Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Development of well reception to reduce rain surface surface in Sunggal village right Deli Serdang district Tarigan, J.; Roesyanto; Sembiring, R.A.; Pulungan, M.A.; Ananta, A.
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2019): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.294 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v4i2.4056

Abstract

Water catchment areas are very important to reduce surface runoff that enters the drainage, but the rise of housing development results in damage to the water catchment area. Development of settlements, offices, educational buildings, and other buildings often do not pay attention to areas that should be open green land. Land cover causes a large infiltration to be reduced when it rains, thereby increasing surface runoff which can result in inundation or flooding. One village that is increasingly crowded with settlements is the right sunggal village in the Deli Serdang district. The main problem in the village of Sunggal Kanan, especially the Gusti Wijaya University Foundation, which is a service partner, is the lack of open land in the foundation complex as a water catchment zone. The solution offered in this program is in the form of infiltration well construction. This method utilizes wells as a water catchment container when it rains. With this infiltration well, rainwater runoff can be reduced
Development of well reception to reduce rain surface surface in Sunggal village right Deli Serdang district Tarigan, J.; Roesyanto; Sembiring, R.A.; Pulungan, M.A.; Ananta, A.
ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2019): ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.342 KB) | DOI: 10.32734/abdimastalenta.v4i2.4177

Abstract

Water catchment areas are very important to reduce surface runoff that enters the drainage, but the rise of housing development results in damage to the water catchment area. Development of settlements, offices, educational buildings, and other buildings often do not pay attention to areas that should be open green land. Land cover causes a large infiltration to be reduced when it rains, thereby increasing surface runoff which can result in inundation or flooding. One village that is increasingly crowded with settlements is the right sunggal village in the Deli Serdang district. The main problem in the village of Sunggal Kanan, especially the Gusti Wijaya University Foundation, which is a service partner, is the lack of open land in the foundation complex as a water catchment zone. The solution offered in this program is in the form of infiltration well construction. This method utilizes wells as a water catchment container when it rains. With this infiltration well, rainwater runoff can be reduced.
Analisis Efek Smear Zone Akibat Pemasangan PVD terhadap Proses Konsolidasi Timbunan dengan Plaxis 2D dan 3D hayati, titi titi; Roesyanto, Roesyanto; Iskandar, Rudi
MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL Volume 26, Nomor 2, DESEMBER 2020
Publisher : Department of Civil Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (806.5 KB) | DOI: 10.14710/mkts.v26i2.26516

Abstract

Metode pembebanan awal (preloading) dan drainase vertikal adalah salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan geser tanah lunak. Pembebanan awal dilakukan dengan tujuan mengkonsolidasi lapisan tanah lunak dengan besar pembebanan yang sama atau lebih daripada beban yang akan dipikul oleh tanah baik saat maupun setelah konstruksi. Sedangkan drainase vertikal dapat mempercepat proses konsolidasi. Perkembangan drainase vertikal adalah penggunaan PVD (Prefebricate Vertical Drain). PVD dipasang untuk mengalirkan air yang terdisipasi akibat proses konsolidasi. Analisis ini bertujuan untuk membandingkan besar penurunan yang terjadi pada proyek reklamasi peti kemas Belawan fase II dengan pemodelan pada Plaxis 2D dan 3D dengan dan tanpa memperhitungkan efek smear zone. Dari hasil analisis diperoleh besar penurunan yang terjadi pada proses konsolidasi dengan pemodelan Plaxis 2D dengan dan tanpa memperhitungkan efek smear zone adalah 2,288 meter dan 1,922 meter sedangkan dengan pemodelan Plaxis 3D diperoleh besar penurunan 2,077 meter untuk analisis tanpa memperhitungkan efek smear zone dan 1,930 meter untuk analisis dengan memperhitungkan efek smear zone. 
Analisis Pengaruh Jarak Pemasangan PVD Terhadap Derajat Konsolidasi pada Konstruksi Timbunan Daniel Anderson Munthe; Roesyanto Roesyanto; Rudi Iskandar
Jurnal Syntax Admiration Vol. 2 No. 3 (2021): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v2i3.195

