Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI LAGU ANAK-ANAK Heni Kusumawati
Imaji Vol 11, No 2 (2013): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.334 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v11i2.3839

Abstract

Pendidikan karakter merupakan wacana yang harus dikenalkan sejak dini. Keberadaannya menjadi penting dalam membentuk manusia yang beradab dan bermartabat, senada yang diungkapkan dalam pasal 3 UU Sisdiknas. Berbagai cara dilakukan untuk memberikan kemudahan dalam mendapatkan pendidikan karakter, salah satu caranya melalui lagu anak. Lagu anak merupakan lagu yang diciptakan khusus untuk anak-anak. Keserderhanaan birama, lirik, dan melodi menjadi ciri khas dari lagu anak. Pada akhirnya, keberadaan lagu anak penting untuk selalu dikembangkan dan diperbaharui. Menyoal pendidikan karakter, perlu direvitalisasi lagu anak-anak yang sudah dimodifikasi, dan diciptakan yang baru sesuai dengan perkembangan  jaman.
PENYIMPANGAN PADA PENULISAN LAGU POPULER KAJIAN SINKRONISASI ANTARA FRASE MELODI DAN TEKS LAGU Heni Kusumawati
Imaji Vol 2, No 1 (2004): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13165.584 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v2i2.6936

Abstract

KREATIVITAS DALAM PEMBUATAN ARANSEMEN MUSIK SEKOLAH Heni Kusumawati
Imaji Vol 14, No 1 (2016): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.713 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v14i1.9534

Abstract

Kreativitas merupakan sarana untuk mengungkapkan ekspresi, imajinasi dan apresiasi dalam bermusik. Salah satu kegiatan pembelajaran seni budaya/seni musik adalah mengekspresikan diri melalui karya seni dengan pembuatan aransemen musik sekolah. Aransemen merupakan kegiatan kreatif dalam mengolah dan mengembangkan elemen-elemen musik menjadi sebuah karya baru. Adapun tahapan dalam pembuatan aransemen sederhana untuk musik sekolah diantaranya adalah: 1) Menentukan lagu yang akan di aransemen, 2) Mengolah pola ritme/harga nada/irama/durasi notasi, 3) Menentukan Akor, 4) Menulis melodi, 5) Progresi Akor (pergerakan akor), dan 6) Lintas sukat, sedangkan format instrumen yang akan diaransemen menyesuaikan dengan alat musik yang dimiliki sekolah sehingga format instrumen bisa berupa kuartet, kuintet atau ansambel. 
CIRI-CIRI MUSIKAL LAGU ANAK KARYA A. T. MAHMUD Heni Kusumawati; G. R. Lono Simatupang; Victor Ganap
Imaji Vol 17, No 1 (2019): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2020.862 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v17i1.24820

Abstract

Abstrak Kebertahanan lagu-lagu AT. Mahmud yang hingga saat ini masih dinyanyikan di sekolah maupun di luar sekolah memiliki daya tarik untuk dianalisis secara musikal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ciri-ciri musikal lagu anak karya AT Mahmud. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Analisis data menggunakan 5 lagu anak ciptaan AT. Mahmud yaitu lagu Cemara, Pemandangan, Ruri Abangku, Kereta Apiku, dan Burung Layang-layang dengan fokus ciri-ciri musikal lagu-lagu ciptaan AT Mahmud. Hasil analisis menunjukkan bahwa ciri-ciri musikal lagu-lagu AT. Mahmud adalah: 1) gerakan melodi lebih banyak menggunakan gerakan melangkah (interval M2 dan m2), 2) Teknik pengolahan motif menggunakan teknik sekuens dan harafiah, 3) Progresi akor menggunakan akor pokok I, IV dan V (mayor/minor), serta kadens, 4) tanda birama yang digunakan 2/4, 3/4, dan 4/4, dan 5) lagu-lagu AT. Mahmud masuk dalam kategori lagu bentuk 2 bagian.Kata Kunci: lagu anak, ciri-ciri musikal Abstract        Defense of AT. Mahmud songs, who until now is still sung at school and outside of school, has the attraction to be analyzed musikally. The purpose of this study was to find out the musikal characteristics of AT Mahmud's children's songs. This research uses a descriptive method. Data analysis uses 5 children's songs created by AT. Mahmud is a song called Cemara, Pemandangan, Ruri Abangku, Kereta Apiku, and Burung Layang-layang with a focus on the musikal characteristics of the song created by AT Mahmud. The results of the analysis show that the musikal characteristics of AT songs. Mahmud is: 1) more melodic movements using step movements (M2 and m2 intervals), 2) Motif processing techniques using sequence and Harafiah techniques, 3) Chord progressions using the main chords I, IV and V (major / minor), and kadens , 4) the sign of the times used 2/4, 3/4, and 4/4, and 5) AT. Mahmud songs is included in the category of two-part songs.Keywords: children's songs, musikal characteristics
Integrated learning strategy in arts and culture learning Kusumawati, Heni; Jogjaningrum, Drijastuti; Rusdewanti, Panca Putri; Fu'adi, Fu'adi
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol 21, No 2 (2023): IMAJI OCTOBER
Publisher : FBSB UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/imaji.v21i2.66087

