Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

APLIKASI PUPUK MAJEMUK TERKENDALI PADA BIBIT JELUTUNG RAWA ( Dyera lowii Hook ) DI PERSEMAIAN . Sahwalita, Sahwalita; Herdiana, Nanang; Siahaan, Hengki; Suparman, Maman
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 1 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.781 KB)

Abstract

ABSTRAKPemupukan di persemaian merupakan upaya untuk memacu pertumbuhan dan meningkatkan kualitasbibit. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pengaruh dosis pupuk majemukterkendali terhadap pertumbuhan bibit jelutung rawa di persemaian. Penelitian dilakukan di persemaiandan laboratorium Balai Penelitian Kehutanan Palembang. Rancangan penelitian yang digunakan adalahRancangan Acak Kelompok dengan tiga kali ulangan dengan perlakuan yang diuji meliputi 5 (lima) tarafdosis pupuk majemuk terkendali (D =0; D =0,5; D =1,0; D =1,5; D =2,0 gram/bibit). Parameter yangdiamati adalah persentase hidup, pertumbuhan tinggi, diameter dan Indeks Kualitas Semai (IKS). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk berpengaruh sangat nyata dalam meningkatkan pertumbuhanbibit di persemaian. Perlakuan yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan bibit adalahperlakuan D . Hal ini ditunjukkan oleh pertumbuhan tinggi bibit yang lebih tinggi 48,03% dan diameter012344037,57% dibandingkan pertumbuhan tinggi dan diameter bibit D. lowii pada perlakuan D dengan nilai IKS0,28. 
KARAKTERISTIK PAPAN COM-PLY DARI CAMPURAN KAYU SAWIT DAN KORAN BEKAS Sahwalita, Sahwalita; Usia, Usia; Risnasari, Iwan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 27, No 2 (2009): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2719.181 KB) | DOI: 10.20886/jphh.2009.27.2.127 - 138

Abstract

Salah satu industri yang memproses biomaterial dapat menggunakan kayu sebagai bahan alternatif adalah industri papan com-pfy. Papan ini adalah produk komposit  yang terbuat dari kombinasi papan  partikel  (sebagai lapisan  inti) clan vinir (sebagai lapis muka clan lapisan belakang). Pada percobaan ini, sebagai lapisan inti untuk  papan co1n-pfy adalah papan partikel yang dibentuk dari campuran partikel kayu sawit clan koran bekas dalam 3 proporsi berturut-turut adalah 75:25, 50:50 clan 25:75, kemudian direkat bersama-sama dengan perekat urea formaldehida sebanyak 10% (berdasarkan berat kering campuran). Sebelumnya bahan berbentuk partikel yaitu partikel kayu sawit mengalarni tiga jenis perlakuan yaitu perendaman dalam air dingin, perendaman dalam air panas clan tidak direndam (sebagai kontrol). Sedangkan, sebagai lapisan muka clan belakang pada papan com-pfy adalah vinir meranti merah. Penelitian  ini juga bertujuan mengetahui karakteristik papan co!11-p!J yang memenuhi Standar JIS, sebagai berikut: (1) sifat fisik papan yaitu kerapatan, kadar air, pengembangan tebal clan daya serap air dengan kisaran berturut-turut 0,75-0,82 g/cm, 9,16-11,06%, 14,06-31,52%, clan 32,26-67,99% clan (2) sifat mekanik yaitu keteguhan rekat internal (1,15-4,93 kgf/ cm), modulus elastisitas (26.576,3-57.785,6 kgf/ cm) clan modulus patah (223,78-530,77 kgf/ cm). Sifat papan cot11-p!J yang memenuhi standar J IS adalah lapisan  inti papan partikel terbuat dari campuran  kayu sawit (tan paperendaman) clan koran bekas pada proporsi 75:25 clan 50:50.
PROSPEK PEMANFAATAN ECENG GONDOK UNTUK INDUSTRI KERAJINAN KERTAS SENI DI KAWASAN WISATA SUNGAI MUSI UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT Sahwalita, Sahwalita
Publikasi Penelitian Terapan dan Kebijakan Vol 2 No 2 (2008): Jurnal Pembangunan Manusia
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan gulma eceng gondok (Eichhornia crassipes (Mart.) Solm.) di kawasan perairan semakin mengkhawatirkan dan mengancam kelestarian wilayah perairan tersebut. Namun demikian tanaman gulma tersebut juga menyimpan potensi yang sangat besar bagi upaya pengembangan kerajinan rakyat sekitar, khususnya kerajinan kertas seni. Populasi eceng gondok yang menutupi wilayah perairan sebenarnya merupakan sumber bahan baku selulosa yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan industri kerajinan kertas seni. Eceng gondok dapat diproses dengan teknologi yang cukup sederhana menjadi produk kertas seni yang bernilai tambah tinggi. Pengembangan usaha kerajinan tersebut, disamping berdampak positif bagi pengendalian populasi gulma di wilayah perairan, juga memiliki prospek yang baik bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, serta mendukung perkembangan sektor wisata di kawasan wisata Sungai Musi. Pelatihan, bantuan investasi dan pembinaan teknis bagi masyarakat pengrajin di daerah sekitar sangat diperlukan agar potensi yang tersedia dapat dimanfaatkan.