Marcella Erwina Rumawas
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Ebers Papyrus

PREVALENSI MULTIMORBIDITAS, KEBUTUHAN PERAWATAN DAN KETERBATASAN AKTIVITAS PADA LANSIA DI JAKARTA Rumawas, Marcella Erwina; Bukhori, Imam
Ebers Papyrus Vol. 29 No. 1 (2023): EBERS PAPYRUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ep.v29i1.23964

Abstract

Latar Belakang: Multimorbiditas, yaitu didapatkannya dua atau lebih kondisi medis pada individu dalam waktu bersamaan, merupakan masalah kesehatan yang sering ditemukan pada lansia. Adanya multimorbiditas dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan perawatan dan membatasi aktivitas sehari-hari. Di Indonesia, informasi mengenai multimorbiditas pada lansia masih sangat minim. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya prevalensi multimorbiditas, kebutuhan perawatan dan keterbatasan aktivitas pada lansia di Jakarta. Metode: Penelitian deskriptif potong lintang meliputi subyek lansia usia ≥60 tahun yang dipilih secara non-random konsekutif dengan menerapkan kriteria seleksi pada anggota komunitas yayasan Al-Madiniyah, Jakarta Barat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Self–Administered Comorbidity Questionnaire (SCQ), yang terdiri dari 12 kondisi medis tertentu dan maksimal 3 kondisi medis tersering lainnya, disertai informasi mengenai kebutuhan perawatan dan keterbatasan aktivitas untuk setiap kondisi medis. Hasil: Didapatkan prevalensi multimorbiditas sebesar 60% pada 40 subyek lansia (minimal 2 dan maksimal 6 multimorbiditas), terutama pada perempuan (87,5%), usia 60-69 tahun (66,7%), menikah (55%), tidak tamat sekolah dasar/tidak sekolah (58,3%) dan ibu rumah tangga (70,8%). Pada 24 subyek lansia dengan multimorbiditas, kondisi medis tersering adalah penyakit sendi (70,8%), gangguan lambung (62,5%) dan nyeri punggung (58,3%), yang mana 79,8% membutuhkan perawatan dan 20,8% mengalami keterbatasan aktivitas. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan adanya kebutuhan perawatan dan keterbatasan aktivitas pada lansia dengan multimorbiditas.
Pengetahuan Dan Sikap Tentang Higiene Pangan Pada Pedagang Makanan Di Wilayah Kelurahan Tomang, Jakarta Barat Pratiwi, Adelia Helmi; Rumawas, Marcella Erwina
Ebers Papyrus Vol. 29 No. 2 (2023): EBERS PAPYRUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ep.v29i2.27216

Abstract

Di Indonesia terutama di kota-kota besar, tidak sulit menemukan pedagang makanan baik warung, kaki lima maupun keliling. Selain mudah ditemukan, pilihan menu yang bervariasi, rasa yang lezat dan harganya yang relatif lebih terjangkau membuat banyak orang mengonsumsinya. Lokasi pedagang makanan di sisi jalan raya pada area yang padat dapat mengontaminasi makanan/minuman yang dijual dan menyebabkan terjadinya penyakit akibat kontaminasi makanan atau disebut juga dengan foodborne disease (FBD). Masalah keamanan pangan atau food safety (FS) diduga berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah kasus FBD terutama diare, bahkan hingga kematian. Perilaku pedagang makanan mengupayakan pangan aman dikonsumsi, didasarkan pada pengetahuan & sikapnya tentang higiene pangan terutama FBD maupun FS. Penelitian deskriptif cross-sectional ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap pedagang makanan terhadap praktik higiene pangan. Penelitian ini diikuti oleh 100 pedagang yang berjualan makanan/minuman secara menetap atau keliling di wilayah Kelurahan Tomang, Jakarta Barat, yang direkrut secara consecutive sampling dan diwawancarai dengan panduan kuesioner. Hasil penelitian ini didapatkan mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang FBD (58%) dan FS (93%), dan sikap terhadap FS yang cukup (62%). Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat memengaruhi tingkat pengetahuan dan sikap pedagang makanan terhadap praktik higiene pangan serta besar pengaruhnya dalam menurunkan kasus FBD.