Lani Pelia
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk Banggai

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Effect of legowo planting system and doses of cow manure on growth and yield of maize (Zea mays L.) Munandar Labongkeng; Lani Pelia; Hertasning Yatim
CELEBES Agricultural Vol. 2 No. 1 (2021): CELEBES Agricultural
Publisher : Faculty of Agriculture, Tompotika Luwuk University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.453 KB) | DOI: 10.52045/jca.v2i1.185

Abstract

Increasing of maize productivity can be reched through using of superior varieties BISI 18, aplication of organic fertilizer, and regulation of crop populations. This study was aimed to know the influence of jajar legowo planting system (2:1) and cow manure on growth and yield of maize. This research was conducted in Bualemo B, Bualemo, Banggai from July up to October 2020. The experiment was arranged in Randomized Block Design with 2 factors, the first factor is the spacing of planting in legowo planting system (2:1), which consists of 3 levels namely 70 x 25 x 25 cm (J1), 70 x 30 x 30 cm (J2), 70 x 35 x 35 cm (J3), the second factor is the dose of manure which consists of 3 levels namely 8 tons/ha (K1), 9 tons/ha (K2), and 10 tons/ha (K3). Each treatment had 3 replications so there were 27 treatment plots. The results showed that the combination of jajar legowo planting system and cow manure has no effect on the height of plants at 2, 4, and 6 weeks after planting, as well as the number of leaves, but giving the effect on the height of plants at 8 weeks after planting. The combination of jajar legowo planting system and cow manure has a real effect on the average weight of cob and has a very real effect on dry weight per plot. The  weight average in corn cobs about 239.67 grams in the spacing of planting 70 x 35 x 35 cm with 8 tons/ha dose of manure. While the grain dry weight average is highest in the spacing of planting 70 x 35 x 35 cm with 10 tons/ha dose of manure and it is about  212.56 ounces.
IDENTIFIKASI SIFAT FISIK DAN KIMIA TANAH TERHADAP TANAMAN UBI BANGGAI DI KECAMATAN BANGGAI SELATAN Ferdi Paparang; Herwin Yatim; Lani Pelia; Nurmasyita Mambuhu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52045/jimfp.v1i2.172

Abstract

Ubi Banggai merupakan salah satu jenis pangan lokal umbi-umbian yang sangat digemari di Kabupaten Banggai laut karena menjadi pangan populer di Masyarakat selain jenis tanaman umbi lainnya yang menjadi alternatif beras. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil analisis sifat fisik dan kimia tanah sampai menentukan status kesuburan tanah untuk tanaman Ubi Banggai Desa Matanga dan Bentean Kecamatan Banggai Selatan. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan September Tahun 2020 dengan metode Survei deskriptif-eksploratif. Hasil penelitian sifat fisik tanah tanaman ubi banggai di Kecamantan Banggai Selatan yaitu Desa Matanga bertekstur lempung berliat dan Desa Bentean bertekstur lempung berdebu, hasil analisis sifat kimia tanah memiliki kriteria yaitu pH rendah, C-organik tinggi, P2O5 srendah, K2O rendah, KTK sedang dan KB sedang, dengan status kesuburan tanah tergolong rendah walaupun status rendah tetapi lahan di lokasi penelitian cukup sesuai untu tanaman Ubi Banggai
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK UREA DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG HIBRIDA (Zea mays L) I Ketut Sudania; Hertasning Yatim; Lani Pelia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian Vol. 1 No. 2 (2021): JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52045/jimfp.v1i2.178

Abstract

Salah satu faktor yang menentukan hasil tanaman jagung hibrida adalah kandungan unsur hara dalam tanah. Melalui pemupukan diharapkan bisa mencukupi kebutuhan hara dan meningkatkan produktivitas tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK yang dikombinasikan dengan pupuk urea dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan produksi jagung hibrida. Penelitian ini dilakukan di Desa Pohi Kecamatan Luwuk Timur Kabupaten Banggai, pada bulan Juli sampai dengan September 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan  2 faktor dengan 9 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman pada umur 8 MST. Pemberian pupuk urea berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol, diameter tongkol dan berat kering per petak dengan dosis terbaik yaitu 250 kg/ha.
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAUN KELOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERONG UNGU La Muhaidir Tomia; Lani Pelia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian Vol. 1 No. 3 (2021): JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52045/jimfp.v1i3.193

