Parmilah Parmilah
Akademi Keperawatan Alkautsar Temanggung

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Bagi Palang Merah Remaja (PMR) Meningkatkan Kesiapan Menolong Korban Kecelakaan (First Aid Education for Youth Red Cross Improve Readiness to Help Accident Victim) Retno Lusmiati Anisah; Parmilah Parmilah
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jkanwvol8.v9i2.104

Abstract

Accidents can happen anywhere and anytime, especially at school. There is a grace period that must be filled by a trained first aid until the victim is helped by medical personnel. First Aid for Accidents (P3K) at school, often provided by members of the Youth Red Cross (PMR). PMR's knowledge and attitude will affect the speed and accuracy in helping victims. Complications or disabilities due to accidents at school can be prevented if first aid is provided quickly and precisely. Several studies have found that the behavior of helping accident victims among students tends to be low, as is the case for PMR Wira members. The purpose of this scientific article is to determine the effect of education about first aid on the readiness to help PMR Wira members. This scientific paper uses a one group pre test post test design research design. The sample technique used was purposive sampling method of 32 respondents. Collecting data using a valid and reliable help readiness questionnaire. Data analysis using the Wilcoxon test.  Readiness to help before being given education was at a sufficient level and less, respectively, as many as 16 students (50%), and as many as 32 students (100.0%) were at a good level after being given education about first aid.  There is a significant difference in the level of readiness to help PMR Wira members before and after being given intervention (p = 0.000 <0.05). The results of the study are expected to be a reference for community nurses to develop nursing care in the school area, especially in increasing the readiness to help accident victims for students who are members of PMR Wira, with education on P3K on an ongoing basis. Kecelakaan dan dapat terjadi dimana dan kapan saja terutama di sekolah. Ada masa tenggang yang harus diisi oleh penolong pertama terlatih sampai korban ditolong oleh tenaga medis. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di sekolah, seringkali diberikan oleh  anggota Palang Merah Remaja (PMR). Pengetahuan dan sikap PMR akan mempengaruhi kecepatan dan ketepatan dalam menolong korban. Komplikasi atau kecacatan akibat kecelakaan di sekolah bisa dicegah jika pertolongan pertama diberikan dengan cepat dan tepat. Beberapa penelitian menemukan bahwa perilaku menolong korban kecelakaan pada siswa cenderung rendah, begitu pula pada anggota PMR Wira.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang P3K terhadap  kesiapan menolong anggota PMR Wira.  Karya tulis ilmiah ini menggunakan desain penelitian one group pre test post test design. Tehnik sampel yang digunakanan dengan metode purposive sampling sebanyak 32 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kesiapan menolong yang sudah valid dan reliabel. Analisa data menggunakan Wilcoxon test. Kesiapan menolong sebelum diberikan edukasi berada pada tingkat cukup dan kurang masing-masing sebanyak 16 siswa (50%), dan sebanyak 32 siswa (100,0%) berada pada tingkat baik sesudah diberikan edukasi tentang P3K.  Ada perbedaan yang signifikan pada tingkat kesiapan menolong anggota PMR Wira sebelum dan sesudah diberikan intervensi (p= 0,000< 0,05). Hasil penelitian diharapkan bisa menjadi acuan bagi perawat komunitas untuk mengembangkan asuhan keperawatan di area sekolah, terutama dalam peningkatan kesiapan menolong korban kecelakaan bagi siswa anggota PMR Wira, dengan edukasi tentang P3K secara berkelanjutan.
Persepsi Mahasiswa Tentang Umpan Balik pada Laporan Kasus yang Kondusif dalam Mencapai Nilai Akhir Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah Kompetensi II Parmilah Parmilah
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Nilai akhir mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah Kompetensi II dipengaruhi oleh kualitas laporan asuhan keperawatan yang dibuat oleh mahasiswa. Untuk meningkatkan pencapaian nilai laporan praktik klinik mahasiswa diberikan bimbingan dalam menyusun laporan praktik klinik melalui pemberian umpan balik pada laporan tersebut. Umpan balik yang diberikan pada laporan praktik dapat tertulis pada laporan praktik ataupun lisan pada saat mahasiswa konsultasi laporan, baik tidaknya kualitan laporan mahasiswa tergantung pada persepsi mahasiswa terhadap umpan balik tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adakah hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap umpan balik pada laporan dengan nilai akhir mahasiswa pada Mata Kuliah KMB Kompetensi II. Metode: Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilaksanakan tanggal 8 sampai dengan 19 Juni 2015. Responden penelitian sebanyak 55 mahasiswa yang ditentukan secara acak dengan jumlah sampel sejumlah 30 mahasiswa. Pengumpulan data dengan kuesioner dengan metode analisa data univariat dan bivariat menggunakan rumus Pearson’s Product Moment Coefisien. Hasil: Hasil penelitian menunjukan nilai akhir mahasiswa pada Mata Kuliah KMB Kompetensi II 76,7 % sangat memuaskan, persepsi mahasiswa terhadap umpan balik 53,4 mahasiswa merasa senang dan termotivasi dan 46,7% mahasiswa menjadikan umpan balik tersebut sebagai dasar untuk memperbaiki laporannya. Terdapat hubungan yang tinggi antara persepsi mahasiswa tentang umban balik yang kondusif dalam mencapai nilai akhir dengan nilai akhir mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah Kompetensi II dengan koefisien korelasi sebesar 0,60. Rekomendasi : Temuan penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk peningkatan kualitas bimbingan pada mahasiswa praktik melalui peningkatan berbagai faktor yang mempengaruhi nilai akhir praktik khususnya dalam peningkatan kualitas laporan asuhan keperawatan sehingga akan tercapai nilai akhir mata kuliah praktik klinik. Disamping itu perlu juga diteliti tentang apakah ada faktor lain selain persepsi mahasiswa terhadap umpan balik yang mempengaruhi kualitas laporan mahasiswa.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Putri dengan Metode Ceramah Melalui Media Audiovisual Terhadap Peningkatan Pengetahuan Nur Gilang Fitriana; Parmilah Parmilah; Ratna Kurniawati
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 6 No. 1 (2020)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.47 KB)

