Erlinawati Erlinawati
Program Studi Teknik Energi, Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Pengaruh Refluks dan Jumlah Tray Kolom Distilasi Dalam Proses Purifikasi Green Diesel Tania Oktavia; Lutpi Dwi Kurniawan; Ahmad Zikri; Erlinawati Erlinawati; K.A Ridwan
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia Vol 2 No 2 (2022): JPTI - Februari 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpti.108

Abstract

Green Diesel merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui dan mampu mengurangi ketergantungan energi nasional terhadap energi fosil. Hal ini dikarenakan green diesel dapat diproduksi dari minyak nabati dan limbah seperti minyak jelantah dengan proses hidrogenasi trigliserida menggunakan reaktor hydrotreating. Secara karakteristik minyak jelantah dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan green diesel karena mengandung trigliserida dan asam lemak bebas. Namun dari hasil green diesel yang diproduksi masih banyak mengandung fraksi selain diesel, sehingga masih perlu dilakukan proses pemisahan. Proses pemisahan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan kolom distilasi bubble cap tray. Pada penelitian ini dilakukan 2 kali percobaan yaitu distilasi menggunakan refluks dan distilasi tanpa refluks dengan variasi masing-masing jumlah tray (1,2,3, dan 4 tray) menggunakan 1500 ml crude green diesel dengan temperatur boiler 260 , temperatur kondensor dan refluks 10 . Waktu operasi yang digunakan 90 menit pada tiap variasi. Dari hasil penelitian, diperoleh kondisi optimum proses distilasi green diesel yaitu distilasi dengan refluks pada tray 1. Adapun hasil analisa karakteristik distilat berupa green diesel yaitu densitas sebesar 0,815 – 0,830 gr/cm3, viskositas kinematik sebesar sebesar 2,70 – 2,72 mm2/s, titik nyala sebesar 55 – 57,8oC, nilai kalor sebesar 44,95 MJ/kg atau 10736,4051 Cal/gr, dan cetane number sebesar 100,7 CN. Dari hasil analisa tersebut produk green diesel yang dihasilkan telah memenuhi standar Green Diesel European Standards EN15940:2016/A1:2018.
Prototype Alat Solar Water Heater Ditinjau dari Laju Alir Air dan Sudut Kemiringan Panel terhadap Perpindahan Panas Konveksi Ahmad Khairun Amala; Arif Setiono; Rizki Zulkarnain; Tarisa Tarisa; K. A. Ridwan; Erlinawati Erlinawati; Jaksen M. Amin; Tahdid Tahdid
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia Vol 2 No 11 (2022): JPTI - November 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpti.243

Abstract

Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau biasanya berlangsung dalam periode bulan april sampai september. Adanya potensi tersebut menjadi peluang yang baik untuk memanfaatkan energi sinar matahari sebagai energi terbarukan yang ramah lingkungan dan mudah didapatkan. Pemanfaatan energi sinar matahari sebagai sumber energi terbarukan perlu digalakkan dalam rangka menghemat penggunaan sumber energi fosil yang semakin menipis ketersediaannya. Paper ini menyajikan pemanfaatan energi sinar matahari sebagai pemanas air (solar water heater). Metode penelitian dilakukan berdasarkan eksperimen dengan menganalisis pengaruh laju air air (1,7; 1,9; 2,1; 2,3; 2,5) L/min dan sudut kemiringan panel (5o, 10o, 15o, 20o, 25o) terhadap temperatur air keluar dan perpindahan panas konveksi pada solar water heater dengan pipa collector stainless steel yang diberi pelapis cat berwarna hitam. Penelitian alat pemanas air ini dibuat melalui beberapa tahapan yaitu mengidentifikasi masalah, studi literatur, konsultasi dengan pembimbing, pembuatan alat, pengambilan data, analisa hasil percobaan dan pembuatan laporan. Berdasarkan hasil percobaan didapatkan hasil bahwa laju alir yang optimal yaitu 2,3 L/min dengan temperatur air keluar yang dihasilkan sebesar 63,50C. Sudut kemiringan optimal ada pada sudut kemiringan 200 karena menghasilkan temperature air output sebesar 63,50C. Nilai koefisien konveksi semakin besar dengan bertambahnya laju alir air.
Produksi Syngas Dari Proses Gasifikasi Biomassa Menggunakan Downdraft Gasifier Sebagai Gas Bakar Pada Motor Bakar Empat Tak Sania Okta Narega; Romy Apriansyah Ysf; Arizal Aswan; Fatria Fatria; Erlinawati Erlinawati; Hilwatullisan Hilwatullisan
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia Vol 2 No 11 (2022): JPTI - November 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpti.245

