Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBESARAN KERAPU MACAN Epinephelus fuscoguttatus DI TAMBAK DENGAN PENAMBAHAN INDUK MUJAIR SEBAGAI SUMBER PAKAN ALAMI Syarifuddin Tonnek; Suharyanto Suharyanto; Muslimin Muslimin; Hidayat Suryanto
Jurnal Riset Akuakultur Vol 1, No 3 (2006): (Desember 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.058 KB) | DOI: 10.15578/jra.1.3.2006.373-380

Abstract

Riset pembesaran kerapu macan untuk mengetahui rasio terbaik antara benih kerapu macan dan induk mujair sebagai pensuplai pakan alami di tambak telah dilakukan dari bulan Juni-November 2004
BUDI DAYA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) POLA TRADISIONAL PLUS DI KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN Erfan A. Hendarajat; Markus Mangampa; Hidayat Suryanto
Media Akuakultur Vol 2, No 2 (2007): (Desember 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1472.277 KB) | DOI: 10.15578/ma.2.2.2007.67-70

Abstract

Udang merupakan salah satu komoditas perikanan unggulan dalam program revitalisasi perikanan, di samping rumput laut dan tuna. Pada awalnya, jenis udang yang dibudidayakan di air payau adalah udang windu, namun setelah mewabahnya penyakit terutama WSSV yang mengakibatkan menurunnya usaha budi daya udang windu, pemerintah kemudian mengintroduksi udang vannamei pada tahun 2001 untuk membangkitkan kembali usaha perudangan di Indonesia dan dalam rangka diversifikasi komoditas perikanan. Untuk mengembangkan budi daya udang kedepan, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah antara lain: (i) Revitalisasi tambak intensif dengan udang vannamei seluas 7.000 ha dengan produktivitas 30 ton/ha/tahun, (ii) revitalisasi tambak tradisional seluas 140.000 ha (40% dari tambak tradisional) dengan produktivitas 600--700 kg/ha/tahun, (iii) impor vannamei SPF/SPR, (iv) pengembangan induk SPF vannamei dalam negeri, (v) revitalisasi backyard hatchery  (HSRT), (vi) penerapan sertifikasi, (vii) pengembangan laboratorium, dan (viii) pengembangan sarana/prasarana (Nurjana, 2005). Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam usaha budi daya udang vannamei pola tradisional plus antara lain: persiapan tambak, kualitas benih, teknik penebaran, padat penebaran, manajemen pakan, pemeliharaan kualitas air, dan teknik panen. Tulisan ini menjelaskan secara ringkas mengenai teknologi budi daya udang vannamei pola tradisional plus di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan yang dapat dilakukan oleh pembudi daya udang.