Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Kajian Pemanfaatan Ruang Kota Berkelanjutan (Studi Kasus di Kota Denpasar) Wiryananda, Ngakan Gd. A. Khrisna; Hasibuan, Hayati Sari; Madiasworo, Taufan
Jurnal Teknik Sipil Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.641 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i1.3148

Abstract

Abstract: The rapid development of tourism and the population growth of the population caused the problem on the spatial utilization of Denpasar City. The spatial utilization that occurred has not been in accordance with the objectives to be achieved. The fact is that the economy continues to grow, but ignores the existing environmental aspects. This study aims to analyzethe impact of spatial utilization on environmental and economic aspects as well as to formulate the sustainable urbanspatial utilization. This research uses spatial analysis technique and calculate sustainability index of environmental and economic. The results show that during the period of 2011 to 2015 the land use for settlements, tourism, and rice fields is not in accordancewith the spatial plan of Denpasar City 2011-2031. The impact of spatial utilization on environmental and economical aspects leads to unsustainable. This is evident from the environmental index value of the year 2011 that is 1.065 continues to decline to 1.056 in 2015. The economic index value which tends to decrease that is 1.012 in 2011 down to 0.992 in 2015. The formulation of sustainable urban spatial utilization should be done by planning the vertical building, implementation of autonomous traditionalrules, the implementation of perennial rice field, the utilization of vacant land and establishment of task control unit of traditional village. Abstrak:Pesatnya perkembangan pariwisata dan pertumbuhan penduduk menyebabkan permasalahan pada pemanfaatan ruang Kota Denpasar. Pemanfaatan ruang yang terjadi belum sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Fakta yang terjadi yaitu perekonomian terus mengalami pertumbuhan, namun mengabaikan aspek lingkungan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pemanfaatan ruang pada aspek lingkungan dan ekonomi serta merumuskan pemanfaatan ruang Kota Denspasar yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis spasial dan menghitung indeks keberlanjutan lingkungan dan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan selama kurun waktu 2011 sampai 2015 penggunaan lahan untuk pemukiman, pariwisata, dan sawah belum sesuai dengan RTRW Kota Denpasar 2011-2031. Dampak pemanfaatan ruang pada aspek lingkungan dan ekonomi mengarah pada tidak berkelanjutan. Hal tersebut terlihat dari nilai indeks lingkungan tahun 2011 yaitu 1,065 terus menurun menjadi 1,056 pada 2015. Nilai indeks ekonomi cenderung mengalami penurunan yaitu 1,012 tahun 2011 menjadi 0,992 tahun 2015. Rumusan pemanfaatan ruang kota berkelanjutan dilakukan dengan merencanakan bangunan vertikal, penerapan aturan adat secara otonom, penerapan sawah abadi, pemanfaatan lahan kosong dan pembentukan satuantugas pengendalian ruang adat.
PEMODELAN KONEKTIVITAS SPASIAL TROTOAR BERKELANJUTAN ANTAR ZONA DI KOTA TUA JAKARTA Elizandri, Bellanti Nur; Wahidah, Andhika Nurul; Solihah, Karina Indah; Sari, Syahra A. F.; Purbasari, Dinar D. T. P.; Hasibuan, Hayati Sari; Tambunan, Rudy P
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 22, No 1 (2020)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24895/MIG.2020.22-1.1154

