Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERSEPSI HIZBUT TAHRIR INDONESIA (HTI) TERHADAP PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN TENTANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL Safriansyah, Safriansyah
Jurnal Ilmu Politik & Pemerintahan Lokal Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Jurnal Ilmu Politik & Pemerintahan Lokal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minuman berlakohol adalah satu penyebab dari kerusakan moral dan akhlak manusia. Banyak tindak kriminalitas dan asusila terjadi akibatnya. Indonesia memiliki sebuah Keppres No.3 tahun 1997 yang mengatur peredaran minuman beralkohol, kemudian di daerah Banjarmasin sesuai dengan prinsip otonomi daerah, berdasarkan Keppres tersebut maka dibuatlah sebuah perda yang mengatur peredaran minuman keras yaitu Perda No.27 tahun 2011. Perda ini dapat dikatakan masih prematur, karena belum mampu sepenuhnya menjamin dan mengatur peredaran dan pendistribusian minuman beralkohol. Terbukti dengan tindakan kejahatan yang masih ada, maka dapat dikatakan minuman beralkohol masih dapat dengan mudah dijumpai di Kota Banjarmasin. Terlepas dari itu semua, dalam tesis ini penulis mengangkat sebuah persepsi Islam, yakni tentang haramnya minuman beralkohol, dan bagaimana Islam memandang dan mengatur minuman beralkohol. Objek yang diambil adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Banjarmasin, karena ormas ini mempunyai visi dan misi untuk menegakkan dan menjalankan pemerintahan sesuai dengan Syariah Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan informan diambil secara purposive sampling, yakni yang mewakili adalah Ketua, Humas HTI, DPRD dalam hal ini Kabag Keuangan, Ketua Badan Legislasi, Kasat Pol PP. Dijelaskan dengan tipe deskriptif, eksplanatif, dan komparatif. Pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi dengan menggunakan teknik snow ball. Dari hasil penelitian HTI memandang kebijakan yang diambil yakni dengan adanya Perda ini adalah sesuatu yang bermasalah, baik secara tertulis ataupun prakteknya. Mereka berpendapat sesuatu yang haram yaitu minuman beralkohol harus dilarang total, karena lebih banyak mendatangkan mudharat daripada manfaat. Terhadap hasil dari retribusi minuman berlakohol, tidak ada apa-apanya, karena sangat kecil sekali. Untuk itu pemerintah harus memperhatikan suara mayoritas yang menolak adanya peredaran minuman beralkohol di Kota Banjarmasin. Pemerintah lebih memihak kepada kaum kapitalis, kepentingan ekonomi, dan menimbulkan ketidak adilan. Sehingga diharapkan HTI bahwa Pemerintah Kota yang pemimpinnya bahkan beragama Islam harus dengan tegas menolak dan melarang pengedaran minuman beralkohol, bukan secara parsial, tapi secara total.   Kata Kunci: Persepsi, Kebijkan Publik, Minuman Beralkohol/Minuman Keras  
SEBUAH KESENJANGAN IMPLEMENTASI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARS (IFRS), ANTARA TEORI, PRAKTIK DAN RISET PADA PERGURUAN TINGGI Anuar Syahdan, Saifhul; Safriansyah, Safriansyah; Lisandri, Lisandri
Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol 1, No 3 (2013): Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Desember 2013
Publisher : Program Studi Akuntansi FPEB UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jrak.v1i3.6697

Abstract

Development of accounting theory is a way of theory, practice and research. Three aspects of the accounting development is an integrated whole, which would form a logical reasoning embodied in engineering financial reporting to become a Conceptual Framework. In practical terms, the adoption of IFRS is not an option for Indonesia, but must, in the hope, foreign investment will continue to enter or even increased and we are not isolated in the international arena. Nobes ( 2010) in his book states that, the International Accounting Standards have an important role in developing countries. Adoption of IFRS is the cheapest way for these countries than setting its own standards. Since January 1 st, 2012, Indonesia has adopted IFRS, there is a gap or imbalance between academics accounting practices and understanding regarding the implementation of IFRS in Indonesia. It should be encouraged readiness for accountants, auditors, management, Tax Officials, and regulators and academics to begin adjusting to the provisions of IFRS
Analisis Faktor Risiko Pencemaran Mikroba Pada Produk Obat Tradisional (Studi Titik Kendali Kritis dalam Proses Produksi Obat Tradisional Bentuk Serbuk pada Perusahaan Jamu di Kalimantan Selatan). Safriansyah, Safriansyah; Suhartono, Suhartono; Joko, Tri
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 1, No 2 (2002): OKTOBER 2002
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.1.2.50 - 55

