Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Simulasi Numerik Penambahan Slot Per Daun Terhadap Kekuatan Statik Kendaraan Niaga Agung Supriyanto; Muhammad Vendy hermawan
Jurnal Surya Teknika Vol 7 No 2 (2020): JURNAL SURYA TEKNIKA
Publisher : Fakultas Teknik UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jst.v7i2.2289

Abstract

Commercial vehicles are a mode of transportation that plays an important role of the nation economy, so it is necessary to pay attention to their effectiveness and efficiency factors. Commercial vehicles have high effectiveness if they are able to send as many goods as possible, but the durability of vehicle components must be considered. One way to increase vehicle load capacity is by adding more slots leaf spring. This study aims to determine the effect of adding slot of leaf spring to the static strength of the rear suspension of Mitsubishi FE 71 110 Ps. This study discusses the static strength of three types of leaf spring arrangement, they are original leaf spring arrangement, the addition of a 700mm spring slot and an additional 1000 mm spring slot. The research was conducted by creating 3-dimensional design drawings and simulating static analysis using SolidWork software. The data sought are the stress and strain values ​​for each variation. The result is the maximum stress value of the original leaf spring arrangement of 14.58 x107 N / m2, an additional slot of 700 mm 21.80 x107 N / m2, and an additional slot of 1,000 mm 24.93 x107 N / m2.
OPTIMASI VARIASI KOMPOSISI BAHAN GESEK KAMPAS REM NON ASBESTOS UNTUK MENCAPAI KEKERASAN DAN KEAUSAN OPTIMAL MNEGGUNAKAN METODE TAGUCHI MULTI RESPON Martinus Heru Palmiyanto; Agung Supriyanto
Teknika Vol 6 No 1 (2019): March 2019
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.384 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian bahan-bahan alternatif untuk bantalan rem diperlukan karena bantalan rem asbes yang menyebabkan efek karsinogenik ini telah dilarang. Komponen utama kampas rem adalah penguat, pengikat, pengisi dan abrasive aditif. Pemanfaatan serbuk cangkang (filler), serbuk skrap aluminium (penguat), dan resin fenolik (pengikat) sebagai bahan alternatif pelapis rem pengganti serbuk asbes. Variasi komposisi pengisi, penguat dan pengikat dioptimalkan dengan metode eksperimental Taguchi menggunakan array ortogonal L9(4 faktor, 3 level). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan antara variasi komposisi pengisi, penguat dan pengikat terhadap ketahanan aus komposit kampas rem. Pengujian keausan menggunakan metode pin on-pin. Uji kekerasan brinell digunakan untuk menentukan sifat mekanik permukaan partikel dan kekerasan partikel dari komposit rem yang optimal. Hasil penelitian menunjukkan ukuran partikel dan permukaan mempengaruhi ketahanan aus. Ukuran partikel kecil memiliki kepadatan yang lebih tinggi yang mempengaruhi keausan. Perbedaan untuk mendapatkan respon angka kekerasan dan angka keausan dari kombinasi faktor-level yang optimal adalah A2 B3 C1 D3 artinya Serbuk kulit mete 50%, Resin phenol 10% , Geram aluminium 30% dan Carbon 10%.
PREDIKSI TEGANGAN DAN DISPLACEMENT PADA DESAIN ULANG POINT RIPPER DOZER D85E-SS-2 OLEH BEBAN VERTIKAL DENGAN SIMULASI METODE ELEMEN HINGGA Agung Supriyanto; Muhammad Vendy Hermawan
Teknika Vol 6 No 3 (2020): March 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.267 KB)

