Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

VARIASI MORFOMETRIK DAN ALLOZYME CALON INDUK RAJUNGAN, Portunus pelagicus DARI BEBERAPA PERAIRAN DI INDONESIA Gusti Ngurah Permana; Sari Budi Moria; Haryanti Haryanti; Bambang Susanto
Jurnal Riset Akuakultur Vol 1, No 2 (2006): (Agustus 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.771 KB) | DOI: 10.15578/jra.1.2.2006.235-244

Abstract

Sampel diambil dari empat populasi rajungan yang berbeda yaitu Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui variasi morfometrik dan allozyme dari calon induk rajungan. Hasil yang diperoleh yaitu variasi genetik rata-rata keempat populasi sangat rendah (0,0025). Rajungan dari Jawa Tengah dan Bali mempunyai nilai heterosigositas tertinggi yaitu 0,004 sedangkan populasi Sulawesi Selatan dan Jawa Timur (0,001). Jarak genetik populasi Jawa Timur dan Bali (0,0013), kemudian Jawa Tengah (0,0016), dan Sulawesi Selatan (0,002). Uji analisis komponen utama (Principal component analysis, PCA), menunjukkan bahwa secara morfometrik rajungan jantan dan betina yang berasal dari populasi Cilacap-Jawa Tengah dan P. Saugi-Sulawesi Selatan dapat membentuk satu sub populasi yang sama, sebaliknya populasi asal Negara-Bali membentuk sub populasi tersendiri. Korelasi yang erat antara nisbah panjang dan lebar karapas terhadap bobot tubuh ditemukan pada populasi P. Saugi-Sulawesi Selatan dan Cilacap-Jawa Tengah sebaliknya pada populasi Negara-Bali mempunyai korelasi yang rendah.Samples were collected from South Sulawesi, Central Java, East Java, and Bali. Genetic variation from allozyme was consistently low in all populations (0.0025) This research aimed to know morphometric and allozyme variation of Swimming Blue Crab, Portunus pelagicus from Indonesian waters. Population from Central Java and Bali had the highest heterozigosity value (0.004) compare to those from South Sulawesi and East Java (0.001). Sample cluster according to the pair’s genetic distance showe that East Java and Bali population has the smallest value (0.0013). By contrast, the largest value was observed in Central Java (0.0016) and South Sulawesi population (0.002). Principal Component Analysis showed that morphometrically male and female swimming blue crabs from Saugi and Cilacap population can build one identical subpopulation On the other hand population originated from Negara made a separate subpopulation There high correlation between carapace length and width ratio on population of P. Saugi-South Sulawesi and Cilacap-Central Java, on the other hand, Negara-Bali population had a low correlation.
PROFIL PEMIJAHAN IKAN TUNA SIRIP KUNING, Thunnus albacares DALAM BAK TERKONTROL DENGAN ANALISIS MITOKONDRIA DNA (mt-DNA) Gusti Ngurah Permana; Sari Budi Moria; Jhon Harianto Hutapea; Haryanti Haryanti
Jurnal Riset Akuakultur Vol 4, No 2 (2009): (Agustus 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.495 KB) | DOI: 10.15578/jra.4.2.2009.157-167

