Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN DAUN SENGON (Albizzia falcataria) DALAM COMPLETE FEED TERHADAP PERFORMAN KAMBING PE Agus Efendi; Sumartono Sumartono; M. Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.384 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6350

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan penggunaan daun sengon sebagai pakan complete feed untuk pakan kambing PE. Materi yang digunakan adalah 16 ekor ternak kambing PE.daun sengon,complete feed dan komposisi, probiotik bio spektra ,alat yang digunakan (tempat pakan, gelas ukur 1 liter,tong, kantong plastik berkapasitas 30-45 kg, tempat Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan penggunaan daun sengon sebagai pakan minum dan timbangan (kapasitas 100kg). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan 4 perlakuan. Variabel yang diamati adalah penampilan produksi kambing PE seperti konsumsi pakan, pertembahan bobot badan dan efisiensi pakan. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tingkat penggunaan Daun Sengon dalam Complete feed memberikan pengaruh yang sangat nyata (P < 0,01) terhadap konsumsi pakan, hasil perhitungan statistik dan uji BNT P0:31,50a P1:33,75b P2:35,50c P3:37,50d. penggunaan daun sengon dalam Complete feed dan pengelompokan bobot awal Kambing PE memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan, hasil perhitungan statistik dan uji BNT P0:4,75a P1:6,00b P2:7,58c P3:8,60d. Penggunaan daun sengon dalam Complete feed memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap efisiensi pakan, hasil perhitungan statistik dan uji BNT P0:15,04a P1:17,70b P2:21,27c P3:22,93d .Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian complete feed berbahan daun sengon terfermentasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan efisiensi pakan pada ternak kambing Peranakan Etawa (PE) jantan. Kata kunci : daun sengon, complete feed , kambing PE
PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN ECENG GONDOK TERFERMENTASI DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMAN ITIK PEDAGING JENIS HIBRIDA UMUR 30 – 45 HARI Luqman Sumarsono; M. Farid Wadjdi; Badat Muwakhid
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.99 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6370

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan eceng gondok terfermentasi dalam pakan terhadap performan itik pedaging jenis hibrida umur 30 – 45 hari.  Penelitian di laksanakan di desa Bangelan Kecamatan wonosari Kabupaten Malang.  Menggunakan metode Percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 4 ulangan.  Perlakuan terdiri atas 5 ransum yang berbeda tingkat penggunaan eceng gondok terfermentasi (EGTF) yaitu 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rata - rata jumlah konsumsi pakan P0 = 1881,25a g/ekor. ; P1 = 1900,00 ab g/ekor. ; P2 = 1918,75 abc g/ekor. ; P3 = 1937,50bc g/ekor. dan P4 = 1943,75c g/ekor.   pertambahan bobot badan tidak memberikan pengaruh  nyata (P> 0,05).  Nilai rata - rata  P0 = 621,00 g/ekor. ; P1 = 611,25 g/ekor. ; P2 = 595,00 g/ekor. ; P3 = 590,00 g/ekor. ; P4 = 565,00 g/ekor.  Perlakuan pakan memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05).  Terhadap konversi pakan dari hasil diperoleh nilai rata - rata dan uji BNT (5%).  Pada konversi pakan selama penelitian yaitu P0 = 3,03a. ; P1 = 3,12ab. ; P2 = 3,23abc. ; P3 = 3,29bc dan P4 = 3,45c. Dengan Penggunaan Sampai (10%) menunjukkan pengaruh yang sama terhadap  konversi pakan dan pertambahan bobot badan. Kata kunci : Eceng Gondok, Itik Pedaging, Aspergillus niger, Pemberian