Abstract

Metode pembebanan awal (preloading) dan drainase vertikal adalah salah satu metode populer yang digunakan untuk meningkatkan kuat geser tanah lunak dengan besar pembebanan yang sama atau lebih daripada beban yang akan dipikul oleh tanah baik saat tahapan konstruksi maupun setelah tahapan konstruksi selesai. Sedangkan drainase vertikal dapat mempercepat proses konsolidasi. Berdasarkan perkembangan drainase vertikal adalah penggunaan PVD (Prefabricated Vertical Drain). PVD berfungsi untuk mengalirkan air yang terdisipasi akibat proses konsolidasi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan hasil penurunan yang lebih mendekati antara perhitungan analitis dan dengan pemodelan Plaxis 2D baik tanpa memperhitungkan efek smear zone maupun dengan memperhitungkan efek smear zone. Berdasarkan hasil analisis ini diperoleh untuk perhitungan derajat konsolidasi pemasangan PVD dengan jarak pemasangan 1 meter lebih cepat dibandingkan jarak 1,3 meter dan 1,5 meter dan juga hasil analisis ini diperoleh besar penurunan yang terjadi pada proses konsolidasi dengan pemodelan pada Plaxis 2D dengan memperhitungkan efek smear zone adalah 1,484 meter dan 1,76 meter tanpa memperhitungkan efek smear zone. Sedangkan untuk penurunan aktual yang terjadi dilapangan berdasarkan data Settlement Plate-02 adalah 1,637 meter. Waktu yang dibutuhkan dalam proses konsolidasi menggunakan pemodelan Plaxis 2D baik dengan memperhitungkan efek smear zone lebih lama dibandingkan tanpa memperhitungkan efek smear zone.
Studi Perbandingan Parameter Konsolidasi Standar dengan Konsolidasi Loading Unloading Reloading untuk Tanah dengan Klasifikasi MH Atau A-7-5 (24) Sarfin Halim; Roesyanto Roesyanto; Rudi Iskandar
Jurnal Syntax Admiration Vol. 2 No. 4 (2021): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v2i4.208

Abstract

Tanah lunak memiliki dua permasalahan utama yaitu kuat gesernya yang kecil dan kompresibilitasnya yang besar. Hal yang akan diteliti adalah kompresibilitasnya yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan setelah pembangunan selesai. Lokasi penelitian adalah tanah lunak di Marelan Terjun. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penurunan dari tanah lunak yang terdapat di wilayah tersebut, agar dapat menjadi masukan dalam pembangunan di wilayah tersebut. Penelitian yang akan dilakukan pada tanah lunak Marelan Terjun adalah pengujian sifat fisis, konsolidasi standar dan konsolidasi loading unloading reloading. Hasil penelitian klasifikasi tanah yang diperoleh berdasarkan USCS dapat digolongkan menjadi MH, yaitu lanau berplastisitas tinggi, sedangkan berdasarkan AASHTO dapat digolong menjadi A-7-5 (24), yaitu tanah berlempung. Untuk parameter-parameter pada konsolidasi standar didapat antara lain Cv = 22 x 10-4 cm2/detik; Cc = 0,234; Cr = 0,064; av = 0,266; mv = 0,0914 dan k = 2,68 x 10-7. Sedangkan pada konsolidasi loading unloading reloading didapatkan hasil antara lain Cv = 69 x 10-4 cm2/detik; Cc = 0,183; Cr = 0,0615; av = 0,207; mv = 0,0434 dan k = 2,13 x 10-7. Nilai Cc, av dan mv pada konsolidasi standar lebih besar konsolidasi loading unloading reloading akibat konsolidasi standar yang mengalami pembebanan terus-menerus sampai 160 kg sebelum beban dilepaskan sampai 5 kg. Hal ini dikarenakan pada konsolidasi standar beban diberikan secara terus menerus.
Studi Perbandingan Parameter Kekuatan Geser Triaxial (Cu) Multistage Dengan Singlestage Untuk Tanah Klasifikasi Mh Atau A-7-5(25) Agus Pronoto; Roesyanto Roesyanto; Rudi Iskandar
Jurnal Syntax Admiration Vol. 2 No. 4 (2021): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v2i4.210

