Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

INTEGRASI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN DENGAN AGAMA Safei, Safei
Jurnal Biotek Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Biotek
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu misi IAIN Alauddin beralih menjadi UIN Alauddin Makassar tahun 2005 yang lalu  adalah Integrasi Keilmuan. Artinya mata kuliah umum yang ada di UIN harus diintegrasikan dengan agama, agar mahasiswa/alumni dapat mengetahui keterkaitan mata kuliah jurusannya dengan Sang Pencipta, minimal  mereka dapat membaca al-Qur’an  dengan fasih/lancar, mengetahui ayat-ayat al-Qur’an yang berhubungan dengan jurusannya, tahu terjemahannya, dan dapat mengimlementasikan dalam proses pembelajarannya di kelas maupun di luar kelas. Dengan seringnya mahasiswa pendidikan biologi mengadakan praktek lapangan di alam terbuka atau dihabitat aslinya, akan menumbuhkan sikap empati pada diri mereka untuk selalu  dekat dengan alam dengan harapan mereka  dapat melestarikan alam (terciptanya kesimbangan ekosistem), yang pada akhirnya tertanam pada kalbunya bahwa produk teknologi; perangkat keras, lunak dan pengguna(manusia) tidak tercipta secara kebetulan atau tidak ada yang menciptakan melainkan ada yang menciptakan yaitu Allah SWT. Tiga fungsi utama Internet and Computer Technology (ICT) dalam kegiatan pembelajaran, yaitu (1) teknologi berfungsi sebagai alat (tools), untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, 2) Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan(science), (3) Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). Teknologi pembelajaran adalah kajian dan praktek etis untuk menfasilitasi belajar dan memperbaiki kinerja dengan menciptakaan, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber-sumber teknologi yang sesuai. Teknologi pembelajaran sangat penting untuk dikembangkan karena dapat meningkatkan mutu pembelajaran, merupakan tuntutan paradigma baru pendidikan, sesuai dengan kebutuhan pasar, dan mengikuti visi pendidikan global yang menganut pendidikan untuk semua. Teknologi pembelajaran merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, berfungsi untuk memepercepat proses pemahaman, meningkatkan kualitas, meletakan dasar yang kongkrit dalam pembelajaran. Sedangkan manfaat dan kegunaan teknologi pembelajaran adalah membuat kongkrit konsep-konsep yang abstrak, menghadirkan obyek-obyek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat ke dalam lingkungan belajar, menampilkan obyek yang terlalu besar atau kecil, dan memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau lambat.
Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantuan Media KOKAMI terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Indah Saputri, Sonia; Syamsul, Syamsul; Safei, Safei
Al-AHYA: Jurnal Pendidikan Biologi Vol 5 No 1 (2023): Januari
Publisher : Department of Biology Education of Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-ahya.v5i2.37621

Abstract

This study aims to (1) describe the learning motivation of students with the learning model of teams games tournaments (TGT) assisted by mystery card box media (KOKAMI), (2) describe the learning motivation of students with conventional learning models, and (3) find out the influence of the TGT model assisted by the KOKAMI media on the learning motivation. With a non-equivalent control group design, this kind of research used a quasi-experimental design. The research population consisted of 240 students in class X SMA Negeri 2 Takalar. The sampling technique used was purposive sampling; the experimental class was X IPA 3, and the control class was X IPA 4, each consisting of 35 people. The research instrument used a questionnaire totaling 23 statement items and motivational observation sheets. Data analysis techniques included descriptive statistical analysis and inferential statistical analysis. The results showed that the learning motivation of students used the learning model of team games tournaments (TGT) assisted by mystery card box media (KOKAMI) in the high category. While the learning motivation of students using conventional learning models is in the medium category, there is an influence of the learning model of team games tournaments (TGT) assisted by mystery card box media (KOKAMI) on the learning motivation of class X students at SMA Negeri 2 Takalar.
The influence of the use of terrarium media on Bryophyta sub-material on the learning outcomes of class X students of SMA Negeri 3 Wajo Mardhatillah, Nur Agilia; Syahriani, Syahriani; Safei, Safei
Journal of Islam and Science Vol 10 No 1 (2023): January-June
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jis.v10i1.33242

