Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS KANDUNGAN PEWARNA RHODAMIN B PADA SELAI STROBERI YANG DIJUAL DI PASAR DUPA PEKANBARU Hartini H
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 5 No 1 (2020): April (2020)
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v5i1.65

Abstract

Bahan tambahan makanan adalah bahan yang sengaja ditambahkan ke makanan dalam jumlah yang diketahui, dalam bentuk pewarna, pemanis dan lainlain. Salah satu pewarna yang sering digunakan sebagai tambahan makanan adalah Rhodamin B. Rhodamin B adalah pewarna yang digunakan dalam industri tekstil dan dilarang keras, karena bersifat racun yang dapat menyebabkan kanker, keracunan, iritasi mata, iritasi kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Rhodamin B dalam selai strawberry tanpa merek yang dijual di Pasar Dupa Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan dengan Kromatografi Lapis Tipis menggunakan n-butanol, asam asetat glasial dan aquades (10: 2.5: 6) sebagai fase gerak. Sampel yang diambil adalah selai strawberry merah tanpa merek yang dijual di Pasar Dupa Pekanbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Rf dari sampel berbeda dari nilai Rf larutan standar Rhodamin B. Dapat disimpulkan bahwa sampel selai stroberi tidak bermerek tidak mengandung Rhodamin B
PERBEDAAN SEDIMEN URINE MASYARAKAT BERDASARKAN JENIS KONSUMSI AIR MINUM Hartini H; Cristina Sigiro; Dian Ayu
Collaborative Medical Journal Vol 3 No 1 (2020): Januari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.577 KB) | DOI: 10.36341/cmj.v3i1.1125

Abstract

Air merupakan kebutuhan yang paling penting bagi setiap makhluk hidup. Air minum yang aman bagi kesehatan adalah yang memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, dan radioaktif. Kebutuhan akan air minum yang layak semakin meningkat seiring dengan cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk, sehingga masyarakat terdorong untuk mencari alternatif lain yaitu dengan beberapa jenis air minum di antaranya air minum isi ulang dan air tanah artesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sedimen urine pada masyarakat yang mengonsumsi air minum isi ulang dan air tanah artesis di Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Jumlah sampel sebanyak 32 yang terdiri dari 16 sampel urine masyarakat yang mengonsumsi air minum isi ulang dan 16 sampel urine dari masyarakat yang mengonsumsi air tanah artesis. Berdasarkan penelitian ditemukan hasil sedimen urine masyarakat yang mengonsumsi air minum isi ulang yaitu leukosit abnormal ditemukan pada 1 orang, epitel abnormal pada 6 orang. Sedangkan, sedimen urine masyarakat yang mengonsumsi air tanah artesis yaitu epitel abnormal ditemukan pada 2 orang.
Analisis Kandungan Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan Mikroalga Chlorella sp. Berdasarkan Variasi Waktu Pencahayaan Hartini H; Karolina Rosmiati; Agnes Farianti Rezeki Sihombing
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v8i2.642

Abstract

Mikroalga mengandung metabolit sekunder yang potensial untuk dikembangkan. Metabolit sekunder digunakan untuk pertahanan kimia terhadap predator di lingkungan air. Salah satu jenis mikroalga yang dapat dikembangkan metabolit sekundernya adalah Chlorella sp. Kondisi lingkungan saat kultivasi Chlorella sp. mempengaruhi jumlah sel, kandungan metabolit sekunder dan kestabilan senyawa antioksidan mikroalga. Faktor lingkungan yang menjadi fokus penelitian adalah faktor cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan fitokimia dan antioksidan biomassa mikroalga Chlorella sp. dengan variasi waktu pencahayaan. Variasi pemberian cahaya pada proses kultivasi menggunakan periode terang : gelap yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 12:12 (terang:gelap) jam dan 18:6 (terang:gelap) jam. Metode yang digunakan untuk analisis kandungan fitokimia menggunakan metode Harborne dan analisis aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak mikroalga Chlorella sp. dengan variasi waktu pencahayaan (terang:gelap) 12:12 jam mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, kuinon dan terpenoid. Sedangkan, ekstrak mikroalga Chlorella sp. dengan variasi waktu pencahayaan (terang:gelap) 18:6 jam mengandung alkaloid, flavonoid, saponin dan terpenoid. Hasil aktivitas antioksidan ekstrak mikroalga Chlorella sp. dengan variasi waktu pencahayaan (terang:gelap) 12:12 jam IC50 sebesar 40,421 dan ekstrak Chlorella sp. dengan variasi waktu pencahayaan (terang:gelap) 18:6 jam memiliki IC50 sebesar 8,992. Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa ekstrak mikroalga yang diberi waktu pencahayaan tinggi menghasilkan aktivitas antioksidan yang lebih kuat dibandingkan pencahayaan rendah.
PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE CARIK CELUP DAN METODE ASAM ASETAT 6% DALAM PEMERIKSAAN PROTEIN URIN Hartini H
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 8 No 2 (2022): November (2022)
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v8i2.101