Abstract

This research aims to determine the creativity of arts and culture teachers in integrating two different aspects of art. Art education has two kinds of concepts: first, art education, which is related to the artistic expression of art, and second, art education, which is related to the direction of education. For this reason, teachers need strategies to be able to optimally actualize and express students' abilities in exploring their talents in the field of art. This research uses qualitative methods through a digital ethnographic approach. Data collection through observation, questionnaires with forms, and documentation. The research results show that creative teachers will have a great sense of curiosity, be open, take initiative, and have high loyalty in carrying out their duties. This cannot be separated from internal and external factors that can encourage teachers to continue to develop themselves. The form of teacher creativity in exploring music, dance, fine art, or theatre material is realized in the form of collaboration between the arts. With these results, it is hoped that Arts and Culture learning can be optimized to develop aesthetic, artistic, critical, appreciative, and creative feelings in students.Keywords: creativity, arts and culture, integrated learning Strategi pembelajaran terpadu dalam pembelajaran seni dan budayaAbstrak Konsep pendidikan seni pada dasarnya ada dua macam yaitu konsep pendidikan seni yang berkaitan dengan aspek ekspresi artistic dan konsep pendidikan seni yang dikaitkan dengan tujuan Pendidikan. Untuk itu diperlukan strategi dari guru agar dapat mengaktualisasikan dan mengekspresikan secara optimal kemampuan peserta didik dalam mengeksplorasi bakatnya di bidang seni. Seorang guru yang kreatif akan memiliki rasa  keingintahuan yang besar, bersikap terbuka, inisiatif dan memiliki dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas. Hal ini tidak lepas dari factor internal dan eksternal yang dapat mendorong guru untuk terus mengembangkan diri. Pembelajaran Seni Budaya diharapan dapat menumbuhkembangkan kepekaan rasa estetik dan artistik, sikap kritis, apresiatif, dan kreatif pada peserta didik, sedangkan bentuk kolaborasi antar aspek seni menjadi pembelajaran terpadu (integrated learning) merupakan bentuk kreativitas guru dalam mengeksplorasi materi seni music/tari/rupa/teater dengan seni yang lain. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan upaya guru dalam mengembangkan potensi peserta didik pada mata pelajaran Seni Budaya, mendeskripsikan strategi konseptual yang dilakukan guru seni budaya dalam memadukan 2 aspek seni, dan wujud kreativitas guru seni budaya dalam mengintegrasikan 2 aspek seni yang berbeda.Kata kunci: kreativitas, seni dan budaya, pembelajaran terpadu
Indikator Ideal Pendidikan Vokasional Bidang Musik Abad XXI di Indonesia Fu'adi, Fu'adi; Agustianto, Agustianto; Kusumawati, Heni; Sritanto, Sritanto
PROMUSIKA Vol 12, No 1 (2024): April 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v12i1.12557

