Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH FREKUENSI PEMUPUKAN BIO URIN PLUS ZAT PENGATUR TUMBUH ORGANIK SEBAGAI PUPUK DAUN PADA RUMPUT ODOT (Pennisetum Purpureum CV. Mott) TERHADAP NILAI KECERNAAN IN VITRO BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK Moch Ahsanun Ni'am; Badat Muwakhid; M Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 1 (2019): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.367 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i1.2163

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kecernaan in vitro bahan kering, dan bahanorganik dalam rumput odot pengaruh frekuensi pemupukan bio urin plus zat pengatur tumbuhorganik sebagai pupuk daun. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rumput Odotumur 40 hari, bio urin yang mengandung zat pengatur tumbuh. Penelitian menggunakan metodepercobaan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial ortogonal 3 x 3, masingmasing diulang sebanyak 3 kali dengan faktor Penyemprotan 1 kali, 2 kali dan 3 kali dan dosissebesar 5%, 10% dan 15% dalam air kontrol. Data hasil yang diperoleh dianalisis ragam(ANOVA) dua arah jika ada pengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT).Dari Hasil analisa ragam menunjukkn pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap nilaikecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik. Nilai rata-rata kecernaan in vitro bahankering dan bahan organik masing-masing adalah pada P1B1=52,48a, P3B1=55,85b,P1B2=55,95b, P1B3=56,40b, P2B2=58,14bc, P2B3=58,48bc, P2B1=59,42cd, P3B2=60,32cd ,P3B3=62,18d, dan bahan organik P1B1=38,76a, P3B1=42,19b, P1B2=43,41b, P1B3=43,65b,P2B2=47,82c, P2B3=48,72cd, P2B1=49,37cd, P3B2=49,56cd, P3B3=50,80d. Nilai rata-rataperlakuan kontrol pada kecernaan in vitro bahan kering dan organik masing-masing yaitu51,53% dan 38,53%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa frekuensi pemupukan bio urinplus zat pengatur tumbuh dan dosis bio urin dapat meningkatkan kecernaan in vitro bahankering dan kecernaan in vitro bahan organik yaitu 57,69% dan 46,03%.Kata kunci :biourin, ZPT, kecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik.
PENGARUH PENGGUNAAN CAMPURAN GAPLEK DAN AMPAS TAHU TERFERMENTASI Trichoderma viride SEBAGAI SUBTITUSI PAKAN KOMERSIAL TERHADAP KONSUMSI PAKAN DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN PADA BROILER FINISHER Dwi Badrus Salam; Usman Ali; M Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 1 (2019): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.842 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i1.2162

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran gaplek danampas tahu terfermentasi Trichoderma viride sebagai subtitusi pakan komersial terhadap konsumsipakan dan pertambahan bobot badan pada broiler finisher. Materi yang digunakan dalampenelitian ini adalah campuran gaplek dan ampas tahu yang difermentasi, inokulan Trichodermaviride dan ayam broiler umur 21 hari sebanyak 64 ekor. Penelitian dilakuan dengan 4 macamperlakuan dengan level subtitusi pakan P0 (0%), P1 (10%), P2 (20%), dan P3 (30%) dan diulangsebanyak 4 kali. Metode penelitian ini eksperimental dengan menggunakan Rancangan AcakLengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisa dengan analisis of varian (ANOVA). Hasil analisismenunjukkan bahwa penggunaan campuran gaplek dan ampas tahu terfermentasi Trichodermaviride sebagai subtitusi pakan komersial berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan danpertambahan bobot badan pada broiler. Rataan konsumsi pakan pada broiler finisher umur 21-34hari (g/ekor), (P0) sebesar 1926,13b, (P1) 1888,75b, (P2) 1863,19ab dan (P3) 1801,75a. RataanPBB broiler finisherumur 21-34 hari (g/ekor) yaitu 943,50b pada P0, P1 = 920,50b, P2 = 892,25abdan P3 = 856,25a. Disimpulkan bahwa Penggunaan campuran gaplek dan ampas tahu terfermentasiTrichoderma viride sebagai substitusi pakan komersial berpengaruh nyata terhadap konsumsipakan dan pertambahan bobot badan ayam broiler finisher. Untuk mengoptimalkan pertambahanbobot badan pada broiler finisher sebanyak 892,25ab (g/ekor) menggunaan campuran gaplek danampas tahu terfermentasi Trichoderma viride sebagai substitusi pakan komersial sebanyak 20%.Kata Kunci :Trichoderma viride, substitusi pakan, pakan komersial, broiler finisher,fermentasi
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FITOBIOTIK Vernonia amygdalina DAN PROBIOTIK Lactobacillus salivarius TERHADAP DAYA HAMBAT BAKTERI Escherichia coli DAN NILAI pH Dimas Bayu Anggara; Usman Ali; M Farid Wadjdi
REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan Vol 1, No 1 (2019): REKASATWA : Jurnal Ilmiah Peternakan
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.088 KB) | DOI: 10.33474/rekasatwa.v1i1.2154

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas penghambatan pertumbuhan bakteriEscherichia coli dan nilai pH pada penggunaan fitobiotik Vernonia amygdalina dan probiotikLactobacillus salivarius. Materi yang digunakan ekstraksi fitobiotik Vernonia amygdalina,probiotik Lactobacillus salivarius, antibiotik, aquadest, Nutrient Agar (NA) dan isolat bakteriEscherichia coli. Penelitian menggunakan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 8perlakuan 4 ulangan, K+ = Antibiotik, K- = Aquadest, Fitobiotik Vernonia amygdalina F1 = 40%,F2 = 50%, F3 = 60% dan Probiotik Lactobacillus salivarius P1 = 25 µL, P2 = 50 µL, P3 = 75 µL.Variabel yang diamati daya hambat bakteri Escherichia coli dan nilai pH. Hasil analisis ragammenunjukkan bahwa penggunaan fitobiotik Vernonia amygdalina dan probiotik Lactobacillussalivarius berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap efektifitas penghambatan pertumbuhanbakteri Escherichia coli dan nilai pH. Rata – rata zona hambat (mm) kontrol K+ = 47,9f, K- = 0a,fitobiotik Vernonia amygdalina F1 = 20,6b, F2 = 22,3bc, F3 = 24,8cd, probiotik Lactobacillussalivarius P1 = 24,1cd, P2 = 26,9d, P3 = 30,7e. Rata – rata nilai pH kontrol K+ = 7,6de, K- = 7,7e,fitobiotik Vernonia amygdalina F1 = 7,5d, F2 = 7,4d, F3 = 7,4d, probiotik Lactobacillus salivariusP1 = 6,1c, P2 = 5,7b, P3 = 5,2a. Kesimpulan penelitian bahwa penggunaan fitobiotik Vernoniaamygdalina dan probiotik Lactobacillus salivarius mampu menghambat pertumbuhan Escherichiacoli dan perlakuan paling baik untuk menghambat Escherichia coli pada fitobiotik Vernoniaamygdalina 60% dan probiotik Lactobacillus salivarius 75 µL.Katakunci : Fitobiotik, Vernonia amygdalina, Probiotik, Lactobacillus salivarius, Daya Hambat,Nilai Ph
PENGARUH PENAMBAHAN CAMPURAN NITROBACTER DAN LACTOBACILUS FERMENTUM TERENKAPSULASI DALAM PAKAN TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK BROILER PERIODE FINISHER Suyanto Suyanto; M Farid Wadjdi; Umi Kalsum
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari penambahan Nitrobacter dan Lactobacillus fermentum pada pakan broiler terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik. Materi yang digunakan adalah 64 ekor broiler jantan periode finisher. Analisis varian digunakan untuk analisis statistik. Perlakuan P0 = Tanpa penambahan Nitrobacter dan Lactobacillus fermentum; P1 = 0,15% dosis; P2 = 0,30% dosis; P3 = 0,45% dosis. Hasil penelitian menunjukkan Nitrobacter dan Lactobacillus fermentum yang dienkapsulasi ditambahkan pada pakan broiler periode finisher berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap daya cerna bahan kering dan daya cerna bahan organik. Semakin tinggi pemberian campuran Nitrobacter dan Lactobacillus fermentum terenkapsulasi ke dalam pakan, mengakibatkan daya cerna bahan kering dan daya cerna bahan organik semakin meningkat.Kata kunci : Broiler, Nitrobacter, Lactobacilus fermentum, enkapsulasi
UJI KECERNAAN BAHAN KERING DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK SECARA IN VIVO PENGGUNAAN LIMBAH ORGANIK RUMAH MAKAN DALAM PAKAN PADA AYAM JOPER Achmad Chabibuz Zamzami; Usman Ali; M Farid Wadjdi
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis nilai kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik secara in vivo penggunaan limbah organik rumah makan dalam pakan pada ayam joper. Materi yang digunakan meliputi pakan konsentrat,pakan komersial, dedak halus, jagung giling, tepung limbah organik rumah makan, ayam joper. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Ada 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakana meliputi P0=  Pakan komersial yang digunakan sebagai kontrol, P1= Penggunaan 35% jagung, 25% dedak halus, 40% Konsentrat. P1= Penggunaan 35% jagung, 25% dedak halus, 40% Konsentrat. P2= Penggunaan 35% jagung, 25% dedak halus, 32% Konsentrat, 8% LORM, P3= Penggunaan 35% jagung, 25% dedak halus, 24% Konsentrat, 16% LORM, P4= Penggunaan 35% jagung, 25% dedak halus, 16% Konsentrat, 24% LORM. Variabel yang diamati kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik pada ayam joper. Hasil penelitian menunjukkan hasil penggunaan limbah organik rumah makan berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik pada ayam joper dengan nilai rerata (KcBK) P0=76,26% P1= 75,46% P2=75,17 P3=75,04 P4=74,90. Nilai Rerata (KcBO) P0=73,35 P1=75,14 P2=72,79 P3=72,49 P4=72,82. Disimpulkan bahwa penggunaan limbah organik rumah makan dalam pakan tidak mempengaruhi kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik sehingga dapat digunakan sampai 24% sebagai pengganti konsentratKata kunci : Kecernaan Bahani Kering (KcBK), Kecernaan Bahani Organik (KcBO), Ayam Joper, Limbah Organik Rumah Makan (LORM)
