Pandemi Covid-19 telah berdampak kepada lingkungan strategi global, regional dan nasional. bidang ekonomi merupakan bidang yang sangat terdampak secara menyeluruh. Kondisi saat ini harus segera dicarikan solusi yang efektif dan efisien agar tidak menjadi ancaman yang lebih serius lagi terhadap pertahanan Negara. metode yang digunakanpada tulisan ini adalah deskriptif kualitatif fenomenologi dengan menggunakan teori implementasi kebijakan pertahanan Lukman Yudho Prakoso yang mengatakan bahwa implementasi kebijakan pertahanan dapat berjalan dengan baik jika memperhatikan faktor Integrative, Interactive, Transparency, Controling dan Accountability (IITCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum terintegrasinya penanganan ekonomi antara pemerintah pusat dan daerah, komunikasi yang interaktif masih menjadi kendala utama, dengan tertangkapnya Menteri Sosial menunjukkan masih adanya masalah besar terkait faktor transparency, controlling dan accountability. Desa wisata menjadi salah satu program yang digagas pemerintah di tengah masa pandemic Covid-19, yang diharapkan dapat menimbulkan geliat ekonomi khususnya dipedasaan, agar program ini optimal dipandang perlu juga untuk membekali program bela negara terhadap setiap pihak yang terlibat, agar tidak rentan disusupi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Kesimpulan dari tulisan ini adalah sesuai dengan teori Kasih Prihantoro, agar program desa wisata berkarakter bela negara sebagai pondasi ekonomi pertahanan dapat berjalan denga baik maka harus dibangun netwok yang efektif dan efisien juga harus ada pihak yang bertindak sebagai driver force.