Abstract

Latar belakang : Remaja adalah suata masa kehidupan individu dimana terjadi eksplorasi psikologis untuk menentukan identitas diri. Pemenuhan kebutuhan seksual remaja bervariasi. Ketidakpahaman remaja terhadap reproduksi sangat berpotensi timbul perilaku menyimpang seksual. Maka untuk menjembatani itulah dikalangan remaja itu sendiri perlu diberi pengetahuan yang cukup terhadap permasalahan reproduksi remaja sehingga akan menyelamatkan mereka dari perilaku seksual yang menyimpang. Tujuan : mengidentifikasi pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja putri dengan metode ceramah melalui media audiovisual terhadap peningkatan pengetahuan. Metode : pendekatan eksperimen, dilakukan dengan jumlah sampel 35 siswi remaja putri, dengan desain one group pre-test post-test. Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner. Data dianalisa dengan wilocoxon. Hasil : tingkat pengetahuan siswi putri sebelum diberikan intervensi pendidikan kesehatan 21 responden (60%) berpengetahuan cukup, sebanyak 14 responden (40%), setelah diberikan intervensi pendidikan kesehatan reproduksi 3 responden (8,6%), 32 responden (91,4%) berpengetahuan baik. Simpulan : pengetahuan siswi sebelum diberikan intervensi mayoritas berada pada tingkat pengetahuan cukup sebanyak 21 siswa (60,0%) dan sisanya sebanyak 14 siswi berada pada tingkat pengetahuan baik, sedangkan sesudah diberikan intervensi, mayoritas berada pada tingkat pengetahuan baik sebanyak 32 siswa (91,4%) dan sisanya sebanyak 3 siswi berada pada tingkat pengetahuan cukup.
Upaya Penyelesaian Masalah Defisit Pengetahuan Tentang Program Diet Hipertensi Melalui Tindakan Edukasi Diet Parmilah, Parmilah; Maryani, Anita; Wulandari, Tri Suraning
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.103

