Trianto Enteding
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS PEMASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITI KEDELAI DI DESA NIPA KALEMOAN KECAMATAN BUALEMO KABUPATEN BANGGAI Enteding, Trianto
JSTT Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : JSTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.608 KB)

Abstract

This research aims to identify the soybean commodity marketing, analyze the environmental strategies and determine the development strategy of soybean commodity development strategies at Nipa Kalemoan Village Bualemo Sub-district Banggai Regency. The data collection method is using simple random sampling and to determine alternative strategies using SWOT analysis. The results of this research showed that the income received by the respondent an average of Rp 9.233.844.41/1,81 ha/planting season, or an average of Rp 5.099.287,21/ha/planting season, there are two channels soybean marketing. The margin earned on a single channel of 1.625 / Kg and an efficient level of 1,79 %, while the margin earned two channels of 3.083 / Kg and efficient level of 2,78 %.  Through of SWOT analysis method implementation in the forms of programming are implemented is 1). Doing outreach to farmers about the development of commodity soybeans by maximizing the use of land to expand the soybean farming. 2). Doing technical training or study visits to farmers' groups to the development of commodity soybean area is to improve the skills of farmers to increase production of commodity soybeans. 3). Promote the provision of access to market information in order to meet market demand. 4). Works toward improving the infrastructure to facilitate the farmers to do farming and distribution or marketing of soybean production. 5). To strive for capital to finance soybean farming. 6) Do counseling about the introduction of soy and soy cultivate a good way. 7). Doing coaching skills in processing soybeans into processed products or an increase in value of the commodity soybeans.   8). Conduct counseling on agribusiness opportunities for commodity soybeans.
Peranan Kelompok Tani Dalam Meningkatkan Pendapatan Usahatani Bawang Merah Di Desa Bumi Beringin: The Role of Farmer Groups in Increasing Onion Farming Income in Bumi Beringin Village Trianto Enteding; Ismail Djamaluddin; Wiwin Djafar
CELEBES Agricultural Vol. 1 No. 1 (2020): CELEBES Agricultural
Publisher : Faculty of Agriculture, Tompotika Luwuk University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.848 KB) | DOI: 10.52045/jca.v1i1.18

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Desa Bumi Beringin Kecamatan Luwuk Utara. Sampel pada penelitian ini adalah petani bawang merah yang termasuk dalam anggota kelompok tani. Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder.  Hasil penelitian diperoleh rata–rata pendapatan yang diterima sebesar Rp. 2.921.260/MT yang diperoleh dari rata–rata penerimaan sebesar Rp.7.464.000/MT dan rata–rata biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 4.542.740/MT dan R/C Ratio sebesar 1,64 hal ini berarti usahatani bawang merah di Desa Bumi Beringin layak untuk diusahakan. Berdasarkan analisis bahwa indikator kelas belajar sebesar 88% dan indikator unit produksi sebesar 81% tergolong dalam kategori sangat setuju. Indikator wahana kerja sama sebesar 77% tergolong kategori setuju, berarti kelompok tani berperan dalam usahatani bawang merah. Hasil pengujian chi square terhadap hubungan peranan kelompok tani terhadap pendapatan usahatani bawang merah sebesar 6,40 dan Nilai chi square tabel dari taraf nyata 5% atau 0,05 dengan derajat bebas (db) kedua sebesar 5,99. Jika chi square hitung lebih besar dari pada chi square tabel maka  terdapat hubungan nyata antara peranan kelompok tani terhadap pendapatan usahatani bawang merah. The research was conducted in Bumi Beringin Village, North Luwuk District. The sample study shallot farmers who were members of the farmer groups. The data obtained this study consisted of primary and secondary. The results show that the average income received was Rp. 2,921,260 / MT obtained from the average revenue of Rp. 7,464,000 / MT and average cost incurred is Rp. 4,542,740 / MT and R / C Ratio of 1.64, this means that shallot farming in Bumi Beringin Village feasible to be cultivated. Based on the analysis, the learning class indicator is 88% and the production unit indicator 81% classified as agree. The indicator for cooperation vehicles by 77% is classified as agree, meaning that the farmer group plays a role in shallot farming. The results of the chi square test on the relationship between the role of farmer groups on shallot farming income 6.40 and the chi square table value of the real level was 5% or 0.05 with the second degree of freedom (db) of 5.99. the calculated chi square is greater than the chi square table, there is significant relationship between the role of farmer groups on shallot farming income.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI KELAPA DALAM DI DESA SOBOL BARU KECAMATAN MANTOH KABUPATEN BANGGAI Engel Merici Motik; Yuni Rustiawati; Ismail Djamaluddin; Trianto Enteding
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52045/jimfp.v1i2.62

