Panca Putri Rusdewanti
Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANGKLUNG PIANO DENGAN PENGGERAK MOTOR ELEKTRIK A. M. Susilo Pradoko; Panca Putri Rusdewanti; Fu'adi Fu'adi
Imaji Vol 16, No 2 (2018): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2520.877 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v16i2.22442

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi seperangkat alat musik angklung yang mampu merancang bangun sehingga teknik memainkan angklung tidak digoyang dengan tangan secara manual namun tinggal menyentuh seperti  tuts piano. Angklung akan digoyang dengan penggerak baling-baling motor dinamo electric. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Research and Development dengan proses disesuaikan dengan karya musik dengan urutan sebagai berikut: pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, proses penciptaan karya seni, revisi penciptaan karya seni, uji coba pemakaian, pementasan angklung baling-baling motor electric dan publikasi. Rancangan hasil penelitian ini berupa: (1)  menghasilkan satu produk angklung sistem piano dengan penggerak baling-baling motor electric.(2) mengahasilkan produk pengetahuan teknik rancang bangun penggabungan melodi dengan cukup disentuh seperti  keyboard, dapat menghasilkan bunyi melodi dan trinada/akor; (3) Pada penelitian ini ada sebanyak 20 tut model piano yang mampu menggerkkan melodi angklung sebanyak 20 melodi angklung dari nada f’ hingga nada c’’’. Wilayah suara nada-nada melodi sebanyak 20 nada melodi ini mampu menyanyikan lagu-lagu , memberikan isian filler melodi maupun mengiringi akor dengan cara memainan tiga nada sekaligus; (4). Persiapan produk penelitian  angklung sistem tuts piano dengan penggerak motor electric dapat di proses untuk mendapatkan HAKI.Kata kunci: angklung, penggerak motor electric Angklung Piano with Electric Motor Propeller Abstract This research produces a set of angklung musical instruments that is able to construct a design so that the technique of playing angklung is not manually shaken by hand but just touches it like a piano key. Angklung will be shaken using the drive of a dynamo electric motor propeller. The method used in this research was Reseach and Development study that has been adjusted to musical works in the following order: data collection, product design, design validation, artwork creation, artwork revision, artwork testing, Angklung electric motor propeller staging, and publication. The results of this research consist of: (1) producing one Angklung piano system with electrical motor propeller; (2) producing knowledge about designing technique of merging melody with touch like keyboard, can produce melodic and tune/chord sounds; (3) having 20 piano-modelled keys that can play 20 Angklung melodies  from f’ to c”. These 20 melodic sound areas are able to sing some songs, provide filler melody entries or accompany chords by playing three tones at once; (4) processing the intellectual property rights for the Angklung piano system with electric motor propeller.Keywords: Angklung piano system, electrical motor, intellectual property rights.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PIANO 2 MELALUI METODE SIGHT READING DI JURUSAN PENDIDIKAN SENI MUSIK FBS UNY Panca Putri Rusdewanti
Imaji Vol 13, No 2 (2015): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.072 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v13i2.7886

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar Piano 2 melalui metode sight reading di Jurusan Pendidikan Seni Musik FBS UNY. Jenis penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai penelitian tindakan kelas dalam dua siklus. Yang setiap siklusnya terdiri (a) perencanaan/persiapan, (b) tindakan, (c) pengamatan, (d) refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Musik yang mengambil mata kuliah Piano 2 sejumlah 20 orang. Tahapan penelitian, yaitu (a) pretest  sebagai alat ukur kemampuan awal mahasiswa, (b) post test sebagai evaluasi hasil akhir mahasiswa. Teknik analisis data meliputi analisis secara kuantitatif berupa data ordinal yang dianalisis menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut. (1) Siklus I sebanyak 10 dari 20 mahasiswa telah tuntas belajar atau 50% dan mahasiswa yang belum tuntas belajar sebanyak 10 mahasiswa atau 50%. (2)  Siklus II sebanyak 17 dari 20 mahasiswa telah tuntas belajar atau 85% . Jika dilihat dari  data diatas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode sight reading  dapat meningkatkan hasil belajar mata kuliah Piano 2  semeter genap tahun ajaran 2013/2014 jurusan pendidikan seni musik FBS  UNY.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SENI MUSIK UNTUK SISWA SMP Panca Putri Rusdewanti; Abdul Gafur
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan Vol 1, No 2 (2014): Oktober
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.957 KB) | DOI: 10.21831/tp.v1i2.2526

