Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Assessment of Nurse’s Performance by Using a Logbook in Hospital Adisurya Saputra; Bahrul Ilmi; Yustan Azidin
IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Vol 3, No 2 (2019): Indonesian Journal Of Nursing Practices
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.352 KB) | DOI: 10.18196/ijnp.3297

Abstract

Background: Nurses are the majority of human resources in the hospitals whose role determines the quality of health care and they are most closely associated with patients. They are the most dominating human resources in hospital who have the most frequent interaction with the patients. Therefore, the primary indicator of the hospitals' quality service is in its nursing services. The capabilities and competencies of the nurses can be assessed through a nursing logbook strategy.Objective: This research aimed to explore the implementation of performance assessments using the nursing logbook.Method: This research was conducted using a qualitative method with a phenomenological approach. Data collection was conducted from November to December 2017 by using in-depth interviews with six participants who were selected by using purposive sampling techniques. The participants were nurses in Dr. H. Moch. Ansari Hospital. Results: The research results covered six themes, namely the existence of a nursing logbook for nurses, the purpose and the benefit of logging book in nursing, the relationship between a nursing logbook and credentials, the implementation of nursing logbook, the constraints or the barriers in the implementation of the nursing logbook, and the expectations of nurses towards the nursing logbook.Conclusion: The system of implementing the logbook as a tool for the nurses' performance assessment is not optimal due to the limited socialization to the nurses in the hospital.
Penerapan Komunikasi Situation, Background, Assesment, Recomendation (SBAR) Pada Perawat Dalam Melaksanakan Handover Noormailida Astuti; Bahrul Ilmi; Ruslina wati
IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Vol 3, No 1 (2019): Indonesian Journal Of Nursing Practices
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.31 KB) | DOI: 10.18196/ijnp.3192

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Rumah sakit yang terakreditasi dalam sistem akreditasi KARS 2012 mengarahkan kegiatan RS agar memberikan pelayanan yang memenuhi standar kualitas jaminan rasa aman. Keamanan pelayanan di RS salah satunya peningkatan komunikasi efektif antar perawat, sehingga tidak terjadi kesalahan informasi saat handover dan menjamin keselamatan pasien karena belum maksimalnya penerapan komunikasi SBAR.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan komunikasi SBAR pada perawat dalam melaksanakan  handover  di  RSUD Banjarmasin.Method: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.Hasil: Hasil penelitian mengidentifikasi sebanyak enam tema, yaitu Pengalaman penerapan komunikasi SBAR dalam handover; Manfaat penerapan komunikasi SBAR dalam handover; Hambatan penerapan komunikasi SBAR dalam handover; Tantangan penerapan komunikasi SBAR dalam handover; Cara beradaptasi penerapan komunikasi SBAR dalam handover; Harapan penerapan komunikasi SBAR dalam handover.Kesimpulan: Rekomendasi peneliti sebaiknya pihak manajemen khususnya bidang keperawatan melakukan perbaikan fasilitas pada format dokumentasi SBAR dan melakukan sosialisasi manfaat komunikasi SBAR ke ruangan yang belum menerapkan komunikasi SBAR dalam melaksanakan handover. AbstractBackground: Accredited hospitals in KARS 2012 accreditation system direct RS activities to provide services that meet safety assurance standards. Safety of service in the hospital one of them is increasing the effective communication between nurses, so that there is no information error when handover and guarantee patient safety because not maximal application of SBAR communication. Objective: The purpose of the study explored the application of SBAR communication to nurses in implementing handover at Banjarmasin General Hospital. Method: The research was conducted using qualitative method with phenomenology approach. Result: The research results identify as many as six themes, namely: Experience of SBAR communication implementation in handover; Benefits of implementing SBAR communication in handover; Barriers to the implementation of SBAR communication in handover; Challenges of implementing SBAR communication in handover; How to adapt the implementation of SBAR communication in handover; Expectations of SBAR communication in handover. Conclusion: Recomendation Management, especially in the field of nursing should make facility improvements on the SBAR documentation format and socialize the benefits of SBAR communication to a room that has not implemented SBAR communication in implementing handover.
Related Factors of a Nurse Handover Implementation in the Inpatient Ward of Ulin Hospital, Banjarmasin Ahmad Juliadi; Bahrul Ilmi; Hiryadi Hiryadi
Jurnal Ners Vol. 14 No. 3 (2019): Special Issue
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.897 KB) | DOI: 10.20473/jn.v14i3.16949

