Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KECACINGAN PADA MURID SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Saharman, Salni; Mayulu, Nelly; Hamel, Rivelino
JURNAL KEPERAWATAN Vol 1, No 1 (1): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v1i1.2231

Abstract

Abstract: Dewormy is a chronic endemic disease caused one or more worms that enter into the human body, with the highest prevalence found in children. Dewormy can be affected by several factors, namely environmental factors, personal hygiene (cleanliness), social economy, and the level of knowledge of the parents. Personal Hygiene is an act to maintain the cleanliness of one's health and well-being, both physical and psychic. The research was carried out with methods, selection of cross-sectional samples performed 3 stages, namely with proportional stratified sampling, purposive sampling and simple random sampling. A sample of 110 respondents.Analyzed data with chi-square statistical test of the significance level (α) of 0.05.. The results showed that out of 110 study subjects, known to students with good personal hygiene status as many as 82 people (74.5%) and less well as many as 28 people (25.5%). Laboratory results for the category of positive Dewormy amounted to 20% (22 people) and the negative category Dewormy is equal to 80% (88 people). 22 students who positively Dewormy, known around 16 people (72,7,1%) with poor personal hygiene, and about 6 people (27.3%) with good personal hygiene.The conclusion of this research that there is a meaningful relationship between personal hygiene with Dewormy on primary school student with p value = 0.001. Keywords: Personal Hygiene, Dewormy, Ascaris Lumbricoides, Hookworm Abstrak: Kecacingan merupakan penyakit endemik kronik yang diakibatkan satu atau lebih cacing yang masuk ke dalam tubuh manusia, dengan prevalensi tertinggi terdapat pada anak-anak. Kecacingan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor lingkungan, personal hygiene (kebersihan diri), sosial ekonomi, dan tingkat pengetahuan orang tua. Personal Hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan, baik fisik maupun psikisnya.. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode cross sectional, pemilihan sampel dilakukan 3 tahap yaitu dengan purposive stratified sampling, proporsional sampling dan simple random sampling. Sampel 110 responden. Analisa data dengan  uji statistik chi square , alternative Fisher’s Exact Test dengan tingkat kemaknaan (α) 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 110 subjek penelitian, diketahui murid dengan status personal hygiene baik sebanyak 82 orang (74,5%) dan kurang baik sebanyak 28 orang (25,5%). Hasil laboratorium untuk kecacingan dengan kategori positif kecacingan sebesar 20% (22 orang) dan dengan kategori negatif kecacingan sebesar 80% (88 orang). Dari 22 murid yang positif kecacingan, diketahui sekitar 16 orang (72,7,1%) dengan personal hygiene kurang baik dan sekitar 6 orang (27,3%) dengan personal hygiene baik. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan kecacingan pada murid sekolah dasar dengan nilai p value = 0,001. Kata Kunci: Personal Hygiene, Kecacingan, Ascaris Lumbrocides, Hookworm
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD KOTAMOBAGU Saharman, Salni; Sunarno, Rita Dewi
Jurnal Kebidanan VOLUME 15, NO.01 JUNI 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v15i01.572

Abstract

Latar Belakang : Kualitas pelayanan kesehatan tidak terlepas dari hasil kerjasama seluruh komponen sumber daya khususnya adalah Sumber Daya Manusia (SDM). SDM keperawatan merupakan salah satu sumber daya yang penting dan sebagai ujung tombak untuk mencapai tujuan rumah sakit. Oleh karena itu, perawat yang berkinerja baik sangat diperlukan. Penurunan kinerja perawat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor terutama adalah faktor motivasi kerja dari perawat itu sendiri. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat diruang rawat inap RSUD Kotamobagu. Metode penelitian : Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analitik yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan Untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember tahun 2022. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian adalah total sampling dengan 54 sampel. Data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan uji menggunakan uji chi square dengan menggunakan tingkat kemaknaan 95% dengan tingkat signifikan ? = 0,05. Hasil Penelitian : Hasil uji Chi-Square dari variabel hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat diruang rawat inap RSUD Kotamobagu. Hasil uji statistika didapat p value = 0,001. Penutup : Sebagian besar responden memiliki Motivasi Kerja baik sebanyak 29 responden (53,7 %) dan Kinerja baik sebanyak 36 responden (66,7 %). Hasil penelitian ini Hendaknya dapat menjadi masukkan yang positif bagi pihak Rumah Sakit dan pimpinan agar dapat mempertahankan bahkan meningkatkan motivasi kerja perawat, karena Apabila motivasi kerja perawat baik, maka perawat dapat bekerja secara maksimal sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik pula. Kata Kunci : Motivasi Kerja dan Kinerja Perawat
Hubungan hipertensi dengan kejadian stroke di RSUD Kotamobagu Saharman, Salni; Winarto, Eko
Gema Wiralodra Vol. 14 No. 1 (2023): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gw.v14i1.349

Abstract

Stroke is the second leading cause of death and the third leading cause of disability in the world. Stroke according to the World Health Organization (WHO) is a condition in which clinical signs develop rapidly in the form of focal and global neurologic deficits that can be severe and last for 24 hours or more and or can cause death, without any other obvious cause other than vascular. This study aims to determine the relationship between Hypertension and stroke event in the inpatient room at RSUD Kotamobagu. Method of Research on This study used a descriptive analytic research design using a cross sectional approach. The number of samples in this study were 137 respondents. The sampling technique is by systemati random sampling. Research Results : This is evidenced by the statistical test p = 0.001 < = 0.05) the correlation coefficient (r) = 1.000 indicates a very strong relationship. It is proven that patients who suffer from hypertension have a great risk of suffering from stroke. Conclusions and Suggestions Based on the results of research on the relationship between hypertension and stroke events at RSUD Kotamobagu which was conducted on 137 respondents, the results obtained were: The highest proportion of hypertension was 93.43%, the highest proportion of stroke was 93.43%. There is a relationship between hypertension and the incidence of stroke in RSUD Kotamobagu. Suggestions for the Hospital to be able to publish to the wider community the impact caused by hypertension if it is not handled properly and quickly because it can cause a stroke.
PENINGKATAN PELAYANAN PATIENT CENTERED CARE MELALUI PENERAPAN EVIDENCE BASED NURSING: SYSTEMATIC REVIEW Saharman, Salni; Dewi Sunarno, Rita; Sayekti Heni Sunaryanti, Sri
Avicenna : Journal of Health Research Vol 6, No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v6i2.944