Abstract

Tanah lunak memiliki dua permasalahan utama yaitu kuat gesernya yang kecil dan kompresibilitasnya yang besar. Hal yang akan diteliti adalah kompresibilitasnya yang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan setelah pembangunan selesai. Lokasi penelitian adalah tanah lunak di Marelan Terjun. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penurunan dari tanah lunak yang terdapat di wilayah tersebut, agar dapat menjadi masukan dalam pembangunan di wilayah tersebut. Penelitian yang akan dilakukan pada tanah lunak Marelan Terjun adalah pengujian sifat fisis, konsolidasi standar dan konsolidasi loading unloading reloading. Hasil penelitian klasifikasi tanah yang diperoleh berdasarkan USCS dapat digolongkan menjadi MH, yaitu lanau berplastisitas tinggi, sedangkan berdasarkan AASHTO dapat digolong menjadi A-7-5 (24), yaitu tanah berlempung. Untuk parameter-parameter pada konsolidasi standar didapat antara lain Cv = 22 x 10-4 cm2/detik; Cc = 0,234; Cr = 0,064; av = 0,266; mv = 0,0914 dan k = 2,68 x 10-7. Sedangkan pada konsolidasi loading unloading reloading didapatkan hasil antara lain Cv = 69 x 10-4 cm2/detik; Cc = 0,183; Cr = 0,0615; av = 0,207; mv = 0,0434 dan k = 2,13 x 10-7. Nilai Cc, av dan mv pada konsolidasi standar lebih besar konsolidasi loading unloading reloading akibat konsolidasi standar yang mengalami pembebanan terus-menerus sampai 160 kg sebelum beban dilepaskan sampai 5 kg. Hal ini dikarenakan pada konsolidasi standar beban diberikan secara terus menerus.
Pengaruh Penambahan Serat Rami pada Tanah Terjun-Medan dengan Pengujian Standard Compaction, Triaxial Unconsolidated Undrained, dan Prediksi Balik dengan Plaxis 2D Handi Utama Thomas; Roesyanto Roesyanto; Rudi Iskandar
Jurnal Syntax Admiration Vol. 2 No. 4 (2021): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v2i4.220

Abstract

Tanah mempunyai peranan yang penting dalam konstruksi. Daya dukung tanah wajib mampu menahan beban struktur di atasnya. Problematika tanah lunak yang sering dijumpai seperti kerusakan jalan perkerasan lentur maupun kaku, kelongsoran timbunan, kelongsoran lereng, dan penurunan tanah yang menyebabkan kerusakan struktur. Diperlukan inovasi yang ramah lingkungan dalam penanganan tanah lunak tersebut secara in-situ disamping dengan pertimbangan dari segi ekonomis, waktu, dan ketersediaan material. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat rami pada tanah terhadap kekuatan geser dan kepadatan kering maksimum tanah. Penelitian ini menggunakan serat rami yang dicampurkan secara acak dengan tanah dengan kadar rami sebesar 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% dari berat tanah kemudian dilakukan compaction test dan Triaxial UU. Pengujian Triaxial UU dilakukan untuk tanah dengan kandungan serat maksimum. Hasil penelitian ini yaitu kepadatan kering maksimum (ℽdmax) tanah mengalami penurunan seiring dengan penambahan serat rami dimana ℽdmax tertinggi sebesar 1,595 g/cm3 sedangkan ℽdmax terendah sebesar 1,438 g/cm3. Penambahan serat rami sebesar 5% menghasilkan peningkatan pada nilai kekuatan geser (cu) hasil pengujian Triaxial UU sebesar 477,1% dari 1,05 kg/cm2 menjadi 5,01 kg/cm2. Hasil pemodelan Triaxial UU dengan pemodelan harderning soil model pada program Plaxis 2D cukup mendekati dengan hasil pengujian laboratorim dengan hasil tegangan deviatorik yang relatif sama.
Pengaruh Kehalusan Mesh Plaxis 2d dan 3d terhadap Prediksi Penurunan Konsolidasi pada Proyek Reklamasi Belawan Phase I Tika Ermita Wulandari; Roesyanto Roesyanto; Rudi Iskandar
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.447 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i4.1773