Abstract

Kota Tua Jakarta adalah objek wisata sejarah di Kota Jakarta. Wilayah Kota Tua Jakarta terbagi ke dalam lima zona, yaitu Zona 1 Sunda Kelapa (Masjid Luar Batang, Museum Bahari, Menara Syahbandar, Gudang VOC, dll), Zona 2 Fatahillah (Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Museum Sejarah Jakarta, Alun-alun Fatahillah, Museum Wayang, Museum Seni, Stasiun Jakarta Kota, dll), Zona 3 Pecinan (Komunitas Pelukis Jalanan, Pusat Obat Tradisional Cina, Pusat Perniagaan, dll), Zona 4 Pekojan (Kampung Arab, Langgar Tinggi, Mesjid An-Nawier, dll), dan Zona 5 Peremajaan (Pusat Perniagaan, Bangunan Cina, Gedung Tua, Wisata Kuliner). Namun, sebagian besar wisatawan domestik dan mancanegara hanya berkunjung ke Zona 2 sehingga penyampaian sejarah Kota Tua Jakarta menjadi kabur dan distribusi pendapatan pariwisata Kota Tua Jakarta juga tidak merata. Ketidakmerataan distribusi pendapatan menimbulkan berbagai permasalahan ekonomi dan sosial di Zona 1. Untuk menganalisis isu tersebut, metode yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur dan observasi partisipatori yang berorientasi spasial. Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan analisis spasial yang dilakukan, wisatawan hanya mengunjungi Zona 2 karena kemudahan aksesibilitas di Zona 2 dibandingkan dengan zona lainnya serta buruknya kondisi trotoar yang menghubungkan Zona 2 dengan zona lainnya. Lebih dalam, buruknya kondisi trotoar berimplikasi pada terbentuknya area-area ruang mati (death space) di Jalan Kakap dan Ekor Kuning. Kehadiran ruang mati (death space) di Jalan Kakap dan Ekor Kuning mengundang terjadinya tindak kriminal dan masalah sosial lainnya di wilayah tersebut. Oleh karena itu, tulisan ini mencoba menawarkan solusi perbaikan pada trotoar-trotoar yang mengonekasikan zona-zona di Kota Tua Jakarta, khususnya Zona 1 dan Zona 2. Konsep desain yang digunakan pada perbaikan tersebut adalah Green-sidewalks.
MODEL SPASIAL LINGKUNGAN BUATAN KAWASAN TRANSIT-ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) DKI JAKARTA Sodri, Ahyahudin; Harmain, Riza; Hasibuan, Hayati Sari
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 22, No 1 (2020)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24895/MIG.2020.22-1.1157

Abstract

TransitOriented Development (TOD) adalah sebuah konsep pengembangan kawasan perkotaan berbasis lingkungan yang menyediakan solusi menyelesaikan permasalahan lingkungan akibat tekanan pertumbuhan penduduk. Konsep TOD menjadi konsep yang populer di negara-negara maju, sehingga indikator-indikator keberhasilannya juga berkiblat pada negara maju. Namun demikian, permintaan akan konsep pengembangan kawasan perkotaan seperti TOD tidak hanya pada negara maju, melainkan juga untuk negara berkembang. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi indikator keberhasilan konsep TOD untuk negara berkembang dan mengevaluasi rencana pengembangan TOD yang ada. Studi ini dilakukan di kawasan TOD Dukuh Atas DKI Jakarta sebagai kawasan TOD yang diarahkan menjadi pusat hub internasional. Studi ini menggunakan metode sistem informasi geografis (SIG) yaitu berupa analisis overlay antara kondisi aktual dan perencanaan dari masing-masing indikator TOD. Indikator yang digunakan pada studi ini adalah jalur pejalan kaki, jalur sepeda, penggunaan lahan campuran, dan ruang terbuka hijau. Hasil studi ini menunjukkan bahwa kawasan TOD Dukuh Atas memiliki rencana jalur pejalan kaki, jalur sepeda, penggunaan lahan campuran, dan ruang terbuka hijau. Akan tetapi, kondisi aktual kawasan TOD Dukuh Atas menunjukkan bahwa jalur pejalan kaki, jalur sepeda, penggunaan lahan campuran, dan ruang terbuka hijau belum memenuhi kriteria kelayakan kawasan TOD karena belum sesuai dengan yang direncanakan. Oleh karena itu, studi ini memberikan beberapa rekomendasi pada penyempurnaan desain kawasan TOD berdasarkan indikator keberhasilan TOD di Kawasan TOD Dukuh Atas. Hal ini dikarenakan desain dan rancangan yang ada sulit untuk dilakukan mengingat kawasan TOD Dukuh Atas telah terbangun sebelumnya.
DAMPAK PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN TERHADAP SISTEM HIDROLOGI DI JAKARTA Septriana, Fentinur Evida; Alnavis, Noviana Bayu; Gustia, Rani; Wirawan, Rivaldo Restu; Putri, Nadya Paramitha; Hasibuan, Hayati Sari; Tambunan, Rudy P.
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 22, No 1 (2020)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24895/MIG.2020.22-1.1150

