Husaini Husaini
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat, Kalimantan Selatan, Indonesia, 70714

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN PESERTA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KECAMATAN PAMINGGIR Marnah Marnah; Husaini Husaini; Bahrul Ilmi
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 2 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.193 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i2.3152

Abstract

Kesehatan merupakan faktor yang berperan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu upaya pemerintah yang bertujuan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yaitu Program Keluarga Harapan (PKH). Data kunjungan Puskesmas Paminggir tahun 2014 sejumlah 655, dengan jumlah kepesertaan pengguna kartu jaminan kesehatan  2046 peserta. Jumlah kunjungan tersebut masih didominasi oleh pasien umum sebesar 817 kunjungan. Studi pendahuluan telah dilakukan dan didapatkan hasil bahwa, sebagian besar peserta menyatakan tidak pernah menggunakan kartu jaminan kesehatan dalam berobat, bahkan ada yang menyatakan mereka tidak mengetahui fungsi dari kartu tersebut. Berdasarkan permasalah tersebut, maka penting untuk dilakukan penelitian mengenai analisis perilaku masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan peserta PKH. Tujuan Penelitian menganalisis perilaku masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan peserta PKH di Kecamatan Paminggir. Metode Penelitian ini adalah Kualitatif dengan pendekatan content analysis. Subjek penelitian adalah Peserta PKH, variabel penelitian yaitu faktor predisposisi, pendorong dan pemungkin perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan, alat yang digunakan indepth interwiew. Analisis data menggunakan teknik analisa data kualitatif. asil analisis dari indepth interwiew ada banyak faktor yang mempengaruhi perilaku peserta PKH dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan, faktor predisposisi meliputi informasi, keyakinan, pengalaman, kebiasaan, nilai budaya, kenyamanan, dan faktor pendorong meliputi dukungan sosial, sarana prasarana, biaya, akses,  proses pengambilan keputusan, serta faktor pemungkin seperti sikap dari petugas, peraturan/kebijakan, administrasi penyedia layanan. Kesimpulan penelitian ini perilakumasyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan oleh peserta PKH ada yang hanya memanfaatkan pelayanan kesehatan medis, ada yang hanya pelayanan kesehatan alternatif, dan ada yang memanfaatkan keduanya.
PENDEKATAN METODE NARCOTICS ANONYMOUS DALAM PEMULIHAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI YAYASAN LINGKARAN HARAPAN BANUA BANJARMASIN Erma Fajriah; Husaini Husaini; Adenan Adenan
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 2 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.615 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i2.3148

Abstract

 Setiap tahunnya penyalahgunaan narkoba di Kalimantan Selatan semakin meningkat. Ada 3 tempat komponen masyarakat yang menyediakan pelayanan rehabilitasi penyalah guna narkoba di Banjarmasin, yaitu yayasan Serba Bakti dan Pondok Pesantren Darul Muhtar yang menggunakan metode spiritual, serta yayasan Lingkaran Harapan Banua yang menggunakan metode Narcotics Anonymous.  Metode ini mempunyai prinsip utama kejujuran dan keterbukaan, kita ketahui sangat sulit penyalah guna bisa jujur dan terbuka, namun ternyata di yayasan ini lebih banyak penyalah guna yang datang kesana. Berdasarkan hal tersebut, penulis menjadi tertarik untuk mengetahui Pendekatan Metode Narcotics Anonymous Dalam Pemulihan Korban Penyalahgunaan Narkoba di Yayasan Lingkaran Harapan Banua Banjarmasin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana hasil pendekatan metode Narcotics Anonymous dalam pemulihan korban penyalahgunaan narkoba di yayasan Lingkaran Harapan Banua Banjarmasin. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Hasil penelitian yaitu ada 11 tahap pemulihan metode Narcotics Anonymous termasuk prinsip 12 langkah. Materi yang diberikan ditekankan pada prilaku dan tingkah laku penyalah guna narkoba. Perkembangan pemulihan penyalah guna 35%. Faktor pendukung pemulihan adalah  motivasi pihak yayasan, rasa kekeluargaan dan kasih sayang. Faktor penghambat pemulihan adalah kurang dukungan keluarga dan pergaulan yang dulu. Jadi disimpulkan metode Narcotics Anonymous  menekankan rasa kekeluargaan dan perasaan senasib sepenanggungan. Tingkat partisipasi korban yang mengikuti metode ini cukup tinggi. Metode ini punya dukungan kuatterhadap pemulihan korban penyalahgunaan narkoba dan membantu memperbaiki hubungan dengan keluarga, serta mendapatkan kembali kepercayaan keluarga dan diri sendiri.
PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP PERSEPSI KEPUASAN PASIEN DI LABORATORIUM PUSKESMAS KOTA BANJARBARU TAHUN 2016 Lisa Setia; Ruslan Muhyi; Husaini Husaini
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.169 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v3i1.4847

