Articles
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Yang Memiliki Bayi 7-12 Bulan Di Kelurahan Cibadak Wilayah Kerja Puskesmas Sekarwangi Kabupaten Sukabumi
Nunung Liawati;
Pipit Pitrian
Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika) Vol 6 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah JKA (Jurnal Kesehatan Aeromedika)
Publisher : Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (221.871 KB)
|
DOI: 10.58550/jka.v6i2.121
ASI merupakan makanan terbaik bayi. Rendahnya angka pemberian ASI karena adanya kendala pada praktek pemberian ASI, diantaranya kurangnya pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian ASI Eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian ASI eksklusif. Pengetahuan merupakan hasil penginderaan seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya. Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu. ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja selama 6 bulan tanpa makanan tambahan apapun. Jenis penelitian korelasional dengan pendekatan Cross sectional. Populasi sebanyak 122 dan sample 100 responden. Tekhnik sampling dengan Cluster random sampling. Uji Validitas menggunakan Pearson Product Mommen. Uji Reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha untuk Variabel pengetahuan nilai r= 0,78 (Reliabilitas Kuat) variable sikap nilai r= 0.831 (Reliabilitas Kuat). Uji Hipotesis menggunakan Chi Square dengan p-value < 0,005 pada Variabel Pengetahuan dan p-value <0.005. Ada Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap pemberian ASI Eksklusif pada ibu yang memiliki bayi 7-12 bulan. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar ibu memiliki pengetahuan baik dan sikap yang positive terhadap pemberian ASI eksklusif. Sebagian besar responden tidak memberikan ASI Eksklusif pada bayi usia 7-12 bulan. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap pemberian ASI eksklusif. Saran bagi puskesmas diharapkan dapat memberikan penyuluhan langsung kepada ibu-ibu menyusui yang bekerja tentang pemberian ASI dan penyimpanan nya.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM SECTIO CAESAREA TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RUANG RADEN DEWI SARTIKA RSUD SEKARWANGI KABUPATEN SUKABUMI
Nunung Liawati;
Sarah Sela Novani
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (334.082 KB)
|
DOI: 10.37150/jl.v3i1.219
ABSTRAKPersalinan merupakan fungsi fisiologis, baik secara normal atau persalinan secara operasi sectio caesarea. Halyang penting dalam periode pasca pembedahan yaitu mobilisasi dini,. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untukmengetahui hubungan pengetahuan ibu postpartum sectio caesarea tentang mobilisasi dini dengan pelaksanaanmobilisasi dini pada pasien post operasi sectio caesarea. Pengetahuan merupakan hasil tahu seseorang yangmelakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Mobilisasi dini adalah kebijakan selekas mungkinmembimbing klien keluar dari tempat tidurnya. Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin denganmembuat sayatan pada dinding uterus Jenis penelitian yaitu penelitian korelasional. Populasinya adalah seluruhpasien post operasi sectio caesarea sebanyak 34 responden dengan sampel sebanyak 34 orang. Samplingmenggunakan accidental random sampling. Hasil uji validitas dinyatakan 2 dari 28 item pengetahuan tidakvalid, pengetahuan dengan nilai raliabilitas 0,942 dan variabel pelaksanaan mobilisasi dini dinyatakan validsemua dengan nilai reliabilitas 0,937. Hasil penelitian menggunakan uji hipotesis menggunakan uji Chi Squaredengan alternatif Continuity didapatkan p-value 0,000 (<0,05) yang berarti ada hubungan pengetahuan ibupostpastum sectio caesarea tentang mobilisasi dini dengan pelaksanaan mobilisasi dini pasien post operasi sectiocaesarea. Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan pengetahuan ibu postpastum sectio caesarea tentangmobilisasi dini dengan pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post operasi sectio caesarea. Saran bagi RSUDSekarwangi diharapkan petugas kesehatan memberikan penyuluhan yang maksimal, mendemontrasikan,menyediakan media agar pasien dapat termotivasi untuk melakukan mobilisasi dini.
Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi pada Usia Dewasa di Kelurahan Subangjaya Wilayah Kerja Puskesmas Sukabumi Kota Sukabumi
Nunung Liawati;
Tri Lusiani Maharani Sidik
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 4 No. 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (365.475 KB)
|
DOI: 10.37150/jl.v4i2.1442
Hypertension is a disease that can cause complications towards other organs, and it will be more dangerous if the sufferer is classified as an adult. From 15 health centers in Sukabumi, Sukabumi Health Center occupies high number of hypertension cases at adult age about 706 or 16.3%. The purpose of this study is to determine the correlation between lifestyle and hypertension at adult age. Hypertension is a condition when blood pressure systole is 140 mmHg or higher and diastolic blood pressure is 90 mmHg or higher. One of the factors that influence the incidence of hypertension is lifestyle. This study used the type of correlational research with cross sectional approach. The population was 8,403 people with 383 people as the sample. Cluster Random Sampling was conducted to take the samples. The result of validity test of the lifestyle variable on 20 items was valid since the reliability was 0.787. The statistical analysis used Chi Square. The results showed that healthy lifestyles was 52.5%, the incidence of non-hypertensive hypertension was 50.4%. There was correlation between lifestyle and the incidence of hypertension at adult age because it has p-value of 0.00.
Hubungan Self Efficacy dengan Kualitas Hidup Penderita Gagal Ginjal Kronik di Ruang Hemodialisa Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa Lemdikpol Kota Sukabumi
Nunung Liawati
Lentera : Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan Vol. 5 No. 1 (2022): LENTERA: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (70.382 KB)
|
DOI: 10.37150/jl.v5i1.1743
Chronic Kidney Disease (CKD) is a dangerous non-communicable disease, one of the therapies used is hemodialysis. As the duration of hemodialysis can affect the patient's quality of life. The purpose of this study was to determine the relationship between self-efficacy and quality of life in patients with chronic kidney disease. Chronic kidney disease is defined as a condition where the kidney function is not good, there is an accumulation of metabolic waste products and fluids in the body which results in impaired body function. One of the factors that affect the quality of life is self efficacy. This research uses correlational research with cross sectional approach. The population is 30 people with a sample size of 30 people. The sampling method is using Total Sampling. Statistical analysis using Fisher's exact. The results showed that self-efficacy was good at 60% and good quality of life was 66.7%. There is a relationship between self-efficacy and quality of life in patients with chronic kidney failure because it has a p-value of 0.009. The conclusion of the study is that there is a relationship between self-efficacy and the Quality of Life of Patients with Chronic Kidney Disease in the Hemodialysis Room, Bhayangkara Setukpa Hospital, Lemdikpol, Sukabumi City. It is hoped that the relevant agencies will continue to improve health counseling services about self-efficacy to further improve the quality of life and can minimize the possibility of chronic kidney disease.
