Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI UPT PUSKESMAS GAJAH MADAKABUPATEN INDRAGIRI HILIR administrator admin; Sandra Harianis
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 2 No 3 (2016): Vol. 2 No. 3, Desember 2016
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v2i3.37

Abstract

Inisiasi menyusu dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, dimana bayi dibiarkan mencari putting susu ibunya sendiri. Pemberian ASI Eksklusif serta prosesmenyusui yang benar merupakan sarana yang dapat diandalkan untuk membangun sumberdaya manusia yang berkualitas. Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO danUnicef yang merekomendasikan inisiasi menyusu dini sebagai tindakan “penyelamatankehidupan”, karena inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22% dari bayi yangmeninggal sebelum usia satu bulan. Menurut laporan persalinan di UPT Puskesmas GajahMada Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2014 ibu bersalin yang melakukan inisiasi menyusudini sebanyak 216 ibu. Dari 222 persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiapakah ada hubungan inisiasi menyusu dini terhadap pemberian ASI Eksklusif di UPTPuskesmas Gajah Mada Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2014. Jenis penelitian ini bersifatanalitik dengan desain Cross Sectional yang dilaksanakan pada tanggal 09 sampai 14 Juni2014 di UPT Puskesmas Gajah Mada. Tehnik pengambilan sampel dengan purposivesampling sebanyak 60 orang. Pengumpulan data menggunakan daftar checklist dengananalisa data chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang melakukan InisiasiMenyusu Dini sebanyak 46 orang (83,6%), dan ibu yang tidak melakukan Inisiasi MenyusuDini sebanyak 9 orang (16,4%). Ibu yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayinyasebanyak 41 orang (74,5%) dan ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 14orang (25,5%). Secara statistik dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan Inisiasi MenyusuDini terhadap pemberian ASI eksklusif di UPT Puskesmas Gajah Mada Kabupaten Indragiri Hilir dengan nilai p value (p = 0,007). Diharapkan perlunya melakukan evaluasi tentangpenatalaksanaan Inisiasi Menyusui Dini pada ibu terhadap bayinya karena manfaatnya yangsangat penting terutama dalam menunjang pemberian ASI Eksklusif.
ANALISIS REGRESI LOGISTIK TERHADAP FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMAN I DAN SMAN II TEMBILAHAN KOTA administrator admin; Sandra Harianis
Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Vol 3 No 2 (2017): VOL 3 NO 2 APRIL 2017
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47521/selodangmayang.v3i2.64

Abstract

Remaja adalah seseorang yang sedang dalam masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Pertumbuhan fisik pada masa remaja rentan mengalami masalah gizi salah satunya yaitu anemia. Data dinas kesehatan kabupaten Inhil menyebutkan bahwa jumlah penderita anemia pada remaja putra adalah 231 orang dan jumlah pada remaja putri adalah 448 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor pengetahun remaja tentang anemia, pola makan, siklus haid, dan lama haid terhadap kejadian anemia pada remaja putri di SMAN I dan SMAN II Tembilahan Kota Tahun 2016. Penelitian ini bersifat kuantitatif analitik dengan desain Crossectional Study dengan menggunakan data primer (kuesioner). Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan februari sampai maret tahun 2016. Sampel penelitian berjumlah 380 orang di SMAN I dan SMAN II Tembilahan Kota. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan sebab akibat antara pengetahuan (pvalue 0,02) dan pola makan (pvalue 0,00) dengan kejadian anemia. Sedangkan siklus haid (pvalue 0,08) dan lama haid (pvalue 0,35) tidak memiliki hubungan sebab akibat dengan kejadian anemia. Disarankan bagi pihak sekolah dan anggota UKS untuk melakukan upaya pencegahan anemia.
SCREENING, PENCEGAHAN DAN PENATALAKSANAAN STUNTING Nurul Indah Sari; Sandra Harianis; Dewi Erlina Asrita Sari
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 1 (2022): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i1.1402

