Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SURVEI PELAKSANAAN PROGRAM TRIAS UKS DI SMA, SMK SE-KEC. KUDU KAB. JOMBANG Nur Iffah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SDM yang berkualitas, sehat dan produktif adalah modal mencapai kemajuan bangsa. Anak sekolah generasi penerus, pelu dijaga/ditingkatkan dan dilindungi,  masa emas untuk menanamkan PHBS serta agen perubahan dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. UKS sebuah tempat pelayanan, wadah pendidikan, pembinaan kesehatan di sekolah bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi. Dengan meningkatkan derajat kesehatan anak agar tumbuh berkembang harmonis dan optimal. Dari pengamatan peneliti masih kurang perhatian, kesadaran pihak terkait dan komunikasi pendidikan, pelayanan serta kerjasama dinas dan wilayah penelitian pedesaan yang cukup jauh, bagaimanakah pelaksanaan program Trias UKS di Kec. Ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program Trias UKS di SMA, SMK se-Kec,.Kudu Kab. Jombang. Metode penelitian  survei, teknik pengumpulan data menggunakan angket. Populasi penelitian seluruh SMA, SMK se-Kec. Kudu  berjumlah 4 sekolah. Semua anggota populasi dijadikan sampel, total keseluruhan  92 responden. Variabel penelitian pelaksanaan program Trias UKS  yang meliputi: 1) Kinerja Tim pelaksana, 2) Pendidikan kesehatan, 3) Pelayanan kesehatan, 4) Lingkungan sekolah sehat. Data yang diperoleh lalu di analisis menggunakan analisis deskriptif presentase. Hasilnya menunjukkan secara keseluruhan pelaksanaan program Trias UKS Kec. Kudu terdapat 1 sekolah  kategori sangat tinggi SMKN Kudu hasil 85%, 3 sekolah kategori tinggi 75,8% SMA Darul Ulum, 72,7%  SMA Kosgoro, 65,3% SMK Trisakti 0 sekolah kategori cukup, dan 0 kategori  rendah.
PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MOTORIK DAN INTELEGENSI ANAK TK Nur Iffah; Agung Jatmiko Budi
Bravo's : Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Vol 3, No 2 (2015): Artikel 1 (June)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/bravos.v3i2.255

Abstract

Tujuan dari penelitian ini: 1) Menemukan karakteristik APE dan model pembelajaran 2) Mengembangkan APE dan model pembelajaran; 3) Terdiri dari modul dan model pembelajaran. Prosedur 3 fase studi: analisis masalah, pengembangan produk dan uji evaluasi produk. Data kualitatif, wawancara komentar, kritik / saran secara lisan dan tertulis untuk bahan revisi. Data kuantitatif dari kuesioner dibagikan kepada guru TK Malang. Subjek ahli melibatkan: 1) pendidikan, 2) psikologi pendidikan dan media. Analisis menggunakan statistik deskriptif, sebagai dasar untuk mengembangkan produk APE dan model pembelajaran. Hasil dari tinjauan ahli, diperoleh tingkat urgensi, manfaat, representasi, kepraktisan, efisiensi, dan tingkat akurasi substansi. Produk yang telah dikaji awal, ahli evaluasi dan telah diuji kemudian direvisi lagi. Tingkat urgensi dan kebermaknaan sangat mendesak dan produk yang berguna, modal dasar yang paling penting dikembangkan sangat praktis produk. Tingkat kepraktisan 77%, dan 23% tidak praktis, karena keragaman tingkat kompetensi guru dan memerlukan beberapa peralatan yang cukup banyak, kurang familiar. Tingkat efisiensi dalam hal waktu dan usaha, diikat itu produk yang efisien, yang berarti bahwa dibutuhkan waktu dan usaha yang relatif sedikit, 65% dari data yang tidak sulit, dan 35% sulit. Dari 90% guru tidak perlu menjawab dan 10% perlu terus pelatihan. produk kejelasan, kejelasan baik menyimpulkan, agar lebih mudah dipahami.
ANALISIS DAYA AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PERGURUAN TINGGI NEGERI UTAMA DI JAWA TIMUR Agus Prianto; Firman .; Ninik Sudarwati; Nur Iffah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lembaga pendidikan tinggi berkualitas yang mudah diakses oleh masyarakat luas merupakan salah satu instrumen utama untuk meningkatkan kualitas kehidupan di masa depan. Berbagai kajian menunjukkan bahwa pada negara-negara maju di dunia selalu ditandai dengan keberadaan Pendidikan tinggi berkualitas yang ada di negara tersebut. Setidaknya ada 15 perguruan tinggi negeri di Indonesia yang masuk dalam Lembaga pemeringkatan internasional, dan karenya dikategorikan sebagai perguruan tinggi berkualitas. Universitas Airlangga, ITS, dan Universitas Brawijaya ada 3 perguruan tinggi negeri utama di Jawa Timur, yang masuk dalam lembaga pemeringkatan internasional; sehingga setiap tahun selalu menjadi tujuan orang tua untuk mengirimkan anak-anaknya dalam menempuh studi. Penelitian ini mengkaji sejauh mana daya akses masyarakat terhadap 3 perguruan tinggi utama ini. Untuk itu penelitian ini menggali informasi daya akses para mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 untuk menempuh studi di ketiga perguruan tinggi tersebut. Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan teknik accidental sampling. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan daya akses masyarakat terhadap ketiga perguruan tinggi utama tersebut. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa daya akses masyarakat terhadap ketiga perguruan tinggi tersebut dalam kategori sangat tinggi, jika dilihat dari beban biaya Pendidikan (SPP) yang harus dibayarkan. Jika biaya hidup dimauskkan sebagai komponen biaya pendidikan, maka daya akses masyarakat untuk menempuh studi di ketiga perguruan tinggi tersebut dalam kategori sedang. Kajian ini merekomendasikan berbagai hal, sebagai berikut: (a) Perlunya perluasan akses kepada masyarakat untuk menjamin layanan pendidikan tinggi negeri utama lebih bersifat inklusif dan imparsial bagi semua lapisan masyarakat; (b) perlunya asrama mahasiswa guna menekan biaya hidup sehingga daya akses masyarakat berlatar belakang sosial ekonomi dapat ditingkatkan; (c) Perlunya perluasan kualitas Pendidikan di berbagai daerah, sehingga masyarakat tidak harus pergi ke pusat kota dan mengeluarkan biaya hidup yang besar untuk menempuh studi di perguruan tinggi
HUBUNGAN STATUS GIZI, GENETIK, MEDIA MASSA, AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN MENARCHE SISWI SMPN 1 JOMBANG Nur Iffah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menarche adalah sebuah tanda dimana seorang remaja putri beranjak dewasa dan sudah siap menjadi seorang wanita seutuhnya dimana semua organ intim remaja putri tersebut telah siap untuk sistem reproduksi. Umur menarche yang semakin menurun dapat menyebabkan masalah remaja misalnya kehamilan diluar nikah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi, genetik (status menarche ibu), media massa, dan aktivitas olahraga dengan status menarche siswi SMPN 1 Jombang. Penelitian ini penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional,n sampel diambil berjumlah 173 responden. Analisis statistik digunakan uji chi square. Hasil penelitian dikatakan berhubungan bermakna apabila hasil uji statistik Pvalue ≤ 0.05. Hasil penelitian menunjukkan dari total responden sebanyak 93.1% responden telah mengalami menarche dengan rata-rata usia menarche adalah 11.42 ± 0.93 tahun dan rata-rata usia menarche ibu adalah 12.73 ± 1.26. Sebagian besar responden memiliki status gizi normal 55.5%. Sebanyak 51.4% status menarche ibu dikategorikan cepat (≤ 12 tahun), 69.9% responden telah terpapar media elektronik dewasa dan 97.1% responden telah terpapar media cetak orang dewasa, sedangkan 68.2% responden melakukan aktivitas olahraga < 3 kali dalam seminggu.  Berdasarkan uji statistik, variabel antara genetik dengan status menarche responden dan keterpaparan media elektronik orang dewasa dengan status menarche responden mengalami hubungan bermakna. Saran bagi sekolah perlu dibentuknya program komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) atau penyuluhan yang berkala mengenai kesehatan repoduksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi menarche serta dapat mengikutsertakan orang tua siswi, khususnya ibu, agar mereka memiliki pengetahuan yang benar mengenai kesehatan respoduksi khususnya menarche, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan atau membahayakan si anak melalui pergaulan bebas tidak terjadi.
GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MASA PANDEMI POSYANDU KUNCUP HARAPAN KEL. MADYOPURO MALANG Nur Iffah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

