Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Effectiveness of Online English Learning Activities in Rural Area: A Case Study of Timpag Village, Tabanan, Bali I Wayan Kiki Sanjaya; I Putu Ryan Dharma Putra; I Gede Mudana; Budi Susanto
Bali Membangun Bali: Jurnal Bappeda Litbang Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Bali Membangun Bali, Volume 3, Nomor 1, April 2022
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51172/jbmb.v3i1.224

Abstract

Purpose: This research aims to analyze online English learning activities in the rural area of Bali through a case study of Timpag Village, Tabanan Regency, Bali. Design/methodology/approach: A SWOT analysis was conducted to determine the strengths, weaknesses, opportunities, and threats that influence the decline in student enthusiasm related to online learning. Findings: The results obtained are a declining trend in teaching and learning activities in Timpag Village due to less interactive learning material and the lack of interaction between parents and teachers in monitoring student learning activities at home. Implications: The solution given is to improve coordination between parents and teachers and improve the quality of the material that will be provided.
KEGIATAN LITERASI KEUANGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN FINANSIAL BAGI MASYARAKAT DESA WISATA PINGE Komang Shanty Muni Parwati; I Putu Ryan Dharma Putra
Publikasi Ilmiah Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (SIKEMAS) Vol. 1 No. 1 (2022): Artikel Pengabdian bulan Juni 2022
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.672 KB) | DOI: 10.47353/sikemas.v1i1.220

Abstract

Kegiatan investasi menjadi populer di dalam kalangan masyarakat di Indonesia. Hal ini dilihat berdasarkan dari peningkatan jumlah yang cukup signifikan pada investor pasar modal Indonesia. Pada tahun 2021 jumlah investor mengalami peningkatan secara signifikan yakni sejumlah 89,58 persen atau sejumlah 7,3 juta Single Investor Identification (SID), dimana jumlah gabungan SID ini terdiri dari investor saham, surat hutang, reksadana, surat berharga negara (SBN) serta jenis efek lain yang tergabung di dalam KSEI (Kompas.com, 2021). Selain itu menurut Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi memperkirakan bahwa di tahun 2022 setidaknya jumlah investor akan meningkat sejumlah 10 juta orang. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan secara signifikan investasi melalui instrumen saham yang melebihi presentase yakni 115 persen dengan pertumbuhan 6,82 juta di akhir 2021 (Malik, 2021). Meskipun terdapat regulasi yang mengatur terkait dengan investasi ilegal dan banyaknya informasi terkait dengan kerugian dari investasi ilegal, nyatanya pelaku investasi ilegal masih tetap kukuh mensosialisasikan instrumen investasi yang salah berupa bujukan keuntungan instan kepada masyarakat luas. Salah satu hal yang paling sering disampaikan oleh pelaku investasi ilegal adalah 6D yakni daftar, deposit, diam, duduk, dapat dollar (CNBC Indonesia, 2022). Keberanian para investor ilegal dalam menyebarkan produk mereka dikarenakan adanya bantuan dari influencer serta kepemilikan investor ilegal dalam promosi produk investasi ilegal di media sosial. Media sosial menjadi sarana yang membujuk banyak korban akan keuntungan yang besar dari investasi yang sifatnya ilegal. Eksitensi kegiatan investasi ilegal menghambat upaya pemerintah dalam menurunkan jumlah korban yang meningkat diakibatkan investasi ilegal. Dari kasus ini bisa dikatakan bahwa eksistensi dari investasi ilegal terbilang masih cukup sulit untuk di tekan, namun solusi yang paling baik dilakukan saat ini adalah memberikan pemahaman literasi keuangan yang baik kepada masyarakat. Literasi keuangan merupakan sebuah kegiatan yang berfungsi dalam mengedukasi masyarakat terkait dengan pengelolaan keuangan secara cerdas dengan menambah pengetahuan masyarakat terhadap produk industri keuangan yang baik, sehingga nantinya masyarakat tidak mudah terbawa dengan instrumen investasi ilegal (Yushita, 2017). Salah satu desa di Bali yang saat ini memiliki ketertarikan dalam aktivitas investasi adalah Desa Pinge. Atas dasar ketertarikan masyarakat desa ini terhadap kegiatan investasi maka dibutuhkan setidaknya kesiapan literasi untuk menambah pengetahuan masyarakat terkait dengan instrumen investasi yang baik. Tujuannya adalah untuk menekan jumlah masyarakat yang tertipu investasi ilegal serta membantu pemerintah dalam menerapkan kegiatan investasi yang sehat di Indonesia.Dengan adanya kegiatan literasi keuangan secara menyeluruh kepada masyarakat Desa Pinge dapat menekan kemunculan dari adanya investasi ilegal. Selain itu dengan dibekalinya masyarakat dengan wawasan keuangan yang mupuni dapat mendorong prilaku transaksi sehat secara dini kepada masyarakat. Dengan terciptanya kondisi transaksi sehat ini akan menjauhkan masyarakat dari provokasi untuk membeli produk investasi yang aman. Sehingga semakin banyak masyarakat yang teredukasi terkait dengan literasi keuangan maka rencana pemerintah dalam menekan jumlah kerugian akibat investasi ilegal juga dapat dikurangi secar perlahan.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN FINANSIAL MELALUI KEGIATAN LITERASI KEUANGAN DI DESA WISATA PINGE Komang Shanty Muni Parwati; I Putu Ryan Dharma Putra
Publikasi Ilmiah Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat (SIKEMAS) Vol. 2 No. 4 (2024): Artikel Pengabdian bulan Januari-Maret 2024
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/sikemas.v2i4.2752

Abstract

Investasi semakin populer di Indonesia, terlihat dari peningkatan signifikan jumlah investor pasar modal, yang mencapai 7,3 juta SID pada 2021, atau naik 89,58%. Jumlah ini diprediksi akan mencapai 10 juta pada 2022. Namun, meski ada regulasi untuk menanggulangi investasi ilegal, praktik tersebut masih berkembang, sering kali dibantu oleh influencer dan media sosial yang menyebarkan janji keuntungan cepat. Salah satu trik yang digunakan pelaku investasi ilegal adalah 6D (daftar, deposit, diam, duduk, dapat dollar). Hal ini menghambat upaya pemerintah dalam mengurangi jumlah korban investasi ilegal. Salah satu solusi utama adalah meningkatkan literasi keuangan di masyarakat. Literasi keuangan dapat memberikan pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang bijak dan membedakan antara investasi yang sah dan ilegal. Di Bali, Desa Pinge menunjukkan minat besar terhadap investasi, namun mereka memerlukan pendidikan yang memadai agar terhindar dari investasi ilegal. Dengan adanya literasi keuangan yang menyeluruh, diharapkan masyarakat dapat membuat keputusan investasi yang lebih sehat dan mengurangi kerugian akibat investasi ilegal. Melalui upaya ini, pemerintah dapat lebih efektif dalam menanggulangi praktik investasi ilegal di Indonesia.