Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Rasio Otot-Tulang Pectoralis Berbagai Jenis Itik Lokal di Jawa Tengah Savitri, Ajeng Fatria; Wachidah Yuniwarti, Enny Yusuf; Isdadiyanto, Sri
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 18, No.2, Tahun 2016
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.978 KB) | DOI: 10.14710/bioma.18.2.151-156

Abstract

Local ducks farm businesses potentially developed as the meat producer, which was expected to fit and complete the nutrition for society. The provision of excellent meat quality was one of the main goals that integrated with the development of animal husbandary. The quality and quantity of meat on the carcass could be seen as one of the indicators of ducks productivity. The study about the influence of various types of ducks to pectoralis meat bone ratio as the component of commercial carcass had to be done to find out about the quality and genetics potentials of every ducks type in order to improve the quality of food. This study aimed to analyze the influence of various types of ducks in Central Java, such as Pengging duck, Tegal duck, and Magelang duck to the carcass quality evaluated from the value of pectoralis meat bone ratio. The ducks used in the study were 6 months. The types of ducks were used as comparison. Samples were taken from the three types of local ducks and the repetition was done six times for each type of ducks. The measured variables were live weight, pectoralis weight, pectoralis percentage, meat bone percentage, and meat bone ratio. The data were analyzed using ANOVA. Real different datas were analyzed by further testing Least Significant Difference Test (LSDT) at the level of 95%. The results showed that various types of local ducks did not significantly affect the value of the pectoralis meat bone ratio, therefore it could be concluded that various local ducks did not affect on pectoralis meat bone ratio. Keywords: Local ducks in Central Java, carcass, pectoralis meat bone ratio.
Pengaruh Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) dan Olive Oil terhadap Mikroanatomi Ren Tikus Putih (Rattus norvegicus) Nurasri, Riani; Wachidah Yuniwarti, Enny Yusuf; Djaelani, M Anwar
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 20, No 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.651 KB) | DOI: 10.14710/bioma.20.2.133-139

Abstract

Virgin Coconut Oil (VCO) and olive oil have been widely applied in the field of health. Saturated fatty acid content of VCO dominates the total fatty acid content of about 85%. Olive oil contains a lot of oleic acid, which is one type of unsaturated fatty acid (mono-unsaturated fatty acid). This study aimed to analyze the kidney microanatomy rat (Rattus norvegicus) after supplementation with VCO and olive oil in the feed. This study used 25 rats were divided into five treatment groups, P1 was the control group, P2 was a group with VCO 5 mL / kg feed, P3 was a group with VCO 10 mL / kg of feed, P4 was a group with olive oil 5 mL / kg feed and was a group with olive oil 10 mL / kg of feed. The results of ren weight and diameter rat glomerular analyzed using analysis of variance (ANOVA). Research design used was completely randomized design with five treatments and five replication. Results of studies on weight ren showed no significant difference between treatments P2, P3, P4 and P5 to the control (P1). The results of the glomerular diameter  shows there is significantly difference between the diameter of the glomerulous treatment P2 and P3 with control (P1), while in treatment P4 and P5 are not significantly different from the control so that it can be concluded that the administration of the VCO and olive oil at various concentrations do not give rise to different responses to weight ren. Olive oil does not increases glomerular diameter white mice, while VCO at a dose of 5 mL / kg feed and 10 mL / kg of feed can increased glomerular diameter mice. Keywords: ren weight, glomerular diameter, Virgin Coconut Oil (VCO), olive oil.
PROFIL DARAH AYAM BROILER SETELAH VAKSINASI AI DAN PEMBERIAN BERBAGAI KADAR VCO Wachidah Yuniwarti, Enny Yusuf
BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA Vol 23, No 1 (2015): VOLUME XXIII, NOMOR 1, MARET 2015
Publisher : BULETIN ANATOMI DAN FISIOLOGI dh SELLULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.955 KB) | DOI: 10.14710/baf.v23i1.8734