Abstract

Variasi mitokondria DNA pada ikan tuna sirip kuning, Thunnus albacares menggunakan analisis RFLP (restriction fragment length polymorphism) dapat menyediakan data yang akurat dan memberikan bukti tentang profil pemijahan ikan tuna dalam bak terkontrol. Genotipe mt-DNA yang berasal dari induk dibandingkan dengan genotipe yang ada pada telur untuk memonitor dan mengetahui profil dari pemijahan ikan tuna dalam bak terkontrol. Telur dikumpulkan setiap pemijahan dari tahun 2004-2006. Profil pemijahan dari induk betina diamati dari jumlah genotipe yang ditemukan pada telur. Hasil dari penelitian ini adalah 49 induk yang dianalisis ditemukan 42 genotipe, 6 genotipe yang teramati ditemukan pada telur dan 4 diantaranya memiliki genotipe tunggal sedangkan satu genotipe (DABEA) dimiliki oleh dua induk. Prakiraan panjang cagak dan bobot induk pada saat memijah adalah 82,2-164 cm and 9,183-28,142 kg. Genotipe yang sama ditemukan hampir setiap hari pada saat sampling selama setahun. Hasil ini mengindikasikan bahwa ikan tuna sirip kuning dapat bertelur sepanjang tahun tergantung kepada suhu air dan kondisi pakan.Study of mitochondrial (mt-DNA) variations of yellowfin tuna, Thunnus albacares using (RFLP) restriction fragment length polymorphisms can provide evidence of spawning profile of the species in captivity. Mt-DNA genotypes of broodstock were compared with their eggs in order to monitor spawning profile. Spawned eggs were collected on every spawning from 2004 to 2006. The spawning profiles of these females were determined from the genotypes of the eggs. The result showed that from 49  broodstock individuals, 42 genotypes were observed, in which 6 genotypes were observed in their eggs and 4 of them established a single female’s identity and one type (DABEA) was shared by two females. Fork length and weight of broodstock female when spawning were ranging from 82.2–164 cm and 9.183-28.142 kg. The same genotypes were observed in almost every sampling session for one year period. The results indicate that the females are able to spawn at any time depending on optimum water temperature and food availability. 
KARAKTERISTIK GENETIK INDUK RAJUNGAN. Portunus pelagicus DARI BEBERAPA PERAIRAN MELALUI ANALISIS RFLP MT.DNA Sari Budi Moria; Haryanti Haryanti; Gusti Ngurah Permana; Bambang Susanto
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 5 (2005): (Vol. 11 No. 5 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2102.9 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.5.2005.57-62

Abstract

Karakteristik genetik induk rajungan yang disampling dari beberapa perairan Cilacap (Jawa Tengah), Situbondo (Jawa Timur), Jembrana (Bali), dan P Saugi (Sulawesi Selatan) telah diteliti dengan menggunakan metode RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism) mitochondria- DNA (mt-DNA).
PENGGUNAAN BAKTERI PROBIOTIK Alteromonas sp. BY-g DALAM PEMELIHARAAN LARVA UDANG MELALUI PAKAN ALAMI DAN BUATAN Haryanti Haryanti; Gusti Ngurah Permana; Sari Budi Moria; Nyoman Adiasmara Giri; Ketut Sugama
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 8, No 5 (2002): (Vol.8 No.5 2002)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9662.689 KB) | DOI: 10.15578/jppi.8.5.2002.55-66

Abstract

Upaya untuk menyederhanakan dan mengefisiensikan penggunaan bakteri slrain Alteromonas sp. BY-9 melalui pakan alami maupun pakan buatan telah dilakukan
MARKA GENETIK UNTUK VARIABILTTAS PERTUMBUHAN UDANG WINDU, Penaeus monodon DARI SUMBER INDUK BERBEDA MELALUI ANALISIS MT-DNA-RFLP Sari Budi Moria; Haryanti Haryanti; l Gusti Ngurah Permana; Ketut Sugamal
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 8, No 5 (2002): (Vol.8 No.5 2002)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6306.834 KB) | DOI: 10.15578/jppi.8.5.2002.1-9

Abstract

Dalam rangka perbaikan mutu genetik udang, diperlukan informasi marka genetik untuk mengetahui variabilitas pertumbuhan sebagai salah satu dasar seleksi individu. Tujian penelitian ini adalah untuk memperoleh marka genetir dari variabilitas pertumbuhan uoang windu yang nantinya dapat digunakan sebagai indikator dalam seleksi induk.
Variasi Genetik Ikan Hias Clown, Amphiprion ocellaris Sari Budi Moria; Ida Komang Wardana; Gusti Ngurah Permana; Ahmad Muzaki; Ketut Maha Setiawati
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 9, No 1 (2007)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.522 KB) | DOI: 10.22146/jfs.62

Abstract

Evaluation of genetic variation of wild clown fish, Amphiprion ocellaris was conducted to collect basic knowledge in order to develop sustainable ornamental fish breeding under controled condition. Clown fish samples were collected from three locations, i.e. Bali, Madura, and South Sulawesi waters. PCR amplification of mt-DNA by using universal primer obtained single band with molecule weight of 461 bp. RFLP of mt-DNA with Hinf I, Mbo I and Nla III restriction enzymes showed that the highest genetic variation as 0.581 was found from South Sulawesi population and the lowest as 0.382 from Bali, while Madura population has genetic variation of 0.456. Genetic distance of clown fish from South Sulawesi and Madura was closer (0.107) comparing to clown fish from Bali population (0.270).