Hubungan Kepatuhan Diet Dengan Kualitas Hidup Diabetes Mellitus Tipe 2
Nunung Liawati;
Siti Nurmaya Arsya;
Iin Patimah
Jurnal Medika Cendikia Vol 9 No 02 (2022): Jurnal Medika Cendikia
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33482/medika.v9i02.195
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang tidak menular yang menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Oleh karena itu diabetes mellitus memerlukan upaya penangganan, dan pengobatan yang tepat dan serius seperti manajemen diet, latihan fisik, terapi pengobatan, pendidikan kesehatan, dan pemeriksaan guka darah secara teratur. Tujuannya adalah mengetahui hubungan kepatuhan diet dengan kualitas hidup diabetes mellitus tipe 2. Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit degenertif bersifat kronik dengan kondisi gula darah sewaktu lebih 140g/dl. Kualitas hidup adalah persepsi individu dalam hidup yang dapat ditinjau dari konteks budaya dan sistem nilai individu yang berhubungan dengan standar hidup. Desain penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi dengan sampel sebanyak 106 responden yang diambil secara proporsional random sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan presentase setiap kategori, analisa bivariat menggunakan uji somer’sd. Hasil penelitian chi-squere dengan (α = 0,05) didapatkan p value = 0,022 yang artinya ada hubungan kepatuhan diet dengan kualitas hidup diabetes mellitus tipe 2. Ada hubungan kepatuhan diet dengan kualitas hidup diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Diharapkan Puskesmas dapat memberikan pendidikan kesehatan, khususnya pada pasien yang mengalami keputusasaan. Selain itu perawat juga dapat mendeteksi dini masalah keperawatan yang di alami pasien dan dapat memberikan intervensi yang tepat sehingga tidak mengarah pada kondisi depresi karena mengalami keputusasaan.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Diet Hipertensi pada Penderita Hipertensi
Nunung Liawati;
Yosep Purnairawan;
Reza Nuruh Ihsan
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan: Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32583/keperawatan.v16i1.894
Hipertensi suatu kondisi seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal. Dukungan keluarga dapat meningkatan kepatuhan diet dan menurunkan tekanan darah. Diet hipertensi salah satu metode untuk mengatasi kekambuhan hipertensi tanpa efek samping yang serius karena pengendaliannya lebih alami. Dukungan yang diberikan keluarga berbentuk dukungan emosional, penghargaan, informasional, instrumental yang dapat mempengaruhi kepatuhan diet penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Ada Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Diet Hipertensi Pada Penderita Hipertensi Di Kelurahan Selabatu Wilayah Kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi. Jenis penelitian korelasional dengan rancangan cross sectional melibatkan 86 penderita hipertensi di kelurhan selabatu yang diambil dengan teknik Cluster random sampling. Kepatuhan diet dan dukungan keluarga diukur dengan kuesioner dan dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil uji validitas pada instrument dukungan keluarga dan kepatuhan diet dinyatakan valid dengan hasil reabilitas untuk dukungan keluarga yaitu 0,816 (reliabilitas kuat) dan untuk variabel kepatuhan diet diperoleh nilai r yaitu 0,833 (reliabilitas kuat).Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar memiliki dukungan keluarga baik dan kepatuhan diet patuh. Hasil uji Chi-Square didapatkan p-value = 0,025 sehingga P<0,05 yang memiliki makna ada hubungan dukungan keluarga dengan skepatuhan diet hipertensi pada penderita hipertensi. Simpulan menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada penderita hipertensi.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SELF ESTEEM PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA STUKPA LEMDIKPOL KOTA SUKABUMI
Nunung Liawati;
Rizki Nurhimawan
Jurnal Health Society Vol. 10 No. 2 (2021): JURNAL HEALTH SOCIETY - OKTOBER 2021