Abstract

Introduction: Ideally, a handover is carried out through three stages: preparation, implementation, and post-handover. However, some handovers only consist of one phase. The aim of the study was to identify and analyze the factors related to the implementation of nurse handover.Methods: This was a correlative analytic research method with a cross-sectional approach. The population in this study was all of the nurses with at least a Diploma III inpatient ward education. The sample totaled 174 nurses in the inpatient ward of Ulin Hospital Banjarmasin, recruited through proportionate stratified random sampling. The data was collected by spreading the questionnaire and the data collection took place from December 2017 to January 2018.Results: There was a correlation between education level (p= 0.036) and role model (p= 0.021) with the implementation of handover. The most dominant factor associated with the implementation of handover was role model (p= 0.031: OR= 6.089).Conclusion: The nurses who had a good role model performed th handover 6.089 times better than the nurses with an inadequate role model. Adversely, a poor role model might result in a poor handover.
ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN PESERTA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DI KECAMATAN PAMINGGIR Marnah Marnah; Husaini Husaini; Bahrul Ilmi
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 2 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.193 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i2.3152

Abstract

Kesehatan merupakan faktor yang berperan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu upaya pemerintah yang bertujuan peningkatan derajat kesehatan masyarakat yaitu Program Keluarga Harapan (PKH). Data kunjungan Puskesmas Paminggir tahun 2014 sejumlah 655, dengan jumlah kepesertaan pengguna kartu jaminan kesehatan  2046 peserta. Jumlah kunjungan tersebut masih didominasi oleh pasien umum sebesar 817 kunjungan. Studi pendahuluan telah dilakukan dan didapatkan hasil bahwa, sebagian besar peserta menyatakan tidak pernah menggunakan kartu jaminan kesehatan dalam berobat, bahkan ada yang menyatakan mereka tidak mengetahui fungsi dari kartu tersebut. Berdasarkan permasalah tersebut, maka penting untuk dilakukan penelitian mengenai analisis perilaku masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan peserta PKH. Tujuan Penelitian menganalisis perilaku masyarakat dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan peserta PKH di Kecamatan Paminggir. Metode Penelitian ini adalah Kualitatif dengan pendekatan content analysis. Subjek penelitian adalah Peserta PKH, variabel penelitian yaitu faktor predisposisi, pendorong dan pemungkin perilaku dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan, alat yang digunakan indepth interwiew. Analisis data menggunakan teknik analisa data kualitatif. asil analisis dari indepth interwiew ada banyak faktor yang mempengaruhi perilaku peserta PKH dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan, faktor predisposisi meliputi informasi, keyakinan, pengalaman, kebiasaan, nilai budaya, kenyamanan, dan faktor pendorong meliputi dukungan sosial, sarana prasarana, biaya, akses,  proses pengambilan keputusan, serta faktor pemungkin seperti sikap dari petugas, peraturan/kebijakan, administrasi penyedia layanan. Kesimpulan penelitian ini perilakumasyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan oleh peserta PKH ada yang hanya memanfaatkan pelayanan kesehatan medis, ada yang hanya pelayanan kesehatan alternatif, dan ada yang memanfaatkan keduanya.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR Renate Pah Kiting; Bahrul Ilmi; Syamsul Arifin
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 2 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.507 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i2.3149