PENGARUH BERBAGAI UKURAN SEL RATU BUATAN TERHADAP LARVA LOLOS HIDUP, LARVA JADI PUPA, DAN PANJANG PUPA PADA LEBAH Apis mellifera M. Faid Zidni; M. Farid Wadjdi; Oktavia Rahayu PR
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (106.817 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6359

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh berbagai ukuran sel ratu buatan terhadap larva hidup, jadi pupa dan panjang pupa pada lebah Apis mellifera. Materi menggunakan lebah Apis mellifera dengan Rancangan Acak Kelompok 3 perlakuan sel ratu dan 6 kelompok umur ratu dengan 10 ulangan, P1 (LA 7,4mm ; LB 5,4mm ; h 10,4mm), P2 (LA 9,4mm ; LB 6,4mm ; h 12.4mm), P3 (LA 11,4mm ; LB 7,4mm ; h 14,4mm), K1 (2bln), K2 (3bln), K3 (4bln), K4 (5bln), K5 (6bln), K6 (7bln). Parameter yang diamati larva hidup, jadi pupa dan panjang pupa. Hasil penelitian berbagai ukuran sel ratu dan kelompok umur ratu berpengaruh sangat nyata terhadap larva hidup dengan rataan dan uji BNT P1 43,33%a , P2 53,33%b, P3 41,67%a, K1 = 63,33%c, K2 = 53,33%c, K3 = 46,67%b, K4 = 43,33%b, K5 = 36,67%a, K6 = 33,33%a. Berbagai ukuran sel ratu dan kelompok umur ratu tidak berpengaruh terhadap larva jadi pupa dengan rataan P1 94,33%, P2, P3 100%, K1 - K5 = 100%, K6 = 94,33%.. Berbagai ukuran sel ratu berpengaruh sangat nyata terhadap panjang pupa sedangkan kelompok umur ratu tidak berpengaruh dengan rataan dan uji BNT P1 27,88mmb, P2 25,83mma, P3 26,27mmab, K1 = 25,88mm, K2 = 26,69mm, K3 = 27,42mm, K4 = 26,24mm, K5 = 26,36mm, K6 = 27,37mm. Kesimpulan dari penelitian ini tingkat larva hidup terbanyak pada sel sedang (53,33%). Pada penelitian panjang pupa terpanjang adalah sel kecil (27,88mm). Berdasarkan kelompok umur ratu lebah pada larva lolos hidup yang terbaik adalah umur 2bln (63,33%) Kata Kunci : Apis mellifera, sel ratu, larva hidup, jadi pupa, panjang pupa
PENGARUH PENGGUNAAN ASAM AMINO LISIN PADA ENKAPSULASI PROBIOTIK Lactobacillus fermentum TERHADAP JUMLAH MIKROBA DAN NILAI pH Dyah Novianti; M. Farid Wadjdi; Usman Ali
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 2, No 1 (2020): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.362 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v2i1.6353

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan asam amino lisin dalam proses enkapsulasi probiotik Lactobacillus fermentum (LF) terhadap jumlah mikroba dan nilai pH, sehingga diperoleh dosis asam amino lisin yang optimal dalam enkapsulasi probiotik Lactobacillus fermentum. Materi yang digunakan penelitian ini adalah isolat bakteri Lactobacillus fermentum, asam amino lisin, Zwavelzure Ammoniak (ZA), maltodekstrin, dan tepung maizena. Metode  penelitian ini adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan asam amino lisin sebagai pengganti ZA dalam proses enkapsulasi probiotik LF, yang meliputi P0=ZA 1%, P1= asam amino lisin 1%, P2= asam amino lisin 1,6%, P3= asam amino lisin 2,2%, dan P4= asam amino lisin 2,8%.  Analisis ragam penggunaan asam amino lisin menunjukkan pengaruh yang tidak nyata (P>0,05) terhadap jumlah mikroba dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai pH. Rata-rata jumlah mikroba (cfu/g)  yaitu P0=5,33x 109, P1=7,37 x 109, P2=8,45 x 109, P3=7,70 x 109, P4= 9,93 x 109. Untuk nilai pH memiliki rata-rata P0= 2,65a, P1= 2,66a, P2= 2,67a, P3= 2,69a, P4= 2,84b. Kesimpulan penelitian ini adalah penggunaan asam amino lisin pada enkapsulasi probiotik LF cenderung menaikkan jumlah mikroba dan menurunkan nilai pH. Disarankan menggunakan bahan asam amino lisin dosis 2,8% sebagai nutrient bagi mikroba LF terenkapsulai karena lebih aman bagi ternak nonruminansia. Kata kunci : enkapsulasi probiotik, asam amino lisin, jumlah mikroba, nilai pH.
