Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kemampuan Berbahasa Siswa melalui Penggunaan Bahasa Baku di SMP Negeri 35 Medan Kelas VIII Aditia Elovani Keliat; Anisa May Sarah Manalu; Astifiona Anatasya Br Sinuhaji; Audrey Sabrina; Siti Khadijah; Fitriani Lubis
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berbahasa siswa kelas VIII di SMP Negeri 35 Medan melalui penggunaan bahasa baku. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini diperoleh dari LKPD yang telah disebarkan oleh peneliti kepada siswa-siswi kelas VIII. Teknik analisis yang tepat digunakan adalah teknik analisis persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan berbahasa siswa masih bervariasi. Hanya 1 orang siswa yang dalam kategori sangat baik, sedangkan yang lainnya masih belum mampu dalam penggunaan bahasa baku. Hasil dari perhitungan nilai siswa, bahwa kemampuan berbahasa siswa melalui penggunaan bahasa baku oleh siswa SMP Negeri 35 Medan di kelas VIII dapat dikategorikan kurang dengan presentase 52,10%. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi sekolah dan guru dalam merancang strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kompetensi berbahasa baku siswa.
Kolaborasi Tiga Dimensi Pengembangan Karakter Siswa Menengah dalam Perspektif Islam Siti Khadijah; Dinda Asri Sudianto; Khoirunnisa Nst
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK) Vol 1, No 01 (2024): Seminar Nasional Pendidikan (SNP) Tahun 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jppk.v1i01.87458

Abstract

Pengembangan karakter pada peserta didik meliputi nilai-nilai religius dengan prinsip pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan karakter merupakah hal yang perlu dilakukan karena akan mengarahkan peserta didik untuk lebih menggunakan cara berfikir dan cara bersikap agar dapat bersaing. Penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka pada kolaborasi tiga dimensi pengembangan karakter siswa menengah dalam persfektif Islam. Untuk melakukan kajian pustaka ini diperlukan langkah-langkah seperti mengumpulkan data melalui beberapa literatur, membuat catatan penelitian, mereview dan perkaya bahan bacaan. Pada akhirnya menyimpulkan hasil penelitian dari data yang dikumpulkan dan dianalisis. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa dalam pengembangan karakter peserta didik diperlukan kolaborasi dari keluarga, sekolah dan lingkungan. Keluarga memiliki peran utama dalam mempengaruhi peserta didik untuk mengadopsi karakter Islam dalam kehidupan. Dalam pendidikan sekolah memiliki peran mengintegrasikan IESQ (intellectual, emotional, and spiritual quotient) berlandaskan prinsip-prinsip pedoman Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Dimana prinsip tersebut terdiri dari tiga, yaitu: menghindari pemisahan ilmu pengetahuan dengan ilmu agama, pemberdayaan kemampuan peserta didik, dan integritas IESQ secara maksimal. Sedangkan masyarakat juga memiliki peran penting bagi perkembangan imajinasi siswa. Pengembangan karakter siswa yang dianggap berhasil ketika siswa memiliki habits yang baik sehingga siswa menjadi paham, mau merasakan dan mampu melakukan apa yang baik sesuai dalam pandangan Islam. Dalam kata lain seorang siswa berkarakter jika bersyaksyiah (kepribadian) Islam ditunjukkan dalam berfikir dan berbuat sesuai aturan Islam.
PENGERTIAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI: RUANG LINGKUP, TUJUAN, KONSEP, DAN KETERKAITAN Siti Khadijah; Natalman Gea; Klara Minar Sari Nainggolan; Dian Sartika; Sobi Sabana; Ika Purnamasari
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Special Issue Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.37202

Abstract

Sosiologi dan antropologi adalah disiplin ilmu sosial yang mendalami studi tentang manusia, perilaku sosial, dan budaya dalam masyarakat. Keduanya berperan penting dalam memahami interaksi sosial dan dinamika kebudayaan yang membentuk kehidupan manusia secara kolektif. Penelitian ini berfokus pada pengertian, ruang lingkup, tujuan, konsep dasar, dan keterkaitan antara sosiologi dan antropologi, yang diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih mendalam tentang kontribusi kedua bidang ini dalam kajian masyarakat. Metode yang digunakan adalah studi literatur untuk menganalisis berbagai sumber tertulis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosiologi dan antropologi memiliki tujuan berbeda namun saling melengkapi dalam memahami fenomena sosial dan budaya, terutama dalam menghadapi perubahan sosial di era modern.
PERAN GURU DALAM MENYESUAIKAN METODE PEMBELAJARAN UNTUK SISWA DENGAN GAYA BELAJAR YANG BERBEDA BEDA Sobri Sabana; Siti Masni; Siti Khadijah; Dian Sartika; Rahmi Assihfa; Flores tanjung
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 No. 1 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i1.44059

Abstract

Invasi Indonesia ke Timor Timur yang dimulai pada tahun 1975 merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia dan Timor Leste. Peristiwa ini tidak hanya melibatkan aspek politik, tetapi juga pelanggaran hak asasi manusia yang sangat serius. Artikel ini mengkaji latar belakang, jalannya invasi, reaksi internasional, serta dampaknya terhadap kedua negara. Invasi dimulai setelah deklarasi kemerdekaan Timor Timur oleh FRETILIN pada November 1975, yang disikapi Indonesia sebagai ancaman terhadap stabilitas nasional. Indonesia melancarkan invasi besar-besaran pada 7 Desember 1975, yang berujung pada aneksasi Timor Timur sebagai provinsi ke-27 pada 1976. Meskipun mendapat kecaman internasional, Indonesia memperoleh dukungan dari negara-negara besar dalam konteks Perang Dingin. Perlawanan rakyat Timor Leste berlangsung selama dua dekade hingga akhirnya Timor Leste meraih kemerdekaannya pada 20 Mei 2002, setelah referendum yang diadakan pada 1999. Artikel ini juga mengutip berbagai sumber dari buku dan jurnal akademik untuk menggambarkan dampak sosial, politik, dan kemanusiaan yang dihasilkan dari invasi ini.