Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK ADAPTABILITAS PARA PEKERJA DALAM ERA DISRUPSI DAN PANDEMI Agus Prianto; . Winardi; Umi Nur Qomariyah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yangsangat pesat, yang ditandai dengan hadirnya berbagai perangkat digital, kecerdasan buatan, dan robotika telah menyebabkan terjadinya disrupsi di berbagai bidang kehidupan. Saat ini, Aktifitas ekonomi dan bisnis juga sedang mengalami anomali sebagai dampak dari adanya pandemi global yang dipicu oleh Covid-19. Hal ini berdampak langsung pada perubahan tatanan kehidupan di berbagai bidang, dan mengubah cara kerja dan berbagai aktifitas usaha bisnis. Disrupsi di berbagai bidang dan pandemi menyebabkan hilangnya berbagai aktifitas pekerjaan lama digantikan dengan pekerjaan baru yang sebelumnya tidak ada.  Para pekerja dituntut untuk memperbaharui pengetahuan dan kecakapan kerja agar mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji berbagai faktor yang mempengaruhi kemampuan beradaptasi para pekerja dalam lingkungan kerja yang sedang dalam kondisi anomali. Analisis variance digunakan untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan, lama kerja, dan usia para pekerja terhadap kemampuan beradaptasi. Untuk mengungkapkan berbagai variabel pembentuk kemampuan beradaptasi, penelitian inimenggunakan teknik analisis faktor konfirmatori. Kajian ini mengungkapkan bahwa tingkat pendidikan, lama kerja, dan usia pekerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kemampuan beradaptasi para pekerja. Kajian ini juga berhasil mengungkapkan 12 variabel manifes yang membentuk kemampuan beradaptasi para pekerja, yaitu: literasi digital, percaya diri, motivasi, otonomi, kreatifitas, kemampuan menghadapi situasi darurat, kemampuan menghadapi tekanan kerja, kesiapan berubah, kemampuan dan kemauan belajar,proaktif, resiliensi, dan kepemilikan skill spesifik. Dalam situasi anomali, kemampuan beradaptasi menjadi keunggulan kompetitif yang harus dikuasai oleh siapa pun agar mampu bersaing dalam bursa kerja. Oleh karena itu, disarankan agar kegiatan pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan dapat memperkuat kemampuan beradaptasi para siswa. Kepada peneliti lain diharapkan mengkaji lebih lanjut terkait dengan isu adaptabilitas dan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PAUD BERBASIS PONDOK PESANTREN DI DUSUN KEDUNGDENDENG DESA JIPURAPAH PLANDAAN-JOMBANG Agus Prianto; Agung Kesna Mahatmaharti; Edy Setiyo Utomo
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) STKIP PGRI Jombang Tahun 2019 di dusun Kedung dendeng desa Jipurapah Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang lebih menekankan pada bidang pendidikan anak usia dini (PAUD) berbasis pesantren. Hal ini dikarenakan minimnya minat serta pengetahuan masyarakat dusun kedungdendeng tentang pendidikan usia dini. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada bidang pendidikan baik secara akademis dan karakter. Metode pelaksanaan terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Sasaran pengabdian adalah warga dusun kedung dendeng selama satu bulan. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa: 1) meningkatnya pemahaman mengenai pendidikan anak usia dini; 2) meningkatnya nilia-nilai islami pada anak usia dini; 3) terbentuknya kelembagaan PAUD di dusun Kedungdendeng; 4) adanya peningkatan nilai-nilai karakter pada anak sejak usia dini; dan 5) adanya guru pengajar PAUD sesuai dengan kompetensi. Keberlanjutan program peningkatan kualitas sumber daya manusia di dusun kedungdendeng perlu dilakukan terutama dalam pendampingan penyelenggaraan PAUD Permata Hati baik tenaga pengajar sesuai kualifikasi dan managemen PAUD secara berkala.
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri) Agus Prianto
REVITALISASI : Jurnal Ilmu Manajemen Vol 5 No 1 (2016): REVITALISASI : Jurnal Ilmu Manajemen
Publisher : Universitas Islam Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.895 KB)