Abstract

Rancangan Model Kepemimpinan dan Manajemen Kepala Ruangan Berbasis Patricia Benner Theory di Ruang Rawat Inap BLUD RSUD Kota Kotamobagu Saharman, Salni; Dedi, Blacius; Nurhayati, Susi; Trihapsari, Shindi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i7.15754

Abstract

Kepala ruangan memegang peranan penting dalam keberhasilan pelayanan keperawatan melalui fungsi manajemen,karena berdampak dalam peningkatan mutu pelayanan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan Rancangan Model kepemimpinan dan manajemen kepala ruangan berbasis Patricia Benner di ruang rawat inap BLUD RSUD Kotamobagu. Penelitian ini menggunakan desain fenomenologi eksploratif dengan metode focus group discussion dan Action Research dengan metode Workshop Pakar. Partisipan FGD adalah 12 orang kepala ruangan, dan Partisipan saat Workshop pakar adalah 24 orang melalui teknik purposive sampling. Data yang dikumpulkan berupa hasil rekaman, catatan lapangan, Hasil Workshop pakar yang dianalisis dengan mene rapkan teknik Collaizi. Keabsahan data dijamin dengan memenuhi prinsip credibility, dependability, confirmability, dan transferability. Penelitian ini mengidentifikasi enam tema utama: (1) Kompetensi dalam peran organisasi; (2) Fungsi manajemen yang efektif; (3) Peran kepala Ruangan; (4) Perencanaan dan pengarahan ; (5) Pengendalian dan pengawasan; (6) Manajemen Konflik dan Penyelesaian Masalah. Model kepemimpinan dan manajemen kepala ruangan berbasis patricia Benner Theory ini dapat menjadi panduan dalam Menyusun rencana strategi bidang Keperawatan dapat dimodifikasi oleh BLUD RSUD Kotamobagu guna meningkatkan kemampuan leadership dan kemampuan mengelola fungsi manajemen keperawatan kepala ruangan.
Improving Patient Centered Care Through Implementation Evidence Based Nursing: A Systematic Review Saharman, Salni; Sunarno, Rita Dewi
Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo) Vol 10 No 02 (2022): DESEMBER
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jpd.v10i2.1756

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Evidence- Based Practice digunakan oleh perawat sebagai pemberi pelayanan asuhan keperawatan yang baik karena pengambilan keputusan klinis berdasarkan pembuktian. Patient centered care merupakan suatu pendekatan inovatif terhadap perencanaan, pemberian, dan evaluasi atas pelayanan kesehatan yang didasarkan pada kemitraan yang saling menguntungkan antara pemberi layanan kesehatan, pasien dan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan pelayanan patient centered care melalui penerapan Evidence Based Practice. Metode penelitian ini menggunakan sistematika review yaitu penelitian kepustakaan yang mengkaji jurnal kesehatan yang berkualitas secara kritis, yang telah disaring dengan kriteria inklusi dan menggunakan beberapa database Google Scholar,Pubmed, Science Direct dan Research Gate sebagai literasi dalam penelitian ini. Ada 250 jurnal sesuai kata kunci yang disaring menjadi 7 jurnal sesuai tema dan dianalisis yang mengkaji tentang peningkatan pelayanan patient centerd care dengan penerapan Evidence Based Practice. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Evidence Bases Practice berpotensi meningkatkan pelayanan patient centered care. Kesimpulan: Evidence Based Practice dapat diterapkan dengan baik sehingga berpotensi meningkatkan pelayanan keperawatan patient centered care, dan dapat memberikan dukungan pada kelembagaan formal dan informal terkait dengan PCC dan EBP; serta memupuk pendekatan multidisiplin dan multiarah untuk perawatan dan komunikasi yang memfasilitasi penerapan EBP dan PCC. Kata kunci: Patient Centered Care; Evidence Based Practice;, Keperawatan, IMPROVING PATIENT CENTERED CARE SERVICES THROUGH THE IMPLEMENTATION OF EVIDENCE BASED NURSING: SYSTEMATIC REVIEW ABSTRACT Background: Evidence-Based Practice is used by nurses as providers of good nursing care because clinical decision making is based on evidence. Patient centered care is an innovative approach to the planning, delivery, and evaluation of health services based on mutually beneficial partnerships between health care providers, patients and families. The purpose of this study was to find out how to improve patient centered care services through the application of Evidence Based Practice. This research method uses a systematic review, namely literature research that examines quality health journals critically, which has been filtered with inclusion criteria and uses several databases of Google Scholar, Pubmed, Science Direct and Research Gate as literacy in this study. There are 250 journals according to keywords which are filtered into 7 journals according to themes and analyzed which examine the improvement of patient-centered care services with the application of Evidence Based Practice. The results of the study indicate that the application of Evidence Bases Practice has the potential to improve patient centered care services. Conclusion: Evidence Based Practice can be implemented properly so that it has the potential to improve patient centered care nursing services, and can provide support to formal and informal institutions related to PCC and EBP; and fostering a multidisciplinary and multidirectional approach to care and communication that facilitates the implementation of EBP and PCC.