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Menghasilkan produk software multimedia pembelajaran yang layak untuk mendukung pembelajaran seni musik. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Pelaksanaan penelitian meliputi empat tahap yaitu: studi pendahuluan, perencanaan, desain, dan pengembangan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis data meliputi analisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa kritik, saran, dan masukan dari ahli materi, ahli media, dan siswa yang dihimpun untuk memperbaiki produk yang dikembangkan. Data kuantitatif berupa data ordinal dianalisis menggunakan modus. Produk yang dihasilkan berupa CD pembelajaran interaktif yang terdiri dari kompetensi, materi, evaluasi, dan referensi. Hasil penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut. (1) Ahli materi menilai aspek pembelajaran dan aspek materi dengan kategori sangat baik. (2) Ahli media menilai aspek media dengan kategori baik. (3) Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa aspek pembelajaran masuk kategori baik (skala 4 sebanyak 158 atau 47,45%), aspek materi masuk kategori baik (skala 4 sebanyak 113 atau 50,90%), dan aspek media masuk kategri sangat baik (skala 5 sebanyak 161 atau 48,35%). Hasil penilaian ini menunjukkan bahwa software multimedia pembelajaran interaktif seni musik layak digunakan siswa SMP.Kata kunci: pengembangan, multimedia, pembelajaran seni musik
Pembelajaran Dirigen dalam Upaya Peningkatan Musikalitas Guru TK Panti Dewi Berbah Sleman Francisca Xaveria Diah K.; Panca Putri Rusdewanti; Drijastuti Jogjaningrum; Hilman Raissa Rivaldo; Afrita Rosiana
Pelataran Seni Vol 5, No 2
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP ULM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v5i2.14493

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan musikalitas guru di TK/PAUD Panti Dewi melalui pembelajaran dirigen sehingga kemampuan guru dapat mendampingi dan melatih anak didik menjadi lebih optimal, sekaligus dapat menjadi dirigen baik di acara sekolah atau acara lainnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan musikalitas guru di TK Panti Dewi semakin berkembang. Hal ini tampak pada hasil penilaian yang meliputi kemampuan dasar (nada, ritmis dan tempo), kemampuan dirigen (posisi tubuh, pola gerakan tangan, mengawali dan mengakhiri lagu), dan kemampuan tambahan (ekspresi, interpretasi dan apresiasi) memperoleh nilai rata-rata 81,1 yang berada pada kategori sangat baik. Dengan demikian penelitian tindakan yang dilakukan dengan cara melatih guru melalui pembelajaran dirigen dengan bantuan media pembelajaran yang baik, telah berhasil membantu guru di TK Panti Dewi dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan musikalitas.
Integrated learning strategy in arts and culture learning Kusumawati, Heni; Jogjaningrum, Drijastuti; Rusdewanti, Panca Putri; Fu'adi, Fu'adi
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol 21, No 2 (2023): IMAJI OCTOBER
Publisher : FBSB UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v21i2.66087

Abstract

This research aims to determine the creativity of arts and culture teachers in integrating two different aspects of art. Art education has two kinds of concepts: first, art education, which is related to the artistic expression of art, and second, art education, which is related to the direction of education. For this reason, teachers need strategies to be able to optimally actualize and express students' abilities in exploring their talents in the field of art. This research uses qualitative methods through a digital ethnographic approach. Data collection through observation, questionnaires with forms, and documentation. The research results show that creative teachers will have a great sense of curiosity, be open, take initiative, and have high loyalty in carrying out their duties. This cannot be separated from internal and external factors that can encourage teachers to continue to develop themselves. The form of teacher creativity in exploring music, dance, fine art, or theatre material is realized in the form of collaboration between the arts. With these results, it is hoped that Arts and Culture learning can be optimized to develop aesthetic, artistic, critical, appreciative, and creative feelings in students.Keywords: creativity, arts and culture, integrated learning Strategi pembelajaran terpadu dalam pembelajaran seni dan budayaAbstrak Konsep pendidikan seni pada dasarnya ada dua macam yaitu konsep pendidikan seni yang berkaitan dengan aspek ekspresi artistic dan konsep pendidikan seni yang dikaitkan dengan tujuan Pendidikan. Untuk itu diperlukan strategi dari guru agar dapat mengaktualisasikan dan mengekspresikan secara optimal kemampuan peserta didik dalam mengeksplorasi bakatnya di bidang seni. Seorang guru yang kreatif akan memiliki rasa  keingintahuan yang besar, bersikap terbuka, inisiatif dan memiliki dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas. Hal ini tidak lepas dari factor internal dan eksternal yang dapat mendorong guru untuk terus mengembangkan diri. Pembelajaran Seni Budaya diharapan dapat menumbuhkembangkan kepekaan rasa estetik dan artistik, sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada peserta didik, sedangkan bentuk kolaborasi antar aspek seni menjadi pembelajaran terpadu (integrated learning) merupakan bentuk kreativitas guru dalam mengeksplorasi materi seni music/tari/rupa/teater dengan seni yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan upaya guru dalam mengembangkan potensi peserta didik pada mata pelajaran Seni Budaya, mendeskripsikan strategi konseptual yang dilakukan guru seni budaya dalam memadukan 2 aspek seni, dan wujud kreativitas guru seni budaya dalam mengintegrasikan 2 aspek seni yang berbeda.Kata kunci: kreativitas, seni dan budaya, pembelajaran terpadu