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) terus mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Inovasi dan strategi yang dilakukan dalam pengendalian PTM di tingkat dasar salah satunya melalui kegiatan pos pembinaan terpadu (posbindu). Posbindu PTM dapat berjalan dengan partisipasi aktif kader dan masyarakat. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kinerja kader Posbindu PTM. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 95 kader Posbindu PTM dari 19 Posbindu PTM yang ada di Kota Banjarmasin. Sampel berjumlah 78 orang, penghitungan sampel menggunakan rumus Slovin, teknik sampling simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Ada hubungan sikap dengan kinerja (p=0,000 OR=25,600), ada hubungan motivasi dengan kinerja (p=0,000 OR=67,000), tidak ada hubugan SDM dengan kinerja (p=0,258), ada hubungan penghargaan dengan kinerja (p=0,013 OR=10,400), ada hubungan desain pekerjaan dengan kinerja (p=0,000 OR=36,750) dan tidak ada hubungan peran pemangku kepentingan dengan kinerja (p= 0,288). Secara simultan sikap, motivasi, SDM, penghargaan dan desain pekerjaan 90% mempengaruhi kinerja kader Posbindu PTM. Ada hubungan positif sikap, motivasi, penghargaan dan desain pekerjaan dengan kinerja kader Posbindu PTM dan tidak ada hubungan SDM dan peran pemangku kepentingan dengan kinerja kader Posbindu PTM. Saran varabel motivasi dan desain pekerjaan adalah paling dominan berhubungan dengan kinerja kader sehingga dapat diambil sebagai pedoman atau pertimbangan dalam merencanakan kegiatan untuk meningkatkan kinerja kader Posbindu PTM.
Meta-Analysis: The Influence of Knowledge, Education, and Husband's Support on The Selection of Long Acting Contraception Methods Nurul Aulia Rahmi; Izaak Zoelkarnain Akbar; Bahrul Ilmi; Meitria Syahadatina Noor; Rosihan Adhani
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 7, No 2 (2021): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v7i2.10812

Abstract

The population is expected to increase by 8,5 billion persons in 2030 and 10,9 billion persons in 2100, population is growing at a rate of around 1,1% per year.  One of population growth control by birth control with contraception. The most effective contraception is long-acting contraception, however, on IDHS (Indonesian Health Demographic Survey) only 13% of currently married women use long-acting contraception. Many factors affect contraceptive use among married women, such as knowledge, education, and husband’s support. The purpose of this study was to determine the effect of knowledge, education, and husband's support on the selection of MKJP. This study used meta-analysis with the search engines by Google scholar, PUBMED, science direct, and ProQuest. The study was selected using PRISMA and it was evaluated by AMSTAR. Data synthesis was conducted by STATA 16.0. The results of this study obtained by knowledge [OR = 0,99; 95% Cl : 0,90-1,08, p = 0,000; I2 = 74,8%], education [OR = 0,84; 95% Cl : 0,77-0,92, p = 0,000; I2 = 86,3%], and husband’s [OR = 0,94; 95% Cl : 0,69-1,20, p = 0,000; I2 = 81,5%]. This means that knowledge, education, and husband’s support have an impact on the use of long-acting contraception.
KAJIAN PERILAKU KESEHATAN DUKUN TERHADAP IBU DAN BAYI SETELAH MELAHIRKAN SUKU ASLI DAYAK MERATUS KALIMANTAN SELATAN Muhammad Riyo Sanjaya; Bahrul Ilmi; Lenie Marlinae
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.408 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v2i1.4838