PENGARUH PENAMBAHAN BIJI KORO PEDANG DAN GAPLEK TERFERMENTASI Aspergillus niger PADA PAKAN BROILER PERIODE FINISHER TERHADAP TINGKAT KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK fiqi Iqbal; M farid Wadjdi; Badat Muwakhid
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 6, No 2 (2023): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi tingkat penambahan biji koro pedang (Canavalia ensirformis) dan gaplek terfermentasi yang terbaik dalam pakan broiler fase finisher. Materi yang digunakan kapang Aspergilus niger, broiler umur 21 hari, pakan komersial, tepung gaplek, dan biji koro pedang. Metode percobaan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 4 perlakuan dan 4 kelompok, P0: 100% pakan komersial, P1: 100% pakan komersial + campuran gaplek koro fermentasi 15%, P2: 100% pakan komersial + campuran gaplek koro fermentasi 20%, P3: 100% pakan komersial + campuran gaplek koro fermentasi 25%. Variabel yang diamati yaitu tingkat kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO). Analisis ragam menghasilkan bahwa penambahan campuran KGF dengan pakan komersial yang diberikan pada perlakuan menunjukkan berpengaruh nyata (P<0,05) pada tingkat kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik dan berpengaruh nyata pada rata – rata kelompok (P<0,05) terhadap tingkat kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik. Adapun nilai rata – rata pada tingkat kecernaan bahan kering (KcBK) yaitu P0: 66,62%, P1: 67,73%, P2: 68,32%, P3: 69,51%. Nilai rata – rata pada tingkat kecernaan bahan organik (KcBO) yaitu P0: 69,40%, P1: 70,75%, P2: 71,39%, P3: 72,18%. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu tingkat kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organic dapat meningkat dengan menambahkan campuran pakan Biji Koro Pedang dan Gaplek yang sudah di fermetasi dengan Aspergilus niger. Kata kunci: broiler finisher, konversi pakan, biji koro pedang, tepung gaplek, aspergilus niger. 
PENGARUH PENAMBAHAN PROBIOTIK Lactobacillus salivarius TERENKAPSULASI PADA PAKAN KELINCI TERHADAP PERFOMANS KELINCI NEW ZEALAND WHITE Muh ’Ainun Syamsuddin Haris; Dedi Suryanto; M Farid Wadjdi
Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal) Vol 5, No 02 (2022): Dinamika Rekasatwa
Publisher : Dinamika Rekasatwa: Jurnal Ilmiah (e-Journal)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bertujuan menemukan dosis terbaik penambahan probiotik Lactobacillus salivarius terenkapsulasi pada pakan kelinci terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan serta diharapkan menjadi pedoman pemberian dosis probiotik Lactobacillus salivarius terenkapsulasi dalam pakan kelinci New Zealand White. Materi penelitian meliputi Kelinci New Zealand White, Lactobacillus salivarius, bahan pakan meliputi jagung kuning 26%, pollard 15%, dedak halus 7,50%, bungkil kedelai 14%, Gandum 10%, gaplek 5%, DDGS 10%, bungkil kelapa 5%, kulit kacang tanah 5%, mineral 2,25% dan garam 0,25%. Metode penelitian ini yakni eksperimen Rancangan Acak Kelompok, terdiri atas 4 perlakuan dan 4 kelompok. Variabel yang diamati yakni konsumsi pakan, pertambahan bobot badan dan konversi pakan. Data hasil penelitian dianalisis ragam kemudian dilanjutkan uji BNT. Hasil penelitian didapatkan perlakuan dan kelompok berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi pakan dengan rataan P0=4579,00a, P1=4726,25ab, P2=4851b, P3=4901,25b, sedangkan rataan K1=4509,5a gram/ekor, K2= 4716,25ab gram/ekor, K3= 4829,00bc gram/ekor, K4=5003,50c gram/ekor. Hasil perlakuan dan kelompok didapatkan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap PBB dengan rataan P0=739,50a, P1=868,75b, P2=932,75c, P3=983,75d, sedangkan rataan K1=865,25a gram/ekor, K2=888b gram/ekor, K3=903,25c gram/ekor, K4=921,75d gram/ekor. Hasil perlakuan dan kelompok didapatkan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap FCR  dengan rataan P0=5,77d, P1=5,44c gram/ekor, P2=5,2b, P3=4,98a, sedangkan rataan K1=5,24a, K2=5,34b, K3=5,37b, K4=5,45c. Disimpulkan penambahan probiotik Lactobacillus salivarius terenkapsulasi berpengaruh terhadap Perfomans kelinci New Zealand White. Penggunaan dosis probiotik Lactobacillus salivarius sebanyak 7g/kg pakan memperlihatkan hasil terbaik.Kata kunci : Lactobacillus salivarius, kelinci, konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan.