Rejo Rejo
Prodi D3 Keperawatan, STIKES Mamba’ul ‘Ulum Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SISTEM PERINGATAN DINI ANAK: A REVIEW Rejo Rejo; Inna Izazi Nur Saputri; Luthfiah Riska Sari; Rina Tri Handayani; Aris Widiyanto
Avicenna : Journal of Health Research Vol 3, No 1 (2020): MARET
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.773 KB) | DOI: 10.36419/avicenna.v3i1.345

Abstract

Latar Belakang: Pasien anak merupakan pasien yang memiliki risiko untuk mengalami gangguan pernapasan atau henti jantung. Ketika hal ini terjadi diperkirakan hanya 15-36% anak yang dapat diselamatkan. Kondisi ini membuat para ahli merekomendasikan penerapan Sistem Intervensi Darurat yang disebut berdasarkan skor peringatan dini anak (Pediatric Early Warning System / PEWS). Namun di Indonesia PEWS di IGD masih jarang dilakukan. Tujuan: Memberikan penjelasan tentang skoring PEWS, validitas, dan juga gambaran penggunaannya di berbagai rumah sakit di Indonesia dan dunia. Metode: Review ini dilakukan dengan menelusuri database diantaranya PubMed dan Google scholar. Kata kunci yang digunakan antara lain: ‘Pediatric Early Warning System 'ATAU' ‘Pediatric Early Warning Score’ ATAU Pediatric Early Warning System AND review”. Penelusuran ini dilakukan mulai dari Februari hingga Maret 2020. Hasil: Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa skor PEWS yang tinggi berkorelasi dengan transfer pasien ke ICU yang tidak direncanakan (sensitivitas 88%, dan spesifisitas 93%) untuk skor PEWS. PEWS telah diterapkan di berbagai rumah sakit di Belanda, Inggris dan juga negara lain dengan keandalan yang cukup teruji, sebuah studi menjelaskan bahwa pada 2.979 pasien anak yang masuk ke dalam satu ruang rawat inap selama 12 periode. PEWS terbukti valid dan reliabel untuk mengidentifikasi pasien yang perlu mendapat perawatan intensif atau tidak. Simpulan: PEWS menjadi suatu alat monitoring yang dianggap mampu membantu perawat dalam memantau dan mengontrol kondisi anak, sehingga dapat memberikan laporan secepat mungkin kepada dokter mengenai perburukan kondisi anak. PEWS juga dapat menentukan tingkat perawatan dan ruang dimana anak akan dirawat
PROBIOTIK UNTUK KEHAMILAN : A REVIEW Rina Tri Handayani; Ferry Mustofa; Citra Puspita; Rejo Rejo; Joko Tri Atmojo
Avicenna : Journal of Health Research Vol 3, No 1 (2020): MARET
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.893 KB) | DOI: 10.36419/avicenna.v3i1.346

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan sistem pencernaan selama kehamilan mengambil peranan penting dalam proses metabolisme, pemrograman imunologis janin dan menyuplai nutrisi bagi ibu dan janin. Atas dasar ini, mikrobiota usus ibu dianggap berkontribusi terhadap terhadap kesehatan ibu dan janin. Penggunaan probiotik adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk memelihara kesehatan usus, mengaktivitasi mikrobiota agar dapat bermanfaat untuk imunitas, mencegah gangguan atopik, bakterial vaginosis, diabetes mellitus gestasional (GDM) dan hipertensi pada kehamilan. Tujuan: Mengulas manfaat probiotik untuk kehamilan dan kesehatan wanita. Metode: Review ini dilakukan penulis dengan menelusuri database diantaranya PubMed, Google scholar, dan open access science direct untuk mengetahui potensi studi yang memenuhi syarat. Kata kunci yang digunakan antara lain: ‘Probiotic for pregnancy 'ATAU' ‘Probiotic AND hypertension AND Prenancy’ ATAU Probiotic AND Diabetus mellitus” ATAU ‘ Probiotic AND Pregnancy AND Review’. Penelusuran ini dilakukan mulai dari Februari hingga Maret 2020 Hasil: Bakteri jenis Lactobacillus dan Bifidobacterium dapat mengobati dan mencegah bakterial vainosis dengan memproduksi zat antibakteri antara lain reutericyclin, asam organik, bakteriosin, reuterin dan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida (H2O2). Bakteri jenis Streptococcus, Escherichia, Lactobacillus, dan Bifidobacterium dapat mensintesis neurotransmiter dalam sistem saraf otonom, mengubah tonus pembuluh darah, mengubah fungsi endotel, dan memproduksi asam lemak / Short Chain Fatty Acid (SCFA) untuk menurunkan tekanan darah. Selain itu Lactobacillus rhamnosus GG dan Bifidobacterium lactis BB12 dilaporkan dapat menurunkan kdar insulin dan risiko GDM Simpulan: Probiotik merupakan mikroba normal yang ada di dalam tubuh, sehingga penambahan dan penggunaannya dalam terapi dapat dipertimbangkan. Belum dilaporkan adanya efek samping berarti dari penggunaan probiotik dalam jangka panjang ataupun pendek, sehingga alternatif terapi probiotik sangat diperhitungkan untuk diberikan pada ibu hamil.