Abstract

Masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Utara di Kalimantan Selatan yang tinggal di daerah terpencil sangat kekurangan tenaga kesehatan yang terlatih, tidak adanya pilihan lain dalam melakukan persalinan selain yang dibantu oleh Dukun Beranak yang dipercaya mempunyai kemampuan khusus dalam membantu persalinan. Dari fenomena dan permasalahan yang ada maka dari itu perlunya dilakukan penelitian tentang kajian perilaku kesehatan berbasis budaya yang masih erat kaitannya dengan adat istiadat dan kepercayaan masyarakat. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perilaku setelah melahirkan terhadap ibu dan bayi oleh Dukun Beranak pada Suku Dayak Meratus dalam Perspektif Antropologi Kesehatan. Metode yang digunakan Observatif dan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data. Terpilih enam informan kunci yaitu dua orang dukun beranak, dua orang dukun kampung/tokoh adat, ibu nifas, dan ibu hamil. Hasil Penelitian menunjukkan tindakan yang dilakukan dukun beranak pada saat setelah Persalinan suku Dayak Meratus yaitu melakukan pembersihan pada Ibu, mengoleskan getah pucuk daun pisang menurun muda pada luka ibu memberikan obat-obatan/pelungsur, melakukan pengurutan pemulihan atau pengembalian rahim Ibu, melakukan babat perut ibu, papadah dukun beranak bagi ibu nifas dan tindakan yang dilakukan kepada bayi yaitu membersihkan bayi, memotong tali pusar memandikan bayi setelah tali pusar lepas, melakukan babat dan bedung pada bayi, melakukan penguburan plasenta bayi oleh ayah atau wali laki-laki. Ritual yang dilakukan Dukun Kampung/Tokoh Adat pada saat setelah persalinan, yaitu wadak, tolak bala, beuri. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perlakuan dukun beranak setelah proses melahirkan masing-masing memiliki tahapan penjabaran tersendiri baik untuk ibu dan juga bayi.
Analisa Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Sectio Caesarea di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2019 Arrifah Noer Emma; Triawanti Triawanti; Bahrul Ilmi; Eko Suhartono; Erida Widyamala
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 6, No 1 (2020): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v6i1.8752

Abstract

Sectio caesarea merupakan persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim serta berat diatas 500 gr. World Health Organization (WHO), menetapkan standar rata-rata sectio caesarea disebuah negara sekitar 5-15% per 1000 kelahiran. Kementerian Kesehatan RI mematok persalinan secara sectio caesarea sebanyak 20% dari total persalinan di Indonesia. Berdasarkan data yang didapatkan di RSUD Dr. Moch. Ansari Saleh pada tahun 2019 persalinan dengan tindakan sectio caesarea sebanyak 586 kasus (24%). Tujuan penelitian ini untuk untuk menganalisis hubungan usia ibu, paritas, komplikasi kehamilan, penyulit persalinan dan jaminan kesehatan dengan tindakan sectio caesarea. Metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan kasus kontrol retrospektif. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin di RSUD Dr. H.Moch. Ansari Saleh Banjarmasin pada tahun 2019 dengan jumlah 2495 orang. Analisis data secara deksriptif dan statistik dengan menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik berganda. Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara usia ibu (0,000), paritas (0,002), komplikasi kehamilan (0,000), penyulit persalinan (0,000) dan jaminan kesehatan (0,035) dengan tindakan sectio caesarea. Hasil analisa regresi logistik menunjukkan variabel usia ibu memiliki hubungan yang paling dominan dengan tindakan sectio caesarea (p=0,000, exp. B= 9,000).
Pengalaman Keluarga Merawat Pasien Kanker Di Kota Tanjung Ahmad Rizqie Kurniawan; Bahrul Ilmi; Hiryadi Hiryadi
Jurnal Health Sains Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Health Sains
Publisher : Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/jhs.v2i2.112

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengekplorasi pengalaman keluarga yang pernah merawat pasien kanker di kota Tanjung. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam pada 5 anggota keluarga yang pernah merawat pasien kanker di rumah. Hasil penelitian menemukan 8 tema utama yaitu  Perawatan luka, Perawatan paliatif: aspek fisik (keluhan fisik berkurang), Upaya keluarga dalam pencarian pengobatan, Menjaga kualitas hidup klien, Pemenuhan kebutuhan dasar klien, Respon keluarga dalam melakukan perawatan klien, Keputusan pelaksanaan perawatan klien di rumah dan Manfaat bagi keluarga dalam merawat klien dengan kanker. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pentingnya peran keluarga dalam merawat pasien kanker dalam hal pemenuhan kebutuhan sehari-hari, pendampingan yang dilakukan keluarga dan dukungan keluarga agar meningkatkan kualitas hidup klien serta keluarga memilik respon yang bervariasi selama melakukan perawatan seperti  respon positif  dan respon negatif. Demikian keluarga juga mendapatkan manfaat setelah melakukan perawatan bagi klien itu sendiri maupun bagi keluarga itu sendiri.