Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penapisan Fitokimia dan Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Safira Nafisa; Greesty Finotory Swandiny; Erlindha Gangga; Yulianita Ariefiyanty Zaenudin
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 19 No 2 (2021): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jifi.v19i2.1095

Abstract

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang digunakan secara luas untuk berbagai penyakit termasuk infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas ekstrak etanol 70% dan 96% daun Citrus aurantifolia terhadap mikroba penyebab infeksi pada manusia, antara lain Staphylococcus aureus, Salmonella typhi, Escherichia coli, dan Candida albicans secara in vitro. Penapisan fitokimia dilakukan untuk memprediksi metabolit sekunder yang berperan dalam aktivitas antimikroba daun Citrus aurantifolia. Aktivitas antimikroba ditentukan menCitrus aurantifolia S. is a traditional medicinal plant that is widely used for various diseases including infections. This study aims to test the in vitro antimicrobial activity of 70% and 96% ethanolic extract of Citrus aurantifolia leaves to microbes that cause infection in humans, including Staphylococcus aureus, Salmonella typhi, Escherichia coli, and Candida albicans. Phytochemical screening was carried out to predict secondary metabolites that play a role in the antimicrobial activity of Citrus aurantifolia leaves. The antimicrobial activity was determined using agar diffusion method with disc paper and well diffusion method. Phytochemical screening showed that simplicia powder, 70% ethanol extract, and 96% ethanol extract from Citrus aurantifolia leaves contained flavonoids, coumarin, saponins, tannins, steroids / triterpenoids, and essential oils. This study showed that 70% and 96% ethanol extract of Citrus aurantifolia leaves can inhibit the growth of Staphylococcus aureus, Salmonella typhi, and Escherichia coli bacteria. It can be concluded that the ethanol extract of Citrus aurantifolia leaves is potential to be developed as an antibacterial product.ggunakan metode difusi agar dengan kertas cakram dan metode difusi sumuran. Penapisan fitokimia menunjukkan bahwa baik serbuk simplisia, ekstrak etanol 70%, dan ekstrak etanol 96% dari daun Citrus aurantifolia mengandung metabolit sekunder flavonoid, kumarin, saponin, tanin, steroid/triterpenoid, dan minyak atsiri. Ekstrak etanol 70% dan 96% daun Citrus aurantifolia dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Salmonella typhi, dan Escherichia coli. Dengan demikian dapat disimpulkan ekstrak etanol daun Citrus aurantifolia berpotensi dikembangkan sebagai produk antibakteri.
Studi Potensi Antioksidan, Antidiabetes dan Toksisitas dari Ekstrak Metanol Daun Mahang-mahangan (Macaranga alorobinsonii Whitmore) Greesty F. Swandiny; Swasono R. Tamat; Akhmad Darmawan; Gian Primahana
SAINSTECH FARMA Vol 10 No 2 (2017): Sainstech Farma Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.052 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v10i2.373

Abstract

Tumbuhan Macaranga yang disebut Mahang-mahangan diketahui memiliki bioaktivitas sebagai antikanker dan antioksidan. Salah satu jenis Macaranga yang belum banyak diteliti adalah dari spesies Macaranga Allorobinsonii. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bioaktivitas Daun Macaranga allorobinsonii. Daun Macaranga allobinsonii diekstraksi dengan menggunakan metanol, kemudian esktrak kental yang diperoleh dilakukan uji penapisan fitokimia didapatkan hasil mengandung flavonoid, tanin dan saponin. Hasil penelitian pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH terhadap ekstrak kental metanol didapat nilai IC50 sebesar 21,75 ppm dibandingkan kontrol positif Vitamin C dengan nilai IC50 sebesar 2,18 ppm. Dari hasil uji aktivitas antioksidan tersebut menunjukkan bahwa ekstrak yang menjadi sampel uji pada penelitian ini bersifat kuat. Sedangkan uji aktivitas antidiabetes dengan metode penghambatan α-glukosidase terhadap ekstrak kental metanol didapat nilai IC50 sebesar 21,75 ppm dibandingkan kontrol positif Acarbose dengan nilai IC50 10,51 ppm menunjukkan bahwa ekstrak bersifat aktif. Kemudian dari hasil uji toksisitas BSLT didapat LC50 sebesar 38,78 ppm bersifat aktif.
Uji Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol 70% Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.) Terstandar Risma Marisi Tambunan; Greesty Finotory Swandiny; Sarah Zaidan
SAINSTECH FARMA Vol 12 No 2 (2019): Sainstech Farma Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : FAKULTAS FARMASI, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.099 KB) | DOI: 10.37277/sfj.v12i2.444

