Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Deli Maatschappij Di Sumatera Timur Sebelum Krisis Ekonomi Dunia Tahun 1869-1930 Yasinta Situmorang; Anggi Deviliana Saragih; Wika Sabrina Tanjung; Ivan Mula Halomoan Purba; Flores Tanjung
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.10070

Abstract

Pengembangan perkebunan oleh Deli Maatschappij (Deli Company) meruakan salah satu bab dalam sejarah perkebunan di Sumatera Timur yang sangat signifikan. Didirikan pada tahun 1869 oleh sekelompok investor Belanda di Deli, Sumatera Timur, Deli Maatschappij memiliki peran penting dalam transformasi lanskap pertanian regional dan ekonomi local. Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini tumbuh menjadi salah satu perusahaan perkebunan terbesar dan paling sukses di wilayah tersebut. Keberhasilan deli Masstschappij tidak hanya tercermin dari skala produksi yang besar, tetapi juga dari dampaknya terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan politik di Sumatera Timur. Melalui penerapan sistem perkebunan modern dan teknik manajemen yang canggih, Deli Maatschappij mampu menciptakan lading-ladang yang subur dan produktif, yang menjadi sumber pendapatan utama bagi banyak penduduk setempat. Selain itu, kehadiran Deli Maatschappij juga memicu gelombang migrasi besar-besaran dari berbagai daerah di Indonesia ke wilayah Deli. Para buruh tani yang mencari penghidupan baru di perkebunan-perkebunan Deli membawa keberagaman budaya dan tradisi, yang kemudian membentuk lanskap sosial yang unik dan multikultural. Dalam konteks sejarah perkebunan di Indonesia, peran Deli Maatschappij sangatlah penting. Pengembangan perkebunan oleh perusahaan ini tidak hanya mengubah wajah Sumatera Timur, tetapi juga membawa dampak yang luas bagi seluruh negeri. Warisan Deli Maatschappij terus dirasakan hingga saat ini, melalui struktur ekonomi dan sosial yang masih terasa di Sumatera Timur, serta dalam cerita-cerita masa lalu yang membentuk identitas dan peradaban Indonesia secara keseluruhan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan peneliti dalam Gilissen (1927), menemukan bahwa sejak tahun 1869 sampai 1922, Deli Maatschappij terus mengalmi peningkatan. Hal ini sesuai dengan perkembangan modal yang ditanamkan Deli Maatschappij di Perkebunan Tembakau Deli.