Abstract

Proteinuria merupakan keadaan terdapatnya protein didalam urin (>150 mg) dalam 24 jam. Proteinuria mengindikasikan adanya kegagalan fungsi ginjal karena glomerulus dan tubulus distal ginjal tidak berfungsi dalam menyaring urine. Pemeriksaan protein urine konvensional secara umum dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu metode carik celup dan asam asetat 6%. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian untuk membandingkan hasil pemeriksaan protein urine metode carik celup dan metode asam asetat 6%. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan desain cross sectional dan teknik sampling menggunakan accidental sampling. Sampel yang digunakan adalah sampel urin yang berasal dari pasien proteinuria di Rumah sakit X Pekanbaru. Hasil penelitian yang dianalisis dengan uji t-tidak berpasangan diperoleh p > 0,05 artinya tidak ada perbedaan bermakna antara protein urine yang diperiksa dengan metode carik celup dan metode asam asetat 6%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan protein urine menggunakan metode carik celup dan asam asetat 6% dapat dilakukan di laboratorium untuk menegakkan hasil pemeriksaan.
EVALUATION OF PLATELET RICH PLASMA (PRP) PREPARATION PROCEDURE Yuliandari, Aisyara; Damhuri, Prima Octafia; Margaretta, Tiur Sherly; Priskilla, Sarah Ester; Hartini H
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 8 No 2 (2023): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jalm.v8i2.4509

Abstract

The success of PRP therapy in repairing tissue damage is influenced by the PRP preparation procedure. Currently, there’s no standardization of PRP preparation procedures, and various techniques are used, such as the use of anticoagulants and different centrifugation speeds. This study aimed to evaluating the PRP preparation procedures based on the centrifugations steps (single and double centrifugation) and the use of  anticoagulants variation (sodium citrate, EDTA and ACD-A). This study was an experimental study and used blood samples from respondents. The selected respondents must meet inclusion and exclusion criteria. The treatment groups in this study were the single centrifugation group and the double centrifugation group. Each group will be divided into 3 subgroups with different anticoagulant usage (sodium citrate, EDTA and ACD-A). Statistical analysis results showed a significant difference in the mean platelet count in the sodium citrate , EDTA, ACD-A groups with single and double centrifugation steps. Evaluation of platelet preparation procedures in this study, a higher platelet count was obtained, specifically in the sodium citrate group (494 x 103 cells/µL), EDTA group (829.4 x 103 cells/µL), and ACD-A group (607.1 x 103 cells/µL), compared to single centrifugation in the sodium citrate group (354.8 x 103 cells/µL), EDTA group (408.1 x 103 cells/µL), and ACD-A group (390.6 x 103 cells/µL). The highest platelet count in PRP was achieved with the preparation procedure using EDTA as the anticoagulant with double centrifugation. Further research is necessary to evaluate PRP preparation procedures regarding the concentration of growth factors present in PRP.
SKRINING GLUKOSA DARAH DALAM UPAYA CEGAH DIABETES MELITUS PADA MASYARAKAT DI DESA KEPAU JAYA, KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR RIAU Aisyara Yuliandari; Hartini H; Puspita Daeli; Alfredo Triseptian Silalahi
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2025): Oktober 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v5i5.11082

Abstract

Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam menjaga pola hidup sehat merupakan salah satu penyebab tingginya kasus Diabetes Melitus (DM)di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah skrining dan pemberian edukasi kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung upaya pencehagan DM pada masyarakat di Desa Kepau Jaya Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Riau melalui skrining glukosa darah dan pemberian edukasi terkait DM. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan glukosa darah pada masyarakat menggunakan metode POCT, kemudian diikuti dengan pemberian edukasi terkait DM. Berdasarkan hasil kegiatan dari 25 peserta, hanya 2 orang peserta yang memiliki kadar glukosa ≥ 200 mg/dL. Kegiatan ini sangat bermaanfaat bagi masyarakat desa Kepau Jaya dan berharap terus dilakukan kegiatan pengabdian berkelanjutan di desa tersebut.
The Effectiveness of PRP on Reducing Blood Glucose Levels in Diabetic Mice Yuliandari, Aisyara; Hartuti, Yeli; Tomahu, Dea Yuni Putri; Hartini H
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 7 No 2 (2022): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jalm.v7i2.3386

Abstract

PRP contains growth factors that have the potential to repair tissue damage, such as pancreatic damage in diabetes mellitus. Pancreas damage in diabetes mellitus is characterized by hyperglycemia. This study aimed to determine the effectiveness of PRP in reducing blood glucose levels in diabetic mice. Male Swiss Webster mice divided into 5 groups (normal group, DM group, PRP1 group, PRP2 group and PRP3 group). The DM, PRP1, PRP2 and PRP3 groups were given streptozotocin 45 mg/kgBW to induce diabetes mellitus. Mice in the PRP1, PRP2, and PRP3 groups that have indicated diabetes mellitus with glucose levels > 200 mg/dL will be given PRP with a dose of 0.1 mL; 0.3 mL; 0.5 mL intraperitoneally for 4 weeks. Data on blood glucose levels were analyzed using one-way ANOVA test and LSD test. The use of PRP in various doses, namely 0.1 mL, 0.3 mL, 0.5 mL, can reduce blood glucose levels in the PRP1 group (195.8 ± 14.04 mg/dl), PRP2 group(176.6 ± 9.37 mg/dl), PRP3 group (121 ± 5.52 mg/dl) compared to the DM group (392.6 ± 18.09 mg/dl). Dose of PRP of 0.5 mL gave a better effect on pancreatic tissue repair than the PRP1 and PRP2 groups, which were characterized by glucose levels that were close to the normal group (106.8 ± 10.61 mg/dl). Based on the results of the study, PRP 0.5 mL is effective in repairing pancreatic tissue which is characterized by a decrease in blood glucose levels in diabetic mice.