Abstract

Model Pendidikan abad XXI menjadi hal yang sangat penting untuk dijadikan rujukan dalam penyelenggaraan sebuah pembelajaran. Artikel ini menguraikan berbagai indikator ideal dalam pendidikan vokasional bidang musik di Indonesia. Melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi, diperoleh beberapa indikator ideal pendidikan vokasional bidang musik antara lain 1) Konteks pembelajaran vokasional bidang musik dapat ditinjau dari konteks ekonomi, sosial, pendidikan, sejarah dan internasional yang mampu memberikan daya kreatifitas dan skill yang tinggi dengan didukung sarana prasarana yang mutakhir; 2) Proses input melalui pengembangan instrumen tes berbasis kompetensi yang bertujuan untuk mengukur kompetensi; 3) Proses pembelajaran menggunakan strategi, metode, teknik, gaya dan taktik pembelajaran yang efektif; 4) Output pendidikan vokasional musik meliputi kompetensi utama dan tambahan yang harus dimiliki; 5) Outcome pendidikan vokasional musik terkait dengan kemandirian, kepercayaan publik, dan kreatifitas. Indikator-indikator ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan pendidikan musik yang ideal untuk menghadapi tantangan kehidupan yang sangat dinamis dan kompleks di abad XXI.AbstractIdeal Indicators of XXI Century Vocational Education in Music in IndonesiaThe 21st-century education model is very important to use as a reference in organizing learning. This article describes various ideal indicators in music vocational education in Indonesia. Through observation, interviews and documentation studies, several ideal indicators of vocational education in the field of music were obtained, including 1) The context of vocational learning in the field of music can be viewed from economic, social, educational, historical and international contexts which can support high levels of creativity and skill. state-of-the-art infrastructure; 2) Input process through the development of competency-based test instruments which aim to measure competency; 3) The learning process uses effective learning strategies, methods, techniques and tactics; 4) Music vocational education output includes main and additional competencies that must be possessed; 5) The outcomes of vocational music education are related to independence, public trust and creativity. These indicators can be the basis for developing ideal music education to face the very dynamic and complex challenges of life in the 21st century.Keywords: Indicators; vocational education; Indonesia's 21st century music
Pengaruh Budaya Kolaborasi dan Keterlibatan Mahasiwa pada Feasibility Project Study terhadap Tingkat Kepuasaan Mahasiswa, Dimediasi oleh Kinerja Hasil Kusumawati, Heni
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Vol 18 No 2 (2024): JEB Vol 18 No 2 Juli 2024
Publisher : LPPM STIE YKPN Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53916/jeb.v18i2.87

Abstract

This study aims to obtain empirical evidence of the impact of Collaboration Culture and Student Involvement on Satisfaction Levels in Project Based Learning, with Net Benefit as a mediating factor. The object of the research is students who take Business Feasibility Studies courses at universities in Yogyakarta. The number of research samples was 100 respondents of final semester students who took the Business Feasibility Study course. The research methodology with the multivariate statistical analysis method was developed from regression and analysis of the Structural Equation Modeling (SEM) path. Based on the results of data processing, the Average Variance Extracted (AVE) value of all variables is above 0.5 and the Cronbach's alpha value is above 0.7, meaning that the data is valid and reliable. Based on the classical assumption test in this study, there is no problem of multicollinearity of normally distributed data. This study found that collaboration culture has no effect on the achievement of results, while student involvement has an effect on the performance of results in project completion. Meanwhile, the performance of the results is getting higher, encouraging the level of student satisfaction in the implementation of the Business Feasibility Study project. The role of Performance Results (Net Benefit) mediates the influence of student involvement in achieving the satisfaction level. Meanwhile, the influence of the variable relationship of Collaboration on Satisfaction Level does not involve the role of Performance Results.
ANALISIS PINJAMAN ONLINE DALAM PERSPEKTIF USUL FIQIH DAN MAQASID SYARIAH STUDI KASUS DI DESA SANGIANG KEC WERA KABUPATEN BIMA Gufran, Gufran; Al Fajar, Muhammad Rasyad; umb, Ibrahim; Hermansyah, Hermansyah; Ferdiansyah, Ferdiansyah; Septyawinanda, Ema; Kusumawati, Heni
J-ESA (Jurnal Ekonomi Syariah) Vol 7 No 2 (2024): Desember
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/jesa.v7i2.4239