Abstract

One of the media that can be used in helping the learning process on Bryophyta material is the Terrarium. This study aims to (1) Describe the learning outcomes of students on the Bryophyta sub material for class X SMA Negeri 3 Wajo which is taught without using terrarium media; (2) Describe the learning outcomes of students on the Bryophyta sub material for class X SMA Negeri 3 Wajo taught using terrarium media; and (3) Knowing the learning outcomes of class X SMA Negeri 3 Wajo on sub Bryophyta material taught using terrarium media and not. The type of research used was an experimental quasi with a nonequivalent control group design. The data-collection techniques used are tests of pretest and posttest. The study conducted descriptive and inferential statistical tests (1) normality tests, (2) homogeneity tests, and (3) hypothetical tests. The results showed that there was an effect of using terrarium media on the Bryophyta sub-material on the learning outcomes of class X students at SMA Negeri 3 Wajo. This is proved after testing the hypothesis. The hypothesis in this study can be said to be proven because 0.000 < 0.05 or by looking at tcount of 4.614 while ttable of 2.006 thus tcount> ttable. This means that there is a significant difference between the learning outcomes of students who are taught using terrarium media and not. This shows that there is an effect of using terrarium media on the learning outcomes of class X students of SMA Negeri 3 Wajo. The implications of this research are (1) For students, it is easy to understand the material by looking directly at objects related to the material so that it helps students get maximum results; (2) For educators, it can be a reference for variations of learning media that can be used in further learning; and (3) For researchers, it can add insight into the variety of learning media that can be used in the learning process.
Sistem Pendidikan Umum Pada Masa Orde Baru (1968-1998) Safei, Safei; Hudaidah, Hudaidah
Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan Vol 7 No 1 (2020): Jurnal Humanitas: Katalisator Perubahan dan Inovator Pendidikan
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/jhm.v7i1.3253

Abstract

Pendidikan menjadi hal yang paling penting untuk memajukan sebuah bangsa baik dari segi pembangunannya maupun secara pemerintahannya. Orde baru sering disebut sebagai orde pembangunan atau masa pembangunan dikarenakan pada saat itu pembangunan yang merata di daerah - daerah indonesia baik itu dipelosok wilayah indonesia tidak hanya itu pertumbuhan ekonomi juga pada saat itu cukup tinggi dan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis. Pendidikan pada masa orde baru terdiri dari pendidikan pancasila, pendidikan agama dan pendidikan kewarganegaraan. Kurikulum pada masa orde baru terdiri dari kurikulum 1968 berisi kelompok pembinaan pancasila, pengetahuan dasar dan kecakapan khusus, penekananya hanya dalam segi intelektual lalu ada kurikulum 1975 ditekankan agar lebih efektif dan efisien berdasarkan MBO (Management by objective) selanjutnya kurikulum 1984 berisi proccess skill approach model CBSA (cara belajar siswa aktif) atau SAL (Student Active Learning), kurikulum 1994 berisi muatan nasional dan muatan lokal. Jenis pendidikan pada masa orde baru terdiri atas pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan non formal. Jalur pendidikan pada masa orde baru terdapat jalur sekolah dan jalur luar sekolah. Jenjang pendidikan pada masa orde baru terdiri dari jenjang pra sekolah, jejang pendidikan dasar, jenjang pendidikan menengah dan jenjang pendidikan tinggi. Sistem pendidikan pada masa orde baru terdapat perubahan dari orde lama pada pelaksanaannya kegiatan kependidikan pada era ini difungsikan sebagai instrumen pembangunan ekonomi nasional, kebijakan pendidikan semuanya terpusat, pendidikan di selenggarakan dengan otorita kekuasaan administratif birokratis dan penyeragaman kurikulum juga diikuti dengan penyeragaman metode mengajar dan sistem evaluasi, yaitu Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). 
Analisis Pengaruh Persentase Campuran Resin dan Katalis Terhadap Ketahanan Korosi Pada Pelapisan Material Poros ST 37 Tafrant, Dodi; Rasid, Muhammad; Alimedi, Alimedi; Safei, Safei; Sampurno, Rachmat Dwi
Jurnal INOVATOR Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal INOVATOR
Publisher : LPPM Politeknik Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37338/inovator.v7i1.291

