikomersialkan, yaitu memiliki rasa yang enak, aman, dan disukai konsumen; serta belum mengerti tentang Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) untuk produk jamu. Tujuan dari pelaksanaan PKM yakni memberikan pengetahuan CPPOB dalam produksi produk jamu kepada mitra. Tahapan pelaksanaan PKM terdiri dari 1) diskusi mitra dan tim, 2) pembelian alat dan bahan, 3) pelatihan CPPOB dalam pembuatan jamu (empon-empon dan minuman sijaka/serai-jahe-kayu manis), serta 4) evaluasi terhadap pelatihan. Hasil kegiatan pelatihan menujukkan bahwa 1) rata-rata peserta pelatihan (mitra) mengalami peningkatan pengetahuan mengenai CPPOB produksi jamu dan 2) mitra tertarik untuk menerapkan CPPOB dalam membuat jamu dengan memerhatikan aspek keamanan pangan di dalam proses produksinya.
PENINGKATAN KUALITAS TEPUNG TALAS KIMPUL MELALUI FERMENTASI DI KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN – JAWA TENGAH Rahmawati Rahmawati; Diny Agustini Sandrasari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik (JPMT)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jpmt.5.1.1-8

Abstract

Kegiatan abdimas dilakukan di lokasi mitra Ibu Herawati, pemilik RH Keripik yang bertempat di Desa Sendang Mulyo RT 26, Desa Bendungan Kec. Kedawung, Kabupaten Sragen – Jawa Tengah. Ibu Herawati mempunyai masalah yaitu (1) tidak bisa memproduksi tepung talas kimpul saat musim hujan karena proses penjemuran menggunakan sinar matahari; (2) tepung yang dihasilkan berwarna putih kecoklatan; dan (3) ada konsumen yang berasa gatal saat mengonsumsi produk dari tepung yang dihasilkan. Kegiatan bertujuan meningkatkan kualitas tepung talas kimpul yang diproduksi oleh mitra melalui proses fermentasi dan penggunaan alat pengering, agar tepung yang dihasilkan lebih putih dan lebih halus granulanya serta tidak gatal saat dikonsumsi. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan praktik. Untuk memfasilitasi proses pengeringan mitra, tim abdimas memberikan peralatan-peralatan kepada mitra. Hasil abdimas menunjukkan bahwa (1) pengetahuan mitra meningkat sebanyak 62,5%; (2) produk tepung yang dihasilkan berwarna lebih putih dan (3) granulanya lebih halus dibandingkan dengan tepung yang dikeringkan dengan sinar matahari. Selain itu, (4) pemanfaatan tepung hasil praktik menjadi kue moci menghasilkan kue moci yang tidak berasa gatal. Hasil ini menunjukkan bahwa kegiatan abdimas sangat bermanfaat bagi mitra. Selain itu kegiatan ini mendapat dukungan dari kepala dinas tenaga kerja kabupaten Sragen yang ditandai dengan hadirnya bapak kepala dinas ke lokasi mitra saat kegiatan abdimas berlangsung dan diberitakannya kegiatan ini pada media massa elekronik www.solopost.com.
KAJIAN PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAHAN IKAN ASAP DI KABUPATEN KENDAL MELALUI PENERAPAN GMP (Good Manufacturing Practice) Sandrasari, Diny A; Kholil, Kholil; Utomo, Laksanto
Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan DECEMBER 2018
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/kewirausahaan.v1i2.130

Abstract

Kabupaten Kendal merupakan salah satu daerah yang mempunyai industry rumah tangga ikan asap. Ikan asap yang dihasilkan mempunyai kualitas yang rendah sehingga belum mampu bersaing dengan produk sejenis yang dihasilkan dari daerah lain. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi ikan asap dan mengkaji penerapan GMP (Good Manufacturing Practice) pada industri rumahan ikan asap tersebut. Metode yang dilakukan adalah metode survey pada industri rumahan ikan asap di desa Tambak Sari, Kabupaten Kendal dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proses pengolahan ikan asap masih bersifat tradisonal dengan peralatan sederhana, teknologi masih bersifat turun temurun, mutu bahan baku rendah, serta kurang memperhatikan aspek sanitasi dan hygienis sehingga berpeluang terjadinya kontaminasi. Selain itu, infrastruktur yang dimiliki sangat minim, keamanan produk yang tidak terjamin, dan pengelolaan usaha masih bersifat kekeluargaan dengan tingkat kemampuan manajemen yang kurang baik. Penerapan GMP perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk ikan asap agar mampu bersaing di pasaran dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat daerah Kabupaten Kendal.
APLIKASI METODE MIXTURE DESIGN PADA FORMULASI MINUMAN FUNGSIONAL SERBUK TEMULAWAK, JAHE MERAH DAN GULA MERAH Sabariman, Mohammad; Sandrasari, Diny A; Azni, Intan Nurul; Permata, Thanty Dwi
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (Journal Of Food Technology And Health) Mei
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jtepakes.v3i1.533

