Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Pertumbuhan Kawasan Perkotaan dengan Penginderaan Jauh Multi-temporal dan Sistem Informasi Geografis untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan: Studi Kasus Pulau Jawa Bagian Barat Nurwita Mustika Sari; Rudy P. Tambunan
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Bisnis Prosiding Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Bisnis (SENATIB) 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.885 KB)

Abstract

Pertumbuhan populasi penduduk di suatu kawasanseperti perkotaan berimplikasi besar terhadap kondisi sosial,ekonomi dan budaya manusia. Pertumbuhan ini yang ditambahdengan eksploitasi sumber daya menumbuhkan suatu pahamtentang pembangunan yang berkelanjutan. Keberlanjutanmuncul dari perilaku manusia yang memperhatikan kondisilingkungan hidup termasuk di dalamnya sumber daya yangtersedia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisispertumbuhan penduduk dengan metode integrasi penginderaanjauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mendukungpembangunan berkelanjutan di wilayah Jawa bagian Barat.Metode yang diusulkan dalam penelitian ini yaitu mengekstraksiinformasi pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan fisikperkotaan dari data penginderaan jauh multitemporal, datasensus penduduk dan referensi lapangan yang menghasilkaninformasi GHSL (Global Human Settlement Layers). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa telah terjadi pertumbuhanpenduduk dan pertumbuhan perkotaan yang signifikan dibeberapa kota di Jawa bagian Barat selama kurun waktu 1990hingga 2015.
DAMPAK PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN PADA SISTEM HIDROLOGI DI JAKARTA Fentinur Evida Septriana; Noviana Bayu Alnavis; Rani Gustia; Rivaldo Restu Wirawan; Nadya Paramitha Putri; Hayati Sari Hasibuan; Rudy P. Tambunan
Majalah Ilmiah Globe Vol. 22 No. 1 (2020): GLOBE VOL 22 NO 1 TAHUN 2020
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Jakarta diiringi dengan pertambahan jumlah penduduk dan pembangunan infrastruktur yang semakin padat. Tingginya tingkat pembangunan infrastruktur di Jakarta menyebabkan semakin berkurangnya tutupan vegetasi dan terganggunya fungsi alami ekosistem yang semula ada di Jakarta, seperti fungsi sistem hidrologi. Pembangunan fisik dan infrastruktur di daerah perkotaan seharusnya diimbangi dengan pengelolaan lingkungan yang seimbang sehingga dampak negatif yang timbul dapat diminimalkan. Salah satu bentuk pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan pengaturan dan pemanfaatan ruang yang optimal sehingga fungsi ekosistem tetap terjaga. Studi ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana hubungan perubahan tutupan lahan terhadap sistem hidrologi yang dilihat dari persediaan air dan fenomena banjir di Jakarta, serta menyiapkan rekomendasi untuk perencanaan ruang berbasis sistem hidrologi. Analisis dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan Sistem Informasi Geografis, berdasarkan data sekunder dan studi literatur. Berdasarkan pengolahan citra Landsat tahun 1999-2019, tutupan lahan bervegetasi di Jakarta mengalami penurunan dari 35,5% menjadi 6,4%, sementara luas lahan terbangun terus mengalami peningkatan dari 65,5% menjadi 93,6%. Kepadatan bangunan di Jakarta menyebabkan peningkatan luas permukaan tanah yang bersifat impervious sehingga terjadi peningkatan laju aliran air permukaan dan penurunan laju aliran dasar di bawah tanah yang memicu terjadinya banjir.
FUTURE SUITABILITY OF TEA PLANTS -CLIMATE ANALYSIS USING REMOTE ANALYSIS IN JAVA, INDONESIA Pramudhian Firdaus; Masita Dwi Mandini Manessa; Mangapul P. Tambunan; Rudy P. Tambunan
International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences Vol. 20 No. 1 (2023)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.ijreses.2023.v20.a3833

Abstract

Tea production is highly dependent on the geographical and climatic conditions of the environment where the plants are grown and on the crisis of climate change from time to time. Therefore, an analysis is needed to determine the impact of climatic conditions on the tea production industry, especially in Indonesia. Precipitation and temperature are the contributing factors to the productivity of tea. This phenomenon can be understood through analysis and projection of climate. This analysis can be utilized for mitigation and adaptation to applied climate in Indonesia's agriculture sector, especially in the industrial production of tea. By comparing the analysis of climate for tea in the past 1991 – 2020 period and the projection of future climate in the period 2051 – 2070, this study explains climate analysis to the production of tea, especially in Gunung Mas and Java Island, Indonesia. The result shows that climate analysis in the past in period 1991 – 2020, obtained existence influence and trend change to bulk available rain and temperature for the region Gunung Mas and its surroundings. Projection suitability land industry plant tea based on scenario future climate seen the impact with decrease suitable area as land growth plant tea. Climate scenarios RCP 4.5 and RCP 8.5 for 2070 show the influence of climate impact on the suitability of the tea plantation land industry.
ENVIRONMENT QUALITY IDENTIFICATION USING LANDSAT-8 IN THE PERIOD OF COVID-19 LOCKDOWN IN JAKARTA Khalifah Insan Nur Rahmi; Mangapul Parlindungan Tambunan; Rudy P. Tambunan
International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences Vol. 20 No. 2 (2023)
Publisher : BRIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.ijreses.2023.v20.a3850

Abstract

The quality of the urban environment during the Covid-19 lockdown became a concern because it was reported that it had improved but the spatial studies were still limited. Spatial information at regional scale can be extracted from Landsat-8 imagery. This study aims to spatially and temporally analyze environmental quality variables from Landsat-8 Imagery and compare environmental quality indices before, during and after the Covid-19 lockdown in Jakarta. Environmental quality variables extracted from Landsat-8 imagery are PM10, LST, NDVI, NDWI, NDMI. Radiometric correction and masking were applied to obtain Landsat-8 reflectance and radian values. PM10 concentrations were estimated using linear regression between station data and visible-near infrared (VNIR) reflectance band values. The variable land surface temperature (LST) is obtained from the brightness temperature band 10 extraction. NDVI, NDWI, and NDMI are extracted from the transformation of the reflectance band index. The environmental quality index is extracted from a weighted linear combination method where each variable has a weighted value of 50% PM10, 31% LST, 11% NDVI, 5% NDWI, and 3% NDMI. The results of the distribution of the environmental quality index before, during and after the Covid-19 lockdown show changes. Before the lockdown, some areas in Jakarta had a poor environmental quality index, while during the lockdown, only a few areas were still of poor quality, including the reclamation island and the Cilincing industrial area, North Jakarta. After the lockdown, the environmental quality index decreased again i.e. good, medium and bad categories but the distribution was not as wide as before the lockdown.