Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENTOKOLAN UDANG WINDU, Penaeus monodon DENGAN KEPADATAN BERBEDA DALAM KERAMBA JARING APUNG (KJA) DI LAUT Syarifuddin Tonnek; Markus Mangampa; Muslimin Muslimin
Jurnal Riset Akuakultur Vol 1, No 1 (2006): (April 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.289 KB) | DOI: 10.15578/jra.1.1.2006.55-60

Abstract

Produksi tokolan udang windu PL 54 menggunakan hapa pada unit keramba jaring apung (KJA) di laut telah dilakukan di Teluk Labuange, Kabupaten Barru dari bulan Mei—Juli 2002. Penelitian ini bertujuan mendapatkan padat penebaran terbaik untuk pendederan benur udang windu dalam KJA di laut. Perlakuan yang dicobakan adalah padat penebaran benur PL 12 sebanyak padat tebar 2.000 ekor/m2 (A), 3.000 ekor/m2 (B), dan 4.000 ekor/m2 (C) masing-masing 3 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tokolan pada perlakuan 2.000 dan 3.000 ekor/m2 tidak berbeda nyata (0,57—0,65 g/ekor) (P>0,05), tetapi berbeda nyata pada padat penebaran 4.000 ekor/m2 (0,39 g/ekor) (P<0,05). Demikian pula hasil sintasan tampak tidak berbeda nyata pada padat penebaran 2.000 dan 3.000 ekor/m2 (56,8%—66%), tetapi menunjukkan perbedaan nyata pada padat penebaran 4.000 ekor/m2 (45,1%). Karena itu, padat penebaran maksimal benur PL 12 adalah 3.000 ekor/m2 untuk pendederan dalam KJA di laut.Juvenile production of tiger shrimps of post larvae was conducted in floating net cages in Labuange Bay, Barru Regency from May - July 2002. The aim of this research is to know the best stocking density of tiger shrimp post larvae in nursery rearing of floating net cages in the sea. The treatments were stocking density PL 12 (2,000 psc/m2; 3,000 psc/m2; and 4,000 psc/m2), with three replicates each. The results showed that growth of juvenile shrimps was not significantly different between stocking density 2,000 pcs/m2 and 3,000 pcs/m2 (0.57--0.65 g/pcs) (P>0.05), but significantly different with stocking density of 4,000 pcs/m2 (P<0.05). Nevertheless average survival rate of juvenile shrimps was not significant on stocking density 2,000 pcs and 3,000 pcs/m2, but significant different with stocking density of 4,000 pcs/me.Therefore, for juvenill production in floating net cages, the best (maximum) stocking density of potensial 12 is 3,000 pcs/m2.
PEMBESARAN KERAPU MACAN Epinephelus fuscoguttatus DI TAMBAK DENGAN PENAMBAHAN INDUK MUJAIR SEBAGAI SUMBER PAKAN ALAMI Syarifuddin Tonnek; Suharyanto Suharyanto; Muslimin Muslimin; Hidayat Suryanto
Jurnal Riset Akuakultur Vol 1, No 3 (2006): (Desember 2006)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.058 KB) | DOI: 10.15578/jra.1.3.2006.373-380

Abstract

Riset pembesaran kerapu macan untuk mengetahui rasio terbaik antara benih kerapu macan dan induk mujair sebagai pensuplai pakan alami di tambak telah dilakukan dari bulan Juni-November 2004
DISTRIBUSI LOGAM BERAT MERKURI(Hg) Dl KAWASAN PESISIR TELUK RATATOTOK, KABUPATEN MINAHASA, SULAWESI UTARA Rachmansyah Rachmansyah; Syarifuddin Tonnek; Makmur Makmur; Kamaruddin Kamaruddin; Muharijadi Atmomarsono
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Vol 11, No 5 (2005): (Vol. 11 No. 5 2005)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5280.827 KB) | DOI: 10.15578/jppi.11.5.2005.95-107

Abstract

Studi ini telah dilakukan di kawasan pesisir Teluk Ratatotok, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara dari tanggal 26 Juli - 1 Agustus 2004, bertujuan untuk mengetahui distribusi kandungan merkuri (Hg) dalam komponen ekosistem di kawasan pesisir T. Ratatotok. Metode survai dipadukan dengan Sistem Informasi Geografi digunakan dalam studi ini.