Abstract

Kepemimpinan mempunyai peran yang sangat penting dalam pengambilan keputusan terutama dalam pemberian pelayanan publik, karena kepemimpinan yang efektif memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan organisasi. Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhkan pem impin untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi sebagai instansi pelayana publik.Dengan demikian,gaya kepemimpinan dapat menjadi pedoman yang baik dalam pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Gaya Kepemimpinan Partisipatif Terhadap Pengambilan Keputusan di Desa Pelem Kecamatan Pare Kabupaten Kediri.Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan alat analisis regresi sederhana. Metode ini dapat di artikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan filsafat positivis, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
ANALISIS DAYA AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN PERGURUAN TINGGI NEGERI UTAMA DI JAWA TIMUR Agus Prianto; Firman .; Ninik Sudarwati; Nur Iffah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lembaga pendidikan tinggi berkualitas yang mudah diakses oleh masyarakat luas merupakan salah satu instrumen utama untuk meningkatkan kualitas kehidupan di masa depan. Berbagai kajian menunjukkan bahwa pada negara-negara maju di dunia selalu ditandai dengan keberadaan Pendidikan tinggi berkualitas yang ada di negara tersebut. Setidaknya ada 15 perguruan tinggi negeri di Indonesia yang masuk dalam Lembaga pemeringkatan internasional, dan karenya dikategorikan sebagai perguruan tinggi berkualitas. Universitas Airlangga, ITS, dan Universitas Brawijaya ada 3 perguruan tinggi negeri utama di Jawa Timur, yang masuk dalam lembaga pemeringkatan internasional; sehingga setiap tahun selalu menjadi tujuan orang tua untuk mengirimkan anak-anaknya dalam menempuh studi. Penelitian ini mengkaji sejauh mana daya akses masyarakat terhadap 3 perguruan tinggi utama ini. Untuk itu penelitian ini menggali informasi daya akses para mahasiswa angkatan 2020 dan 2021 untuk menempuh studi di ketiga perguruan tinggi tersebut. Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan teknik accidental sampling. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan daya akses masyarakat terhadap ketiga perguruan tinggi utama tersebut. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa daya akses masyarakat terhadap ketiga perguruan tinggi tersebut dalam kategori sangat tinggi, jika dilihat dari beban biaya Pendidikan (SPP) yang harus dibayarkan. Jika biaya hidup dimauskkan sebagai komponen biaya pendidikan, maka daya akses masyarakat untuk menempuh studi di ketiga perguruan tinggi tersebut dalam kategori sedang. Kajian ini merekomendasikan berbagai hal, sebagai berikut: (a) Perlunya perluasan akses kepada masyarakat untuk menjamin layanan pendidikan tinggi negeri utama lebih bersifat inklusif dan imparsial bagi semua lapisan masyarakat; (b) perlunya asrama mahasiswa guna menekan biaya hidup sehingga daya akses masyarakat berlatar belakang sosial ekonomi dapat ditingkatkan; (c) Perlunya perluasan kualitas Pendidikan di berbagai daerah, sehingga masyarakat tidak harus pergi ke pusat kota dan mengeluarkan biaya hidup yang besar untuk menempuh studi di perguruan tinggi
KETERLIBATAN MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MBKM DALAM MEMPERKUAT KECAKAPAN KERJA UTAMA Agus Prianto; . Firman
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam menghadapi disrupsi berbagai bidang kehidupan, maka inovasi pembelajaran diperlukan agar perguruan tinggi mampu menyiapkan lulusan yang unggul, terampil, cakap, kreatif, ulet, dan tanggap dalam merespon tantangan jaman. Menyikapi berbagai permasalahan dan tantangan yang terjadi pada tahun-tahun terakhir ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kemudian menerbitkan kebijakan yang memberikan keleluasaan kepada perguruan tinggi untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan potensi, tantangan, dan karakteristik masing-masing kampus dalam kerangka MBKM. Penelitian ini mengkaji bagaimana intensitas keterlibatan mahasiswa dalam pembelajaran berbasis MBKM, dan bagaimana dampaknya terhadap pertumbuhan kecakapan kerja utama mahasiswa. Analisis deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Hasil penelitian mengungkapkan model pembelajaran yang berpengaruh sangat kuat bagi tumbuhnya keterlibatan belajar mahasiswa secara berturut-turut adalah pembelajaran berbasis kegiatan wirausaha, KKN Tematik, dan asistensi mengajar. Ketiga model pembelajaran berbasis MBKM menunjukkan peran yang sangat kuat dalam menumbuhkembangkan kecakapan kerja utama, yang meliputi: kecakapan menjadi manusia pembelajar, kecakapan komunikasi, kecakapan kerja dalam tim, dan kecakapan pemecahan masalah. Model pembelajaran yang paling kuat dalam menumbuhkembangkan kecakapan kerja utama, secara berturut-turut adalah pembelajaran berbasis kegiatan wirausaha, KKN tematik, dan asistensi mengajar. Perlu kajian lebih lanjut untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang dapat memperkuat kecakapan kerja utama, yang sangat dibutuhkan para mahasiswa sebagai bekal memasuki bursa kerja kelak setelah lulus.
KESEMPATAN KEWIRAUSAHAAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS DI KOTA MALANG Dinata, Chandra; Agus Prianto
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.082 KB) | DOI: 10.62085/jms.v1i1.5