Abstract

Seiring dengan peningkatan teknologi yang semakin unggul, semakin besar pula industri kontemporer di Indonesia. namun perkembangan usaha ini sendiri mengabaikan limbah bisnis yang tidak dimanfaatkan sehingga limbah tersebut akan menjadi limbah yang mengganggu lingkungan. Teknologi pengolahan limbah ini efektif, hijau dan ramah lingkungan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan bantuan pemanfaatannya sebagai sumber energi terbarukan. Upaya penindakan limbah ini diatasi dengan.menggunakan metode teknologi gasifikasi. Gasifikasi adalah proses konversi termal pada bahan bakar padat sehingga menjadi gas mampu bakar (H2, CH4, dan CO). Penelitian dilakukan menggunakan seperangkat alat gasifikasi tipe downdraft dengan bahan baku berupa limbah kayu akasia dan tempurung kelapa sawit. Penelitian yang dilakukan pada Laboratorium Teknik Energi Politeknik Negeri Sriwijaya ini dimulai dengan proses preparasi bahan baku berupa pengeringan bahan baku berupa kayu akasia dan tempurung sawit sampai kadar airnya kurang dari 15%. Selanjutnya proses gasifikasi berdasarkan variasi bahan baku. Parameter proses yang diamati adalah pengaruh variasi bahan bakar limbah kayu akasia dan tempurung kelapa sawit pada reaktor gasifikasi terhadap stabilitas nyala engine; warna dan lama nyala api syngas; komposisi syngas serta energi spesifik yang dihasilkan. Dari hasil penelitian, komposisi syngas terbaik adalah pada variasi bahan baku tempurung kelapa sawit dengan karakteristik nyala api berwarna biru dan waktu nyala paling lama ±7 menit, nyala engine stabil dan energi spesifik yang dihasilkan paling besar yaitu 3406,0561kkal/kg.
Pengaruh Intensitas Cahaya dan Kemiringan Panel Terhadap Koefisien Laju Konveksi pada Pemanas Air Tenaga Surya Dimas Guunawan Prasetyo; M. Ramdan Okta Rian; Moh. Fakhri Athalah Kidam; Fatria Fatria; Ibnu Hajar; Sahrul Effendy; Erlinawati Erlinawati; Irawan Rusnadi
Jurnal Pendidikan dan Teknologi Indonesia Vol 2 No 11 (2022): JPTI - November 2022
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpti.251

Abstract

Indonesia sebagai salah satu negara dengan posisi geografis berada di garis khatulistiwa, membuat indonesia mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Konsumsi energi di Indonesia yang meningkat dan penggunaan sumber energinya yang dapat diperbaharui belum dimanfaatkan secara optimal, maka dari itu sinar matahari sebagai energi yang terbarukan dan ramah lingkungan digunakan sebagai media pemanas air bertenaga surya. Alat pemanas air tenaga surya merupakan alat untuk memanaskan air dengan memanfaatkan sumber energi matahari melalui panel kolektor. Dengan tingginya intensitas radiasi yang diperoleh yaitu sebesar 93000 Lux alat kolektor mampu menyerap panas dengan  lebih banyak sehingga menghasilkan temperatur yang paling tinggi yaitu 64°C. Intensitas Cahaya yang tinggi akan memberikan panas yang lebih maksimal pada proses pemanasan air dalam pipa kolektor dengan optimal. Pada sudut 25° dengan naiknya kemiringan dapat membuat perpindahan panas pada air lebih baik sehingga mampu menghasilkan temperatur air output tertinggi sebesar 64°C karena pada sudut 25° performa alat akan naik sehingga air yang lebih panas pada kolektor lebih mudah untuk mencapai tangki karena massa jenis air yang berada dibagian permukaan lebih mudah untuk bergerak naik.