Abstract

This research aimed to improve number of erythrocyte and hemoglobin as an altrnative to AI disease prevention through increase chicken immunity. Erythrocyte and hemoglobin  in addition to a role in oxygen distribution also plays a role in enhancing the immune system. This research used 40 one-day-old broiler chickens. The method applied was Completely Randomized Factorial Design in which the first factor was two levels of vaccine, namely groups of AI vaccinated and unvaccinated. The second factor was four levels of VCO namely 0, 5, 10, 15 mL/kg feed. Day Old Chick (DOC) were divided into eight treatment groups and repeated five times. Feed and water were given ad libitum for four weeks. The result showed that the number of erythrocyte influenced by the AI vaccination were hemoglobin levels are influenced by the AI vaccination and feeding VCO.   Key words: Avian influenza, chicken, VCO, erythrocyte, hemoglobin
Respon Makrofag Dan Titer Antibodi Ayam Broiler Terhadap Vaksinasi AI ENNY YUSUF WACHIDAH YUNIWARTI
Prosiding Seminar Biologi Vol 2 No 1 (2016): Prosiding Seminar Nasional From Basic Science to Comprehensive Education
Publisher : Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/psb.v2i1.2629

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek vaksinasi AI terhadap jumlah makrofag dan jumlah titer antibodi terhadap AI pada ayam broiler yang divaksinasi AI. Vaksinasi AI menyebabkan adanya respon antibodi humoral dengan intensitas respon antibodi yang berbeda-beda pada tiap spesies aves. Respon imun terhadap protein neuraminidase dapat berkontribusi untuk perlindungan, tapi kekebalan terhadap protein internal virus umumnya tidak protektif Respon antibodi humoral merupakan sumber utama perlindungan. Respon antibodi terhadap protein HA mampu menetralkan virus dan mencegah virus memulai infeksi sehingga merupakan antibodi yang paling penting. Netralisasi meliputi pemblokiran ikatan virus ke sel inang dan dapat bekerja pada proses lain yang terlibat dalam masuknya virus. Antibodi terhadap protein NA memiliki beberapa efek perlindungan karena berperan untuk memperlambat penyebaran virus. Makrofag merupakan pertahanan pertama dalam melawan penyakit. Vaksinasi terhadap AI akan menstimulasi sel B untuk menghasilkan antibodi sehingga akan meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag karena antibodi ini berperan sebagai opsonin. Penelitian ini menggunakan dua kelompok ayam broiler DOC. Kelompok pertama adalah kelompok ayam yang divaksinasi AI dan kelompok kedua merupakan kelompok ayam yang tidak divaksinasi AI. Masing-masing kelompok diulang sebanyak 5 kali. Data titer antibodi terhadap AI dan jumlah makrofag yang didapat diuji dengan t-test. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada jumlah titer antibodi terhadap AI dan jumlah makrofag antara ayam yang divaksinasi AI dengan ayam yang tidak divaksinasi AI sehingga dapat disimpulkan bahwa vaksinasi AI dapat meningkatkan daya tahan tubuh ayam broiler. Kata kunci: makrofag, titer antibodi, ayam broiler, AI.
Deskripsi Perilaku dan Status Darah Burung Hantu Celepuk Jawa (Otus angelinae) dengan Pemberian Suplemen Serbuk Kunyit di Penangkaran Tyas Rini Saraswati; Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti; Silvana Tana
Metamorfosa: Journal of Biological Sciences Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : Prodi Magister Ilmu Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/metamorfosa.2018.v05.i02.p01