Abstract

Dozer memiliki komponen point ripper yang berfungsi untuk menembus ke dalam tanah berupa cakar yang dipasang di belakang unit. Penggarukan merupakan metode pembongkaran massa batuan secara mekanis. Prinsip kerjanya adalah menembus ripper ke dalam massa batuan. Kondisi kekerasan tanah dan batuan ini menyebabkan point riper mengalami gesekan, gaya tekan dan beban kejut yang menyebabkan kerusakan berupa keausan. Penggunaan metode Computer Aided Engineering (CAE) dapat menganalisis perilaku mekanik model desain untuk memahami dan menguji kemampuan kinerja dari desain yang dibuat. CAE dapat menggambarkan distribusi tegangan dan perpindahan baik secara grafis maupun numerik. Tegangan von miss maksimum yang bekerja pada model untuk sudut 160o adalah 1,73.107 N / m2, sudut 165o adalah 1,72.107 N / m2, dan sudut 170o adalah 1,73.107 N / m2. Perpindahan maksimum yang bekerja pada model untuk sudut 160o adalah 2,14 mm, sudut 165o adalah 2,12 mm, dan sudut 170o adalah 0,00704 mm. Distribusi tegangan terkecil disepanjang titik pengamatan adalah desain dengan sudut 160o sebesar 2,38.103 N / m2 dan tegangan terbesar adalah desain dengan sudut 170o sebesar 2,83.103 N / m2. Distribusi displasemen terkecil sepanjang titik pengamatan adalah desain dengan sudut 170o sebesar 1, 82.10-6 mm dan tegangan terbesar adalah desain dengan sudut 165o sebesar 4.61.10-4 mm. ABSTRACT Dozers have a point ripper component that serves to penetrate into the ground in the form of claws that are attached behind the unit. Scratching is a method of dismantling rock mass mechanically. the principle works is to penetrate the ripper into the rock mass. This hardness of soil and rock conditions causes the point riper to experience friction, compressive force and shock loads which cause damage in the form of wear and tear. The use of Computer Aided Engineering (CAE) methods can analyze the mechanical behavior of a design model to understand and test the performance capabilities of the designs created. CAE can describe the distribution of stresses and displacments both graphically and numerically. Maximum von misses stress acting on the model for 160o angle is 1,73.107 N / m2, 165o angle is 1,72.107 N / m2, and 170o angle is 1,73.107 N / m2. The maximum displacement acting on the model for 160o angle is 2,14 mm, 165o angle is 2,12 mm, and 170o angle is 0,00704 mm. The smallest stress distribution along the observation point is a design with an angle of 160o of 2,38.103 N / m2 and the largest stress is a design with an angle of 170o of 2,83.103 N / m2. The smallest displacement distribution along the observation point is a design with an angle of 170o of 1, 82.10-6 mm and the biggest stress is the design with an angle of 165o of 4.61.10-4 mm.
SIMULASI NUMERIK DISTRIBUSI TEGANGAN POINT RIPPER DOZER D85E SS-2 AKIBAT BEBAN VERTIKAL DAN HORISONTAL Agung Supriyanto; Muhammad Vendy Hermawan
Teknika Vol 7 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.91 KB) | DOI: 10.52561/teknika.v7i1.127

Abstract

Point ripper merupakan komponen aktuator yang terdapat pada Dozer, salah satunya yaitu pada unit Dozer D85E SS-2. Komponen ini berfungsi untuk mengeruk tanah dengan cara melakukan penetrasi ke dalam tanah, kemudian unit bergerak maju sehingga point ripper melakukan proses penggemburan tanah. Penetrasi pada point ripper mengakibatkan timbulnya tegangan. Tegangan yang terlalu besar berakibat terjadinya kegagalan berupa patah dan retakan komponen point ripper. Upaya untuk untuk mencegah kegagalan ini bisa dilakukan dengan melakukan redesain dan analisis kekuatan komponen menggunakan perangkat lunak. Variabel yang digunakan adalah perbedaan sudut kemiringan point ripper. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tegangan von misses maksimal yang timbul akibat perbedaan sudut kemiringan komponen point ripper dari sudut awal 165o menjadi 160o. Analisis dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak CATIA V5R20. Hasilnya menunjukkan tegangan von misses maksimal sebesar 3,32 x 107 N/m2. Hasil ini menunjukkan peningkatan dari kondisi desain awal sebelum dilakukan modifikasi dimana tegangan von misses maksimal sebesar 2,88 x 107 N/m2.
Efek Variasi Beban Torsi Terhadap Distribusi Tegangan Komponen Axle Shaft Kendaraan Niaga Muhammad Vendy Hermawan; Agung Supriyanto; Thaariq Al Alaa
Teknika Vol 7 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.863 KB) | DOI: 10.52561/teknika.v7i1.141