Abstract

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Jakarta diiringi dengan pertambahan jumlah penduduk dan pembangunan infrastruktur yang semakin padat. Tingginya tingkat pembangunan infrastruktur di Jakarta menyebabkan semakin berkurangnya tutupan vegetasi dan terganggunya fungsi alami ekosistem yang semula ada di Jakarta, seperti fungsi sistem hidrologi. Pembangunan fisik dan infrastruktur di daerah perkotaan seharusnya diimbangi dengan pengelolaan lingkungan yang seimbang sehingga dampak negatif yang timbul dapat diminimalkan. Salah satu bentuk pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan pengaturan dan pemanfaatan ruang yang optimal sehingga fungsi ekosistem tetap terjaga. Studi ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana hubungan perubahan tutupan lahan terhadap sistem hidrologi yang dilihat dari persediaan air dan fenomena banjir di Jakarta, serta menyiapkan rekomendasi untuk perencanaan ruang berbasis sistem hidrologi. Analisis dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan Sistem Informasi Geografis, berdasarkan data sekunder dan studi literatur. Berdasarkan pengolahan citra Landsat tahun 1999-2019, terjadi perubahan tutupan lahan dimana tutupan lahan vegetasi di Jakarta mengalami penurunan dari 35,5% menjadi 6,4%, sementara luas lahan terbangun terus mengalami peningkatan dari 65,5% menjadi 93,6%. Kepadatan bangunan di Jakarta menyebabkan peningkatan luas permukaan tanah yang bersifat impervious sehingga terjadi peningkatan laju aliran air permukaan dan penurunan laju aliran dasar di bawah tanah sehingga memicu terjadinya banjir.
Community knowledge, attitudes and behaviors in prevention of COVID-19 transmission: A systematic review Kholis Ernawati; Istri Bela Cantika; Riska Rammadita Isaputri; Atika Wahyu Andari; Muhammad Fajar Ramadhan; Shifa Khaunan Nathasia; Rifqatussa’adah Rifqatussa’adah; Hayati Sari Hasibuan; Lina Tri Mugi Astuti; Yunita Ismail
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 10, No 1: March 2021
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v10i1.20664

Abstract

The research objective was to determine the community's knowledge, attitudes, and behavior in preventing the transmission of COVID-19 with a systematic review approach. The research method used the protocol preferred reporting items for systematic review and meta-analysis (PRISMA). The research variables were sociodemographic, knowledge, attitudes, and behaviors to prevent COVID 19. The search process for articles was accessed on three electronic journal databases. The article inclusion criteria are quantitative research, primary data, and year of publication (January-July 2020), in English, open access; have gone through the peer review stage, and full-text articles. A descriptive analysis was carried out on each research variable. The results showed ten articles that fit the inclusion criteria, consisting of 100% sociodemographic variables, 90% knowledge, 90% attitude, and 80% behavior. The number of articles with significant research results on knowledge variables (covering aspects of disease recognition, modes of transmission, general symptoms, and methods of prevention) was 61.11% of articles. The number of significant articles on attitude variables (including self-isolation, use of masks, social distancing, COVID-19, and government) was 35.54%. The number of substantial articles on the variable of preventive behavior (including handwashing, social distancing, hand sanitizers, use of masks, and self-isolation) was 45%.
Studi Komparasi Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Antara Jakarta dan Singapura Retno Setiowati; Hayati Sari Hasibuan; Raldi Hendro TS Koestoer
Jurnal Lanskap Indonesia Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Lanskap Indonesia
Publisher : http://arl.faperta.ipb.ac.id/

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jli.v12i2.32409

Abstract

Green open space has functions ecologically, economically, and socially to improve the quality of urban life. Urban green space is one of the keys to sustainability. The purpose of this study was to analyze green open space planning in Jakarta and Singapore using a comparative study method. The study locations were chosen in Jakarta and Singapore because they are geographically located in Southeast Asia but have a vastly different area of ​​green open space. Singapore has the largest area of ​​green open space in the world, amounting to 47% of the total area and Jakarta only has a range of 5 to 10% because of the baseline of green open space that has not been officially set by the Government. Green open space planning in Jakarta has decreased from 1965 to the present due to the rapid development of residential and commercial areas. On the other hand, Singapore's success in increasing the area of ​​green space is due to its strong political policy in greening which is directly led by the Prime Minister and supported by all stakeholders. The vision of Singapore as a Garden City is clearly stated in the Green and Blue Master Plan and implemented in government programs. Cooperation between stakeholders in Singapore continues to make public awareness about successful greening. Jakarta needs a strong political policy to increase green open space by formulating a green open space Master Plan that is integrated with a network of roads, blue spaces, and increased cooperation between stakeholders.
The Carrying Capacity Assessment of Two MRTStations Transit-Oriented Development Areas in Jakarta Hayati Sari Hasibuan; Ahyahudin Sodri; Riza Harmain
Indonesian Journal of Geography Vol 53, No 1 (2021): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijg.51968