Abstract

Studi perilaku dan analisis status darah celepuk jawa (Otus angelinae) dengan pemberian serbuk kunyit merupakan langkah awal dalam usaha penangkaran. Empat ekor Otus angelinae betina dan 4 ekor jantan dengan bobot 9 g. Otus angelinae, masing-masing dibagi dalam 4 kelompok, yaitu kelompok K0: Otus angelinae betina kontrol, K1: : Otus angelinae jantan kontrol, P0 : Otus angelinae betina yang diberi suplemen serbuk kunyit 108 mg/ekor/ hari yang dicampur dalam pakan, P1 : Otus angelinae jantan yang diberi suplemen serbuk kunyit 108 mg/ekor/ hari yang dicampur dalam pakan Diamati perilaku dan kondisi fisiologis dengan menganalisis komponen kimia darah yaitu kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, jumlah leukosit, pH darah, deferensial leukosit meliputi jumlah sel neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit dan monosit, kadar kolesterol LDL,HDL, trigliserida, glukosa darah, SGPT,SGOT yang diambil pada akhir perlakuan. Dilakukan analisis deskriptif terhadap perilaku dan kondisi fisilogis Otus angelinae. Hasil penelitian menunjukkan pemberian suplemen serbuk kunyit tidak mempengaruhi perilaku celepuk jawa. Perbedaan perilaku terjadi pada siang dan malam hari selama dalam kandang. Perilaku siang hari: banyak istirahat, tidak nafsu makan, sangat waspada terhadap gangguan, sedangkan perilaku pada malam hari sangat agresif, makan lebih aktif. Pemberian serbuk kunyit dapat mempertahankan status fsiologis normal Otus angelinae jantan maupun betina.
Pengaruh Pemberian Tepung Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia L.) dalam Pakan terhadap Kadar Trigliserida Darah dan Lemak Abdominal Ayam Broiler Mohammad Arif Budiarto; Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti; Isroli -
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 1, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.1.1.2016.43-47

Abstract

Ayam broiler dikenal mempunyai lemak tubuh tinggi, sehingga perlu upaya penurunan lemak dengan menggunakan bahan alami (herbal) sebagai pakan tambahan. Penggunaan daun jati belanda diharapkan mampu menurunkan lemak ayam broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji khasiat tepung daun jati belanda dalam menurunkan kadar trigliserida darah dan persentase lemak abdominal ayam broiler. Penelitian ini menggunakan 100 ekor DOC (day old chicks) betina. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan 5 perlakuan dan 5 ulangan pada setiap perlakuan dan jika ada beda nyata antar perlakuan dilakukan uji lanjut dengan uji beda nyata terkecil  (BNT) dengan tingkat kepercayaan 95 %. Pengujian pengaruh penurunan kadar trigliserida darah dan lemak abdominal dilakukan selama 28 hari perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung daun jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) pada dosis 5g, 10g, 15 g dan 20 g dalam 1 kg pakan komplit mampu menurunkan kadar trigliserida darah dan lemak abdominal ayam broiler ((P<0.05) dibanding dengan kontrol. Kata kunci :  daun jati belanda; ayam broiler; trigliserida darah; lemak abdominal
Respon Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus (Rattus norvegicus) Hiperglikemik Setelah Pemberian Berbagai Minyak Konsumsi Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti; Tyas Rini Saraswati; Endang Kusdiyantini
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.328 KB) | DOI: 10.14710/baf.3.2.2018.146-149