Abstract

Axle shaft adalah komponen penerus daya putaran dari diferensial menuju roda. Axle shaft merupakan salah satu komponen yang sering mengalami patah, khususnya pada aplikasi di kendaraan niaga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan besar beban torsi terhadap tegangan dan regangan yang timbul pada axle shaft. Penelitian dilakukan dengan metode reverse enginering komponen asli menjadi sebuah desain 3 dimensi. Selanjutnya, silakukan simulasi metode elemen hingga untuk mengetahui distribusi tegangan dan regangan. Perangkat lunak Solid Work digunakan untuk membuat desain 3 dimensi dan melakukan simulasi beban statik. Simulasi dilakukan dengan mengaplikasikan variasi besar beban torsi. Hasil penelitian diketahui terjadi perubahan tegangan dan regangan yang timbul pada axle shaft di setiap variasi beban torsi. Tegangan maksimum variasi besar moment 1200 Nm, 1400 Nm, 1600 Nm, 1800 Nm dan 2000 Nm dihasilkan tegangan sebesar 3.68x108 N/m2, 4.30x108 N/m2, 4.91x108 N/m2, 5.52x108 N/m2 dan 6.14x108 N/m2.
STUDI EKSPERIMEN UJI KEKERASAN DAN FOTO MIKRO MATERIAL KOMPOSIT ALUMUNIUM - SILIKON METODE METALURGI SERBUK Wahyu Prasetyo Aji; Agung Supriyanto
Teknika Vol 7 No 2 (2021): October 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.087 KB) | DOI: 10.52561/teknika.v7i2.159

Abstract

Limbah kaca dan kaleng aluminium merupakan limbah yang tidak bisa terurai secara alami. Oleh karena itu perlu ada usaha untuk memanfaatkan limbah tersebut agar tidak mencemar ilingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan material baru berupa komposit dengan memanfaatkan limbah kaca dan kaleng aluminium. Limbah kaleng aluminium sebagai material aluminium (Al) dan kaca sebagai material Silikon (Si). Limbah kaca dan aluminium diolah menjad iserbuk dengan ukuran lolos mesh 150. Material dibuat dengan metode metalurgi serbuk sehingga terbentuk material komposit aluminium dan silikon. Komposisi aluminium dan silikon dibuat dengan tiga variasi perbandingan Al 100%:0 % Si; Al 80%:20% Si; dan Al 70%:30% Si. Campuran serbuk aluminium dan silikon di campurdenganmesin pencampur sehinggakemudian dimasukkan kedalam cetakan. Proses kompaksi dilakukan dengan tekanan 3500 psi. proses sintering dilakukan dengan suhu 500oC yang ditahan selama 40 menit. Pengujian material dilakukan dengan uji kekerasan dengan metode Vickers dan foto mikro. Hasil pengujian kekerasan menunjukan material dengan komposisi Al 100%:0 % Si memiliki kekerasan 28,78 HVN, komposisi Al 80%:20% Si memiliki kekerasan 36,04 HVN, dan komposisi  Al 70%:30% Si memiliki kekerasan 46,74 HVN. Dari foto terlihat adanya porositas yang ditunjukkandengan bagianberwarnagelap. Struktur mikro aluminium terlihat gumpalan berwarna putih, sedangkan struktur mikro silikon terlihat gumpalan memanjang berwarna abu-abu.
SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT ALUMUNIUM TEMBAGA (Al-Cu) DENGAN VARIASI KOMPOSISI Restu Candra Susila; Agung Supriyanto; Muh. Vendy Hermawan
Teknika Vol 7 No 4 (2022): October 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/teknika.v7i4.216