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan besar penurunan konsolidasi dengan metode elemen hingga Plaxis 2D dan 3D dengan beberapa tipe mesh yaitu very coarse, coarse, medium, fine dan very fine dengan data Settlement Plate (S29) di lapangan. Dari hasil analisis diperoleh besar penurunan konsolidasi menggunakan pemodelan Plaxis 2D menggunakan beberapa tipe yaitu very coarse = 7,432 m, coarse = 7,421 m, medium = 7,466 m, fine = 7,486 m dan very fine = 7,491 m sedangkan penurunan konsolidasi dengan pemodelan plaxis 3D pada tipe very coarse = 6,874 m, coarse = 6,983 m, medium = 6,783 m, fine = 6,627 m dan very fine = 6,956 m. Sehingga dapat disimpulkan pengaruh mesh tidak selamanya linier semakin kecil atau besar tetapi fluktuatif. Namun dari hasil yang didapat penurunan konsolidasi Plaxis 3D relatif lebih mendekati aktual di lapangan dengan persentasi perbandingan mesh tipe very coarse = -4,39%, coarse = -2,88%, medium = -5,66%, fine = -7,83% dan very fine=-3,25% sedangkan pemodelan Plaxis 2D didapat persentasi perbandingan pada mesh tipe very coarse = 3,37%, coarse = 3,21%, medium = 3,84%, fine = 4,12% dan very fine = 4,19%.
Analisis pasang surut air dan konsolidasi reklamasi belawan phase I dengan PLAXIS 2D dan 3D Yunike Wulandari Br Tarigan; Roesyanto Roesyanto; Gina Cynthia Raphita Hasibuan; Rudianto Surbakti
Jurnal Syntax Admiration Vol. 3 No. 9 (2022): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v3i9.468

Abstract

Salah satu solusi untuk teknik perbaikan tanah di proyek reklamasi belawan phase I adalah dengan teknik Preloading yang melakukan suatu kombinasi dengan Prefabricated Vertical Drain (PVD). Metode ini dipilih karena dianggap efektif dalam mempercepat konsolidasi tanah. Serta mampu mengurangi total waktu yang diperlukan dalam proses pemadatan tanah oleh preloding. Berkaitan dengan hal tersebut PVD juga dapat mengurangi beban tambahan yang dibutuhkan untuk mencapai kepadatan tanah yang diinginkan dalam jangka waktu yang sama beserta dengan penerapan beban sementara pada tanah dengan tekanannya akan setara atau lebih besar dari tekanan desain. Pada teknik penimbunan tanah yang dikombinasikan preloading dengan PVD (Prefabricated Vertical Drain) memiliki potensi manfaat yang besar yakni mengurangi besar penurunan setelah pembangunan, mempercepat proses konsolidasi , meningkatkan stabilitas tanah dan mengurangi mitigasi efek likuifaksi. (Badan Standarisasi Nasional, 2017).
Pengaruh Penambahan Bubuk Gypsum Terhadap Kuat Geser Tanah Berdasarkan Pengujian Triaksial Serta Pemodelan Dengan Metode Elemen Hingga Ade Al Muhyi; Roesyanto Roesyanto; Gina Cynthia Rapitha Hasibuan
Jurnal Syntax Admiration Vol. 3 No. 9 (2022): Jurnal Syntax Admiration
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jsa.v3i9.474

Abstract

Tanah merupakan elemen yang sangat penting dalam suatu konstruksi dimana berperan sebagai pondasi pendukung segala jenis konstruksi ataupun bahan konstruksi tersebut. Tanah dapat dijadikan pondasi struktur diatasnya apabila memiliki daya dukung yang cukup.  Dari nilai CBR dan nilai kuat geser dapat dilihat parameter daya dukung tanah . Dalam penelitian ini, serbuk gipsum akan digunakan sebagai bahan perkuatan tanah karena gipsum mengandung silika sebagai pengikat mineral, yang memiliki kinerja lebih baik daripada pengikat organik karena tidak menimbulkan polusi udara dan murah, tahan api, tahan terhadap faktor biodegradable dan bahan kimia.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tanah plesteran terhadap kuat geser tanah, berat jenis kering maksimum dan CBR . Selain itu pada penelitian ini juga akan menganalisis perbandingan hasil parameter kuat geser tanah antara pengujian UCT dengan Triaxial UU serta menganalisis bagaimana perbandingan hasil pengujian Triaxial UU laboratorium dengan simulasi pengujian Triaxial UU yang dilakukan pada program PLAXIS 2D 2017.01. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat kering maksimum (ℽdmax) tanah menurun dengan penambahan bubuk gipsum, dmax tertinggi 1,60 g/cm3, dan dmax terendah 1,59 g/cm3. Nilai kekuatan geser (cu) hasil pengujian UCT mengalami peningkatan seiring dengan penambahan bubuk gypsum dimana nilai cu terendah sebesar 0,90 kg/cm2 sedangkan nilai cu tertinggi sebesar 2,983 kg/cm2, terjadi peningkatan 231%.  Hasil pemodelan dari pemodelan UU triaksial dan model tanah yang diperkeras pada program PLAXIS 2D sangat mendekati hasil pengujian laboratorium, menghasilkan hasil tegangan deviator 15% yang relatif sama.