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah mempermudah berbagai aspek kehidupan, termasuk layanan pinjaman online (financial technology lending). Meskipun memberikan akses cepat dan mudah, layanan ini menimbulkan kontroversi terkait dengan praktik riba yang diharamkan dalam Islam. Tulisan ini mengkaji fenomena pinjaman online dalam perspektif usul fiqih dan maqasid syariah untuk menentukan kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip syariah. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun pinjaman online dapat memenuhi kebutuhan darurat masyarakat sangiang, bunga tinggi yang dikenakan berpotensi menimbulkan mudharat, bertentangan dengan prinsip maslahah dan ta’awun. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pengembangan platform pinjaman berbasis syariah, peningkatan literasi keuangan Islam, dan regulasi yang ketat. Dengan pendekatan tersebut, teknologi keuangan dapat dimanfaatkan secara optimal tanpa melanggar nilai-nilai agama.
PENGARUH DESAIN PRODUK, PERAN INFLUENCER, PERCEIVED VALUE, DAN BRAND AWARENESS TERHADAP PEMBELIAN SEPATU ADIDAS Kusumawati, Heni; Hasan, Wildan
Jurnal Akuntansi Dan Manajemen Vol 36 No 1 (2025): JAM Vol 36 No 1 April 2025
Publisher : LPPM STIE YKPN Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53916/jam.v36i1.154

Abstract

This study investigates the impact of product design, influencer role, perceived value, and brand awareness on the purchase decisions of casual Adidas shoes by Generation Z (aged 12-27) in Yogyakarta. Data were gathered via a questionnaire from 108 owners of original casual Adidas shoes. Multiple linear regression analysis was conducted using SPSS version 26, incorporating validity, reliability, classical assumption, and regression tests to assess the hypotheses. Findings reveal that product design (p<0.05), influencer role (p<0.05), perceived value (p<0.05), and brand awareness (p<0.05) each positively influence purchase decisions. The coefficient of determination (R²) of 64.2% indicates that these four variables account for the variation in purchase decisions among this demographic, with 35.8% attributed to external factors not covered in this research. The results underscore the significance of marketing strategies emphasizing appealing product design, influencer partnerships, enhanced perceived value, and strong brand awareness to boost purchase decisions.
PENGARUH PERFEKSIONIS DAN LOYALITAS MEREK PADA GEN Z TERHADAP NIAT PEMBELIAN KEMBALI PRODUK MINUMAN RINGAN Kusumawati, Heni
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis (JIMBis) Vol 3 No 4 (2024): November
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24034/jimbis.v3i4.7003

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tipe personalitas diri perfeksionis dan loyalitas merek pada konsumen Gen Z terhadap minat membeli kembali minuman ringan. Obyek penelitian adalah mahasiswa yang pernah membeli produk minuman ringan yang berusia 18 – 23 tahun. Jumlah sampel penelitian sebanyak 240 responden. Metodologi penelitian menggunakan analisis jalur Structural Equation Modeling (SEM). Research gap penelitian ini adalah tidak konsistensi pada gaya pembelian perfeksionis dan sikap loyalitas konsumen terhadap pembelian berulang, sehingga perlu faktor mediasi preferensi belanja dan media yang digunakan untuk mendapatkan informasi produk. Hasil penelitian mendukung hipotesis 2 yang menyatakan terdapat pengaruh tipe personalitas loyalitas merek terhadap pembelian kembali minuman ringan. Dukungan hasil penelitian juga diperoleh pada hipotesis 4, yang menyatakan media sosial memediasi pencarian referensi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian ulang. Hipotesis 6 didukung, bahwa preferensi produk yang sesuai dengan kesukaan konsumen memediasi pengaruh konsumen tipe loyalitas merek untuk membeli kembali produk minuman ringan. Penelitian ini tidak mendukung hipotesis 1, hipotesis 3 dan hipotesis 5, yang menyatakan konsumen Gen Z dengan tipe personalitas perfeksionis tidak terbukti secara empiris berpengaruh terhada keputusan pembelian kembali produk minuman ringan. Konsumen dengan tipe perfeksionis cenderung tidak mengulang kembali keputusan pembelian dengan intoleransi terhadap ketidaksempurnaan produk yang pernah dibeli sebelumnya.