Pengaruh Tingkat Pemberian Campuran Multiple Probiotics Dan Herbal Pada Air Minum Terhadap Performa Ayam Petelur Makinuddin Makinuddin; M. Farid Wadjdi; Sumartono Sumartono
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pemberian campuran  multiple probioticsdan dan herbal pada air minum terhadap performa ayam petelur. Materi yang digunakan penelitian adalah ayam petelur 160 ekor umur 15 bulan, Multiple probiotics, herbal dengan campuran kunyit, temulawak, temuireng. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen dengan meggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan yang masing-masing berisi sepuluh  ekor ayam. Selanjutnya data yang diperoleh dari penelitian dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA). Jika hasil analisis ragam menunjukkan pengaruh nyata atau sangat nyata maka dilanjut dengan uji (BNT). P0=Air minum tanpa campuran multiple probiotics dan herbal, P1=campuran multiple probiotics 4 gram/liter dan herbal 10 ml/liter, P2=campuran multiple probiotics 8 gram/liter dan herbal 10 ml/liter, P3=campuran multiple probiotics 12 gram/liter dan herbal 10 ml/liter. Hasil analisis ragam menunjukkan pemberian campuran multiple probiotics dan herbal/liter pada air minum ayam petelur memberikan pengaruh yang sangat nyata (p<0,01) terhadap konsumsi pakan, berat telur, konversi pakan. Berikut adalah rata-rata (gram/ekor) konsumsi pakan selama 30 hari P0:3542,00a, P1:3562,98ab P2:3569,38b P3:3575,83b. Nilai rata-rata berat telur (gram/ekor) selama penelitian 30 hari P0:1307,00a P1:1461,00b P2:1558,00c P3:1641,75d. Rata-rata nilai konversi pakan (gram/ekor) selama penelitian 30 hari P0: 2,71d P: 2,44c P2: 2,29b P3: 2,18a. Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin tinggi level pemberian campuran multiple probiotics dan herbal/liter pada air minum ayam petelur dapat meningkatkan konsumsi pakan ayam lebih tinngi, meningkatkan berat telur dan menurunkan nilai konversi pakan.Kata kunci : Ayam petelur, multiple probiotics,  herbal
DAYA DUKUNG TANAMAN AKASIA (Acacia crassicarpa) DENGAN UMUR YANG BERBEDA SEBAGAI SUMBER PAKAN LEBAH Apis mellifera DI TANJUNG JABUNG PROVINSI JAMBI Ahmad Bayu Kusuma; M. Farid Wadjdi; Oktavia Rahayu Puspitarini
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk mengkaji perbedaan umur tanaman Acacia crassicarpa sebagai sumber nektar ditinjau dari volume sekresi nektar, produksi madu dan kadar gula nektar yang dihasilkan oleh lebah Apis mellifera. Materi dalam penelitian ini adalah Apis mellifera sebanyak 18 stup (kotak) dengan jumlah masing-masing stup dengan 6 sisiran sarang. Tanaman Acacia crassicarpa umur 3, 6 dan 9 bulan di lokasi yang sama. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) ada 3 perlakuan dan 6 ulangan. Data yang diperoleh dari penelitian kemudian dianalisis statistik menggunakan analisis of varian (ANOVA) one way dan nilai, dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil dari penelitian menunjukan bahwa umur tanaman Acacia crassicarpa berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap sekresi nektar dan produksi madu, serta tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kadar gula nektar. Hasil rataan sekresi nektar yaitu P1= 0,25a ml/pohon, P2= 0,27b ml/pohon, P3= 0,28b ml/pohon. Hasil rataan produksi madu yaitu P1= 5,51a kg/pohon, P2= 5,77ab kg/pohon, P3= 6,22b kg/pohon. Hasil rataan kadar gula nektar P1= 6,7%, P2= 6,79%, P3= 6,98%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah umur tanaman Acacia crassicarpa berpengaruh terhadap sekresi nektar dan produksi madu, dan tidak berpengaruh terhadap kadar gula nektar. Umur tanaman Acacia crassicarpa yang produktif digunakan sebagai pakan lebah adalah 6 dan 9 bulan. Disarankan bagi peternak lebah agar meletakkan koloni lebahnya di lokasi umur 9 bulan. Dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan proses pemanenan diumur 21 hari atau 30 hari.Kata kunci : Acacia crassicarpa,  Apis mellifera, Madu, Nektar, sisiran.