WHO tetapkan Covid-19 jumlah kasus positif Indonesia naik. Kemenkes laporkan 818.386 kematian 23.947, kesembuhan 673.511 orang. Posyandu terdampak, wabah  menerapkan adaptasi, belum ada vaksin, salah satunya PHBS. Posyandu salah satu lembaga kemasyarakatan  wadah pemberdayaan masyarakat pelaksanaan bersinergi. Kegiatan KIA, KB, imunisasi, gizi, pendidikan hidup sehat, menurunkan angka kematian, stunting dan pencegahan penyakit dengan memperhatikan kesehatan. Riskesdas 2018 proporsi anggota rumah tangga berprilaku cuci tangan benar 49,8%, prevalensi merokok penduduk umur > 10 tahun 29,3%. Ini tercapai berkat kerjasama unit terkait, Kuncup Harapan salah satu posyandu UPT Puskesmas Kel Madyopuro melalui kader kegiatan masa tanggap tetap melaksanakan prokes, pelaksana Tridarma inisiatif, inovasi melakukan pengabdian, penyadaran, pencerdasan, hidup sehat. Badan Litbang Kemenkes 2013 proporsi anggota rumah tangga berperilaku benar cuci tangan 47% masih kurang setengah masyarakat belum. Cuci tangan pakai sabun sebelum menyiapkan makan, makan, setiap tangan kotor, setelah buang air, menceboki anak, menggunakan pestisida, sebelum menyusui.Lakukan sadari hingga keluarga, seluruhnya mampu berperan aktif. Upayakan prilaku sehat  individu/masyarakat, komunikasi meningkatkan PHBS. Pendekatan pemuka masyarakat, pembinaan kesehatan disekitar, awal memperbaiki hidup. Tujuannya peningkatkan kesehatan secara keseluruhan, Personal Hygiene. Selain mampu menciptakan lingkungan sehat/cegah penyebaran penyakit. Indikator keberhasilan PHBS: 1) Persalinan yang ditolong tenaga kesehatan, 2) Pemberian ASI eksklusif. 3) Menimbang bayi/balita. 4) Cuci tangan dengan sabun. 5) Menggunakan air bersih. 6) Jamban sehat. 7) Memberantas jentik 8) Konsumsi makanan sehat. 9) Aktivitas fisik. 10) Tidak merokok dirumah. Hasilnya persalinan pertolongan tenaga kesehatan, ibu menyusui segera, jangan beri makan/minum sebelum asi, beri asi hingga usia 6 bulan lalu MPSI. Memantau tumbuh kembang balita/KMS, membawa ke posyandu. Selalu mencuci tangan dengan sabun, gunakan air bersih. Ibu/anggota keluarga memperhatikan kebersihan rumah/halaman,jamban. Memberantas jentik, mengkonsumsi makanan bergizi, aktivitas olahraga dan tidak merokok