Abstract

Many studies have investigated the effects of transit-oriented development (TOD) on density, design, diversity development, and transit ridership. However, fewer studies address the issue of carrying capacity of TOD. This paper aims to assess TOD areas' carrying capacity using four criteria (land capability, water availability, socio-economic, and green infrastructure) and  14 indicators on Jakarta's two TOD areas. These results show that even though both of the TOD area, Dukuh Atas and Lebak Bulus, are in the good of carrying capacity in land capability, there are some issues to address the possibility of water availability. For TOD's success, the socio-economic criteria should be promoted in the fringe-urban TOD area like Lebak Bulus. We identified the green infrastructure, such as pedestrian, cycling route, and green open space, still in low development and should be pursued to extend the TOD carrying capacity for the future.
Daya Dukung Padang Lamun Di Kawasan Wisata Pulau Pari, Kepulauan Seribu Christon Christon; Noverita Dian Takarina; Hayati Sari Hasibuan
Bumi Lestari Journal of Environment Vol 18 No 2 (2018)
Publisher : Environmental Research Center (PPLH) of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/blje.2018.v18.i02.p03

Abstract

This research was conducted using carrying capacity analysis method. The purpose of this research was to analyze the seagrass condition and the carrying capacity of seagrass tourism development in Pari Island. Quantitative method is used to reach the research purpose. The result showed that seagrass species found were Halodule ophalis, Cymodocea rottundata, Enhalus acoroides, dan Thalassia hemprichii. Seagrass’ coverage and density at Bintang Beach were recorded as 59.83% and 76 ind/m2 respectively, 47.56% and 54 ind/m2 at Kresek Beach, and 16.61% and 9 ind/m2 at Pasir Perawan Beach. Diversity index of seagrass in Pari Island was 1,199, categorized as moderate condition. The carrying capacity score for seagrass as tourism object in Pari Island in ecological aspect were 94 tourists/day for Bintang Beach, 59 tourists/day for Kresek Beach, and 58 tourists/day for Pasir Perawan Beach. Based on social aspect, local people of Pari Island were mostly welcome the tourists, and the tourists were quite not satisfied with the tourism objects. In economic aspect, tourism activities increase local peoples’ income.
Kajian Pemanfaatan Ruang Kota Berkelanjutan (Studi Kasus di Kota Denpasar) Ngakan Gd. A. Khrisna Wiryananda; Hayati Sari Hasibuan; Taufan Madiasworo
Jurnal Teknik Sipil Vol. 15 No. 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (716.641 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i1.3148

Abstract

Abstract: The rapid development of tourism and the population growth of the population caused the problem on the spatial utilization of Denpasar City. The spatial utilization that occurred has not been in accordance with the objectives to be achieved. The fact is that the economy continues to grow, but ignores the existing environmental aspects. This study aims to analyzethe impact of spatial utilization on environmental and economic aspects as well as to formulate the sustainable urbanspatial utilization. This research uses spatial analysis technique and calculate sustainability index of environmental and economic. The results show that during the period of 2011 to 2015 the land use for settlements, tourism, and rice fields is not in accordancewith the spatial plan of Denpasar City 2011-2031. The impact of spatial utilization on environmental and economical aspects leads to unsustainable. This is evident from the environmental index value of the year 2011 that is 1.065 continues to decline to 1.056 in 2015. The economic index value which tends to decrease that is 1.012 in 2011 down to 0.992 in 2015. The formulation of sustainable urban spatial utilization should be done by planning the vertical building, implementation of autonomous traditionalrules, the implementation of perennial rice field, the utilization of vacant land and establishment of task control unit of traditional village. Abstrak:Pesatnya perkembangan pariwisata dan pertumbuhan penduduk menyebabkan permasalahan pada pemanfaatan ruang Kota Denpasar. Pemanfaatan ruang yang terjadi belum sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Fakta yang terjadi yaitu perekonomian terus mengalami pertumbuhan, namun mengabaikan aspek lingkungan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pemanfaatan ruang pada aspek lingkungan dan ekonomi serta merumuskan pemanfaatan ruang Kota Denspasar yang berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan teknik analisis spasial dan menghitung indeks keberlanjutan lingkungan dan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan selama kurun waktu 2011 sampai 2015 penggunaan lahan untuk pemukiman, pariwisata, dan sawah belum sesuai dengan RTRW Kota Denpasar 2011-2031. Dampak pemanfaatan ruang pada aspek lingkungan dan ekonomi mengarah pada tidak berkelanjutan. Hal tersebut terlihat dari nilai indeks lingkungan tahun 2011 yaitu 1,065 terus menurun menjadi 1,056 pada 2015. Nilai indeks ekonomi cenderung mengalami penurunan yaitu 1,012 tahun 2011 menjadi 0,992 tahun 2015. Rumusan pemanfaatan ruang kota berkelanjutan dilakukan dengan merencanakan bangunan vertikal, penerapan aturan adat secara otonom, penerapan sawah abadi, pemanfaatan lahan kosong dan pembentukan satuantugas pengendalian ruang adat.
Analisis Zonasi Hijau di Jakarta Retno Setiowati; Hayati Sari Hasibuan; Raldi Hendro Koestoer
TATALOKA Vol 23, No 2 (2021): Volume 23 No. 2, May 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.23.2.212-224