Abstract

Tumbuhan meniran adalah tumbuhan obat yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Secara klinis, ekstrak meniran telah terbukti bersifat immunomodulator atau mampu merangsang daya tahan tubuh seseorang sehingga kebal terhadap serangan penyakit. Khasiat meniran yang lain adalah sebagai diuretik, ekspektoran, dan dapat digunakan sebagai peluruh haid, penambah nafsu makan, obat demam, diare dan obat sakit kuning. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ekstrak herba meniran memenuhi persyaratan standar mutu yang telah ditetapkan. Penapisan fitokimia pada serbuk herba meniran adanya golongan senyawa flavonoid, saponin, tanin, kuinon, triterpenoid, kumarin dan minyak atsiri. Sedangkan hasil penapisan fitokimia ekstrak etanol 70% herba meniran menunjukkan adanya golongan senyawa flavonoid, saponin, tanin, kuinon, triterpenoid, kumarin dan minyak atsiri. Hasil yang diperoleh nilai IC50 ekstrak etanol 70% herba meniran : 17,55 bpj, 17,64 bpj, 17,59 bpj termasuk antioksidan kuat, disebabkan oleh terjadinya interaksi antara metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak herba meniran tersebut. Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif yang memiliki IC50, 2,31 bpj dan kuersein nilai IC50 2,77 bpj.
Antioxidant and Anti-aging Activities from Zodia (Evodia suaveolens J.R. Forst & G. Forst) Fruit and Leaf Extract Greesty F. Swandiny; Yesi Desmiaty; Haura Usna Rahmah
Jurnal Jamu Indonesia Vol. 7 No. 1 (2022): Jurnal Jamu Indonesia
Publisher : Tropical Biopharmaca Research Center, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jji.v7i1.169

Abstract

Aging is a natural process that occurs in every living organism, including humans. Skin wrinkle, caused by deterioration activity of the elastase enzyme, is one example of the aging process. The activity of the elastase enzyme could be inhibited by flavonoid and phenolic compounds. Zodia (Evodia suaveolens) from the family of Rutaceae is one of the indigenous Indonesian plants widely known as rich in flavonoid and phenolic compounds. The purpose of this study is to explore antioxidant and anti-aging activity from ethanolic extract of fruit and leaf Zodia. The extracts were prepared by refluxing fruit and leaf zodia in 96% ethanol. The obtained extracts were characterized for the phytochemical constituent and its antioxidant activity determined using the 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl method as well as anti-elastase activity for anti-aging evaluation. Phytochemical analysis of both samples showed the presence of flavonoids, saponins, tannins, steroids and essential oils. The calculation of IC50 in antioxidant activity using the DPPH method showed that ethanolic extract of zodia leaf (264.15 ppm) was higher compared to fruit extract (121.59 ppm). The fruit extract was further tested for anti elastase activity with IC50 of 145.67 ppm. In conclusion, the presence of phytochemicals in zodia fruit may be responsible for the antioxidant and anti-aging activities. 
Pemberdayaan kelompok masyarakat Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor dalam pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) dan pembuatan jamu yang baik Greesty F Swandiny; Syamsudin Syamsudin; Riza Dharma Putra; Deni Rahmat
Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan PKM membantu kelompok tani untuk dapat mengelola TOGA secara mandiri dengan melakukan pemberdayaan dalam memanfaatkan lahan pekarangan sebagai basis ekonomi lokal masyarakat kemudian tahapan berikutnya adalah upaya pembuatan jamu yang dapat diproduksi sehingga dapat membentuk unit usaha kecil masyarakat. Metode yang digunakan adalah membantu edukasi manfaat TOGA dengan memanfaatkan pekarangan rumah, pembuatan jamu kemudian dapat bermanfaat dan menambah nilai ekonomi masyarakat. Metode pendekatan yang digunakan adalah dengan brainstorming untuk membuka pola piker tentang pentingnya memiliki TOGA, menanamkan jiwa kewirausahaan masyarakat dengan memproduksi jamu yang baik yang tahapan paling penting dapat membentuk produk unggulan masyarakat dengan standar dan perizinan yang berlaku. Target dan capaian Kelompok masyarakat yang merupakan petani dan buruh tani dapat membuat kegiatan bermanfaat dengan mengelola TOGA, menanam tumbuhan berkhasiat obat yang dapat dimanfaatkan secara mandiri oleh masyarakat sekitar dan dapat membuat jamu secara mandiri. Luaran yang dihasilkan a) Luaran wajib : Terbentuknya kelompok tani yang mengelola TOGA yang dapat dikenal sebagai apotek hidup Desa Gunung Sari, terciptanya lahan pekarangan yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman berkhasiat obat yang dapat dibuat sebagai bahan utama pembuatan jamu.b) Luaran tambahan : kegiatan diunggah pada youtube, pemberitaan di media massa dan satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui Jurnal ber ISSN atau prosiding ber ISBN dari seminar nasional.