Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Persediaan Bahan Baku Untuk Efektivitas dan Efesiensi Biaya Persediaan Bahan Baku Terhadap Kelancaran Proses Produksi pada Usaha Industri Tempe Murnisingaraja di Kabupaten Badung Ida Ayu Chintia Cahyani; I Made Pulawan; Ni Made Santini
WACANA EKONOMI (Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi) Vol. 18 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.292 KB) | DOI: 10.22225/we.18.2.1165.116-125

Abstract

Tujuan penelitian ini Untuk menghitung dan menganalisis jumlah persediaan pengaman (Safety Stock) yang dibutuhkan oleh Usaha Pembuatan Tempe Murni Singaraja di Kabupaten Badung. Untuk menghitungdan menganalisis waktu pemesanan kembali (Reoder point) persediaan Usaha Pembuatan Tempe Murni Singaraja di Kabupaten Badung. Untuk menghitung dan menganalisi persediaan maximum (maximum inventory) pada Usaha Tempe Murni Singaraja. Untuk mengetahui total biaya yang dikeluarkan oleh usaha Tempe Murni Singaraja di Kabupaten Badung sebelum dan sesudah dilakukan pengawasan persediaan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitaif. Dengan Teknik pengumpulan data melalui observasi ke perusahaan, wawancara ke narasumber, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian persediaan bahan baku kedelai perusahaan masih belum optimal, karena perusahaan masih mengalami ketidakteraturan persediaan bahan baku. Dengan menggunakan metode EOQ jumlah pembelian rata-rata bahan baku yang ekonomis (EOQ) yaitu sebesar 1.996 kg per sekali pesan dengan frekuensi 21 kali pemesanan dalam satu tahun sedangkan dengan metode perusahaan jumlah pembelian yaitu rata-rata 840,81 kg per sekali pesan dengan frekuensi pembelian sebanyak 48 kali dalam setahun, hal ini akan menimbulkan terjadinya pemboroskan biaya pemesanan.Total biaya persediaan (TIC) yang dikeluarkan oleh Usaha Tempe Murni Singaraja Tahun 2017 sebelum diadakannya pengawasan persediaan bahan baku per sekali pesan menghabiskan biaya sebesar Rp. 1.497.963, Sedangkan dengan adanya pengendalian persediaan dengan menggunakan metode EOQ,per sekali pemesanan menghabiskan biaya pengendalian sebesar Rp. 1.033.114.Hasil analisis dengan metode EOQ menghasilkan penghematan biaya pemesanan sebesar Rp.464.26
Penguatan Promosi Desa Wisata dan Pengembangan Ekonomi Kreatif di Desa Pangsan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung Ni Luh Putu Indiani; I Made Yogiarta; I Made Pulawan; I Made Setena
Community Service Journal (CSJ) Vol. 3 No. 2 (2021)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1287.951 KB)

Abstract

Desa Wisata Pangsan memiliki potensi wisata yang luar biasa, namun diperlukan sejumlah upaya untuk memanfaatkan potensi ini sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Terdapat permasalahan terkait promosi desa wisata yang dihadapi Desa Pangsan yaitu kurangnya informasi yang akurat tentang tempat-tempat wisata yang ada di Desa Pangsan kepada para calon wisatawan. Di samping permasalahan promosi, ekonomi kreatif juga menjadi agenda penting untuk dikembangkan di Desa Pangsan. UMKM Mekar Ayu di Desa Pangsan menawarkan jajanan khas bali dengan rasa yang enak dan bersih, untuk memaksimalkan potensi tersebut terutama di era digital saat ini, pengelola UMKM perlu memahami teknik pemasaran digital. Dengan permasalahan yang dihadapi tersebut maka solusi yang ditawarkan adalah pembuatan peta digital dan video promosi Desa Wisata Pangsan. Kegiatan input peta digital dilakukan dengan metode observasi dan praktik, kegiatan pembuatan video promosi diawali dengan observasi, pematangan konsep, pengambilan gambar, editing, dan publikasi video. Sementara itu, untuk meningkatkan kinerja pemasaran digital UMKM, solusi yang diberikan adalah sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya pemasaran digital di era saat ini. Pelatihan ini dilaksanakan dengan metode ceramah dan praktik langsung. Keberhasilan kegiatan diukur menggunakan indikator: ketercapaian tujuan pelatihan, ketercapaian target yang telah direncanakan, dan keberlanjutan program. Tingkat ketercapaian ketiga indikator ini menunjukkan nilai rata-rata di atas 75 persen sehingga kegiatan pengabdian ini telah berjalan baik. Program-program dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini perlu dijaga keberlanjutannya dengan pembaharuan data pada aplikasi peta digital secara reguler, meningkatkan peran serta masyarakat dalam memperluas publikasi video promosi Desa Wisata Pangsan, dan dalam mendukung kegiatan pemasaran digital UMKM Mekar Ayu pada akun media sosial.
Penguatan Pemasaran Dan Branding Produk Telur Asin Di Desa Baha Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung i Made Pulawan; Dewa Ayu Niti Widari; A.A. Avu ErnaTrisnadewi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi Vol. 2 No. 4 (2023)
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Akademisi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54099/jpma.v2i4.767

Abstract

Abstract The MSME sector is expected to be able to become a new source of strength for the national economy in facing the crisis. To become a new force in the economic sector, the government should pay attention to human resources and management. It is felt that innovation from the average MSME is still minimal so that MSME businesses often run in place. One of the villages targeted for PKM activities is the salted egg business group in Baha Village, Mengwi-Badung District. The problem faced by partners is that it is difficult to develop the business. These include lack of promotion, not yet using online marketing, and not keeping bookkeeping records related to costs incurred. has been issued and in running the business the partner runs the business in a family manner. The results of the service show an increase in partners' understanding regarding good financial management, calculating the cost of goods sold in an effort to optimize profits that will be generated and the use of social media in business promotion, because this will have an impact on business sustainability.