Abstract

Rapid development and increasing population causes the green open space in Jakarta is decreasing in size every year. Green open space is one of the keys to the sustainability of a city. The purpose of this study was to analyze the area of green space, green space distribution, and deviation between the green zone plan of the Regional Regulation of RDTR PZ and existing green space in Jakarta using Geographic Information Systems. Based on satellite imagery in 2018, the area of green space in Jakarta is 3,473.94 ha (5.31%). The highest green space area in 2018 is in the green belt zone (H4) of 1,557.88 ha and the lowest in the urban forest zone (H1) is 235.13 ha. The green zoning plan based on the Regional Regulation on RDTR and PZ is only 7,520.96 ha (11.51%) and is far from the mandate stipulated in Law Number 26 Year 2007 and the Jakarta 2030 RTRW of 30%. The highest area of green open space in the Regional Regulation of RDTR and PZ is in the green belt zone (H4) of 4,539.40 ha and the lowest in the urban forest zone (H1) is 17,58 ha. Based on the comparison of the area of green space in 2018 with the green plan RDTR and PZ it is known that there are 4 administrative city areas that experience a shortage of green space, namely South Jakarta, East Jakarta, West Jakarta and North Jakarta, while for Central Jakarta it has exceeded the green plan specified.
Co-Authors Aginda, M. Fadel Agustino Zulys Ahyahudin Sodri Alnavis, Noviana Bayu Analissa Huwaina Andhika Nurul Wahidah Anisa, Risma Ardiwijaya, Vevin Syoviawati Atika Wahyu Andari Bellanti Nur Elizandri Christon Christon Daniel Putra Pardamean Mbarep Dessy Citra Rahmawati DEWI LESTARI SIMANJUNTAK Dinar D. T. P. Purbasari Donna Asteria Elizandri, Bellanti Nur Endrawati Fatimah, Endrawati Falensky, Muhammad Attorik Farah Syuraih Muchtar Farah Syuraih Muchtar Fentinur Evida Septriana Ginting, Grace Gardenia Gustia, Rani Harmain, Riza Haryoto Kusnoputranto Huwaina, Analissa Ilham Akbar Mustafa Intan Lestari Intan Permata Sari Isnatami Nurul Azni, Isnatami Nurul Istri Bela Cantika Izzati, Urfi Karina Indah Solihah Kholis Ernawati Koestoer, Raldy Krisnanta, Anjar Lina Tri Mugi Astuti Lisa Meidiyanti Lautetu Madiasworo, Taufan Muhammad Fajar Ramadhan Muhammad Hasnan Habib, Muhammad Hasnan Mustafa, Annisa Fitri Nadya Paramitha Putri Ngk. Gd. A. Khrisna Wiryananda Noverita Dian Takarina Dian Takarina Noviana Bayu Alnavis Philiphi de Rozari Philiphi de Rozari Priharyaningsih, Dian Purbasari, Dinar D. T. P. Putri, Nadya Paramitha Raldi Hendro Koestoer, Raldi Hendro Rani Gustia Retno Setiowati Rifqatussa’adah Rifqatussa’adah Riska Rammadita Isaputri Rissalwan Habdy Lubis Rivaldo Restu Wirawan Riza Harmain Riza Harmain Riza Harmain Rudy P Tambunan Rudy P. Tambunan Rudy P. Tambunan Rudy Parluhutan Tambunan Rusni, Nur Khafifah Sari, Syahra A. F. Septriana, Fentinur Evida Setyo Sarwanto Moersidik Shifa Khaunan Nathasia Sodri, Ahyahudin Solihah, Karina Indah Solly Aryza Sri Setiawati Syahra A. F. Sari Tambunan, Rudi Parluhutan Tambunan, Rudy P Tambunan, Rudy Parluhutan Taufan Madiasworo Tumuyu, Sri Setiawati Urfi Izzati Wahidah, Andhika Nurul Weiza Berkademi Wicaksono, Satrio Rifqi Wirawan, Rivaldo Restu Yazid, Hana Yoanna Ristya Yunita Ismail, Yunita