Abstract

Olive oil, VCO, dan minyak buah merah memiliki manfaat sebagai antidiabetik karena ketiga minyak tersebut mengandung antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan respon ketiga minyak tersebut terhadap persentase penurunan kadar glukosa darah, berat badan dan diameter sel hepatosit tikus jantan (Rattus norvegicus) hiperglikemik. Lima belas ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dengan umur sekitar 2 bulan digunakan sebagai hewan uji. Induksi aloksan sebesar 150 mg per kg BB tikus secara intraperitonial dilakukan untuk mendapatkan tikus hiperglikemik. Design penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap, dengan tiga perlakuan dan lima ulangan, yaitu P1 merupakan  perlakuan dengan VCO 0,2 ml per BB tikus, P2 merupakan perlakuan dengan olive oil 0,2 ml per BB serta P3 merupakan perlakuan dengan minyak buah merah sebanyak 0,2 ml per BB tikus per hari. Perlakuan diberikan secara oral selama empat minggu, data yang didapat dianalisa dengan ANOVA dan uji lanjut dengan uji LSD. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa rerata persentase penurunan kadar glukosa darah dan bobot badan pada P1 berbeda nyata dengan P2 dan P3 (p<0.05), sedang diameter sel hepatosit tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan (p>0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa VCO lebih potensial sebagai antidiabetik dibanding olive oil dan minyak buah merah,
Diskripsi Morfologi Skeleton Celepuk Jawa (Otus angelina) Betina Tyas Rini Saraswati; Silvana Tana; Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.3.1.2018.110-115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati morfologi skeleton pada burung hantu Celepuk jawa (Otus angelinae). Dua ekor Otus angelinae betina dibius dengan chloroform, bulu dan otot dibersihkan dan diamati skeleton yang menyusun tubuh. Diskripsi morfologi skeleton yang meliputi skeleton atau kerangka tubuh, leher,  tulang belakang, ekstremitas kaki dan sayap. Hasil penelitian menunjukkan Celepuk jawa mempunyai skeleton ringan, tulang dada pipih, tulang ekstremitas berongga dan ringan, tulang belakang bergabung membentuk skeleton yang padat, sehingga dapat disimpulkan bahwa  morfologi skeleton tersebut sangat tepat untuk adaptasi terbang. Kata kunci : burung hantu; tulang
Kadar Kolesterol dan Vitamin A pada Telur Itik Pengging, Itik Tegal dan Itik Magelang Ririn Khairin Nisa; Tyas Rini Saraswati; Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 2, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.2.2.2017.114-119

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar  kolesterol dan vitamin A dalam telur itik Pengging, itik Tegal, dan itik Magelang.  Seleksi sampel telur itik Pengging, itik Tegal, dan itik Magelang dilakukan di Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia (BPBTNR). Parameter yang diamati adalah kadar kolesterol dan vitamin A dalam telur. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan yaitu itik Pengging, itik Magelang, dan itik Tegal dan 3 ulangan. Jika ada perbedaan antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji lanjut menggunakan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata terhadap kadar kolesterol dan vitamin A pada telur itik Pengging dengan itik Tegal. Hasil yang sama juga terlihat yaitu perbedaan antara itik Magelang dengan itik Tegal, di sisi lain, itik Pengging dan itik Magelang tidak terlihat perbedaan yang nyata. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa telur itik Tegal baik untuk dikonsumsi karena mempunyai kadar kolesterol lebih rendah. Kata kunci: kolesterol; vitamin A; telur Itik
Efek Amelioratif VCO terhadap Heterofil Ayam Broiler yang divaksinasi AI Enny Yusuf Wachidah Yuniwarti
Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume 2, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/baf.2.2.2017.193-197

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah heterofil sebagai efek baik VCO terhadap pencegahan penyakit avian influenza (AI) pada ayam pedaging melalui peningkatan daya tahan tubuh. Penelitian ini menggunakan 40 ekor ayam broiler umur satu hari. Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan kelompok pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima merupakan kelompok ayam yang divaksin AI dengan penambahan VCO masing-masing 0, 6, 12, 15 dan 18 mL/kg pakan, kelompok enm, tujuh, delapan, sembilan dan sepuluh merupakan  ayam yang tidak divaksin AI dan penambahan VCO masing-masing 0, 6, 12, 15 dan 18 mL/kg pakan. Ayam broiler dikelompokkan dalam 10 kelompok perlakuan dan dilakukan pengulangan dalam 4 unit percobaan. Pakan dan minum diberikan ad libitum selama 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah heterofil tidak dipengaruhi oleh vaksinasi AI maupun pemberian VCO, sehingga dapat disimpulkan jika peningkatan derajad kesehatan ayam setelah pemberian VCO dan vaksinasi AI tidak melalui peningkatan jumlah heterofil. Kata kunci: avian influenza; ayam pedaging; VCO; heterofil