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi terbaik minuman fungsional serbuk temulawak, jahe merah, dan gula aren yang memberikan kualitas minuman instan terbaik dan disukai konsumen. Proses formulasi menggunakan metode desain campuran dalam program Design Expert 7®. Dari program ini diperoleh 16 formulasi dengan proporsi komponen yang berbeda. Hasilnya dianalisis menggunakan ANOVA. Optimasi dilakukan untuk mendapatkan formula yang paling optimal dengan menentukan tujuan dari respon yang diinginkan. Formula yang paling optimum pada pembuatan minuman fungsional temulawak, jahe merah dan gula merah adalah formula 1 dengan proporsi komponen temulawak 26,85%, jahe merah 51,60%, dan gula aren 21,55%. Formula ini memiliki nilai hedonik rasa sebesar 4,08 (sangat disukai), dan aktivitas antioksidan tertinggi sebesar 17,02 g/mL (IC50).ABSTRACT: The aims of this study was to obtain the best formulation of functional drinks with powdered ginger, red ginger, and palm sugar which provide the best quality of functional drinks and preferred by consumers. The formulation process uses mixture design methods in the Design Expert 7® program. From this program, 16 formulations with different component proportions were obtained. The results were analyzed using ANOVA. The results of this study indicate that the most optimum formula for processing functional drinks from temulawak, red ginger and brown sugar is formula 1 with a proportion of 26.85% temulawak, 51.60% red ginger, and 21.55% palm sugar. This formula has a taste hedonic value of 4.08 (highly preferred), and the highest antioxidant activity of 17.02 g/mL (IC50).
PERBANDINGAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN HARD CANDY TEMULAWAK Sandrasari, Diny A; Septiana, Fina
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health) Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (Journal Of Food Technology And Health) Mei
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jtepakes.v3i1.534

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan sirup sukrosa dan glukosa serta konsentrasi temulawak yang digunakan terhadap karakteristik hard candy temulawak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan dua variabel. Variabel A adalah perbandingan sukrosa dan glukosa dengan 4 perbandingan (65% : 35%), (60% : 40%), (55% : 45%), (50% : 50%) dan variabel B adalah konsentrasi temulawak (2% dan 3%). Data dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio terbaik adalah konsentrasi sukrosa 55% dan glukosa 45% dengan penambahan ekstrak temulawak sebesar 2%. Kriteria terbaik permen keras temulawak yang dihasilkan adalah kadar air 3,13%, kadar abu 0,16%, kadar gula reduksi 17,83%, kandungan kurkuminoid 55,12 ppm dengan karakteristik sensoris warna kuning jernih, rasa manis dan aroma temulawak yang kuat.ABSTRACT: This study aims to determine the effect of the ratio of sucrose and glucose syrup and the concentration of temulawak used on the characteristics of temulawak hard candy. This study used a completely randomized design with two variables. variable A is the ratio of sucrose and glucose with 4 ratios (65% sucrose: 35% glucose syrup), (60% sucrose: 40% glucose syrup), (55% sucrose: 45% glucose syrup), (50% Sucrose: Glucose syrup) 50%) and variable B is the concentration of ginger (2% and 3%). Data were analyzed statistically using ANOVA. The results showed that the best ratio was the concentration of sucrose 55% and glucose 45% with the addition of 2% temulawak extract. The best criteria for the hard candy of temulawak are water content of 3.128%, ash content of 0.1625%, reducing sugar content of 17.83%, curcuminoid content 55,12 ppm with sensory characteristics of clear yellow color, sweet taste and strong aroma of temulawak.