Abstract

Kelapa (Cocos nucifera ) merupakan  salah  satu tanaman yang terpenting dalam perekonomian Indonesia. Ditunjau dari biologi tanaman kelapa termasuk jenis plamae yang berumah satu. Batang tanaman tumbuh lurus ke atas dan tidak bercabang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor Internal  dan faktor Eksternal serta mengetahui strategi pengembangan usahatani kelapa dalam yang ada di Desa Sobol Baru Kecamatan Mantoh Kabupaten Banggai. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Maret 2020 di Desa Sobol Baru Kecamatan Mantoh Kabupaten Banggai dengan menggunakan Analisis SWOT. Pemilihan sampel petani dilakukan dengan metode sampel acak sederhana (Random Sampling). Jika populasi lebih dari 100 orang maka dapat diambil sampel acak sederhana dengan taraf kesalahan 10%, 15%, 20% atau lebih dari jumlah populasi. Jumlah keseluruhan petani kelapa dalam di Desa Sobol Baru Kecamatan Mantoh sebanyak 158 petani. Jadi sampel yang diambil yaitu 2 orang pedagang, 1 orang penyuluh pertanian, 1 orang pemerintah desa (Kepala Desa) dan 22 orang petani, sehingga jumlah sampel keseluruhan sebanyak 26 orang. Hasil penelitian bahwa usahatani kelapa dalam di Desa Sobol Baru Kecamtan Mantoh Kabupaten Banggai terdapat  pada posisi strategi atau kuadran I yaitu mendukung strategi agresif yaitu S – O (Strenghts – opportunities) dengan skor yang diperoleh 3.1 yaitu  meningkatkan pengembangan usahatani dengan mamanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TANI BUAH SALAK DI KECAMATAN SIMPANG RAYA KABUPATEN BANGGAI Endang Puji Astuti; Irsan Z. Tatu; Trianto Enteding
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian Vol. 1 No. 3 (2021): JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52045/jimfp.v1i3.94

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (a) Faktor strategi internal dan eksternal dalam pengembangan usahatani buah salak pondoh yang ada di Kecamatan Simpang Raya Kabupaten Banggai, (b) Menentukan strategi pengembangan usahatani buah salak pondoh yang ada di Kecamatan Simpang Raya Kabupaten Banggai. Berdasarkan hasil analisis SWOT bahwa hasil skoring faktor internal dan faktor eksternal, perolehan nilai tertinggi terdapat pada strategi SO (Strengths-Opportunities) sebesar 4,50, strategi ST (Sterngths-Treats) sebesar 3,30, Strategi WO (Weaknesses-Opportunities) sebesar 2,67, sedangkan yang terendah terdapat pada strategi WT (Weaknesses- Threats) sebesar 1,41, sehingga strategi yang di sarankan adalah strategi SO dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang  ada antara lain : faktor kekuatan (Strenghts) memilikii pengaruh atau tingkat kepentingan relatif tertinggi dalam pengembangan usahatani salak dengan  nilai sebesar 2,56 yang terdiri dari : (1) Pengalaman berusahatani sebesar 0,51 (2) Tahan terhadap iklim sebesar 0,51 (3) Menggunakan pupuk organik sebesar 0,5 (4) Ketersediaan lahan sebesar 0,51 (5) Ketersediaan Tenaga Kerja 0,51 sedangkan Peluang (Opportunities) memilikii pengaruh atau tingkat kepentingan relatif tertinggi dalam pengembangan usahatani salak dengan  nilai sebesar1,94 yang terdiri dari : (1) Harga jual relatif tinggi sebesar 0,34 (2) Adanya permintaan pasar sebesar 0,57 (3) Adanya peluang agribisnis sebesar 0,34 (4) Budidaya salak masih kurang sebesar 0,34 (5) Adanya pembeli dari luar Kecamatan sebesar 0,34.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L.) Nabil Sadik; Yuni Rustiawati; Trianto Enteding
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian Vol. 2 No. 1 (2022): JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52045/jimfp.v2i1.247