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu indikator kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu masyarakat membutuhkan pelayanan yang bermutu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Mutu pelayanan kesehatan merupakan suatu persepsi atau pandangan pasien tehadap apa yang mereka terima dibandingkan dengan harapan mereka sebelumnya terhadap mutu pelayanan itu sendiri. Puskesmas dalam upaya meningkatkan pelayanan dan meningkatkan kepuasan pasien perlu mengadakan sistem pengukuran kepuasan pelanggan untuk dapat mengetahui kebutuhan dan harapan pasien mengingat bahwa harapan merupakan standar perbandingan untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mutu pelayanan terhadap persepsi kepuasan pasien di laboratorium puskesmas Kota Banjarbaru tahun 2016. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta BPJS yang mendapatkan pelayanan kesehatan di Laboratorium Puskesmas Kota Banjarbaru. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2016. Uji fisher exact test menunjukan tidak ada pengaruh antara kehandalan terhadap persepsi kepuasan pasien, tidak ada pengaruh antara ketanggapan terhadap persepsi kepuasan pasien, tidak ada pengaruh antara jaminan terhadap persepsi kepuasan pasien, tidak ada pengaruh antara empati terhadap persepsi kepuasan pasien, ada pengaruh antara bukti langsung terhadap persepsi kepuasan pasien, ada pengaruh antara biaya terhadap persepsi kepuasan pasien, ada pengaruh antara mutu pelayanan bukti langsung dan biaya terhadap persepsi kepuasan pasien di laboratorium Kota Banjarbaru tahun 2016. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan ada pengaruh antara mutu pelayanan bukti langsung dan biaya terhadap persepsi kepuasan pasien di laboratorium Kota Banjarbaru tahun 2016.
PENGARUH LAMA PAPARAN ASAP TERHADAP RISIKO ATEROSKLEROSIS MELALUI PENGUKURAN MALONILDEALDEHYDE DAN ADVANCED OXIDATION PROTEIN PRODUCT SECARA INVIVO Dian Mutiasari; Ruslan Muhyi; Husaini Husaini
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 2 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.898 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i2.3154