Abstract

ABSTRACT Background : Consuming the medicinal herbs has become the habitual legacy in Indonesian community. Powder packed medicinal herbs are enjoyed and commonly used. Some research result and the quality control activity of herbal medicine by legal institution proved that the powder herbs produks are not save from biological hazard yet, as some tixic fungsi are available in the market. Methods : This research used an observation study with the cross-sectional approach to observe the microbial contamination's risk factoring processing the herbal medicine. The samples of researches all the kind of herbal medicine, 13 product in from of powder produced by the herbal company in south Kalimantan in April and May 2002, by the Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) model Approach, this research determined 6 critical procedure, sorting procedure, washing procedure, drying procedure, pre-packaging product storage and primary packaging procedure whereas the microbial contamination level was measured to 3 parameter of microbial number from the end product, which were ALT (total bacteria), MPN Coliform and Kapang-Khamir. Results : Chi-square test’s result in the limited sample (fisher’s Exact Test) and also Rank Spearman correlation coefficient indicated a significant relationship between the implementation level of simplisia drying procedure and primary packaging procedure with the total bacteria contamination level (p < 0,05). Moreover, with the Rang Spearman correlation coefficient  test the research found the significant relationship between the implementation level of pre – packaging product storage producer and kapang khamir contamination level (P<0,05). There were no significant relationship between variable in the production process with the Coliform contamination level (MPN Coliform). The result of logistic regression analysis showed the effect between the simplisia storage procedure, sorting and the drying procedure to the total bacteria contamination level (ALT) in the end product. Recommendation : Therefore, to improve the quality of microbiological herbal powder product, especially in minimizing the total bacteria and Kapang-Khamir contamination, it is suggested to conduct some improvement in the implementation of simplisia storage procedure, sorting, drying, pre-packaging product storage and primary packaging.   Keywords = medicinal herb, microbial contamination. HACCP
The Influence of Incentives and Non-Incentives Tax on Profit Management Mujennah, Mujennah; Safriansyah, Safriansyah; Tanu, Kevin
Journal of Governance Risk Management Compliance and Sustainability Vol. 1 No. 2 (2021): October Volume
Publisher : Center for Risk Management & Sustainability and RSF Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.28 KB) | DOI: 10.31098/jgrcs.v1i2.701

Abstract

Disclosure of financial statement information for companies in Indonesia is very important, especially for stakeholders who do not have access to company information, especially in profit management, so that stakeholders are able to make the right decisions. Profit management is a managerial activity for management in influencing and interfering with financial statements. Public companies have benefited greatly because the effective tax rate of the company will become smaller so that the company is able to manage profits. Effective tax planning methods through tax incentives and non-tax incentives can help and provide convenience for companies in their profit management. Researchers want to find out how incentive taxes and non-incentive taxes affect profit management. The first results of the study showed that two variables of projected tax incentives with tax planning and deferred tax expense, as well as one variable non-incentive tax projected through leverage, had no effect on profit management. The second results of these studies showed that two other tax incentive variables were projected with the current tax expense and the number of shares paid, and the projection of one non-incentive variable of tax through variable capital intensity ratio had an effect on profit management. Researchers found difficulties when analyzing profit management since not all companies have positive test results against profit management values; there was a company with negative profit management values. The differences between this study to other researchers were the object and variable of research.
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA GROSIR SEMBAKO TOKO ADA HARAPAN Amri, Riki Chairul; Lidiya, W; Safriansyah, Safriansyah
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol 27 No 1 (2022): Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) April
Publisher : LPPM UNIVERSITAS BINA INSAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/jurmek.v27i1.1694