Abstract

Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistolik atau diastolik di atas nilai normal yang terjadi secara terus-menerus sehingga meningkatkan keras jantung dalam memompa darah. Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor 3 (tiga) setelah stroke dan tuberkulosis yaitu 23,7% dari total 1,7 juta kematian di Indonesia pada tahun 2016. Masalah keperawatan yang sering muncul pada penderita hipertensi adalah perfusi jaringan otak tidak efektif, nyeri akut, intoleransi aktivitas dan defisit pengetahuan. Defisit pengetahuan tentang diet hipertensi adalah keadaan dimana tidak ada atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan diet hipertensi, masalah ini biasanya ditandai oleh ketidakakuratan mengikuti perintah, ketidakakuratan melakukan tes, perilaku tidak tepat, dan kurang pengetahuan. Tindakan keperawatan utama untuk mengatasi defisit pengetahuan adalah edukasi diet. Yang dilakukan dengan mengajarkan pengelolaan faktor risiko dan diet perilaku hidup sehat yang meliputi konsep hipertensi dan pengaturan diet. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan sejauh mana edukasi diet dapat menyelesaikan masalah defisit pengetahuan tentang diet hipertensi. Metode penelitian ini adalah studi kasus kualitatif dengan menggunakan kriteria inklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi diet hipertensi dapat mengatasi masalah defisit pengetahuan tentang diet hipertensi dengan peningkatan pengetahuan dari skala 3 (sedang) menjadi skala 5 (meningkat). Dengan demikian, terjadi peningkatan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi diet.
Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat Jahe Untuk Menurunkan Nyeri Akut Pada Lansia Penderita Hipertensi Indira Zulkarnain, Fahdina Nia; Anisah, Retno Lusmiati; Parmilah, Parmilah
Jurnal Keperawatan Karya Bhakti Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56186/jkkb.163

Abstract

AbstrakHipertensi adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas tingkat normal, yaitu melebihi 140/90 mmHg. Prevalensi global hipertensi tahun 2019 adalah mencapai 34,1%, meningkat dari 25,8% pada seorang dewasa (30-79 tahun). Dampak hipertensi adalah palpitasi, kelelahan, ansietas, tremor otot, nyeri kepala, epistaksis pandangan kabur atau ganda, sulit tidur, dan nyeri akut. Salah satu penyebab nyeri akut adalah tekanan darah meningkat. Salah satu tindakan non-farmakologis yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri yang berfokus pada terapi rendam kaki dengan air hangat jahe. Jahe merah mengandung berbagai komponen seperti lemak, protein, zat pati, oleoresin (gingerol), dan minyak atsiri, bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan memberikan efek relaksasi sehingga dapat mengurangi rasa nyeri. Tujuan penelitian untuk memberikan gambaran tentang efektivitas terapi rendam kaki dengan air hangat jahe untuk menurunkan nyeri akut pada lansia penderita hipertensi.Metode penelitian ini menggunakan studi kasus. Hasil penelitian kedua responden setelah diberikan terapi rendam kaki dengan air hangat jahe selama 7 hari, mengalami mengalami penurunan tekanan darah penurunan tingkat nyeri. Responden 1 dari tekanan darah 146/98 mmHg dengan skala nyeri 5 menjadi 125/85 mmHg dengan skala nyeri 2 sedangkan responden 2 dari tekanan darah dan 158/110 mmHg dengan skala nyeri 6 menjadi 112/85 mmHg dengan skala nyeri. Kesimpulannya, pemberian terapi rendam kaki dengan air hangat jahe efektif untuk menurunkan nyeri akut pada lansia penderita hipertensi. Kata Kunci : Hipertensi; Lansia; Nyeri Akut; Rendam Kaki Air Hangat Jahe AbstractHypertension is a condition where a person experiences an increase in blood pressure above normal levels, namely exceeding 140/90 mmHg. The global prevalence of hypertension in 2019 was 34.1%, an increase from 25.8% in adults (30-79 years). The effects of hypertension are palpitations, fatigue, anxiety, muscle tremors, headaches, blurred or double vision epistaxis, difficulty sleeping, and acute pain. One of the causes of acute pain is increased blood pressure. One non-pharmacological action that can be taken is pain management which focuses on foot soak therapy with warm ginger water. Red ginger contains various components such as fat, protein, starch, oleoresin (gingerol), and essential oils, which are useful for lowering blood pressure and providing a relaxing effect so that it can reduce pain. The aim of the research is to provide an overview of the effectiveness of foot soak therapy with warm ginger water to reduce acute pain in elderly people with hypertension.This research method uses a case study. The research results of the two respondents, after being given foot soak therapy with warm ginger water for 7 days, experienced a decrease in blood pressure and a decrease in pain levels. Respondent 1 from blood pressure 146/98 mmHg with a pain scale of 5 to 125/85 mmHg with a pain scale of 2 while respondent 2 from blood pressure and 158/110 mmHg with a pain scale of 6 to 112/85 mmHg with a pain scale.In conclusion, providing foot soak therapy with warm ginger water is effective in reducing acute pain in elderly people with hypertension. Keyword : Hypertension; Elderly; Acute Pain; Ginger Warm Water Foot Soak Therapy