Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Proporsi Penggunaan Kulit pisang (Musa paradisiaca L) dan Daging ikan Bandeng (Chanos chanos) pada Pembuatan Abon Ahmad Akbar; Sitti Nurmiah; Gusni Sushanti
Lutjanus Vol 26 No 1 (2021): Lutjanus Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/jlpp.v26i1.415

Abstract

Kulit pisang termasuk bahan hasil samping yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Kulit pisang yang dianggap sebagai limbah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan karena masih mengandung nilai gizi seperti karbohidrat. Selain itu kulit pisang juga memiliki kandungan serat yang tinggi. Dengan demikian kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan abon yang dikombinasikan dengan daging ikan bandeng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi terbaik penggunaan kulit pisang dan daging ikan bandeng pada pembuatan abon ikan. Penelitian dilaksanakan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan proporsi kulit pisang dan daging ikan bandeng yaitu K = 100% kulit pisang, S1 = 75% kulit pisang : 25% daging ikan bandeng, S2 = 50% kulit pisang : 50% daging ikan bandeng, dan S3 = 25% kulit pisang : 75% daging ikan bandeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi penggunaan kulit pisang dan daging ikan bandeng yang terbaik pada pembuatan abon adalah 25% kulit pisang dan 75% daging ikan bandeng. Abon yang dihasilkan dengan perlakuan tersebut cenderung lebih disukai oleh panelis dan memiliki komposisi kimia yang lebih baik dibanding perlakuan lainnya yaitu kadar air 6.23%, serat 3.46% dan protein 18.66%.
Pelatihan pengolahan ikan bandeng tanpa duri pada masyarakat pesisir di Desa Bulucindea Kabupaten Pangkep Sri Udayana Tartar; Zaimar Zaimar; Sitti Nurmiah; Reta Reta
KACANEGARA Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Juli
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/kacanegara.v4i2.808

Abstract

Ikan bandeng merupakan komoditas perikanan yang mempunyai cita rasa yang spesifik sehingga digemari banyak orang. Namun memiliki kekurangan yaitu mempunyai tulang dan duri yang banyak. Salah satu cara sederhana untuk mengatasi kekurangan tersebut adalah dengan diversifikasi olahan dalam bentuk ikan bandeng tanpa duri. Olehnya itu tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberdayakan kelompok masyarakat melalui pelatihan pengolahan bandeng tanpa duri. Adapun kelompok masyarakat tersebut berlokasi di kawasan pesisir di Desa Bulu Cindea Pangkep. Metode yang diterapkan adalah (i) penyuluhan, (ii) demonstrasi berupa praktek langsung. Sedangkan evaluasi prospek pengembangan usaha menggunakan analisis SWOT. Hasil kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa metode penyuluhan dan demonstrasi dapat menerapkan teknologi sederhana kepada masyarakat. Hasil praktik pencabutan duri diperoleh bahwa rata-rata masih membutuhkan waktu lebih dari 15 menit per ekor berarti masih dibawah standar yang terampil. Hasil analisis SWOT untuk prospek pengembangan usaha lebih lanjut diperlukan strategi peningkatan keterampilan teknis pelaku usaha, perangkat teknologi peralatan dan sarana yang memadai, pemasaran melalui promosi dan kerjasama dengan mitra usaha atau industri.