Publisher : STIKES Sukabumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Gagal Ginjal Kronik merupakan penyakit dimana ginjal perlahan mulai tidak dapat melakukan fungsinya dalam waktu lebih dari tiga bulan. Yang akhirnya dapat mempengaruhi self esteem. Salah satu faktor yang dominan mempengaruhi self esteem penderita gagal ginjal kronik adalah dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan self esteem penderita gagal ginjal kronik diruang hemodialisa Rumah Sakit Bhayangkara Stukpa Lemdikpol Kota Sukabumi. Dukungan keluarga merupakan sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap keluarga yang sakit ataupun keluarga yang sehat. Self esteem merupakan penilaian yang dilakukan oleh seorang individu terhadap dirinya sendiri karena berkaitan dengan dirinya sendiri. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Populasi adalah sekumpulan orang yang ditetapkan peneliti untuk ditarik kesimpulannya dengan sampel sebanyak 30 responden. Cara pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis hipotesis menggunakan Eksak Fisher’s. Hasil penelitian menunjukan sebagian besar memiliki dukungan keluarga mendukung dan sebagian besar memiliki self esteem tinggi/sedang. Hasil uji Eksak Fisher’s didapatkan P-value 0.007 yang berarti H0 ditolak, sehingga ada hubungan dukungan keluarga dengan self esteem penderita gagal ginjal kronik. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan self esteem penderita gagal ginjal kronik. Di harapkan pihak Rumah Sakit dapat mempertahankan serta dapat lebih baik lagi dalam memotivasi atau menginformasikan terkait pendidikan kesehatan yang terstruktur tentang dukungan keluarga dengan self esteem. Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronik, Dukungan Keluarga, Self Esteem
Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Kestabilan Gula Darah Pada Lansia Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Di Desa Lengkong Wilayah Kerja Puskesmas Lengkong Kabupaten Sukabumi
Tanti Rahmawati;
Rosliana Dewi;
Nunung Liawati
Jurnal Health Society Vol. 12 No. 2 (2023): JURNAL HEALTH SOCIETY - OKTOBER 2023
Publisher : STIKES Sukabumi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Ketidakstabulan kadar gula dalam darah terajdi pada pasien DM karena disfungsi pancreas, resistensi insulin, disfungsi hati. Senam kaki menjadi bagian dari pilar penatalaksanaan DM. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh senam kaki diabetes terhadap kestabilan gula darah. Jenis penelitian adalah experiment research dengan pendekatan pretest dan postttest group design. Populasi adalah seluruh lansia dengan DM Tipe II di Desa Lengkong sebanyak 213 responden dengan sampel sebanyak 34 yang terbagi kedalam kelompok kontrol dan intervensi masing-masing 17 responden. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon signed rank test dan Mann Whitney. Surat etik penlitian dengan nomor: 000030/KEP STIKES SUKABUMI/2023. Hasil analisis pretest kadar gula darah pada kelompok kontrol didapatkan rata-rata 256 mg/dl, dan nilai posttest sebesar 270 mg/dl. Pada pretest kadar gula darah kelompok intervensi sebesar 269 mg/dl, dan nilai posttest sebesar 233 mg/dl. Hasil p-value pada kelompok kontrol sebesar 0,687, dan pada kelompok intervensi sebesar 0,000. Adapun untuk perbedaan rata-rata pada kelompok kontrol dan intervensi didapatkan p-value 0,034. Kesimpulan adalah tidak terdapat pengaruh senam kaki terhadap kestabilan gula darah pada kelompok kontrol namun terdapat pengaruh pada kelompok intervensi serta terdapat perbedan rata-rata pada kelompok kontrol dan intervensi. Diharapkan Puskesmas Lengkong memberikan edukasi tentang pentingnya melakukan senam kaki pada lansia pendeirta DM Tipe II.
The Effect Of Mirror Therapy On Increasing Muscle Strength In Stroke Non Haemoragic Patients In The Bougenville Room
Nunung Liawati;
Widiasty Agustin;
Ida;
Ady Waluya
HealthCare Nursing Journal Vol. 7 No. 1 (2025): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35568/healthcare.v7i1.5722
Stroke is a health problem that is the main cause of disability at a young age. In developing countries, stroke ranks third as the main cause of death after heart disease and cancer. The aim of the research was to determine the effect of mirror therapy on increasing muscle strength in stroke patients. Stroke is a functional brain disorder that can impact various body functions, including motor deficits in the form of hemiparesis. Mirror therapy is a therapy for stroke patients that involves the mirror neuron system. This type of research is pre-experiment with one group pretest and posttest design. The population was all non-hemorrhagic stroke patients with a sample of 17 patients, using a purposive sampling technique. Data analysis used was the Wilcoxon test with a normality test using Shapiro Wilk. The research results showed that the average muscle strength before the intervention was 3.06 after the intervention was 4.00. The results of analysis using the Willcoxon test obtained a p value for muscle strength of 0.002 < 0.05. This means that H0 is rejected, there is an effect of mirror therapy on increasing muscle strength in non- hemorrhagic stroke patients. Mirror Therapy has an effect on increasing muscle strength in stroke patients with hemiparesis, so the mirror therapy technique can be used as management and treatment to increase muscle strength in stroke patients