Abstract

Pengembangan manufaktur senantiasa dilakukan hingga saat ini. Hal ini sebagai upaya untuk mendapatkan metode fabrikasi yang optimal. Pada penelitian ini dikembangkan pembuatan material komposit dengan menggunakan metode metalurgi serbuk. Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengetahui sifat mekanik paduan tembaga-aluminium yang dibentuk oleh metalurgi serbuk. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk aluminium murni dan serbuk tembaga. Serbuk aluminium 300 mesh sebagai matrik dan serbuk tembaga 150 mesh sebagai penguat. Serbuk aluminium dan tembaga dicampur dan diaduk selama 2 menit dengan kecepatan 95 rpm, kemudian dimasukkan ke dalam cetakan yang kemudian dipress dengan alat press hidrolik yang dilengkapi dengan manometer dengan tekanan 300 psi, 3250 psi dan 3500 psi. Sampel hasil cetakan kemudian dipanaskan (sintering) dengan variasi suhu 400oC, 500 oC, dan 600 oC. Sedangkan waktu penahanan 45 menit, 60 menit dan 75 menit.  Sampel tersebut diuji kekerasan dan struktur mikro. Hasil pengujian kekerasan pada sampel 1 diperoleh nilai kekerasan rata-rata sebesar 22,32 kg/mm2. Sampel 2 diperoleh nilai kekerasan rata-rata 23,62 kg/mm2. Sampel 3 diperoleh nilai kekerasan 24,95 kg/mm2. Dari ketiga sampel tersebut, menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan kompaksi serta semakin tinggi suhu sintering maka semakin tinggi pula nilai kekerasan material. Selanjutnya sampel benda jadi dilakukan uji foto mirographi untuk mengetahui porositasnya. Dari hasil fotographi diperoleh sampel 1,2 dan 3 terdapat porositas yang ditandai dengan gambar berwarna kelabu. Dari gambar diketahui bahwa jumlah porositas menunjukkan variasi dari ketiga sampel. Hal ini diungkinkan karena pengaruh pengadukan (mixing) yang kurang merata (homogen).
EFEK VARIASI KOMPOSISI PASA KOMPOSIT ALUNIMUM – SILIKONDENGAN VARIASI SUHU SINTERIG TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO Agung Supriyanto; Margono -; Komar Roni
Teknika Vol 8 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/teknika.v8i1.249

Abstract

Pengembangan material terus dilakukan oleh para peneliti. Hal ini bertujuan untuk menemukan materuial baru yang memiliki sifat sesuai kebutuhan yang terus berkembang. Tujuan lainnya adalah upaya untuk mengurangi limbah dengan mengolah kembali (recycle) menjadi material baru yang lebih bermanfaat.  Salah satu upaya pengembangan material dalah dengan menggabungkan beberapa material menjadi komposit, serta dengan dengan metode fabrikasi yang lebih ramaha lingkungan dengan metode metalurgi serbuk. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan material komposit dengan matrik alumnimum dan penguat silikon. Penelitin dilakukn dengn variasi komposisi alumium: silikon sebesar 80% ; 20%. Hasil penelitian diuji dengan photo mikro, dimana ditemukan adanya porositas. Tingkat porositas semakin tinggi seiring dengan peningkatan komposisi silikon. Sampel SA03 memiliki tingkat prositas tertinggi diabnding sampel SA02 dan SA03. Pengujian kekerasan menunjukkan nilai kekerasan tertitng di capai oleh SA03 dengan nilai 29,1, diikuti dengan SA02 dengan nili 25,2 dan terakhir SA01 dengan nilai 22,92. Semakin tinggi nilai komposisi silikon, nilai kekerasan semakin tinggi.