Abstract

Sumber penghasilan sebagian besar penduduk Desa Kamumu yaitu pada sektor pertanian, komoditas pertanian yang ada di Desa Kamumu adalah pisang tetapi untuk meningkatkan perekonomian masarakat dan mendukung peningkatan komoditas dengan menjadikan tanaman jagung sebagai komoditas pertanian yang harus lebih ditingkatkan produksinya karena melihat dari luas wilayah Desa yang begitu besar dibandingkan wilayah Desa lain. Luas lahan yang ditanami, akan mempengaruhi banyaknya tanaman yang dapat ditanam, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi besarnya produksi jagung. Semakin luas lahan yang ditanami jagung, maka semkin banyak produksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pendapatan petani jagung dan kelayakan pada usahatani jagung di Desa Kamumu, Penelitian ini bertempat di Desa Kamumu Kecamatan Luwuk Utara Kabupaten Banggai. Penelitian ini telah di lakukan pada bulan agustus sampai dengan bulan september 2020. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 petani jagung yang telah menjadi responden. Hasil penelitian diperoleh penerimaan rata-rata responden dari hasil perkalian produksi Jagung untuk satu kali musim panen sebanyak 2.430 Kg/MT dengan harga penjualan jagung sebesar Rp. 3.200/Kg yaitu Rp. 7.774.720/MT, rata-rata Besarnya biaya yang dikeluarkan petani jagung selama satu kali musim tanam yaitu Rp. 4.240.497/MT yang diperoleh dari penjumlahan antara total biaya tetap  Rp 102.068/MT dengan Biaya Variabel Rp. 4.138.429/MT, sehingga diperoleh rata-rata pendapatan responden dari hasil selisih antara Penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan petani selama musim tanam yaitu sebesar Rp. 3.534.223/MT, dengan nilai kelayakan diperoleh (R/C Ratio) sebesar 1,83 artinya usahatani jagung di Desa Kamumu Kecamatan Luwuk Utara menguntungkan serta layak untuk diusahakan karena telah melebihi kriteria kelayakan yaitu lebih besar dari 1      
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI NILAM (Pogostemon cablin Benth) DI DESA SIMPANG II KECAMATAN SIMPANG RAYA KABUPATEN BANGGAI: INCOME ANALYSIS OF PATCHOULI FARMING (Pogostemon cablin Benth) IN SIMPANG II VILLAGE, SIMPANG RAYA DISTRICT, BANGGAI REGENCY Ruslan A Zaenuddin; Arnol Sokio; Irsan Z Tatu; Trianto Enteding
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian Vol. 2 No. 2 (2022): JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN (JIMFP)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52045/jimfp.v2i2.350

Abstract

Komoditas perkebunan mempunyai prospek cukup baik karena cocok diusahakan diperdesaan dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani dan memperluas kesempatan kerja diwilayah perdesaan. Tanaman nilam dikenal dengan nama patchouli oil merupakan tanaman perkebunan penghasil minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi baik dipasar nasional maupun pasar internasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar tingkat penerimaan, biaya dan pendapatan usahatani nilam (Pogostemon cablin Benth) di Desa Simpang II Kecamatan Simpang Raya Kabupaten Banggai.  Berdasarkan hasil penelian bahwa penerimaan sangat ditentukan oleh besar kecilnya produksi yang dihasilkan dan harga dari produksi tersebut.  Tingkat penerimaan usahatani nilam di Desa Simpang II Kecamatan Simpang Raya Kabupaten Banggai sebesar Rp. 10.458.000,00/0,80 ha.  Biaya merupakan beban yang harus dikeluarkan yang tidak terlepas dari aktivitas kegiatan usahatani petani responden yang harus dikeluarkan dan diperhitungkan. Biaya usahatani nilam di Desa Simpang II Kecamatan Simpang Raya Kabupaten Banggai Rp. 4.384.791,67/0,80 ha.  Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan pada kegiatan usahatani nilam oleh produsen atau besarnya penerimaan dikurangi seluruh biaya yang dikeluarkan. Berapa besar Pendapatan usahatani nilam di Desa Simpang II Kecamatan Simpang Raya Kabupaten Banggai Rp. 6.073.208,33/0,80 ha.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI TOMAT APEL DI DESA ALAKASING KECAMATAN PELING TENGAH KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN Ismail Djamaluddin; Irsan Z Tatu; Noprianti Noprianti; Trianto Enteding
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian Vol. 2 No. 3 (2022): JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN (JIMFP)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52045/jimfp.v3i1.399