Abstract

Artikel ini merupakan hasil pengabdian masyarakat yang membahas tentang kesempatan kewirausahaan bagi penyandang disabilitas di Kota Malang. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengetahui kondisi dan hambatan yang dialami oleh penyandang disabilitas dalam menjalankan kegiatan wirausaha serta upaya yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi hambatan tersebut. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa meskipun penyandang disabilitas di Kota Malang memiliki keinginan untuk berwirausaha, mereka masih mengalami kendala dalam hal aksesibilitas dan keterampilan. Oleh karena itu, pengabdian ini memberikan rekomendasi kepada pemerintah dan masyarakat untuk terus berupaya membantu penyandang disabilitas dalam membuka peluang bisnis dan menjalankan kegiatan wirausaha.
PERAN PEMERINTAH DESA DALAM PENANGGULANGAN HAMA SEBAGAI PERWUJUDAN KETAHANAN PANGAN TAHUN 2024: (Studi Kasus di Desa Purwodadi Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan) Laras Ayu Widyaningtias; Agus Prianto
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 11 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v4i11.5876

Abstract

Pemerintahan adalah sistem yang mengatur, mengelola kebijakan, sumber daya , dan urusan publik suatu negara kemudian dibutuhkannya peran agar menjadi penyeimbang dan mengatur ketertiban didalam kebijakan negara. Sama halnya juga dengan pemerintan di Desa untuk menjadikan masyarakat yang sejahterah harus dengan menerapkan kebijakan yang sesuai dengan undang-undang dengan cara pemerintah desa harus memiliki karakter stabilitator (sebagai penyeimbang), innovator (sebagai perancang ide baru), pelopor ( sebagai pemberi inisiatif), dan modernisator ( tanggung jawab dalam perubahan). Dalam penelitian akan membahas tentang peran pemerintah desa dalam sektor pembangunan pertanian yang ada di Desa Purwodadi dimana pertanian ini menjadi prioritas utama di desa tersebut akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah fenomena gagal panen selama tiga tahun yang mengakibatkan petani rugi. Adapaun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana peran pemerintah desa purwodadi dalam upaya pembangunan pertanian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data dengan dilakukan Obsesvasi, wawancara/ interview, dan dokumentasi. Teknik menggunakan chariri (2009:9), teknik analisis data interaktif (Miles et al., 2014) dalam (Kadji, 2016) yaitu Kondensasi Data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan penarikan kesimpulan (verifikasi) Hasil dari penelitian ini adalah pemerintah desa dalam menjalankan perannya dalam bidang pertanian masih kurang baik dibuktikannya dengan program-program yang dibentuk tujuannya untuk menggugurkan kewajiban saja dan rencana yang dibuat tidak pernah terealisasikan kepada masyarakat akibatkan petani yang seharusnya memiliki integritas untuk dapat sejahtera malah menjadi korban hegemoni pemerintah desa
EFEKTIVITAS PELAYANAN E-KIR DALAM PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PASURUAN Agus Prianto; Faridatul Amanah
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 12 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v4i12.5920

Abstract

Setiap penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memberikan pelayanan yang mudah dan berkualitas bagi masyarakat salah satunya dalam pelayanan pengujian kendaraan bermotor. Oleh karena itu, Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan sebagai salah satu dinas yang menerapkan layanan e-kir dalam pengujian kendaraan bermotor. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat agar proses pelayanan menjadi lebih efektif dan efisien. Namun pada pelaksanaanya terdapat beberapa fenomena masalah yang ditemukan yakni masih banyaknya pemohon uji yang melakukan pendaftaran secara manual atau konvensional dan juga pemohon uji yang masih menggunakan jasa calo sebagai akibat dai kurangnya pengetahuan masyarakat akan adanya serta tata cara penggunaan aplikasi e-kir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas pelayanan e-kir dalam pengujian kendaraan bermotor di dinas perhubungan kabupaten pasuruan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori efektivitas dari Gibson dan Steers yang meliputi 5 Indikator : Produksi/Produktivitas, Mutu/Kualitas, Efisiensi, Flaksibilitas, dan Kepuasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa untuk indikator produktivitas, mutu/kualitas, dan fleksibilitas belum sepenuhnya efektif karena ada yang perlu ditingkatkan lagi agar lebih optimal. Sedangkan indikator efisiensi dan kepuasan sudah berjalan dengan efektif.
ANALISIS BUDAYA KERJA APARATUR PEMERINTAH DESA dalam PRESPEKTIF PIERRE FELIX BOURDIEU: (Studi di Desa Sengonagung Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan) Wardatut Toyyibah; Agus Prianto
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 4 No. 12 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v4i12.5924