Abstract

Pemupukan merupakan usaha pemberian pupuk untuk menambah unsur hara yang diperlukan pada tanaman. Sehingga untuk meningkatkan produktivitas tanaman pada terong ungu (Solanum melongena L.) maka perlu dilakukan pemupukan, baik itu pupuk organik maupun anorganik. Pupuk organik terdapat dua jenis, yakni padat dan cair. Salah satu pupuk organik cair yang dapat digunakan untuk pemenuhan unsur hara dalam tanah yaitu pupuk organik cair daun kelor. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair daun kelor dan berapa dosis yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman holtikultura terkhusus untuk tanaman terong ungu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan perbandingan konsentrasi POC daun kelor sebagai berikut, P0 = tanpa pupuk, P1 = pupuk organik cair 50 ml/liter air, P2= pupuk organik cair 100 ml/liter air, P3= pupuk organik cair 150 ml/liter air, P4 = pupuk organik cair 200 ml/liter air, P5 = pupuk organik cair 250 ml/liter air dengan 6 perlakuan 4 ulangan. Hasil penilitian menunjukkan bahwa pada P3 dengan dosis pupuk organik cair daun kelor 150 ml/1 liter air berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman terong ungu pada 1 MST, 4 MST, 5 MST, 6 MST, dan 8 MST tetapi tidak brpngaruh pada 2 MST dan 3 MST
PENGARUH KONSENTRASI PUPUK CAIR DAUN GAMAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vingna radiata L.) Suparman; Nurmasyita Mambuhu; Lani Pelia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian Vol. 2 No. 1 (2022): JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52045/jimfp.v2i1.257

Abstract

Kacang hijau (Vigna radiata L) adalah salah satu kelompok tanaman kacang-kacangan yang mengandung protein tinggi, serta rendah akan lemaknya. Kandungan protein kacang hijau dapat mencapai 24 % dan mengandung lemak nabati yang rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi akan produksi pada tanaman kacang hijau adalah kurangnya akan ketersediaan hara dalam tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair daun gamal serta konsentrasi yang tepat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percontohan Ale’to Dinas Tanaman Pangan, Hotrikultura dan Perkebunan Kabupaten  Banggai. Waktu pelaksanaan bulan Juli sampai dengan September Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode percobaan (eksperimen). Faktor perlakuan adalah faktor tunggal, yaitu konsentrasi pupuk organik cair daun gamal yang terdiri atas 6 taraf perlakuan unit percobaan ditata dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 ulangan, sehingga jumlah unit percobaan keselarasan ada 36 unit. Perlakuan berupa pemberian pupuk organik cair daun gamal dengan konsentrasi 0%, 100%, 200%, 300%, 400% dan 500% ml/ liter air. Hasil penelitian menunjukan Perlakuan K1 (100 ml/liter air) merupakan perlakuan terbaik untuk semua variabel yang memberikan respon terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau serta aplikasi pemberian pupuk organik cair daun gamal tersebut memberikan pengaruh yang nyata pada kesemua variabel pengamatan yakni tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah polong serta berat per 100 biji kacang hijau pada umur tanaman 2 MST, 3 MST, 4 MST dan 5 MST
PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS DENGAN BERBAGAI BIOSTARTER TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris L): THE EFFECT OF COMPOSTING WITH VARIOUS BIOSTARTERS ON THE GROWTH AND PRODUCTION OF WATERMONE (Citrullus vulgaris L) I Nengah Ardiana; Hertasning Yatim; Lani Pelia; Sofyanto hapari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian Vol. 2 No. 2 (2022): JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN (JIMFP)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52045/jimfp.v2i2.352

Abstract

Lack of availability of nutrients in the soil is one of the factors that affect the production of watermelon plants. Therefore, this study aims to determine the effect of the best types of compost from various biostarters on the growth and yield of watermelon plants. The research was carried out on agricultural land in Bumi Beringin Village, Luwuk Utara District, Banggai Regency, this research was carried out in July using the experimental method (experiment). The treatment factor was a single factor, namely rice husk compost, which consisted of 5 levels of treatment. The experimental units were arranged in a Randomized Block Design (RAK) with 3 replications, so that the number of experimental units of harmony was 15 units. The treatments were combined with rice husks in the form of Trichoderma, EM4, Stardec, and Starbio with each dose of 640 g/hole. The results showed a very significant effect on the variable length of plant observation at week 2 of WAP with the best results in the treatment of P2 = Compost Fertilizer (Em 4) 640 gr/hole with an average of 13.89 cm. Significant effect on the number of leaves at week 2 of MST with the best results in the treatment of P2 = Compost Fertilizer (Em 4) 640 g/hole with an average of 6.89. The number of fruits had a significant effect with the best treatment at P2 (Compost Fertilizer (Em 4) 640 gr/hole) with an average of 4.67. And the fruit circumference observation had a very significant effect with the best treatment at P4 (Compos Fertilizer (Starbio) 640 gr/hole) with an average of 67.88 cm. And for the weight of the planting fruit the best and significant effect on the P2 treatment (Compost Fertilizer (Em 4) 640 gr/hole) with an average of 9.10 cm.
PENGARUH BOKASHI KOTORAN SAPI PADA BERBAGAI BIOAKTIVATOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium. ascalonicum L.) Brigita Kourow; Lani Pelia; Hertasning Yatim; Nurmasyitah Mambuhu
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Pertanian Vol. 2 No. 3 (2022): JURNAL ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN (JIMFP)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52045/jimfp.v3i1.412