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak usia dibawah lima tahun (balita) yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis sehingga tinggi badan anak tersebut tidak sesuai dengan usianya (terlalu pendek). Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir H. Zainal Arifin, SKM, MKes., menyebutkan bahwa angka stunting di Kabupaten Inhil per Februari 2020 sebesar 6,9 persen atau sebanyak 2.259 dari 43.453 balita dan bayi. Berdasarkan survey awal didapatkan bahwa beberapa dari ibu yang memiliki balita di Wilayah Kelurahan Tembilahan Hilir diketahui belum banyak terpapar mengenai stunting. Sehingga beberapa dari mereka beranggapan bahwa anak/ balitanya lebih pendek dari usianya adalah faktor genetik sehingga tidak memerlukan penanganan lebih lanjut. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi pada ibu dan balita terkait pencegahan stunting, mengukur gizi balita, dan memberikan makanan tambahan pada balita. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2021, berlangsung  ± 4 jam dengan jumlah peserta 32 ibu dan balita. Simpulan dari hasil screening BB/U terdapat 12 balita yang gizi kurang, 6 balita sangat kurang, Sedangkan berdasarkan TB/U 4 balita yang pendek, 8 balita sangat pendek. Sebagian peserta selama ini belum mengetahui apa itu stunting dan bagaimana cara mencegah stunting pada balita. Dalam pelaksanaan pemberian makanan tambahan pada balita terlaksana dengan baik dan tertib.Kata Kunci: Screening, Pencegahan dan Penatalaksanaan Stunting
ANALISIS PELAKSANAAN PELAYANAN ANC TERPADU DI PUSKESMAS TEMBILAHAN HULU: implementation of ante natal care 10 standards and obstacles in their implementation sandra harianis; Mia Rita Sari; Dewi Erlina Asrita Sari; Madinah Madinah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol 8 No 2 (2019): Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences)
Publisher : STIKes Al-Insyirah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (998.48 KB) | DOI: 10.35328/kebidanan.v8i2.156

Abstract

Abstract The health of pregnant women is still a national health problem. Ante Natal Care (ANC) services integrated with 10 standards can improve maternal and fetal health. However, in recent years complications of pregnancy and childbirth have increased which should be identified early with the right ANC. This study aims to explore the implementation of ANC 10 standards and obstacles in their implementation. This study uses a qualitative design with a phenomenological approach. The study began with qualitative data collection through focus group discussion (FGD) and in-depth interviews and quantitative data collection through filling out questionnaires in October-November 2018 in the working area of ​​the Upper Tembilahan Health Center. The sample of this study was all midwives at the Tembilahan Hulu health center and pregnant women were randomly taken as many as 138 people. The findings of this study note 35 out of 138 (25.4%) pregnant women received standard ANC 10 services in full. Weigh BB and measure TB (86.23%), measure blood pressure (100%), nutritional status (88.41%), measure TFU (85.51%), value of fetal presentation (81.88%), srining T (81.16%), Fe tablets (71.01%), labor checks (81.88%), case management (82.61%), and speech meetings (69.57%). The obstacle of midwives is inadequate facilities and infrastructure and the weak skills of midwives in implementing standards. The need for monitoring and evaluation of KIA program holders and guidance and training for integrated ANC servants for all midwives
GAMBARAN AKSES INFORMASI GIZI SEIMBANG REMAJA WILAYAH PESISIR DAN DARATAN Ridhoka, M. Berri; Nurtanny, Nurtanny; Roni Ardian; Suharni, Suharni; Ana Verena Puspa Rini; Abul Haitsam; Sandra Harianis; Linda Raniwati; Dewi Erlina Asrita Sari; Mia Rita Sari; Dahlia Murni
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 3: Agustus 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jirk.v4i3.8285

Abstract

Penerapan gizi seimbang pada remaja sangat penting, karena remaja adalah salah satu kelompok yang sangat rentan terhadap gizi. Hal ini disebabkan karena pada usia ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran akses informasi gizi seimbang pada remaja yang wilayah Pesisir dan Daratan. Metode penelitian adalah obeservasional analitik desain cross sectional dengan 102 responden yang berasal dari Pesisir dan Dararatan. Metode pengambilan sampel adalah random sampling. Akses informasi diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Analisis data menggunakan uji univariat dengan melihat frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja yang mendapat akses informasi gizi seimbang di Pesisir (74%) dan di Daratan (48,08%). Akses informasi di Pesisir dan Daratan sudah cukup baik. Akan tetapi, belum semua tertuju ke informasi gizi seimbang.