Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Perbandingan Parameter Konsolidasi Standar dengan Konsolidasi Loading Unloading Reloading untuk Tanah dengan Klasifikasi MH Atau A-7-5 (24) Sarfin Halim; Roesyanto Roesyanto; Rudi Iskandar
Jurnal Syntax Admiration Vol. 2 No. 4 (2021): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v2i4.208

Abstract

Tanah lunak memiliki dua permasalahan utama yaitu kuat gesernya yang kecil dan kompresibilitasnya yang besar. Hal yang akan diteliti adalah kompresibilitasnya yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan setelah pembangunan selesai. Lokasi penelitian adalah tanah lunak di Marelan Terjun. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penurunan dari tanah lunak yang terdapat di wilayah tersebut, agar dapat menjadi masukan dalam pembangunan di wilayah tersebut. Penelitian yang akan dilakukan pada tanah lunak Marelan Terjun adalah pengujian sifat fisis, konsolidasi standar dan konsolidasi loading unloading reloading. Hasil penelitian klasifikasi tanah yang diperoleh berdasarkan USCS dapat digolongkan menjadi MH, yaitu lanau berplastisitas tinggi, sedangkan berdasarkan AASHTO dapat digolong menjadi A-7-5 (24), yaitu tanah berlempung. Untuk parameter-parameter pada konsolidasi standar didapat antara lain Cv = 22 x 10-4 cm2/detik; Cc = 0,234; Cr = 0,064; av = 0,266; mv = 0,0914 dan k = 2,68 x 10-7. Sedangkan pada konsolidasi loading unloading reloading didapatkan hasil antara lain Cv = 69 x 10-4 cm2/detik; Cc = 0,183; Cr = 0,0615; av = 0,207; mv = 0,0434 dan k = 2,13 x 10-7. Nilai Cc, av dan mv pada konsolidasi standar lebih besar konsolidasi loading unloading reloading akibat konsolidasi standar yang mengalami pembebanan terus-menerus sampai 160 kg sebelum beban dilepaskan sampai 5 kg. Hal ini dikarenakan pada konsolidasi standar beban diberikan secara terus menerus.
Pengaruh Kehalusan Mesh Plaxis 2d dan 3d terhadap Prediksi Penurunan Konsolidasi pada Proyek Reklamasi Belawan Phase I Tika Ermita Wulandari; Roesyanto Roesyanto; Rudi Iskandar
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.447 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i4.1773

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan besar penurunan konsolidasi dengan metode elemen hingga Plaxis 2D dan 3D dengan beberapa tipe mesh yaitu very coarse, coarse, medium, fine dan very fine dengan data Settlement Plate (S29) di lapangan. Dari hasil analisis diperoleh besar penurunan konsolidasi menggunakan pemodelan Plaxis 2D menggunakan beberapa tipe yaitu very coarse = 7,432 m, coarse = 7,421 m, medium = 7,466 m, fine = 7,486 m dan very fine = 7,491 m sedangkan penurunan konsolidasi dengan pemodelan plaxis 3D pada tipe very coarse = 6,874 m, coarse = 6,983 m, medium = 6,783 m, fine = 6,627 m dan very fine = 6,956 m. Sehingga dapat disimpulkan pengaruh mesh tidak selamanya linier semakin kecil atau besar tetapi fluktuatif. Namun dari hasil yang didapat penurunan konsolidasi Plaxis 3D relatif lebih mendekati aktual di lapangan dengan persentasi perbandingan mesh tipe very coarse = -4,39%, coarse = -2,88%, medium = -5,66%, fine = -7,83% dan very fine=-3,25% sedangkan pemodelan Plaxis 2D didapat persentasi perbandingan pada mesh tipe very coarse = 3,37%, coarse = 3,21%, medium = 3,84%, fine = 4,12% dan very fine = 4,19%.
Analisa Konsolidasi Di Area Non Sand-Key pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan-Phase I Menggunakan Plaxis 2D dan 3D Melvi Maulita Napitupulu; Roesyanto Roesyanto; Rudi Iskandar
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.789 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i1.2187

Abstract

Reklamasi adalah salah satu cara untuk menggunakan lahan atau perairan yang digunakan untuk pembuatan lahan daratan baru dari dasar perairan. Sand key adalah lokasi di mana sand replacement dikerjakan, pada lokasi ini tanah lunak akan digali dari elevasi permukaan dasar laut sampai elevasi yang didapatkan. Kemudian akan ditimbun kembali menggunakan pasir yang memiliki karakteristik yang lebih baik. Fungsi dari sand replacement ini adalah untuk menahan tekanan yang bergerak dari area reklamasi menuju ke alur pelayaran sebagai akibat dari proses reklamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar penurunan konsolidasi dengan menggunakan metode elemen hingga dengan pemodelan pada plaxis 2D dan 3D, di area non sand key. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode elemen hingga menggunakan plaxis 2D dan 3D. Dari hasil analisis diperoleh bahwa besar penurunan pada plaxis 2D adalah 7,930 meter dan dari analisis plaxis 3D adalah 7,935 meter. Penurunan yang terjadi menurut pengamatan settlement plate di lapangan adalah 7,850 meter. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan penurunan akibat data laboratorium tidak mewakili keseluruhan lapisan tanah. Penurunan konsolidasi dengan plaxis 2D dan 3D memberikan hasil yang lebih mendekati penurunan hasil observasi di lapangan dimana persentasi perbedaan penurunan sebesar 1,008% dan 1,071%.