Abstract

Bokashi cow dung is a fertilizer derived from fermented cow dung with various bioactivators that can improve soil physical and structural properties, increase water holding capacity, soil chemistry and soil biology. The aim of the study was to identify and study cow dung bokashi on various bioactivators on the growth and yield of shallots. This research will be carried out from September to November 2021 on the farmers' land in Nulion Village, South Totikum District, Banggai Islands Regency. This study used a randomized block design (RBD) consisting of 4 treatment levels, namely B0: Control (no treatment); B1: Bokashi cow manure + Trichoderma sp bioactivator; B2: Bokashi cow dung + EM4 Bioactivator; B3: Bokashi cow dung + ABG Degra Bioactivator. Each treatment was repeated 5 times so that there were 20 experimental units. The results showed that the treatment of giving cow dung bokashi to various bioactivators had a very significant effect on plant height, number of leaves, number of tillers, fresh weight per sample, fresh weight per plot, dry weight per sample, there was one bioactivator which had a very significant effect and had the highest average value on shallot growth and yield was Trichoderma sp.
POTENSI LAHAN TANAMAN KOPI ROBUSTA DI KECAMATAN LOBU KABUPATEN BANGGAI Lani Pelia; Sariani Sariani; Ilham Ladonu; Wisnu Simayang
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 20 No 1 (2023): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v20i1.2543

Abstract

Tanaman Kopi saat ini merupakan komoditas tanaman perkebunan yang diharapkan dapat dilakukan alternatif manajemen praktis yang tepat dikalangan petani, sehingga pengembangan tanaman kopi robusta (Coffea robusta L) harus berdasarkan potensi lahan yang diestimasi melalui sifat dan karakternya. Sehingga perlunya mengetahui kesesuaian lahan, luasan dan factor pembatas dalam pengembangan tanaman kopi robusta di Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai. Penelitian ini menggunakan atas dasar nilai ciri lahan merujuk pada sistem klsifikasi FAO (1976). Hasil penelitian menunjukkan pada kesesuaian lahan aktual tanaman kopi robusta Kecamatan Lobu diperoleh pada titik 1, 2, 3 dan 4 tergolong “tidak sesuai”, hal ini karena adanya factor pembatas tekstur (titik 1) dan curah hujan (titik 1,2,3 dan 4) yang tergolong rendah. Maka perlunya upaya perbaiakan dengan melakukan pembuatan saluran irigasi agar air dapat memenuhi kebutuhan tanaman kopi robusta (Coffea robusta L), akan tetapi untuk factor pembatas tekstur tidak dapat dilakukan perbaikan. Sehingga diperoleh potensial lahan tanaman kopi robusta Kecamatan Lobu pada titik 1 yaitu tidak sesuai (N), pada titik 2, 3 dan 4 tergolong S3 (sesuai marginal). Dengan mempertimbangkan faktor pembatas dan upaya perbaiakn maka, arahan untuk pengembangan tanaman kopi robusta (Coffea robusta L) dapat dilakukan pada wilayah titik 2, 3 dan 4 dengan luas yaitu 3.137,12 ha.
POTENSI LAHAN TANAMAN KOPI ROBUSTA DI KECAMATAN LOBU KABUPATEN BANGGAI Lani Pelia; Sariani Sariani; Ilham Ladonu; Wisnu Simayang
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 20 No 1 (2023): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v20i1.2543

Abstract

Tanaman Kopi saat ini merupakan komoditas tanaman perkebunan yang diharapkan dapat dilakukan alternatif manajemen praktis yang tepat dikalangan petani, sehingga pengembangan tanaman kopi robusta (Coffea robusta L) harus berdasarkan potensi lahan yang diestimasi melalui sifat dan karakternya. Sehingga perlunya mengetahui kesesuaian lahan, luasan dan factor pembatas dalam pengembangan tanaman kopi robusta di Kecamatan Lobu Kabupaten Banggai. Penelitian ini menggunakan atas dasar nilai ciri lahan merujuk pada sistem klsifikasi FAO (1976). Hasil penelitian menunjukkan pada kesesuaian lahan aktual tanaman kopi robusta Kecamatan Lobu diperoleh pada titik 1, 2, 3 dan 4 tergolong “tidak sesuai”, hal ini karena adanya factor pembatas tekstur (titik 1) dan curah hujan (titik 1,2,3 dan 4) yang tergolong rendah. Maka perlunya upaya perbaiakan dengan melakukan pembuatan saluran irigasi agar air dapat memenuhi kebutuhan tanaman kopi robusta (Coffea robusta L), akan tetapi untuk factor pembatas tekstur tidak dapat dilakukan perbaikan. Sehingga diperoleh potensial lahan tanaman kopi robusta Kecamatan Lobu pada titik 1 yaitu tidak sesuai (N), pada titik 2, 3 dan 4 tergolong S3 (sesuai marginal). Dengan mempertimbangkan faktor pembatas dan upaya perbaiakn maka, arahan untuk pengembangan tanaman kopi robusta (Coffea robusta L) dapat dilakukan pada wilayah titik 2, 3 dan 4 dengan luas yaitu 3.137,12 ha.