Abstract

Apple tomatoes the shape of the fruit is round, sturdy, and slightly hard like apples or pears this type of tomato is more suitable for planting on high plates. Tomato plants originate from the west coast of South America and grow wild around Ecuador, the northern part of Chile, and Galapagos Island, but domestication or cultivation was not first carried out in that place This study aims to find out how much income and feasibility level farmers have on Tomato farming in Alakasing Village, Peling Tengah District, Banggai Islands Regency is carried out in Alakasing Village, Peling Tengah District, Banggai Islands Regency,  which starts from June-August 2022. The selection of the research site was carried out by purposive sampling based on the potential of adjusting to the purpose of the study. The analysis used in this study is income analysis. The results of the study obtained an analysis of the average income from the apple tomato farming business in Di Alakasing Village, Peling Tengah District, Banggai Islands Regency. during one growing season is IDR 10,981,381.95 in addition to that the feasibility of the R/C ratio of the Apple Tomato Farming Business is profitable with an average value of R/C = 4.05 That is, each additional input of IDR 1.00 will increase receipts of IDR 4.05. Suggestions that can be submitted after this research are: 1) The research data shows that the apple tomato farming business in Alakasing Village, Peling Tengah District, Banggai Kepulauan Regency, is profitable and effective, it also shows that this apple tomato farming business has good prospects to be developed by increasing the planting area. With the increase in acreage and good management, it will increase production and be followed by an increase in farmers' income. 2) It is recommended that there be management training for farmers. Whether it is training on technical farming or non-technical business such as training in analyzing farming business well. The results of this analysis can be used for the development of farming businesses, especially to obtain financing from capital-borrowing institutions
ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI KELURAHAN SISIPAN KECAMATAN BATUI KABUPATEN BANGGAI Moh. Wahyudi J. Bolong; Dian Puspapratiwi; Irsan Z Tatu; Trianto Enteding
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian Vol. 3 No. 1 (2023): JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN (JIMFP)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52045/jimfp.v3i1.413

Abstract

The main activities and main sources of income of the community, especially people in rural areas, are still dependent on the agricultural sector.  An agricultural commodity that is expected to move positively in terms of increasing production and income is rice. The purpose of this study is to find out what factors affect the production of paddy rice farming in Sisipan Village, Batui District. Knowing how much production and income of paddy rice farming is in Sisipan Village, Batui District.  The results obtained from this study are the Use of Production Inputs and Production Factors studied, 5 variables affect paddy rice production, namely land area (X1), seed use (X2), fertilizer use (X3), pesticide use (X4), and labor use (X5).  Based on the income analysis, the average respondent farmer revenue rate was Rp. 24,022,857.14 with costs incurred by respondent farmers for the production process of paddy rice farming business on average Rp. 4,004,452.38, so that the average income of paddy rice farming by respondent farmers was Rp. 20,018,404.76.
PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP PENDAPATAN KOMODITI PALA DI DESA MAMPING KECAMATAN BALANTAK KABUPATEN BANGGAI Trianto Enteding; Anita Purnama Marowa; Yuni Rustiawati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian Vol. 3 No. 2 (2023): JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN (JIMFP)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52045/jimfp.v3i2.409

Abstract

Plantation crop commodities are quite strategic trade crops in Banggai Regency, so this study aims to determine the influence and relationship of socioeconomic factors on the income of nutmeg farmers in Mamping Village, Balantak District, Banggai Regency. This research has been carried out in Mamping Village, Balantak District, Banggai Regency, from June to August 2022, using quantitative analysis methods, namely income and regression approaches. The results showed the use of land area (X1=0.838) and age (X2=0.047) factors that had a positive influence on income (Y) while the rest (X3= -0.088, X4= -0.049, X5= -0.089) is negative. that is, those that are between the values of regression coefficients 1 and 0. This explains that every addition of X1 and X2 variables by 1% will increase the income of nutmeg farmers by 0.838 and 0.047 respectivelyProduction and Production Factors studied there are 4 variables that affect nutmeg production, namely education (X1), age (X2), family dependents (X3), farming experience (X4).  Based  on the results of the study, the relationship between socioeconomic factors (land area, age, education level, farming experience, family dependents) on the income of nutmeg farmers in Mamping Village, Balantak District, Banggai Regency correlated obtained the results of nutmeg farming research in Mamping Village of 0.87 showed that variable X has a very strong relationship with nutmeg farming income.