Abstract

Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat kepuasan yang diterima konsumen dari harga dan kualitas pelayanan yang dilakukan toko Ada Harapan, (2) mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi kepuasan konsuman Toko Ada Harapan. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah : kepuasan konsumen (Y). Variabel independen dalam penelitian ini adalah : Harga produk (X1), Kualitas pelayanan (X2). Teknik pengumpulan data yaitu dengan kuesioner dan observasi. 1. Berdasarkan analisis diskriptif dapat diketahui memberikan penilaian baik hal tersebut disesuaikan interval yang ada dimana kualitas pelayanan yaitu dengan skor rata-rata sebesar 3,81 (baik) dan harga yaitu dengan skor rata-rata 3,84 (baik). Serta penilaian responden pada variabel kepuasan konsumen dengan skor rata-rata sebesar 3,90 (baik). Hasil analisis regresi berganda dapat kita simpulkan bahwa kualitas pelayanan (X1) dapat mempengaruhi kepuasan konsumen dengan koefisien regresi sebesar 0,007 dan harga (X2) dapat mempengaruhi kepuasan konsumen dengan koefisien regresi sebesar 0,034. Hasil uji korelasi berganda (R) dapat diketahui bahwa setiap terjadi kenaikan pada variabel kualitas pelayanan dan harga produk maka akan meningkatkan kepuasan konsumen secara rata-rata sebesar 74,7%. Dan dari hasil uji koefisien determinasi berganda (R2) varibel kualitas pelayanan dan harga produk secara Bersama mempengaruhi kepuasan konsumen sebesar 55,8% sedangkan sisanya sebesar 54,2% dipengaruhi variabel lain dapat berupa citra merek, lingkungan, dan iklan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kepuasan konsumen.
Fiberglass Boat Repair Training on Meosbekwan Island, Ayau Islands, Raja Ampat Ruzuqi, Rezza; Samaila, Muh. Akhsan; Amri, Irman; Firdani, Arief Nasrul; Safriansyah, Safriansyah
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2023): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v6i2.3331

Abstract

Meosbekwan Island is one of the outermost islands of Indonesia which is administratively located in the Raja Ampat district. Generally, the Meosbekwan people work as fishermen who use boats less than 12 meters in size as the main means of transportation. Most ships are made of Fiber-reinforced plastic (FRP) or Fiberglass-reinforced Polymer Composite Materials. The condition of the area, surrounded by coral reefs, so that many ships were damaged because they hit the reef. The ship repair process is very difficult, because the condition of the area is far from urban areas. In general, the ship repair process adjusts to the level of damage. On the island of Meosbekwan, the ship's damage to the lower hull was torn and porous. The use of appropriate repair standards, needs to be applied so that the ship provides a sense of security and comfort for users. The procedure for repairing a damaged fiberglass boat consists of removing the outer layer until a solid part is found, then filling the damaged part with a resin-catalyst alloy reinforced with fiberglass Woven Roven 600 and Chopped Strand Mat 450. The number and variety of layers are adjusted by reference. The repair method used is the Hand Lay Up method. During the activity, one of the boats was completed together with the fishing community of Meosbekwan Island.
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA GROSIR SEMBAKO TOKO ADA HARAPAN Amri, Riki Chairul; Lidiya, W; Safriansyah, Safriansyah
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Vol 27 No 1 (2022): Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) April
Publisher : LPPM UNIVERSITAS BINA INSAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32767/jurmek.v27i1.1694

Abstract

Penelitian bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat kepuasan yang diterima konsumen dari harga dan kualitas pelayanan yang dilakukan toko Ada Harapan, (2) mengetahui variabel mana yang paling dominan mempengaruhi kepuasan konsuman Toko Ada Harapan. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah : kepuasan konsumen (Y). Variabel independen dalam penelitian ini adalah : Harga produk (X1), Kualitas pelayanan (X2). Teknik pengumpulan data yaitu dengan kuesioner dan observasi. 1. Berdasarkan analisis diskriptif dapat diketahui memberikan penilaian baik hal tersebut disesuaikan interval yang ada dimana kualitas pelayanan yaitu dengan skor rata-rata sebesar 3,81 (baik) dan harga yaitu dengan skor rata-rata 3,84 (baik). Serta penilaian responden pada variabel kepuasan konsumen dengan skor rata-rata sebesar 3,90 (baik). Hasil analisis regresi berganda dapat kita simpulkan bahwa kualitas pelayanan (X1) dapat mempengaruhi kepuasan konsumen dengan koefisien regresi sebesar 0,007 dan harga (X2) dapat mempengaruhi kepuasan konsumen dengan koefisien regresi sebesar 0,034. Hasil uji korelasi berganda (R) dapat diketahui bahwa setiap terjadi kenaikan pada variabel kualitas pelayanan dan harga produk maka akan meningkatkan kepuasan konsumen secara rata-rata sebesar 74,7%. Dan dari hasil uji koefisien determinasi berganda (R2) varibel kualitas pelayanan dan harga produk secara Bersama mempengaruhi kepuasan konsumen sebesar 55,8% sedangkan sisanya sebesar 54,2% dipengaruhi variabel lain dapat berupa citra merek, lingkungan, dan iklan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap kepuasan konsumen.