ADMIRAL ADMIRAL
Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BAWAH BASILANG ATEH BAGALUIK KOMPOSISI MUSIK DENGAN PENDEKATAN TRADISI TAUFIQ RAHMAN; ADMIRAL ADMIRAL; MISDA ELINA
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 6, No 2 (2020): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v6i2.1054

Abstract

Komposisi musik “Bawah Basilang Ateh Bagaluik” adalah sebuah karya merespon fenomena musikal pada kesenian Taloempong Pacik tradisi,. istilah Bawah basiang Ateh Bagaluik sendiri diambil dari salah satu peran dalam tradisi tersebut, yang bermain eksploratif, tidak dengan motif dan pola ritme yang baku. Ia mengikuti, mengisi dan mengimbangi dinamika permainan peran instrumen lainya yang bermain dalam ritme dan tempo terarah. Penggunaan material lakban pada instrumen sebelumnya adalah kulit menjadi perhatian menarik. Peralihan ataupun perubahan kecil itu dilakukan secara organik menghadirkan warna bunyi baru dan dimaklumi oleh komunitasnya.
PENGEMBANGAN AYUAK PADA DENDANG RATOK PANINGGAHAN Artika Widya Sari; Admiral Admiral; Firdaus Firdaus
Laga-Laga : Jurnal Seni Pertunjukan Vol 7, No 1 (2021): Laga-Laga: Jurnal Seni Pertunjukan
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/lg.v7i1.1509

Abstract

Ayuak is a vocal technique used by traditional pedendang in dendang ratok, this ayuak technique is very distinctive in giving dendang ratok paninggahan melodic ornaments. In its history this art was once performed when a family member of the Paninggahan community died, to express feelings of grief. and deep sorrow for the family members left behind. This work, the author begins with the game Saluang and Mansi Solok, where the initial part is played simultaneously with the intention of being the basic tone of the melody to be played. The composition of the saayuak musical is the result of the worker's interpretation of the ayuak technique that the author works on in the form of a musical composition with an approach work on tradition, which aims to maintain the spirit of tradition in this work.Keywords: Ratok Paninggahan, Ayuak, Tradition Approach, DendangABSTRAKAyuak adalah sebuah teknik vokal yang digunakan oleh pedendang tradisi dalam dendang ratok,teknik ayuak ini sangat khas sekali dalam memberikan ornamen melodi dendang ratok paninggahan.Dalam sejarahnya kesenian ini dulunya dilakukan apabila salah seorang anggota keluarga dari masyarakat Paninggahan meninggal dunia, gunanya untuk mengekspresikan perasaan duka dan kesedihan yang mendalam bagi anggota keluarga yang ditinggalkan. Karya ini pengkarya memulainya dengan permainan Saluang dan Mansi Solok yang mana bagian awal ini dimainkan secara bersamaan dengan maksud sebagai nada dasar dari melodi yang akan di mainkan.Komposisi karawitan saayuak adalah hasil interpretasi pengkarya terhadap teknik ayuak tersebut yang pengkarya garap dalam bentuk komposisi karawitan dengan pendekatan garap tradisi, yang bertujuan untuk tetap mempertahankan roh tradisinya di dalam karya ini.Kata Kunci: Ratok Paninggahan,Ayuak, Pendekatan Tradisi, Dendang
Pengembangan Kesenian Dikia Rabano Dalam Komposisi Musik Baru Berjudul Baguguah Salman Alfarisi; Admiral Admiral; Firman Firman; I Dewa Nyoman Supenida
Jurnal Musik Nusantara Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v2i2.3199

Abstract

-Dikie rabano merupakan salah satu kesenian tradisional bernuansa Islam yang ada di Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam. Fungsi Dikie Rabano di Nagari Bawan adalah untuk baok anak kaaie (turun untuk mandi), Maulid Nabi, khitanan, dan malapeh niaiek (bentuk rasa syukur kepada Tuhan). Karya gubahan musik yang berjudul "baguguah" ini berasal dari kesenian tradisional Dikie Rabano pada repertoar baok anak ka aie (turun mandi) lagu-lagu Guguah Baarak di Nagari Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam. Dikie Rabano biasanya disajikan dalam acara adat dan acara syukuran. Repertoar lagu-lagu Guguah Baarak memiliki kasus musikal yang menarik untuk dikembangkan dimana lagu ini terkesan monoton dengan memainkan pola ritme yang sama dari awal pertunjukan hingga akhir. Komposisi musik "baguguah" dilakukan dengan metode pendekatan tradisional. Mewujudkan ide/gagasan yang bersumber dari seni khasanah lagu-lagu Guguah Baarak Dikie Rabano, dengan mengembangkan pola-pola permainan rabano. Melalui karya komposisi musik "baguguah" seniman mencoba menghadirkan beberapa bentuk kebaruan dalam berbagai aspek karya sesuai konsep yang ditawarkan, dengan menggunakan pendekatan Tradisi, seniman ingin berbagi pengalaman bermusik yang dapat berkontribusi pada perkembangan komposisi musik itu sendiri.
Representasi Kesenian Dikia Baruda Di Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar Pada Komposisi Musik “Ma Ayun” Anggi Fernando; Admiral Admiral; Jhori Andela; Yurnalis Yurnalis
Jurnal Musik Nusantara Vol 4, No 1 (2024): Jurnal Musik Etnik Nusantara
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jmen.v4i1.4221

Abstract

Dikia Baruda merupakan salah satu bentuk kesenian bernuansa Islam, berupa amalan zikir yang dibawakan secara ritmis yang hidup dan berkembang di Nagari Andaleh Baruah Bukik Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Kesenian Dikia Baruda ditampilkan pada acara-acara besar Islam dan acara adat lainnya, biasanya dibawakan secara arak-arakan dan juga sambil duduk tergantung konteks acara dan dimainkan oleh 10-15 orang. Dikia Baruda memiliki beberapa repertoar diantaranya Maulay, Perayaan, Salamin Jamin, dan Dini Hari. Pada repertoar Salamin Jamin terdapat keunikan pada melodi vokal yang berombak dan pola rebana yang bersifat repetitif, dari analisis tersebut berdasarkan pada formulasi formulasi penciptaaan komposisi musik, maka repertoar Salamin Jamin menjadi sebuah ide untuk membuat sebuah komposisi musik baru yang bersumber dari kesenian Dikia Barudah khususnya pada repertoar Salamin Jamin, sekaligus memberikan pemahaman bahwa seni tradisi dapat dijadikan sebagai sumber penggarapan karya baru yang dapat dinikmati oleh semua kalangan. Penciptaan komposisi musik ini dilakukan melalui pendekatan tradisi dengan beberapa teknik pengolahan/penggarapan. Data yang digunakan untuk mewujudkan ide/gagasan berdasarkan studi lapangan berupa observasi, eksplorasi, penyiapan bahan, perwujudan. Data lain diperoleh dari rekaman audio, perpustakaan berupa buku penelitian terdahulu, dan arsip dari daerah setempat terkait kesenian Dikia Baruda, sehingga karya yang dilahirkan tetap berpijak pada nilai nilai tradisi namun lahir dengan kebaruannya.