Abstract

Budaya sangat penting dalam menjalankan tugas berorganisasi, karena budaya mencerminkan interaksis yang kompleks antara nilai (value), sikap (attitueds) dan perilaku (behaviors) yang kemudian membentuk menjadi siklus yang ditunjukan oleh setiap anggota-anggotanya. Habitus atau kebiasaan bukanlah bawaan alamiah atau kodrat tetapi merupakan hasil pembelajaran lewat pengasuhan dan bersosialisasi dalam masyarakat. Komponen penting dalam habitus ini adalah Modal dan Arena yang kemudian menjadi penting dalam membentuk habit atau kebiasaan aparatur desa sengonagung. Penelitian ini mengkaji tentang analisis budaya kerja aparatur pemerintah desa dengan menggunakan kaca mata perspektif pierre felix bourdieu serta apa saja yang membentuk budaya organisasi aparatur pemerintah desa sengonagung dengan kacamata penelitian pierre felix bourdieu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis budaya kerja aparatur pemerintah desa sengonagung dalam perspektif pierre felix bourdieu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara/interview, studi dokumentasi, dan triagulasi teknik menutut Yulianto Kadji (2014). Dan teknik analisis data Miles Huberman dan Saldana (2014) yaitu pengumpulan data (data collection), kondensasi data (data condensation), menyajikan data (data display), menarik kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing and verification). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Habitus aparatur desa sengonagung dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat tidak sesuai dengan aturan yang dibuat, seperti jam buka pelayanan yang tidak tepat waktu. Keterampilan dalam mengoperasikan Ilmu Teknologi (modal budaya), kerjasama yang baik untuk menutupi kekurangan antar aparatur desa (modal sosial), masalah pribadi yang menyebabkan terlambatnya masuk kantor (modal ekonomi) dan keberadaan kantor desa yang strategis (modal simbolik) menjadi satu komponen penting dalam pembentukan habitus pemerintah desa sengonagung. Sedangkan pembentuk budaya-budaya pemerintah desa sengonagung adalah salah satu pengaruh dari seorang pemimpin atau pemangku kepentingan. Keterbatasan dalam modal juga menjadi pembentuk budaya sendiri.
EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM E KIR DALAM UJI KELAYAKAN KENDARAAN BERMOTOR DI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PASURUAN DALAM RANGKA TUJUAN KESELAMATAN Aulia Fidia Megawati; Agus Prianto
Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial Vol. 5 No. 1 (2024): Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6578/triwikrama.v5i1.5973

Abstract

Program E-Kir merupakan program yang salah satunya dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini bertujuan mengetahui pelaksanaan program E-Kir. Hal ini tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pendaftaran saat pengujian akibat terkena dampaknya Perda Kabupaten Pasuruan Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Dan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor yaitu pendaftaran dilakukan dahulu sebelum 1 hari melakukan Pengujian Kendaraan Bermotor. Banyak masyarakat yang mengeluh terhadap ketetapan Perda tersebut. Latar belakang penelitian ini berkenaan dengan Evaluasi Program E-Kir dalam memudahkan masyarakat untuk pendaftaran pengujian dengan pendekatan deskriptif dan mengetahui kendala-kendala dalam pelaksanaan program tersebut. Dalam teknik pengumpulan data yaitu terdiri dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dengan mengumpulkan, mengelompokkan data sesuai dengan permasalahan untuk disusun kemudian di deskripisikan dan di simpulkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program E-Kir dilihat dari indikator yaitu efektifitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas dan ketepatan dalam pelaksanakannya baik tidak nya suatu implemenasi suatu program E-Kir yaitu dilihat dari persepsi masyarakat yang bisa menggunakan layanan online dan layanan manual. Dalam pelaksanaanya program tidak mengubah apapun bagi pengguna layanan yang belum mengerti teknologi. Hal ini Dinas Perhubungan menyediakan layanan yang masih secara manual.