PENGARUH PEMBERIAN FERMENTED MOTHER LIQUOR PLUS MULTI PROBIOTIK PADA AIR MINUM TERHADAP KONSUMSI PAKAN, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN KONVERSI PAKAN BROILER FASE FINISHER Mohammad Fajar Ismail Imani; M. Farid Wadjdi; Dedi Suryanto
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pemberian fermented mother liquor plus multi probiotik pada air minum terhadap pertambahan bobot badan dan konversi pakan broiler fase finisher. Materi yang digunakan yaitu: peralatan yang digunakan berupa: gelas ukur, kaleng plastik, gayung, tempat pakan, tempat minum ayam manual, timbangan, bambu sebagai penyangga air minum, sekat bambu sebagai pemisah tiap perlakuan, tali rafia untuk menggantung tempat pakan,dan kandang yang digunakan bertipe postal. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu: Broiler 80 ekor strain cobb, Pakan ayam pedaging, Larutan FML (Fermented Mother Liquor), Multiprobiotik Organic Green Culture, air bersih dan segar, pewarna, kertas, pulpen, spidol, dan sekam. Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dan 4 ulangan dengan P0: tidak dilakukan pemberian fermented mother liquor plus multi probiotik pada air minum, P1 : konsentrasi campuran pemberian fermented mother liquor plus multi probiotik yang terdiri dari 40 gram multi probiotik / liter fermented mother liquor dengan rasio perbandingan 4 % multi probiotik dan 96% fermented mother liquor lalu diambil campuran sebanyak 2 %, P2 : konsentrasi campuran pemberian fermented mother liquor plus multi probiotik yang terdiri dari 40 gram multi probiotik / liter fermented mother liquor dengan rasio perbandingan 4 % multi probiotik dan 96% fermented mother liquor lalu diambil campuran sebanyak 4 %, P3 : konsentrasi campuran pemberian fermented mother liquor plus multi probiotik yang terdiri dari 40 gram multi probiotik / liter fermented mother liquor dengan rasio perbandingan 4 % multi probiotik dan 96% fermented mother liquor lalu diambil campuran sebanyak 6 %. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan pada broiler fase finisher. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tingkat pemberian campuran fermented mother liquor plus multi probiotik pada air minum tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap konsumsi pakan broiler fase finisher dengan nilai rataan P0 = 2272,10, P1 = 2279,65, P2 = 2280,79 dan P3 = 2292,01. Lalu pada Pertambahan Bobot Badan menunjukan bahwa tingkat penambahan pakan campuran fermented  mother liquor plus multi probiotik berpengaruh  nyata  (P<0,05) terhadap pertambahan bobot badan broiler finisher. Hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata dan uji BNT 5% pertambahan bobot badan broiler periode finisher selama penelitian (gram/ekor) yaitu : P0 = 1220,25a, P1 = 1239,50ab, P2 = 1248,25b dan P3 = 1258,00b. dan yang terakhir yaitu nilai Konversi Pakan Broiler menunjukan bahwa tingkat pemberian campuran fermented mother liquor plus multi probiotik pada broiler fase finisher berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konversi pakan.  Hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata dan uji BNT 5% pada konversi pakan broiler periode finisher selama penelitian yaitu : P0 = 1.86b, P1 = 1.84ab, P2 = 1.83b, P3 = 1.82b. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu semakin tinggi pemberian fermented mother liquor plus multi probiotik dalam air minum kecendrungan dapat meningkatkan konsumsi pakan, pertambahan bobot badan serta menurunkan nilai konversi pakan pada broiler fase finisher. Saran yang dapat diberikan adalah memberikan fermented mother liquor plus multi probiotik sejumlah 6% dari pemberian air minum pada ayam pedaging.Kata kunci: Broiler finisher, fermented mother liquor (FML). multi probiotik, konversi pakan
PENGARUH UMUR SIMPAN DAN JENIS KEMASAN TERHADAP DENSITAS DAN BERAT JENIS DEDAK PADI DI MALANG Galang Sukma Pratama; Umi Kalsum; M. Farid Wadjdi; Brahmadhita Pratama Mahardhika
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 7, No 1 (2024): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis pengaruh umur simpan dan jenis kemasan terhadap densitas dan berat jenis dedak padi di Malang. Obejek penelitian ini adalah dedak padi yang di ambil dari 4 kecamatan dikemas dalam 3 kemasan berbeda, disimpan selama 8 minggu, diukur tiap 2 minggu sekali di mulai dari minggu 0 dan mengalami 4 ulangan. Setiap sample di ulang pengukuran sebanyak 4 kali. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Tersarang (Nested). Analisa data yang digunakan adalah Analysist of Variance (ANOVA). Data yang berbeda nyata dilanjutkan dengan Uji BNT. Perlakuan pada penelitian ini adalah jenis kemasan meliputi, K1 = karung goni, K2 = plastik polietilena, K3 = Plastik polipropena, dan untuk umur simpan di simpan dari M0 = Minggu 0, M2 = Minggu 2, M4 = Minggu 4, dan M6 = Minggu 6.   Hasil penelitian ini adalah kombinasi umur simpan dan jenis kemasan berpengaruh sangat nyata (P>0.01)  terhadap densitas dedak padi di Malang. Sedangkan pada pengukuran berat jenis tidak berpengaruh nyata namun ada penurunan tiap kombinasinya. Kemasan yang mampu mempertahankan kualitasnya hanya plastik polietilena pada pengukuran densitas KP, sedangkan pada pengukuran KPT yang mampu mempertahankan kualitasnya sampai M2 adalah kemasan polietilen dan karung goni.Kata Kunci : densitas, berat jenis, dedak padi