Abstract

Secara umum, resin memiliki kegunaan sebagai agen perekat untuk material-material tertentu. Resin sendiri merupakan suatu campuran likuid yang terdiri dari beragam senyawa kompleks seperti alkohol, asam resinat, dan ester resnotannol. Menurut Kuspradini (2016), resin dapat ditemukan secara alami maupun dibuat secara sintetis, dan memiliki sifat-sifat seperti padat, transparan dengan sedikit kekeruhan, berkilauan, mudah terbakar, dan cenderung meleleh saat terpapar panas. Penggunaan resin sering kali digunakan untuk mengatasi proses korosi pada logam dengan menerapkan metode pelapisan. Proses pengeringan resin, terutama dalam campuran dengan katalis, memengaruhi waktu pengerasan dan kemampuan perekat resin pada material logam yang diuji. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi korosi pada material poros dengan menggunakan campuran resin dan katalis dengan perbandingan 1:15 dan 1:20. Proses pengujian korosi dilakukan dengan merendam spesimen uji dalam larutan air garam 3,5% selama 40 hari. Berat spesimen uji sebelum dan sesudah proses korosi akan diukur menggunakan timbangan digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran resin dan katalis dengan perbandingan 1:15 menghasilkan tingkat laju korosi yang lebih rendah daripada bahan mentah (row material) dan campuran resin dan katalis dengan perbandingan 1:20. Terjadi penurunan laju korosi sebesar 0,9114 x 10^-6 gr/menit pada campuran dengan perbandingan 1:15, sementara pada campuran resin 1:20, terdapat kecenderungan peningkatan laju korosi.
RANCANG BANGUN MESIN PENGERINGAN BUNGA ROSELLA DENGAN METODE PREKONDENSASI UDARA Zainudin, Zainudin; Safei, Safei; Widagdo, Tri
AUSTENIT Vol. 4 No. 02 (2012): AUSTENIT: Oktober 2012
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.529 KB)

Abstract

Motivasi dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat akan  pentingnya mengkonsumsi makanan obat tradisional yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan,  dengan dampak negatip yang rendah. Obyek penelitian adalah bunga Rosella  (Hybiscus Sabdariffa, Sp). Berasal dari tumbuhan perdu yang banyak tumbuh di sebagaian besar wilayah Indonesia. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan korelasi dari variabel-variabel yang berkaitan dengan proses pengeringan bunga Rosella. Metode yang diterapkan adalah kaji eksperimen terhadap sebuah mesin pengering. Kegiatan dimulai dengan rancang bangun mesin, dilanjutkan dengan pengujian kinerja. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium M&R Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya. Variabel utama penelitian adalah Prosentase kekeringan (ϕ, %), temperatur UDARA pengeringan (T) serta, waktu pengeringan (t)- Pada T= 500C, menghasilkan t = 10 jam, prosentase kekeringan,  ϕ= 10,2%- Pada T = 600C, menghasilkan t = 9 jam, prosentase kekeringan, ϕ = 9,8 %- Pada T = 700C, menghasilkan t = 6 jam, prosentase kekeringan, ϕ = 9,6 %Adapun data yang dipakai sembagai pebending adalah pada proses pengeringan konvensional melalui penjemuran, antara lain. - Lama pengeringan 3 hari, jika cuaca cerah- Prosentase kekeringan  bunga Rosella minimum 12 %
Manajemen Kepemimpinan Transformasional dalam Lembaga Pendidikan Islam: Tinjauan Konseptual dan Literatur Pepilina, Dini; Sumarno, Sumarno; Hilaluddin, Hilaluddin; Safei, Safei
ATH-THALIB: JURNAL PENELITIAN MAHASISWA Vol 2 No 1 (2024): ATH-THALIB
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Tanggamus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep dan implementasi kepemimpinan transformasional dalam manajemen lembaga pendidikan Islam melalui pendekatan studi pustaka. Kepemimpinan transformasional dipahami sebagai model kepemimpinan yang mengedepankan perubahan positif melalui pengaruh ideal, motivasi inspirasional, stimulasi intelektual, dan perhatian individual. Temuan menunjukkan bahwa prinsip-prinsip ini sejalan dengan nilai-nilai Islam seperti amanah, uswah hasanah, dan islah, sehingga memungkinkan integrasi antara visi religius dan inovasi pendidikan. Berbagai studi menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berkontribusi pada peningkatan kinerja guru, motivasi belajar siswa, serta pembentukan budaya organisasi yang kolaboratif dan religius. Namun, penerapannya masih menghadapi hambatan berupa keterbatasan pemahaman pemimpin, resistensi budaya organisasi, dan minimnya pelatihan kepemimpinan berbasis nilai Islam. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan profesional yang terintegrasi dengan prinsip-prinsip spiritual Islam untuk memperkuat efektivitas dan keberlanjutan kepemimpinan transformasional dalam pendidikan Islam.