Abstract

Penyakit kardiovaskuler menjadi masalah kesehatan di dunia dan di Indonesia. Aterosklerosis diramalkan tahun 2020 merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di masyarakat. Radikal bebas mampu secara langsung dan tidak langsung menginduksi stress oksidatif didalam tubuh. Radikal bebas dapat menyerang asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), yang akan terputus menjadi sederhana sala satunya malonyldealdehide (MDA). AOPP (Advanced Oxidation Protein Product) berasal sebagai akibat dari tindakan radikal bebas pada protein dan sebagai mediator inflamasi. Masalah penelitian adalah apakah ada pengaruh lama paparan asap terhadap risiko aterosklerosismelalui pengukuran MDA dan AOPP secara invivo. Mengetahui pengaruh lama paparan asap terhadap risiko aterosklerosis melalui pengukuran MDA dan AOPP secara invivo. Jenis penelitian ini yakni penelitian true experimental dengan menggunakan post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah tikus Rattus Novergicus jantan, strain wistar dengan umur 11-12 minggu dengan berat badan ±200-210 gram, sedangkan pengambilan sampel ditetapkan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel penelitian adalah lama paparan 7 jam, lama paparan 9 jam, MDA, dan AOPP. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan laboratorium pada MDA dan AOPP. Pada analisis deskriptif, variabel MDA didapatkan rerata kelompok kontrol (0,239±0,003), kelompok paparan 7 jam (0,241±0,005), dan kelompok paparan 9 jam (0,258±0,000). Pada variabel AOPP didapatkan rerata kelompok kontrol (15,207±3,222), kelompok paparan 7 jam (37,546±10,528), dan kelompok paparan 9 jam (59,573±14,929). Uji normalitas data menunjukkan data berdistribusi normal (p-value MDA (0,076) dan AOPP (0,346)), uji homogenitas menunjukkan data tidak homogen (p-value MDA (0,001) dan AOPP (0,004)). Tidak ada pengaruh kadar MDA antara kelompok kontrol (p-value= 0,292) dengan kelompok paparan 7 jam, ada pengaruh kadar MDA antara kelompok kontrol (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 9 jam, ada pengaruh kadar MDA antara kelompok paparan 7 jam  (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 9 jam, ada pengaruh kadar AOPP antara kelompok kontrol (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 7 jam, ada pengaruh kadar AOPP antara kelompok kontrol (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 9 jam, ada pengaruh kadar AOPP antara kelompok paparan 7 jam  (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 9 jam. Tidak ada pengaruh kadar MDA kelompok kontrol dengan kelompok paparan 7 jam. ada pengaruh kadar MDA kelompok kontrol dengan kelopok paparan 9 jam, antara kelompok paparan 7 jam dan 9 jam, kadar AOPP kelompok kontrol dengan paparan 7 jam, kelompok kontrol dengan paparan 9 jam, dan antara kelompok paparan 7 jam dan 9 jam. Mempertimbangkan hasil penelitian, MDA merupakan senyawa yang dapat menggambarkan aktivitas radikal bebas di dalam sel, dan AOPP merupakan produk kerusakan oksidatif pada protein, sebagai salah satu petunjuk terjadinya stress oksidatif radikal bebas.
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN INDEKS BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN PADA PEKERJA DI PT. KARIAS TABING KENCANA Arief Budiman; Husaini Husaini; Syamsul Arifin
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 2 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.3 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i2.3151

Abstract

PT. Karias Tabing Kencana merupakan salah satu perusahaan karet di Kalimantan Selatan. Kecelakaan kerja bisa menurunkan produktivitas perusahaan. Salah satu faktor yang menyebabkan kecelakaan dan menurunnya produktivitas adalah kelelahan pada pekerja. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian tentang faktor – faktor yang menyebabkan kelelahan yaitu umur dan beban kerja agar angka kecelakaan kerja dapat diturunkan dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan umur dan kelelahan, mengetahui hubungan beban kerja dengan kelelahan dan hubungan umur dan beban kerja secara simultan dengan kelelahan pada pekerja di PT. Karias Tabing Kencana. Penelitian menggunakan kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling dan didapat sebanyak 41 pekerja. Analisa bivariat dan multivariate. Hasil Penelitian Terdapat hubungan antara umur dengan kelelahan dengan nilai p = 0,0001 .Terdapat hubungan antara beban dengan kelelahan dengan nilai p = 0,0001, Tidak ada hubungan antara umur dan beban kerja secara bersama sama dengan kelelahan. Kesimpulan peneltian ada hubungan umur dengan kelelahan , Ada hubungan beban dengan kelelahan, dan tidak ada hubungan umur dan beban (secara bersama – sama) dengan kelelahan.